Share

Bab 404. Pilih Pacar

Benda mati di sekitar kita, sering kali menjadi monumen. Pengingat akan masa lalu. Baik kejadian baik, terlebih kejadian buruk. Seperti yang dialami Wisnu. Dia menceritakan bagaiman tersiksanya dia saat menapaki tangga, atau melangkahkan kaki ke lantai atas. Tempat kamar yang aku huni bersama Mas Bram dulu.

Baginya, kenangan buruk lebih menyiksa, sampai-sampi lantai atas dia tutup. Dan sekarnag, dia berniat tidak meninggali rumah itu.

“Aku tidak bisa berpikir, Mas. Tidak bisa konsentrasi. Mauku, aku tinggal di apartemen walaupun sesekali tetap ke rumah itu. Kalau perlu, rumah aku rombak menjadi gallery atau menjadi kantor nantinya. Cuma, kalau settingnya masih seperti dulu, bayangan Mama dan Papa masih mengusik kepalaku,” ucapnya membuatku mendesah.

Merasa bersalah karena sudah meninggalkan kenangan buruk kepada anakku ini.

“Kamu sudah bicara dengan Papa tentang ini dan dia tidak memberi izin karena apa?” tanyaku penasaran.

“Papa Bram bilang, dia tidak rela kalau kenangan manis keluar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
mama dan papi suma lah panutannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status