Share

Bab 437. Alasan Wisnu

Teriakanku mengundang Mas Suma keluar dari kamar. Dia tergopoh menghampiri kami, sambil mengancingkan kancing baju. Dari rambutnya yang sedikit basah terlihat dia baru saja selesai mandi. Mandi untuk kedua kali setelah semalam.

"Kenapa-kenapa? Rani, kamu kenapa?" tanyanya menunjukkan wajah kebingungan. Dia menatap kami bergantian.

"Tidak apa-apa, Pi. Ini lo, Kak Wisnu gangguin Mama," ucap Amelia menjelaskan.

"Oh, aku pikir kamu teriak karena ada apa-apa. Kaget aku," ucap Mas Suma sambil memberikan tatapan kawatir kepadaku.

Suamiku ini mengusap-usap punggungku sekilas. Sentuhan sesaat, tetapi menghangatkan hati ini. Aku membalasnya dengan senyuman, begitu juga dia. Sesaat, kami saling pandang di satu garis lurus.

"Cie-cie, Papi, Mama. Tidak berperi kejomloan," celetuk Wisnu disambut tawa kecil Amelia.

Yang bergabung bertambah lagi. Amelia aku suruh mengambil pisang goreng yang sudah ditata oleh Bik Inah di piring besar yang sudah aku siapkan tadi.

Kami pindah ke meja makan
Astika Buana

Pengen ambil Wisnu jadi menantu. Hehehehe

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status