Share

Bab 839

Penulis: Vodka
Bawahan melapor, "Semua pasukan telah siap. Mohon instruksinya."

"Kita berkumpul di perairan Jepana," instruksi Roselia.

"Baik." Bawahan itu mengiakan.

Roselia menatap Erna dan berkata, "Kita pergi. Kita akan bertarung bersama kali ini."

Erna mengangguk. Wanita yang biasanya saling membenci justru bekerja sama untuk pertama kali.

Sementara itu, Jeje memeluk foto Yoga dan mengelusnya dengan pelan. "Kak Yoga, tenanglah. Kami nggak akan membiarkanmu mati sia-sia. Kaisar Jepana terlibat dalam kematianmu. Kami akan menghancurkan istananya hari ini!"

Dengan demikian, ketiga wanita cantik itu meninggalkan Vila Nomor Satu. Sebelum mereka naik ke mobil, sebuah mobil Hummer tiba-tiba menerobos masuk dan berhenti di hadapan mereka.

Tampak seorang wanita cantik turun. Wanita itu tidak lain adalah Kamelia atau yang dikenal dengan Madam Metal. Jelas, Kamelia datang karena mengetahui kabar kematian Yoga.

Jeje berujar, "Kak, kamu datang tepat waktu. Kami akan membalaskan dendam Kak Yoga. Ikutlah bersa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 840

    Dirga terkekeh-kekeh dan berucap, "Negara kalian berkembang dengan cara agresi, tapi masih berani bilang kalian mementingkan kedamaian? Konyol sekali!""Kuberi kamu waktu 5 menit untuk mempertimbangkan. Kalau nggak mengizinkan kami masuk, kami cuma bisa menyerang secara paksa!"Katsuo menggertakkan gigi dan membentak, "Lancang sekali! Kalau kalian mau bertempur, Jepana akan menemani kalian sampai titik darah penghabisan! Semuanya, bersiap siaga!""Baik!" Orang Jepana mulai memuat peluru. Helikopter, mobil lapis baja, dan tank mulai dinyalakan. Laras senjata diarahkan kepada pasukan Daruna. Pada saat yang sama, Katsuo menghubungi pihak Persatuan Negara-Negara untuk meminta bantuan.Katsuo yakin Jepana bisa mengalahkan Daruna. Namun, dengan bantuan Persatuan Negara-Negara, mereka bisa meminimalisir kerugian.Lima menit kemudian, Dirga akhirnya memberi perintah karena Jepana tidak berniat mengalah. Dia berseru, "Serang! Pahlawan Daruna nggak boleh mati sia-sia! Jasad orang Daruna harus di

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 841

    Ribuan prajurit di kapal perusak kawal jatuh ke dalam air dan berteriak minta tolong. Ekspresi Dirga berubah drastis. Pasukan Daruna tidak mungkin bisa melawan pasukan Jepana dan Persatuan Negara-Negara. Sepertinya, mereka akan kalah.Ketika pasukan Daruna sedang kebingungan, sebuah kapal induk pasukan Persatuan Negara-Negara sontak meledak. Puing-puing dari kapal yang meledak bahkan jatuh ke dek kapal induk Dirga.Dirga dan lainnya pun termangu. Kapal yang meledak itu berjarak sangat jauh dengan mereka, jadi tidak ada rudal yang mengenai mereka. Lantas, kenapa kapal itu tiba-tiba meledak?Kamal mengamati dengan saksama. Dia berkata, "Sumber ledakan kapal itu berasal dari bawah. Mungkin terkena torpedo, mungkin juga reaktornya meledak. Tapi, kemungkinan kedua agak kecil."Dirga bertanya, "Kamu mengutus pasukan kapal selam kemari?""Nggak kok. Semua pasukan kapal selam sedang melaksanakan tugas. Mereka nggak bisa membantu untuk sementara waktu ini." Kamal menggeleng."Aneh sekali ...."

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 842

    Kamal bertanya, "Siapa yang undang Pasukan Metal?" Semua orang terlihat menggeleng.Dirga membalas seraya tersenyum pahit, "Sepertinya mereka datang untuk anak itu lagi."Dalam sekejap, beberapa pesawat angkut tiba di atas Jepana. Angkatan udara bersenjata lengkap terus-menerus turun dengan terjun payung.Dari pihak Angkatan Laut Persatuan Negara-Negara, seseorang segera berseru, "Jenderal Kamelia, aku adalah Jenderal Angkatan Laut Persatuan Negara-Negara, James."James melanjutkan, "Kami sedang menjalankan tugas internasional. Harap segera mundur dan jangan menghalangi kami. Kalau nggak, kamu akan dianggap musuh Persatuan Negara-Negara."Kamelia menjelaskan, "Jenderal James, aku kasih kamu kesempatan untuk mundur demi menghargai pertemanan lama kita. Aku juga nggak bakal mempermasalahkan ini. Tapi kalau kamu berani menghalangiku untuk balas dendam, angkatan lautmu akan tenggelam ke dasar laut!""Dasar orang gila! Kalian semua nggak waras!" maki James.Sebelum Jepana dan Angkatan Laut

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 843

    Markus melanjutkan sambil menggeleng, "Ini urusan antara aku dan bocah nakal itu, kamu jangan ikut campur. Nanti, kamu sendiri yang bakal kena masalah."Tidak peduli seberapa keras Agnes berusaha, Markus tetap tidak mengizinkannya untuk ikut. Akhirnya, Agnes berucap dengan marah, "Aku dan dia sudah berjanji untuk hidup bersama. Aku mau pergi mengurus jenazah suamiku, apa urusannya denganmu?"Markus memegang dadanya dengan sedih. Kemudian, dia bertanya, "Apa ... apa kamu mendengar suara hatiku yang hancur?"Tidak disangka, sungguh terdengar suara pecahan secara samar-samar. Benarkah itu suara hati yang hancur?Agnes memandang sekeliling, lalu memarahi, "Jangan bicara omong kosong, itu cuma suara tempurung yang pecah."Markus segera melihat ke arah tempurung. Benar saja, tempurungnya sedang retak dengan cepat dan hancur menjadi potongan-potongan kecil.Markus berlari ke arahnya dengan cemas, lalu berujar, "Kenapa tempurungku pecah ...." Sebelum Markus sempat menyentuh tempurung itu, api

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 844

    Seorang jenderal tua yang mengenakan baju perang dan terlihat berwibawa berdiri di depannya. Dia menatap Yoga sambil tersenyum.Yoga membatin, 'Aku berhasil keluar dari kawah gunung berapi? Jenderal tua ini yang menyelamatkanku?'Yoga sangat gembira sehingga segera berucap, "Senior, apa kamu yang menyelamatkanku dari kawah gunung berapi? Apa aku boleh tahu siapa Senior?"Orang itu menjawab, "Aku adalah sisa jiwa leluhur Raja Pertama dari zaman kuno, Bimo. Nak, kamu belum benar-benar bebas. Sekarang, kamu cuma berada di dalam ruang kesadaranku."Yoga langsung merasa kecewa. Bimo dari zaman kuno? Nama itu terdengar familier. Namun, Yoga tidak bisa mengingatnya.Bimo memberi tahu, "Nak, jangan kecewa. Aku bisa membantumu keluar dari sini."Yoga sangat gembira. Dia segera berujar, "Benarkah? Mohon bantuanmu, Senior. Tolong aku, aku nggak bakal melupakan kebaikanmu."Bimo memberi tahu, "Aku sudah berada di sini selama ribuan tahun. Kamu adalah orang pertama yang memasuki ruang kesadaranku.

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 845

    Pria tua itu melanjutkan, "Memang benar aku mau mengambil alih tubuhmu. Tubuhmu ini sudah sepenuhnya menyatu dengan Pedang Langit.""Ini adalah kesempatan langka yang mungkin cuma muncul sekali dalam 10.000 tahun. Tubuhmu mampu menahan sisa jiwaku. Lebih baik kamu berhenti melawan. Kesadaranmu yang lemah ini nggak akan bisa menandingiku!" lanjut Bimo."Dasar berengsek!" maki Yoga. Kemudian, dia melawan makin keras.Hanya saja, itu tidak ada gunanya. Sisa jiwa Bimo terlalu kuat. Dia menekan kesadaran Yoga ke pojok. Saat ini, Yoga perlahan mulai kehilangan kesadaran dan hampir kehilangan kendali sepenuhnya atas tubuhnya."Sialan! Aku nggak terima!" seru Yoga.Setelah bersusah payah mendapatkan kesempatan hidup, sekarang Yoga harus mati lagi? Masalahnya adalah yang mati hanya kesadarannya, sementara tubuhnya akan tetap "hidup".Membayangkan keluarganya mungkin akan menjadi korban kekejaman Bimo, Yoga merasa marah. Apa yang harus dilakukannya?Dalam keputusasaan, Bimo mendadak berseru, "Ad

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 846

    Di lereng Gunung Sakura, para pengikut Dewa Digdaya dan Empat Keluarga Besar Kultivator Kuno sedang sibuk mengumpulkan sumber daya dari para kultivator kuno.Selama waktu ini, mereka telah menemukan banyak sumber daya berharga. Semua orang terlihat sangat bersemangat.Namun, tiba-tiba terjadi gempa bumi di Gunung Sakura yang menyebabkan banyak bebatuan runtuh. Tak lama kemudian, gunung berapi itu meletus lagi.Kejadian ini membuat mereka ketakutan. Alhasil, mereka mulai berlari ke kaki gunung. Jika lebih lambat, mereka bisa hancur berkeping-keping.Saat berlari, mereka menoleh ke belakang untuk ingin melihat apakah letusan lava membawa lebih banyak sumber daya kultivator kuno. Alhasil, apa yang mereka lihat membuat mereka terkejut."Sial, apa aku mengalami halusinasi? Kenapa bisa ada seseorang di dalam lava yang meletus?""Aku juga melihatnya, benar-benar ada seseorang di sana.""Orang itu masih bergerak, dia masih hidup. Jangan bilang dia adalah penyintas dari medan perang kuno. Hidup

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 847

    Yoga lagi-lagi bertanya, "Sekarang, apa tindakan dari berbagai pihak?"Setelah kematiannya, musuh-musuhnya pasti akan gila-gilaan membalas dendam kepada keluarganya. Orang-orang itu segera menjawab dengan gemetar."Setelah kamu meninggal, Kaisar Jepana langsung menahan semua praktisi pengobatan tradisional di Jepana. Dia mau menghancurkan pengobatan tradisional sepenuhnya ....""Demi menyelidiki penyebab kematianmu, Dirga dari Kota Terlarang sudah memulai perang di perbatasan melawan Jepana ....""Dewa Digdaya menculik keluargamu dan mengancam ibumu ...."Mereka menceritakan semua yang terjadi kepada Yoga. Ketika mendengar semua ini, Yoga langsung murka. Jepana, Aula Digdaya, Empat Keluarga Besar Kultivator Kuno benar-benar terkutuk! Beraninya mereka menyakiti keluarga Yoga. Dia pasti akan menghabisi mereka.Tak disangka, amarah Yoga malah memberikan kesempatan pada Bimo untuk bertindak. Sisa jiwa Bimo segera meledak dan mencoba mengambil alih kendali tubuh Yoga.Serangan jiwa yang ti

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1243

    Yogi berbicara sambil menghela napas dengan tak berdaya, sepertinya teringat dengan semua hal yang penuh dengan air mata kesedihan yang pernah terjadi. Itu adalah masa lalu yang tidak ingin diingatnya lagi."Bagus sekali, tapi aku nggak akan membiarkanmu hidup dengan tenang," kata Jordi yang tiba-tiba merobek pakaiannya, lalu memukul dadanya dengan keras.Boom!Darah menyembur dan terlihat banyak serangga hitam kecil yang keluar dari tubuhnya. Seperti kawanan nyamuk, serangga itu terbang naik turun dan bergerak menuju satu arah."Gawat!" teriak Yogi yang tiba-tiba terkejut, lalu segera maju dan terus menyerang satu per satu serangga itu sampai jatuh ke lantai.Agnes dan Markus juga berlarik keluar dan membunuh serangga-serangga hitam itu secara bersamaan.Namun, mereka tetap tidak bisa menangani semuanya dan beberapa serangga hitam itu berhasil lolos. Ukuran serangga itu sangat kecil, bahkan sulit untuk terlihat mata."Aduh!" kata Yogi sambil menghela napas dan menatap ke kejauhan. Pad

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1242

    "Kenapa kamu lagi? Kenapa kamu bisa berada di sini?" tanya Jordi dengan ekspresi terkejut dan menatap orang di depannya dengan ketakutan.Jordi berpikir jelas-jelas Yoga masih berada di dalam formasi, tidak mungkin bisa muncul di sana dengan begitu cepat. Meskipun formasinya hancur, Yoga juga membutuhkan waktu untuk tiba di sana. Namun, orang di depannya ini sepertinya sudah menunggunya cukup lama. Ini benar-benar hal yang mustahil."Sepertinya sudah berlalu cukup lama, jadi kamu sudah melupakan siapa aku," kata Yogi sambil tersenyum dan memancarkan hawa dingin. Tatapannya itu penuh dengan niat membunuh."Kamu? Bukankah kamu ini Yoga?" tanya Jordi dengan tercengang dan merasa aneh. Saat ini, dia benar-benar merasa bingung.Yogi berkata, "Saat itu kamu yang membocorkan keberadaanku dan istriku, jadi istriku dikurung selama bertahun-tahun. Sekarang kamu sudah tahu siapa aku sebenarnya, 'kan?"Jordi bertanya sambil mengernyitkan alisnya, "Istrimu? Dikurung?"Setelah mengingat kembali deng

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1241

    Awalnya, Jordi mengira formasi ini pasti bisa membunuh Bimo, tetapi tetap tidak ada kemajuan sedikit pun. Bimo ini masih tetap sulit untuk dibunuh, bahkan hampir berhasil menghancurkan formasinya. Jika formasi ini gagal, apa lagi yang bisa digunakannya untuk melawan Bimo?Dalam sekejap, Jordi berdiri diam di tempat dan tidak bergerak sedikit pun. Dia benar-benar sangat ketakutan dan merasa putus asa.Yoga tetap melawan boneka-boneka mayat itu sampai tidak bisa bergerak lagi dan tubuh mereka berserakan ke mana-mana."Kamu sudah siap untuk mati?" tanya Yoga sambil tersenyum sinis dan menatap Jordi dengan dingin."Kamu ...," teriak Jordi yang benar-benar kehilangan semangat bertarungnya, lalu mengendalikan semua benang merah dan menyuntikkannya ke dalam tubuh 15 boneka mayat itu. Boneka-boneka mayat yang langsung terlilit benang merah itu pun terlihat seperti mumi. Setelah itu, dia langsung berbalik dan melarikan diri.Yoga berniat untuk mengejar Jordi, tetapi dia langsung dihentikan oleh

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1240

    "Apa ... yang telah kamu lakukan?" tanya Jordi yang tercengang saat melihat fenomena aneh di langit. Dia sama sekali tidak menyangka akan melihat pemandangan yang begitu mengerikan. Formasinya ini sepertinya benar-benar sudah tidak akan bertahan lagi."Aku sudah bilang formasimu ini nggak akan bisa melindungimu lagi," kata Yoga dengan dingin."Nggak, ini nggak mungkin," kata Jordi sambil menatap langit dengan bengong. Melihat satu per satu celah yang muncul di langit, hatinya merasa gelisah.Krak!Pada saat itu, muncul satu celah lagi dan seluruh formasinya pun mulai berguncang sampai ruangan di sekitar bergetar hebat.Jordi seolah-olah mulai menyadari kemampuan Bimo benar-benar luar biasa."Bagaimana kamu bisa melakukan ini?" tanya Jordi."Kamu pernah melihat kekuatan sebenarnya dari seorang kultivator raja?" kata Yoga dengan ambigu."Apa? Kultivator raja?" seru Jordi yang merasa terkejut serta panik dan ekspresinya juga makin muram.Kultivator raja adalah sosok yang sangat kuat, sehi

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1239

    Setelah itu, mata semua orang membelalak dan tiba-tiba hidup kembali. Saat ini, mereka semua sudah menjadi boneka mayat. Jordi pun tertawa terbahak-bahak karena merasa sangat puas saat melihat hasil karyanya ini."Mana mungkin orang-orang yang pengecut ini pantas untuk mengikutiku. Kalau nggak ingin mati, aku sendiri yang akan membunuh kalian dan akhirnya kalian menjadi boneka mayatku. Mulai sekarang, tugas kalian adalah membunuh Bimo," kata Jordi sambil tertawa terbahak-bahak dan menunjuk ke arah Yoga.Dalam sekejap, 15 orang itu langsung berbaris dengan rapi. Mata mereka yang merah terlihat kosong dan menatap tajam ke arah Yoga. Satu per satu dari mereka penuh dengan aura membunuh dan siap untuk menghabisi target mereka di depan."Benar-benar ... sangat kejam," kata Yoga sambil menghela napas. Dia mengira mereka akan bersatu dan menyerangnya bersama-sama. Pada akhirnya, mereka memang bersatu, tetapi karena mereka semua dibunuh oleh Jordi."Serang!" perintah Jordi.Setelah itu, 15 bon

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1238

    Jordi muncul di atas menara lonceng dan mengamati ke arah bawah dengan tenang. Tatapannya terlihat datar dan ekspresi tenang, seolah-olah meremehkan segalanya.Dalam sekejap, mata semua orang yang berada di sana membelalak dan melihat ke atas dengan ekspresi tidak percaya."Tuan Jordi, kenapa kamu keluar?""Bimo ini benar-benar luar biasa, kamu harus hati-hati.""Sebagai pusat informasi, kamu adalah sosok yang sangat penting dan nggak boleh terjadi apa-apa padamu."Semua orang segera membujuk Jordi dengan sangat cemas."Singkirkan wajah kalian itu, membuatku merasa jijik," marah Jordi dengan dingin. Dia sudah melihat segalanya tadi, termasuk dengan sekelompok orang ini yang bertindak dengan sangat memalukan demi bertahan hidup. Hal ini sama sekali tidak mencerminkan semangat seorang Pelindung Kebenaran.Mendengar perkataan itu, para tetua dan jenderal besar yang berada di sana semuanya menundukkan kepala. Mereka semua merasa gugup, tetapi mereka juga tidak berdaya. Bagaimanapun juga, m

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1237

    "Apa?" Setelah mendengar kata-kata itu, wajah semua orang di tempat langsung berubah menjadi pucat pasi. Mereka sangat ketakutan dan gelisah. Bisa-bisanya ketahuan? Bagaimana mungkin rahasia ini bisa bocor? Dalam sekejap, semua orang menjadi panik. Mereka tanpa sadar melirik ke arah menara lonceng."Oh?" Yoga pun tertawa. Nada suaranya terdengar terkejut sekaligus puas.Yoga sebenarnya hanya meminta Winola dan Sutrisno untuk menjauh darinya, tetapi tak disangka mereka malah menemukan sesuatu yang sangat penting. Yoga perlahan mendongak dan menatap ke arah atas, tepat ke lokasi menara lonceng."Kalian jangan bicara sembarangan! Nggak mungkin ada apa-apa di menara lonceng itu!""Benar, tindakan kalian ini adalah pengkhianatan terhadap Bimo! Nggak mungkin pusat formasi ada di sana!""Kalian sungguh keji! Kalian mau mengalihkan perhatian Bimo ya? Pusat formasi yang sebenarnya jelas bukan di sana!"Para tetua dan jenderal mulai berteriak panik. Mereka coba meyakinkan Yoga dengan berbagai

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1236

    "Kalian semua mau mati ya?" Yoga melontarkan pertanyaan dengan nada tenang. Matanya menyapu seluruh orang di tempat itu satu per satu. Wajahnya tetap datar tanpa emosi.Semua orang langsung menutup mulut. Tidak ada yang berani mengucapkan sepatah kata pun. Mereka tahu jika Bimo murka, konsekuensinya bukan hanya kematian, melainkan siksaan yang lebih buruk dari mati.Di saat itulah, Yoga memandang pria di hadapannya dengan tenang. Tanpa berkata sepatah kata pun, dia melayangkan tendangan. Tindakannya membuat pria tersebut terpental.Namun, Yoga sama sekali tidak berniat membunuhnya. Baginya, membunuh pria itu hanya akan menjadikannya salah satu dari boneka dalam formasi ini. Itu hanya akan menambah bebannya. Hal terpenting saat ini adalah menemukan pusat formasi."Hahaha! Aku hidup! Aku benar-benar masih hidup!" seru jenderal itu sambil tertawa terbahak-bahak penuh kegirangan. Wajahnya berseri-seri. Dia tidak mampu menyembunyikan rasa lega yang luar biasa.Mampu bertahan hidup di bawah

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1235

    Hukum alam semesta akan memberikan tekanan jika itu terjadi. Yoga harus tetap waspada. Retakan-retakan di langit adalah hasil dari kekuatan hukum tersebut.Hukum alam semesta telah merasakan keberadaan Yoga sehingga langsung mencarinya tanpa ragu. Bahkan, formasi besar yang mengurung tempat ini pun tak mampu menghentikannya."Sepertinya aku harus sedikit menahan diri," gumam Yoga perlahan.Bimo menambahkan, "Cuma sedikit lagi doang. Meski kekuatanmu mampu menembus level kultivator raja, mana boleh kamu bertindak serampangan begini?""Aku tahu," jawab Yoga singkat, tanpa banyak bicara lagi. Kemudian, dia menoleh ke arah jenderal yang gemetar ketakutan dalam genggamannya. Kakinya bahkan hampir tak mampu menopang tubuhnya."Cepat katakan! Kalau nggak, aku akan menjadikanmu seperti mayat boneka itu, lalu menghancurkanmu hingga menjadi serpihan!" ancam Yoga dengan suara dingin."Aku akan kasih tahu semuanya!" balas jenderal itu sambil buru-buru mengangguk. Ketakutan dan emosinya sudah tak t

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status