Bawahan melapor, "Semua pasukan telah siap. Mohon instruksinya.""Kita berkumpul di perairan Jepana," instruksi Roselia."Baik." Bawahan itu mengiakan.Roselia menatap Erna dan berkata, "Kita pergi. Kita akan bertarung bersama kali ini."Erna mengangguk. Wanita yang biasanya saling membenci justru bekerja sama untuk pertama kali.Sementara itu, Jeje memeluk foto Yoga dan mengelusnya dengan pelan. "Kak Yoga, tenanglah. Kami nggak akan membiarkanmu mati sia-sia. Kaisar Jepana terlibat dalam kematianmu. Kami akan menghancurkan istananya hari ini!"Dengan demikian, ketiga wanita cantik itu meninggalkan Vila Nomor Satu. Sebelum mereka naik ke mobil, sebuah mobil Hummer tiba-tiba menerobos masuk dan berhenti di hadapan mereka.Tampak seorang wanita cantik turun. Wanita itu tidak lain adalah Kamelia atau yang dikenal dengan Madam Metal. Jelas, Kamelia datang karena mengetahui kabar kematian Yoga.Jeje berujar, "Kak, kamu datang tepat waktu. Kami akan membalaskan dendam Kak Yoga. Ikutlah bersa
Dirga terkekeh-kekeh dan berucap, "Negara kalian berkembang dengan cara agresi, tapi masih berani bilang kalian mementingkan kedamaian? Konyol sekali!""Kuberi kamu waktu 5 menit untuk mempertimbangkan. Kalau nggak mengizinkan kami masuk, kami cuma bisa menyerang secara paksa!"Katsuo menggertakkan gigi dan membentak, "Lancang sekali! Kalau kalian mau bertempur, Jepana akan menemani kalian sampai titik darah penghabisan! Semuanya, bersiap siaga!""Baik!" Orang Jepana mulai memuat peluru. Helikopter, mobil lapis baja, dan tank mulai dinyalakan. Laras senjata diarahkan kepada pasukan Daruna. Pada saat yang sama, Katsuo menghubungi pihak Persatuan Negara-Negara untuk meminta bantuan.Katsuo yakin Jepana bisa mengalahkan Daruna. Namun, dengan bantuan Persatuan Negara-Negara, mereka bisa meminimalisir kerugian.Lima menit kemudian, Dirga akhirnya memberi perintah karena Jepana tidak berniat mengalah. Dia berseru, "Serang! Pahlawan Daruna nggak boleh mati sia-sia! Jasad orang Daruna harus di
Ribuan prajurit di kapal perusak kawal jatuh ke dalam air dan berteriak minta tolong. Ekspresi Dirga berubah drastis. Pasukan Daruna tidak mungkin bisa melawan pasukan Jepana dan Persatuan Negara-Negara. Sepertinya, mereka akan kalah.Ketika pasukan Daruna sedang kebingungan, sebuah kapal induk pasukan Persatuan Negara-Negara sontak meledak. Puing-puing dari kapal yang meledak bahkan jatuh ke dek kapal induk Dirga.Dirga dan lainnya pun termangu. Kapal yang meledak itu berjarak sangat jauh dengan mereka, jadi tidak ada rudal yang mengenai mereka. Lantas, kenapa kapal itu tiba-tiba meledak?Kamal mengamati dengan saksama. Dia berkata, "Sumber ledakan kapal itu berasal dari bawah. Mungkin terkena torpedo, mungkin juga reaktornya meledak. Tapi, kemungkinan kedua agak kecil."Dirga bertanya, "Kamu mengutus pasukan kapal selam kemari?""Nggak kok. Semua pasukan kapal selam sedang melaksanakan tugas. Mereka nggak bisa membantu untuk sementara waktu ini." Kamal menggeleng."Aneh sekali ...."
Kamal bertanya, "Siapa yang undang Pasukan Metal?" Semua orang terlihat menggeleng.Dirga membalas seraya tersenyum pahit, "Sepertinya mereka datang untuk anak itu lagi."Dalam sekejap, beberapa pesawat angkut tiba di atas Jepana. Angkatan udara bersenjata lengkap terus-menerus turun dengan terjun payung.Dari pihak Angkatan Laut Persatuan Negara-Negara, seseorang segera berseru, "Jenderal Kamelia, aku adalah Jenderal Angkatan Laut Persatuan Negara-Negara, James."James melanjutkan, "Kami sedang menjalankan tugas internasional. Harap segera mundur dan jangan menghalangi kami. Kalau nggak, kamu akan dianggap musuh Persatuan Negara-Negara."Kamelia menjelaskan, "Jenderal James, aku kasih kamu kesempatan untuk mundur demi menghargai pertemanan lama kita. Aku juga nggak bakal mempermasalahkan ini. Tapi kalau kamu berani menghalangiku untuk balas dendam, angkatan lautmu akan tenggelam ke dasar laut!""Dasar orang gila! Kalian semua nggak waras!" maki James.Sebelum Jepana dan Angkatan Laut
Markus melanjutkan sambil menggeleng, "Ini urusan antara aku dan bocah nakal itu, kamu jangan ikut campur. Nanti, kamu sendiri yang bakal kena masalah."Tidak peduli seberapa keras Agnes berusaha, Markus tetap tidak mengizinkannya untuk ikut. Akhirnya, Agnes berucap dengan marah, "Aku dan dia sudah berjanji untuk hidup bersama. Aku mau pergi mengurus jenazah suamiku, apa urusannya denganmu?"Markus memegang dadanya dengan sedih. Kemudian, dia bertanya, "Apa ... apa kamu mendengar suara hatiku yang hancur?"Tidak disangka, sungguh terdengar suara pecahan secara samar-samar. Benarkah itu suara hati yang hancur?Agnes memandang sekeliling, lalu memarahi, "Jangan bicara omong kosong, itu cuma suara tempurung yang pecah."Markus segera melihat ke arah tempurung. Benar saja, tempurungnya sedang retak dengan cepat dan hancur menjadi potongan-potongan kecil.Markus berlari ke arahnya dengan cemas, lalu berujar, "Kenapa tempurungku pecah ...." Sebelum Markus sempat menyentuh tempurung itu, api
Seorang jenderal tua yang mengenakan baju perang dan terlihat berwibawa berdiri di depannya. Dia menatap Yoga sambil tersenyum.Yoga membatin, 'Aku berhasil keluar dari kawah gunung berapi? Jenderal tua ini yang menyelamatkanku?'Yoga sangat gembira sehingga segera berucap, "Senior, apa kamu yang menyelamatkanku dari kawah gunung berapi? Apa aku boleh tahu siapa Senior?"Orang itu menjawab, "Aku adalah sisa jiwa leluhur Raja Pertama dari zaman kuno, Bimo. Nak, kamu belum benar-benar bebas. Sekarang, kamu cuma berada di dalam ruang kesadaranku."Yoga langsung merasa kecewa. Bimo dari zaman kuno? Nama itu terdengar familier. Namun, Yoga tidak bisa mengingatnya.Bimo memberi tahu, "Nak, jangan kecewa. Aku bisa membantumu keluar dari sini."Yoga sangat gembira. Dia segera berujar, "Benarkah? Mohon bantuanmu, Senior. Tolong aku, aku nggak bakal melupakan kebaikanmu."Bimo memberi tahu, "Aku sudah berada di sini selama ribuan tahun. Kamu adalah orang pertama yang memasuki ruang kesadaranku.
Pria tua itu melanjutkan, "Memang benar aku mau mengambil alih tubuhmu. Tubuhmu ini sudah sepenuhnya menyatu dengan Pedang Langit.""Ini adalah kesempatan langka yang mungkin cuma muncul sekali dalam 10.000 tahun. Tubuhmu mampu menahan sisa jiwaku. Lebih baik kamu berhenti melawan. Kesadaranmu yang lemah ini nggak akan bisa menandingiku!" lanjut Bimo."Dasar berengsek!" maki Yoga. Kemudian, dia melawan makin keras.Hanya saja, itu tidak ada gunanya. Sisa jiwa Bimo terlalu kuat. Dia menekan kesadaran Yoga ke pojok. Saat ini, Yoga perlahan mulai kehilangan kesadaran dan hampir kehilangan kendali sepenuhnya atas tubuhnya."Sialan! Aku nggak terima!" seru Yoga.Setelah bersusah payah mendapatkan kesempatan hidup, sekarang Yoga harus mati lagi? Masalahnya adalah yang mati hanya kesadarannya, sementara tubuhnya akan tetap "hidup".Membayangkan keluarganya mungkin akan menjadi korban kekejaman Bimo, Yoga merasa marah. Apa yang harus dilakukannya?Dalam keputusasaan, Bimo mendadak berseru, "Ad
Di lereng Gunung Sakura, para pengikut Dewa Digdaya dan Empat Keluarga Besar Kultivator Kuno sedang sibuk mengumpulkan sumber daya dari para kultivator kuno.Selama waktu ini, mereka telah menemukan banyak sumber daya berharga. Semua orang terlihat sangat bersemangat.Namun, tiba-tiba terjadi gempa bumi di Gunung Sakura yang menyebabkan banyak bebatuan runtuh. Tak lama kemudian, gunung berapi itu meletus lagi.Kejadian ini membuat mereka ketakutan. Alhasil, mereka mulai berlari ke kaki gunung. Jika lebih lambat, mereka bisa hancur berkeping-keping.Saat berlari, mereka menoleh ke belakang untuk ingin melihat apakah letusan lava membawa lebih banyak sumber daya kultivator kuno. Alhasil, apa yang mereka lihat membuat mereka terkejut."Sial, apa aku mengalami halusinasi? Kenapa bisa ada seseorang di dalam lava yang meletus?""Aku juga melihatnya, benar-benar ada seseorang di sana.""Orang itu masih bergerak, dia masih hidup. Jangan bilang dia adalah penyintas dari medan perang kuno. Hidup
Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel
"Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas
"Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan
"Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent
Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje
"Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata
"Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata
Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga
Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D