Share

Penyesalan

Revan membuka pintu ruang rawat Vanessa, ia terkejut ketika melihat Vanessa tidak lagi berada di ruangan yang biasanya. Ia panik, khawatir Vanessa sudah siuman dan akan membongkar seluruh rahasianya.

Revan meninggalkan ruangan itu menuju resepsionis, dia menghentikan perawat yang berjalan melewatinya.

"Sus, pasien bernama Vanessa di pindahkan kemana?" tanya Revan dengan suara bergetar ketakutan.

"Oh, saya dengar pasien atas nama Vanessa sudah siuman dan keluarganya membawanya pulang."

"APA?" pekik Revan. Jantungnya berdebar tak berirama. Perasaannya campur aduk. Dinginnya jeruji besi penjara sudah membayanginya. Revan sangat menyesal, harusnya ia lenyapkan saja Vanessa saat Toni dan Siska lengah.

"Apa ada yang mau ditanyakan lagi?" tanya perawat pada Revan yang masih termangu berperang sendiri dengan gejolak batin yang menerjangnya.

"Apa dia bisa bicara?"

"Iya, bisa."

"Dipindah kemana dia sekarang?"

"Maaf, kalau itu saya kurang tahu."

"Baiklah, terima kasih." Revan menjambak rambutnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status