Share

Bab 811

Penulis: Vodka
Orang di ujung telepon bertanya, "Kamu Hilda dari Perusahaan Farmasi Hansa, 'kan?"

"Ya, siapa kamu?" tanya Hilda balik sambil mengangguk.

Orang itu menimpali, "Aku Manajer Departemen Perdagangan Internasional Perusahaan Farmasi Hansa. Sekarang kami memperluas bisnis kami ke Jepana, jadi kamu ditugaskan untuk bekerja di Jepana sementara waktu ini. Segera datang ke Gunung Sakura untuk melapor."

Hilda mulai merasa panik. Dia berkata, "Begini, kebetulan aku punya urusan dan harus pulang. Apa boleh kalau aku melapor nanti atau ada yang bisa menggantikan posisiku?"

Orang itu menyahut dengan tegas, "Ini keputusan perusahaan. Nggak bisa diganggu gugat. Kamu diwajibkan tiba di Gunung Sakura sebelum malam ini. Kalau nggak, berarti kamu menentang perintah perusahaan."

Orang itu langsung mengakhiri panggilan. Hilda sama sekali tidak mencurigainya karena telah mendengar kabar tentang ekspansi Perusahaan Farmasi Hansa. Selain itu, ketika mengajukan cuti, Hilda mengatakan dirinya akan pergi ke Jepana
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 812

    "Dasar nggak tahu malu!" maki Hilda. Kemudian, dia berbalik dan hendak kabur lagi. Sayangnya, Bromo langsung menyusul dan memukul leher Hilda untuk membuatnya jatuh pingsan.Saat ini, Yoga menelepon Raja Kegelapan. "Raja Kegelapan, bantu aku cari benih tingkat tinggi. Cari di seluruh dunia. Makin cepat makin bagus."Yoga ingin menanam tanaman obat yang tingkatannya di atas tingkat sembilan, bahkan obat suci di Gunung Sakura. Dengan begitu, dia bisa meningkatkan kekuatan Sekte Hagisana dan melawan Aula Digdaya dengan lebih mudah.Raja Kegelapan mengiakan. "Oke. Raja Agoy, ada yang ingin kulaporkan.""Katakan," sahut Yoga."Kami menemukan Nona Wenny pulang sendiri. Kami nggak melihat Nona Hilda bersamanya," ucap Raja Kegelapan.Yoga khawatir orang Jepana mengincar Wenny dan Hilda, jadi menyuruh Raja Kegelapan mengutus 2 bawahan untuk mengawal mereka."Hm? Hilda nggak pulang? Apa yang dia lakukan?" gumam Yoga dengan curiga."Aku sudah menyuruh orang menyelidikinya. Aku akan mengabarimu ka

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 813

    Sementara itu, terlihat kawah gunung sedalam ratusan meter di bawah wanita itu. Lava tampak menggulung dan mendidih di kawah gunung itu. Karena suhu di sini sangat tinggi, pepohonan di sekeliling pun terbakar dan mati.Yoga mengamati dengan saksama dan mendapati bahwa wanita itu tidak lain adalah Hilda. Saat ini, Hilda sedang mengalami penderitaan fisik dan mental.Panas yang mengusuk membuat sekujur tubuhnya terasa tidak nyaman dan napasnya berat. Jika terjatuh ke dalam sana, tubuhnya sudah pasti akan hancur. Hilda tidak pernah merasa seputus asa ini.Mampuslah! Hilda yakin dirinya akan mati. Ketika berada dalam situasi terpuruk, sebuah sosok tiba-tiba muncul di hadapannya.Hilda pun berteriak secara naluriah dan mengerahkan seluruh tenaganya, "Tolong ... tolong aku ...!"Yoga maju dan berkata, "Hilda, jangan bergerak sembarangan. Aku akan menolongmu."Tali yang mengikat Hilda mulai hancur karena suhu yang terlalu tinggi. Jika gerakan Hilda terlalu kuat, takutnya tali itu akan putus.

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 814

    Yoga memandang ke arah peluru memelesat. Terlihat seorang pria bersetelan hitam muncul dari belakang pohon. Orang itu tidak lain adalah Bromo yang menipu Hilda kemari.Bromo meniup pistolnya, lalu terkekeh-kekeh dan berujar, "Hebat juga kamu. Pantas saja, Guru mau turun tangan untuk melawanmu."Yoga bertanya, "Kamu yang menculik Hilda? Kuberi kamu kesempatan untuk menebus kesalahanmu dengan bunuh diri. Kalau nggak, aku jamin kamu akan merasakan kesengsaraan duniawi."Bromo mengarahkan pistolnya kepada Hilda dan berkata, "Anak Muda, jangan membual. Aku tahu kamu hebat, tapi apa kecepatanmu bisa menandingi pistolku?""Kalau kamu berani bergerak sembarangan, aku akan memutuskan tali yang mengikat Hilda. Dengan begitu, tubuhnya akan meleleh karena lava. Haha!""Coba saja kalau kamu berani," tantang Yoga."Lancang sekali! Bocah, jangan nggak tahu diri ya!" Bromo murka. Sebelum dia sempat melanjutkan ucapannya, Yoga sontak mengempaskan tangannya dan peluru memelesat ke arah Bromo.Kecepatan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 815

    Winola berkata dengan dingin, "Yoga, kamu pintar sekali bersembunyi. Aku baru tahu kalau kamu adalah Raja Agoy."Yoga berujar dengan tidak sabar, "Langsung saja ke intinya.""Yoga, sebaiknya kamu bersikap lebih sopan kepadaku! Kamu pasti tahu ajalmu sudah dekat, jadi berani menghinaku. Aku bisa memberimu kesempatan, kuharap kamu bisa menghargainya," ucap Winola yang murka."Oh? Kesempatan apa?" tanya Yoga."Kalau kamu bersikap baik, aku bisa menerimamu menjadi bagian dari Keluarga Bramasta. Kamu bisa menjadi bawahan keluargaku dengan memanfaatkan pengaruh dan kekayaanmu di dunia manusia," jelas Winola.Leluhur Jahanam Langit sontak terkejut. Dia bertanya, "Nona, dia nggak pantas menjadi bagian dari Keluarga Bramasta! Kalau kamu mau, kita bisa membuat ribuan Raja Agoy!"Leluhur Jahanam Langit tahu betapa sulitnya untuk bergabung dengan Keluarga Bramasta. Dia berjuang mati-matian selama puluhan tahun hingga akhirnya mendapat pengakuan di usia 60-an tahun.Kini, Winola malah tiba-tiba men

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 816

    Leluhur Jahanam Langit berujar dengan dingin, "Sudahlah, waktuku nggak banyak lagi. Aku akan mengantar kalian ke neraka sekarang juga. Kalian bermesra-mesraan di sana saja."Usai melontarkan itu, leluhur Jahanam Langit melancarkan tinju ke arah Hilda. Tinju itu membawa angin kencang yang bisa menghancurkan segalanya. Batu sampai hancur dan ruang terdistorsi.Tinju itu menargetkan kepala Hilda. Melihat ini, Yoga langsung berkelebat ke samping Hilda dan menggunakan tubuhnya untuk menggagalkan serangan. "Awas!"Duar! Tinju itu seketika hancur dan menimbulkan suara yang memekakkan telinga seperti ledakan. Yoga pun terhempas jauh. Meskipun begitu, dia tidak melepaskan Hilda dan tetap menggunakan tubuhnya untuk melindungi Hilda.Kekuatan tinju itu sungguh dahsyat, sampai bisa mengacaukan magma di dalam kawah. Yoga pun memeluk Hilda dan keduanya menggelinding hingga kejauhan ratusan meter. Pada akhirnya, tubuh mereka menghantam batu besar dan berhenti.Batu itu sampai hancur karena benturan k

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 817

    Demi menyerang Yoga secara diam-diam, leluhur Jahanam Langit tega mengorbankannya. Bromo merasa seluruh organ dalamnya telah hancur dan dirinya akan segera mati.Bromo menatap leluhur Jahanam Langit dengan mata terbelalak dan merah. Dia berkata, "Guru ... kamu ... tega membunuhku ...."Leluhur Jahanam Langit membalas, "Kalau nyawamu bisa membuat Yoga terluka parah, kamu pantas mati. Seharusnya kamu merasa terhormat karena mati di tanganku.""Ka ... kamu ...." Darah Bromo bergejolak hebat. Setelah memuntahkan darah, dia langsung tewas di tempat.Yoga bertanya dengan dingin, "Kamu menghalalkan segala cara hanya untuk mencapai tujuanmu. Kamu sampai tega membunuh muridmu sendiri. Apa begini sifat para kultivator kuno? Aku paham sekarang."Leluhur Jahanam Langit terkekeh-kekeh dan menyahut, "Dia cuma anjing peliharaanku di dunia fana. Dia bukan muridku.""Bukankah kamu juga cuma seekor anjing di mata Keluarga Bramasta?" cemooh Yoga."Suatu kehormatan bagiku bisa menjadi anjing Keluarga Bram

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 818

    Pukulan ini dilayangkan dengan kekuatan penuh, seperti yang diharapkan dari seorang kultivator tingkat bentala. Yoga kembali mengerahkan seluruh tenaganya untuk melawan musuh.Duar!Setelah terdengar suara dentuman, kedua orang itu terlempar secara bersamaan. Gelombang benturan yang kuat menyapu bersih semua benda di puncak gunung. Lava di dalam kawah gunung berapi bergolak semakin hebat, seolah-olah terlihat seperti akan meledak.Kali ini keduanya terpukul mundur sama jauhnya dan tidak ada yang unggul.Leluhur Jahanam Langit berkata, "Kelihatannya, inilah kekuatanmu yang sesungguhnya. Bisa mencapai tingkat bentala di usia semuda ini memang sangat langka. Aku jadi nggak tega mau membunuhmu."Melihat ekspresi leluhur Jahanam Langit yang percaya diri, hati Yoga tersentak. Jangan-jangan, leluhur Jahanam Langit masih belum menunjukkan kekuatannya sesungguhnya? Apakah dia adalah kultivator tingkat jumantara? Kalau benar-benar seperti itu, masalahnya jadi agak repot.Leluhur Jahanam Langit b

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 819

    Yoga bertekad untuk membuat leluhur Jahanam Langit mati kelelahan. Menghadapi orang yang telah memukulnya berkali-kali, Yoga tidak mungkin akan membiarkannya begitu saja. Sebagai seorang Raja Agoy yang perkasa, mana pernah Yoga diperlakukan seperti ini sebelumnya?Oleh karena itu, strategi pertempuran Yoga selanjutnya adalah terus bangkit kembali setelah dihajar oleh leluhur Jahanam Langit. Yoga sendiri paham bahwa dia bukanlah saingan leluhur Jahanam Langit. Maka dari itu, dia tidak menangkis serangan leluhur Jahanam Langit sama sekali. Dia hanya terus membiarkan pria itu menyerangnya.Sementara itu, Yoga yakin dia akan bisa menemukan kesempatan untuk menyerang leluhur Jahanam Langit diam-diam. Ini benar-benar sebuah strategi yang mempertaruhkan nyawa.Dalam sekejap, kedua belah pihak telah melancarkan puluhan serangan secara berturut-turut. Tubuh Yoga telah babak belur, tetapi semuanya hanya luka luar. Organ dalamnya tidak terluka sama sekali. Leluhur Jahanam Langit juga terluka cuku

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1305

    Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1304

    "Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1303

    "Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1302

    "Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status