Share

17. Pengkhianatan yang Masih Berbekas Sakit

Jelita bersedekap sambil tersenyum sinis memandangi kepergian adik-adik Irwan. Berani-beraninya mereka menemui dirinya, padahal saat ia dulu sedang membutuhkan bantuan dan dukungan moral mereka ketika Irwan nyaris memperkosanya, mereka malah mendorong Jelita terjatuh lebih keras dengan kata-kata penghakiman dan penghinaan yang kejam.

Sedangkan di sebelahnya, William tersenyum puas melihat ketegasan Jelita dalam menghadapi adik-adiknya Irwan. Orang-orang tak tahu diri itu akhirnya pulang dengan kepala menunduk dan hanya mengantongi kekalahan tanpa mendapatkan sepeser rupiah pun.

“Bagus, sayangku. Kau memang harus tegas kepada orang-orang itu. Tak tahu malu sekali mereka mengaku-aku sebagai pamanmu saat kau sudah di atas begini. Jangan pernah berhubungan dengan mereka lagi,” ketus William merasa geram. Dia tak ingin orang-orang macam lintah itu mengganggu kedamaian istrinya.

“Tenanglah, Bang. Aku memang tak berminat bertemu mereka lagi. Aku menerima kunjungan mereka hari ini hanya un
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Arbainah
ga tau aj yg d maki akan jdi besan,,, betapa murka nya nyonya hana,,,,,, setelah mengetahui
goodnovel comment avatar
Illusionphoto9
semangat lanjut thor
goodnovel comment avatar
Lisa Roring
Mantap dn lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status