Share

MENYIMPAN PERASAAN

Pandangan mata Nurmala terus mengikuti langkah kaki Rindu yang meniti anak tangga, lalu berjalan melewati para santriwati dan wali santriwati yang duduk menonton acara perlombaan.

"Assalamu'alaikum," Rindu mengucap salam begitu tiba di hadapan Nurmala.

"Wassalamu'alaikum," jawab Nurmala, Kanaya, Khanza dan Zivanna serempak. Beberapa wali santri juga menjawab salam Rindu.

Rindu mencium tangan Nurmala, lalu memeluknya dengan erat. Rindu sangat merindukan pelukan Nurmala, rindu kasih sayang Nurmala, rindu belaian tangan Nurmala ketika Rindu tidur, Rindu merindukan suapan tangan Nurmala. Rindu juga merindukan Papa Alfian, dan saudaranya. Air mata Rindu menetes begitu saja karena luapan rasa rindu.

"Loh, kok malah nangis?" tanya Nurmala begitu Rindu melepas pelukannya.

"Kangen, Ma." balas Rindu dengan suara serak, sambil menyapu air matanya.

"Oh, Mama juga kangen." Nurmala mencium kening Rindu. Sedangkan, Khanza mengusap-usap punggung Rindu. “Sudah-sudah. Umur kamu sudah 18 tahun, masa' su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status