Share

Bab 59

Author: Vodka
Jika memang Karina yang membocorkan rahasia ini, Yoga tidak akan memaafkan Karina. Bagaimanapun juga, hal ini berkaitan dengan nyawa ibunya.

Yoga pun memberi perintah pada Raja Kegelapan, “Tangkap Reza, lalu tanyakan dengan jelas dari mana dia tahu tentang masalah ibuku.”

“Baik!” jawab Raja Kegelapan.

Setelah itu, Yoga buru-buru kembali ke rumah sakit untuk mengobati Lili.

Pada saat ini, Lili masih belum sadar. Namun, Nadya tetap menemaninya. Selain itu, ada tambahan seorang wanita lagi di ruangan ini.

Wanita itu mengenakan rok mini dan atasan pendek yang menunjukkan pusarnya. Cara berpakaiannya sangat seksi dan terbuka. Sayangnya, terdapat sebuah bekas luka di wajahnya yang cantik. Namun, bekas luka itu malah memberikan kesan seksi yang tak terduga.

Wanita itu bernama Shinta Gozali. Dia adalah putri keempat Keluarga Gozali dan juga sedang mengambil alih posisi kepala Keluarga Gozali untuk sementara. Keluarga Gozali adalah salah satu dari empat keluarga besar di Kota Pawana.

Dari segi
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 60

    Shinta berkata, “Sepakat!”Tidak lama kemudian, Yoga pun selesai meracik obatnya. Dia berkata pada Nadya, “Nadya, aku mau minta tolong kamu mengoleskan obat ini di seluruh tubuh Lili. Habis itu, tempelkan Sisik Naga Ungu Keemasan ini di atasnya. Terutama di wajah, jangan ada bagian yang terlewatkan ya.”“Nggak masalah. Serahkan saja padaku,” jawab Nadya.Setelah itu, Yoga pun keluar dari kamar pasien untuk memberikan sedikit privasi kepada mereka.“Shinta, kalau obat ini benar-benar bisa menyembuhkan luka Lili, bekas luka membandel di wajahmu itu pasti juga bisa dihilangkan,” ujar Nadya.Shinta mencibir, “Nadya, memangnya kamu percaya sama omongannya?”Nadya hanya tersenyum getir. Sebenarnya, dia juga tidak begitu yakin.Seusai mengoleskan obat, yang tersisa hanyalah penantian yang panjang. Selama proses menunggu, kabar buruk mengenai Grup Magani datang silih berganti.“Ternyata kekuatan Keluarga Wijaya jauh lebih hebat dari bayanganku. Saat ini, situasi Grup Magani benar-benar parah b

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 61

    Begitu bangun, kata pertama yang diucapkan Lili ternyata adalah “Kakak Ipar”. Oleh karena itu, Yoga pun merasa agak cemburu. Dia buru-buru mendekat dan berkata dengan semangat, “Lili, aku Kak Yoga. Akhirnya kamu sadar juga. Baguslah!”Lili bertanya dengan lemah, “Kak, yang mana ... kakak iparku ....”Setelah mendengar pertanyaan Lili, Yoga pun terdiam. Kemudian, Nadya buru-buru melangkah maju dan menjawab, “Lili, aku ini kakak iparmu.”Lili menggenggam tangan Nadya dengan susah payah sambil berkata, “Ka ... Kakak Ipar, ke ... keponakanku diberi nama Dhana Kusuma saja ....”“Dhana ... artinya kemakmuran ya? Oke, namai dia Dhana saja,” jawab Nadya.“Kak, aku ngantuk banget ...,” ujar Lili dengan lemah.Yoga menjawab, “Lili, tidurlah. Jangan khawatir, Kakak akan terus menemanimu. Kalau kamu sudah pulih total, Kakak akan membawamu pulang.”Setelah itu, Lili pun tidur dengan nyenyak. Berhubung telah menerima guncangan yang terlalu besar, dia membutuhkan banyak waktu untuk tidur agar bisa le

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 62

    “Jangan khawatir, aku nggak akan membiarkan mereka melakukannya lagi,” hibur Nadya. Kemudian, dia langsung berjalan ke hadapan Jimmy dan bertanya, “Paman, apa Paman benar-benar hendak bertindak begitu kejam?”Jimmy meletakkan cangkir tehnya dan menjawab dengan ekspresi tidak senang, “Nadya, kok kamu nggak sopan banget sama seniormu. Mitra kerja samamu sendiri yang bersikeras mau memutuskan hubungan kerja sama denganmu. Apa hubungannya hal itu denganku? Sebenarnya, Paman datang untuk membantumu menyelesaikan masalah ini.”Nadya tentu saja tidak percaya pada ucapan Jimmy. Dia bertanya, “Bagaimana kamu hendak menyelesaikannya?”“Kamu seharusnya tahu jelas, biarpun menjual perusahaanmu, kamu juga nggak akan mungkin bisa membayar utangmu pada begitu banyak mitra kerja sama. Yang ada, kamu malah akan terlilit utang besar. Sebaiknya kamu berikan saja perusahaan ini pada Keluarga Wibowo. Keluarga kita akan membantumu menangani utang itu dan memberimu uang sebesar 20 miliar. Dengan begitu, kamu

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 63

    Dalam sekejap, semua orang langsung berdiri di sisi kiri. Tidak ada seorang pun yang ingin lanjut bekerja sama dengan Grup Magani.Jimmy mengejek, “Nadya, apa otakmu bermasalah? Bisa-bisanya kamu membiarkan seorang anak bau kencur menyelesaikan masalah ini. Dengan begitu, perusahaanmu akan bangkrut lebih cepat.”Nadya memelototi Jimmy dan berkata, “Aku rela perusahaan ini bangkrut di tangannya.”“Nak, jangan bicara omong kosong lagi. Keputusan kami sudah bulat. Tolong bayar kembali uang kami secepat mungkin,” cibir Ardi.Yoga menjawab, “Tenang saja, kami akan mengembalikan uang kalian tanpa kurang sepeser pun. Akuntan, hitunglah utang kita pada mereka, lalu lunasi semuanya.”“Kamu mau mengulur waktu? Oke, aku mau tahu seberapa lama kamu bisa melakukannya,” ejek Ardi.Akuntan itu juga bekerja sama dengan Yoga untuk “mengulur waktu” dengan menghitung total utang secara jelas dan perlahan.Di sisi lain, Nadya menarik Yoga ke samping dan bertanya, “Yoga, apa sebenarnya yang mau kamu lakuka

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 64

    Saat ini, Nadya merasa dirinya bagaikan sedang bermimpi. Melihat Nadya yang masih tidak bereaksi, Raja Kegelapan bertanya, “Bu Nadya, apa kamu mau bekerja sama dengan Raja Agoy yang Perkasa?”Setelah mendengar pertanyaan Raja Kegelapan, Nadya baru tersadar dari lamunannya dan menjawab, “Bisa bekerja sama dengan Raja Agoy yang Perkasa adalah kehormatan bagiku. Pak, silakan masuk. Lisa, siapkan teh terbaik perusahaan kita untuk Bapak ini.”Raja Kegelapan melambaikan tangannya dan berkata, “Sepertinya Bu Nadya masih sangat sibuk. Aku nggak akan mengganggumu. Ini kontrak kerja samanya. Begitu Bu Nadya menandatanganinya, kerja sama ini akan langsung efektif dan uangnya akan segera ditransfer ke rekening kalian.”Raja Kegelapan datang dengan tiba-tiba, juga pergi dengan tergesa-gesa. Namun, meskipun dia sudah meninggalkan tempat ini, seluruh lokasi masih tetap hening.Shinta mencubit Nadya sambil bertanya, “Nadya, sakit nggak?”“Omong kosong! Tentu saja sakit!” jawab Nadya.“Ini bukan mimpi

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 65

    Jimmy juga berkata, “Yoga, sudahlah. Bermusuhan nggak akan berakhir baik bagi siapa pun. Untuk apa kamu bersikap begitu?”“Oke, aku akan beri kalian sebuah kesempatan untuk memperbaiki diri. Grup Magani akan meneruskan kerja sama dengan siapa saja yang bersedia berlutut untuk minta maaf. Yang nggak bersedia akan masuk daftar hitam,” ujar Yoga.“Kamu ...!” Begitu mendengar ucapan Yoga, semua orang langsung murka. Ardi berseru, “Sialan! Dikasih hati malah minta jantung. Teman-teman, dengar-dengar, Nyonya Susi juga sedang mendiskusikan kerja sama dengan Raja Agoy yang Perkasa. Aku yakin, Keluarga Wijaya pasti bisa mendapatkan kerja sama itu dengan mengandalkan kekuatan mereka. Pada saat itu, siapa yang masih perlu kerja sama dengan Grup Magani yang kecil ini?”Semua orang juga menyetujui pendapat Ardi.Sementara itu, Yoga hanya tersenyum sinis dan berkata, “Kalau Keluarga Wijaya bisa mendapatkan kerja sama itu, aku akan mengganti margaku!”“Kita lihat saja nanti! Teman-teman, ayo kita pe

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 66

    Karina? Jawaban ini membuat Yoga merasa sangat sakit hati dan kecewa. Wanita yang paling dipercayai dan dicintainya malah mengkhianatinya dengan membeberkan rahasia sepenting ini. Karina benar-benar tidak bisa dimaafkan.Sebenarnya, Gatot yang memberi tahu Reza mengenai rahasia ini. Gatot mengetahui rahasia ini tanpa sengaja saat mengecek rekaman CCTV rumah. Namun, Reza sok pintar dan mengira dirinya akan diampuni apabila dia mengatakan bahwa Karina yang memberitahunya. Sebab, tindakan itu tidak termasuk mencuri rahasia.Pada saat yang sama, Perusahaan Farmasi Avanti sedang mengalami masalah yang sama dengan Grup Magani. Denny Ardiyanto, presiden direktur Grup Ardiyanto dan juga ayahnya Reza telah memimpin para mitra kerja sama pergi ke Perusahaan Farmasi Avanti untuk menagih utang. Pada saat ini, Denny tidak tahu bahwa putranya telah diculik.Saat ini, Perusahaan Farmasi Avanti hanya memiliki aset lancar sebanyak puluhan juta. Mereka tentu saja tidak mampu membayar utang. Alhasil, par

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 67

    Denny mengeluarkan kontrak yang sudah dia sediakan dan berkata, “Tanda tanganilah kontrak ini.”Karina menandatangani kontrak itu dengan tangan gemetar. Saat ini, seluruh wajahnya sudah dibasahi dengan air mata. Hasil jerih payah selama puluhan tahun ini pada akhirnya malah jatuh ke tangan orang lain dengan begitu saja.Saat Karina hendak pergi, Denny tiba-tiba menghentikannya, “Bu Karina, tunggu dulu.”“Apa masih ada urusan lain?” tanya Karina.Denny melirik jam tangannya, lalu menjawab, “Tunggu saja beberapa menit lagi. Nanti, akan ada orang yang datang mencarimu.”Apa maksudnya ini? Karina merasa sangat heran.Pada detik selanjutnya, tiba-tiba ada beberapa mobil polisi yang berhenti di depan perusahaan. Kemudian, belasan polisi menerjang masuk ke perusahaan dengan dipimpin oleh seorang pria buncit. Dia bertanya, “Siapa penanggung jawab Perusahaan Farmasi Avanti?”Firasat buruk mulai merayap di hati Karina. Dia menjawab, “Aku penanggung jawab perusahaan ini. Siapa kalian?”“Aku ini k

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1269

    Siapa yang tidak menyukai dunia yang normal?Namun, pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara seseorang."Berani-beraninya manusia hantu ini muncul di siang bolong seperti ini. Kalian semua ingin mati ya?"Terlihat sekelompok orang yang perlahan-lahan keluar dan mendekati Yoga dan yang lainnya. Mereka mengenakan serangan yang sama yang terlihat mewah dan indah. Satu per satu mengamati Yoga dan yang lainnya dengan ekspresi yang sangat angkuh."Eh? Ada satu di sini yang masih belum bermutasi jadi manusia hantu. Sungguh langka!""Bagus sekali. Tangkap dia dan lempar ke area terlarang. Kita lihat bagaimana dia berubah menjadi manusia hantu.""Aku dengar prosesnya agak lambat. Bagaimana kalau kita langsung mengirimnya ke area yang lebih dalam?"Semua orang tertawa terbahak-bahak dan terus menyindir. Mereka semua menatap Yoga dengan penuh semangat dan membuat ekspresi Yoga langsung menjadi muram."Bos, apa yang aku katakan nggak salah, 'kan? Kemunculan kita pasti akan membuat mereka merasa ng

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1268

    Yoga melihat ke sekeliling, lalu menyipitkan matanya. Dia bisa merasakan ada sebuah kutukan yang sangat kuat muncul di wilayah di depannya. Ada kekuatan yang sulit untuk dijelaskan di dalam kutukan itu yang bisa memengaruhi tubuh manusia.Yoga berkata, "Ternyata ini adalah kekuatan yang kalian terima selama ini."Saat mengatakan itu, tatapan Yoga terlihat penuh dengan belas kasihan. Para manusia hantu itu semuanya tadinya adalah manusia, tetapi mereka didesak dan dikucilkan sampai terpaksa datang ke area terlarang ini. Pada akhirnya, mereka malah menjadi orang yang terkutuk.Prajna membalas, "Bos, apa kutukan ini bisa dihilangkan?"Semua orang menatap Yoga dengan penuh harapan karena mereka semua berharap bisa kembali seperti semula.Namun, Yoga tetap menggelengkan kepala, lalu berkata dengan nada yang muram, "Kekuatan dari kutukan ini terlalu hebat, bahkan aku pun hanya bisa menahannya dengan susah payah."Ekspresi Prajna dan yang lainnya langsung menjadi muram dan perlahan-lahan menu

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1267

    Sangat jelas, perbedaannya hanya pada lokasi. Yoga menyeringai dingin dan menunjukkan ekspresi penuh kejutan.Yoga menarik napas dalam-dalam, lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya. Setelah membukanya, terlihat seekor serangga kecil berwarna putih di dalamnya.Yoga meletakkan serangga itu di tanah. Serangga kecil itu perlahan merangkak keluar, lalu mengangkat kepalanya sedikit, seolah-olah sedang memanggil sesuatu.Tak lama kemudian, terdengar suara langkah-langkah yang mendekat. Siluet-siluet mulai bermunculan satu per satu, lalu berkumpul di tempat itu.Di antara kerumunan itu, pemimpinnya adalah Prajna. Begitu melihat Yoga, ekspresinya berubah drastis. Dia bertanya dengan kaget, "Bos, kamu benar-benar datang?" Tatapan terkejut mereka terus mengamati Yoga, seakan-akan tidak percaya apa yang mereka lihat."Ya," jawab Yoga dengan tenang. Suaranya datar tanpa emosi.Yoga telah menanamkan serangga anak di tubuh mereka sebelumnya. Dengan serangga induk putih di tangannya, dia d

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1266

    Setelah selesai membaca sebuah buku, Yoga perlahan menutupnya. Matanya berkilat dengan ekspresi penuh tanda tanya. Dia terdiam, sementara pandangannya tertuju pada halaman pertama buku itu.Tiba-tiba, suara Bimo terdengar kembali di pikirannya. Dia bertanya, "Gimana perasaanmu setelah membaca?""Sulit diungkapkan ... tapi aku merasa ada sesuatu yang nggak beres!" ucap Yoga.Itulah yang dirasakan Yoga. Sejarah dunia kultivator kuno yang diklaim sudah berlangsung ribuan tahun hanya diceritakan secara sepintas. Banyak peristiwa penting bahkan sama sekali tidak disebutkan. Semua yang tercatat terkesan terlalu biasa, seperti tidak ada apa-apa.Hal ini membuat Yoga merasa, ada banyak hal yang sengaja disembunyikan dari sejarah tersebut. Dia pun merenungkan kata-kata Bimo yang terus terngiang di pikirannya. Apa yang Yoga lihat hanyalah apa yang mereka izinkan untuk dia lihat!"Sudahlah, nggak usah baca lagi!" Yoga akhirnya membuat keputusan itu sambil menghela napas kecil. Dia merasa kecewa.

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1265

    Yoga memberi tahu, "Aku lagi berada di vila Sutrisno. Untuk sementara, seharusnya nggak akan ada bahaya."Winola mengingatkannya, "Tapi kamu tetap harus berhati-hati. Ingat baik-baik, jangan biarkan besi hitam itu terlihat lagi. Kalau nggak, kamu akan menghadapi lebih banyak bahaya."Yoga bertanya dengan serius, "Menurutmu, apa tiga barang itu bisa ditemukan dengan mudah?""Di mana ada hadiah besar, pasti ada orang yang berani mengambil risiko. Harusnya bisa ditemukan! Jangan terlalu khawatir, aku juga akan membantumu mencarinya secepat mungkin!" ucap Winola."Makasih," jawab Yoga dengan tulus.Kemudian, Winola bertanya, "Apa Tuan Bimo datang?"Yoga menjawab dengan samar, "Dia bisa datang." Jawaban ini penuh arti, tidak langsung mengiakan tetapi juga tidak membantah.Winola bertanya dengan penuh harap, "Kalau begitu ... bisakah kamu memintanya untuk datang?"Bagaimanapun, Winola pernah meminta hal ini kepada Yoga sebelumnya saat masih di dunia bela diri kuno. Jika Bimo bisa datang, dia

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1264

    Yoga sangat percaya diri dengan penyamarannya. Dengan pakaian serba tertutup seperti itu, mana mungkin ada yang bisa mengenalinya? Begitu pakaian tersebut dilepas, semua urusan akan seolah tak ada hubungannya dengan dirinya."Aduh!" Sutrisno kembali menghela napas panjang. Wajahnya dipenuhi ekspresi tak berdaya dan kesedihan yang mendalam. Tidak disangka, orang yang berada di satu perahu dengannya ini malah menjadi orang pertama yang memunculkan bahaya.Yoga berucap dengan santai, "Sudahlah, berhenti mengeluh. Kamu nggak percaya padaku?"Sutrisno membalas, "Aku terlalu mengenalmu. Setiap kali muncul, kamu nggak pernah bisa duduk diam!"Benarkah? Yoga merenung sejenak dan merasa bahwa itu tidak benar. Menurutnya, dia selalu bersikap sangat tenang dan patuh.Sutrisno akhirnya menutup telepon dengan hati yang gelisah. Dia berharap semuanya tidak akan bertambah buruk. Tepat saat itu, sebuah panggilan telepon masuk lagi ke ponsel Yoga. Kali ini dari Winola. Nada suara Winola terdengar sanga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1263

    Burhan tersenyum tipis, lalu mengangkat tangan sedikit untuk memberi isyarat kepada pria muda itu. Orang itu segera membawa besi hitam dengan hati-hati. Dia memegangnya seperti benda paling berharga, lalu beranjak pergi.Pandangan semua orang masih terpaku pada pria muda tersebut. Mereka mengikuti setiap gerakannya dengan penuh perhatian."Semuanya!" Burhan tiba-tiba bertepuk tangan perlahan dan tersenyum. Dalam sekejap, semua orang tak punya pilihan selain mengalihkan pandangan kembali ke arah Burhan. Ekspresi mereka sedikit berubah, sementara raut wajah mereka penuh keterkejutan.Dengan mata terbelalak, mereka menatap Burhan tanpa berkedip, seolah tatapan mereka seperti kail yang mencengkeram sosoknya dengan erat."Pak Burhan, kenapa cepat sekali dibawa pergi? Kami bahkan belum puas melihatnya!""Benar banget! Dari mana kalian mendapatkan besi hitam itu? Kalau kalian ingin menukarnya, apa yang kalian inginkan sebagai gantinya?""Apa pun yang kalian inginkan, katakan saja! Aku akan pa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1262

    Di samping, pria muda yang tadi melayani Yoga berbicara dengan sorot mata berkilat dingin, "Pak, apa kita perlu melacak anak muda itu? Kelihatannya dia masih sangat muda. Mungkin saja dia mendapatkan besi hitam secara kebetulan dari suatu tempat."Tatapan matanya penuh perhitungan. Dalam sekejap, dia sudah memikirkan berbagai rencana untuk mendapatkan lebih banyak besi hitam dari Yoga.Mata pria tua itu menajam dingin seperti pisau. Dia menatap pria muda itu penuh peringatan, lalu berucap, "Jangan cari masalah!"Pria muda itu langsung tertegun. Kepalanya tertunduk dan wajahnya berubah pucat. Dia sadar, dirinya telah salah berbicara. Setelah memastikan pemuda itu diam, pria tua itu menarik napas panjang dan memandang jauh ke depan dengan tatapan berat.Pria tua itu memberi tahu, "Orang itu bisa sampai di tempat ini. Apa menurutmu dia nggak punya dukungan di belakangnya? Aku bahkan nggak bisa menilai kekuatannya. Itu sudah cukup untuk membuktikan bahwa dia luar biasa!""Kalau kita menyin

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1261

    Tampaknya pria itu ingin lebih teliti mengamati siapa Yoga sebenarnya. Yoga melemparkan sebuah benda kecil dengan santai, lalu berujar, "Berikan ini pada pengurus kalian. Dia pasti akan datang menemuiku."Pria itu menangkap benda tersebut. Begitu melihatnya, dia langsung terkejut hingga terperanjat. Matanya membelalak, sementara pupilnya mengecil. Benda itu ... adalah besi hitam."Oke, aku akan segera mengurusnya!" balas pria itu. Dia tidak berani membuang waktu, melainkan langsung berbalik dan pergi dengan langkah cepat.Melihat pria itu yang tergesa-gesa, Yoga tersenyum dingin penuh ejekan. Hanya sepotong kecil besi hitam saja sudah membuatnya begitu heboh. Padahal, Yoga memiliki seluruh makam yang dipenuhi dengan besi hitam.Bimo memperingatkan, "Eh, benda ini sangat berharga. Jangan sampai menarik perhatian orang yang punya niat jahat!"Yoga membalas tak acuh, "Nggak masalah. Lagian, aku nggak punya barang lain."Bimo menimpali, "Kamu benar-benar belum memahami betapa pentingnya be

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status