Share

131. Sisa Cinta yang Terluka

“Astaga! Ma-maaf!”

Jelita memalingkan mukanya yang merah padam digempur jengah. Demi apa! Dia melihat pemandangan tak senonoh sepagi ini.

Jantungnya berdegup kencang dan lututnya gemetar.

“A-aku cu-cuma … mau ambil … dompet, iya … cuma itu.” Jelita menjelaskan dengan terbata-bata seiring deru napasnya yang tersendat di tenggorokan.

Jelita menunduk, menjaga matanya dari pemandangan yang tak enak buat dilihat. Tubuh bagian atas Dina sama sekali tak tertutup kain, demikian pula William.

Jelita menatap lantai dan cepat-cepat menggerakkan kakinya yang gemetaran menuju tangga. ‘Duh, kenapa tangganya harus ada di dekat meja sialan itu sih!’ gerutunya.

“Permisi!” Jelita menaiki anak tangga dua-dua sekaligus karena ingin kabur tak tahan jengah. Dia sampai tersandung setibanya di undakan tangga terakhir. “Awh!” pekiknya saat tersungkur, dia meringis mengusapi dengkulnya yang sakit membentur lantai.

“Lita? Kamu jatuh?” tegur William dari bawah.

“Nggak!” sahut Jelita sambil cepat-cepat ber
Indy Shinta

Happy reading and vote ya :)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status