Share

Bab 297. Penyelidikan

Tangan ini terkepal seketika mendengar apa yang diceritakan Mas Suma.

Kemesraan kami memicu ingatannya. Seperti serpihan puzzel, perlakuan Catherine yang menjijikkan itu menarik bagian lainnya yang terlupakan.

Sesekali dia menekan kepala untuk meredakan nyeri yang kadang-kadang hadir. Namun, ini tidak menyurutkan dia untuk melanjutkan rentetan ingatan yang sudah kembali.

“Aku tidak apa-apa. Dengan menceritakan ini semua, aku merasa lebih ringan,” ucapnya bersikukuh saat aku minta untuk tidak melanjutkan cerita miris ini.

Sesekali tangan ini diraihnya, menautkan jemari seakan mencari kekuatan.

Kata demi kata mengeraskan hati, menambah geram dan membulatkan niat untuk pembalasan. Dan, itu harus melibatkan pihak berwajib.

“Mas Suma. Aku tidak terima perlakuan mereka. Selama ini kita selalu mencari alasan untuk memaklumi perbuatan mereka. Namun, bukan sadar, justru semakin menjadi,” ucapku sambil menyusut air mata yang sempat tergulir.

Suamiku menghela napas. Mengusap lembut punggung in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Inyak Sulzar Csn
kekurangan koin ini ......
goodnovel comment avatar
Inyak Sulzar Csn
iya pasti nya yg satu itu ayah tiri Amelia.......
goodnovel comment avatar
bundaLin
apakah yg satunya itu papa tirinya Amel?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status