Share

Bab 405.  Saat Itu

Mumpung di kota ini, aku coba menghubungi dia. Sekarang akhir pekan, siapa tahu dia ada di kota ini. Anggap saja bertegus sapa sebagai teman lama.

[Rima. Ini Wisnu. Bagaimana kabarmu] Pesan aku kirim. Mataku tidak beranjak dari layar ponsel. Dari centrang satu, kemudian centrang dua.

Huft, warna tidak kunjung berubah menjadi biru. Pertanda pesanku tidak dibaca, atau justru diabaikan? Mungkin saja pesanku hanya sebagai pengganggu semata.

Tanganku terulur, meletakkan ponsel di atas nakas. Lebih baik aku tidur daripada berkutat pada rasa yang tidak jelas.

Aku akui, dia tidak sekadar cantik. Saat di kampus dulu, aku pernah dipasangkan untuk menari. Konsep kami tentukan bersama, termasuk gerakan. Sedangkan costum, dia yang menentukan. Baju yang dia kenakan pas di tubuhnya yang indah. Walaupun terkesan seksi, tetapi tidak vulgar. Rambut dia ikat tinggi, menunjukkan leher jenjang putih, yang terlihat indah.

Masalahnya saat itu, baju bagian atas dirancang dieratkan dengan tali yang harus dii
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status