Agus kebingungan karena ditampar. Dia memegang wajahnya sambil bertanya, "Paman Darmo, kenapa kamu menamparku? Kenapa kamu juga bilang bahwa aku membela Bibi Desi?"Darmo menatapnya dengan tajam, lalu memproyeksikan rekaman kamera CCTV ke layar besar. Layar besar mulai memutar percakapan antara Desi dan Endang.Begitu melihat rekaman, kerumunan langsung heboh. Wanita tua yang tampaknya tak berbahaya ini, bisa-bisanya ingin membunuh seseorang hanya demi gaji sebulan. Ini bukan kali pertama Desi melakukan hal itu. Sebelumnya, dia setidaknya telah membunuh puluhan orang. Dia melakukannya hanya demi mendapatkan tambahan gaji sebulan. Bagaimana bisa ada manusia sejahat itu di dunia ini? Desi benar-benar aib bagi umat manusia.Orang-orang di sekitar mengalihkan perhatian mereka dan mulai mengecam Desi.Sementara itu, Agus amat terpukul sekarang. Dia membeku di tempatnya. Ibunya sangat mungkin mati keracunan karena Desi. Namun, Agus baru saja membelanya. Dia memang pantas dituduh telah memih
Berkat nutrisi dari pil tingkat tinggi, kini Bruno bukan hanya memiliki kekuatan pertempuran yang kuat. Anjing itu juga meningkatkan satu naluri alaminya secara tak terbatas, yaitu indra penciuman yang luar biasa peka. Bahkan, Bruno bisa mencium bau dari jarak ratusan kilometer.Kebetulan sekali, belakangan ini Jeje selalu berurusan dengan Pasukan Hewan. Jadi, Bruno mengingat bau wanita itu. Yoga memerintahkan Bruno untuk melacak bau tersebut. Tidak disangka Bruno akhirnya membawa Yoga ke daerah pegunungan selatan Kota Pawana.Sebelumnya, Yoga telah mengetahui dari Raja Naga bahwa Penjara Jahanam berada di daerah pegunungan selatan Kota Pawana. Sementara itu, Aula Digdaya dan Empat Keluarga Besar Kultivator Kuno juga berada di sana.Jangan-jangan, Arya bekerja sama dengan mereka? Apakah dia akan membawa Jeje ke Penjara Jahanam? Kalau Jeje benar-benar ditahan di Penjara Jahanam, situasinya akan gawat.Yoga dan Bruno berusaha keras mengejarnya. Tidak lama setelah memasuki pegunungan, mer
"Haha!" Arya tertawa terbahak-bahak sebelum berucap, "Yoga, jangan kira aku nggak tahu. Terakhir kali, kamu hampir mati karena formasi sihir Zahira di Kota Pawana. Kalau bukan karena Jeje yang muncul tepat waktu, sekarang kamu sudah menghilang dari muka bumi.""Semua orang yang kubawa ini adalah murid elite Sekte Torkas. Teknik sihir mereka jauh melampaui sampah dari Keluarga Tanaka di Kota Pawana. Karena kekuatan sihir Jeje sudah hilang, dia sama sekali nggak bisa membantumu. Dengan cara apa kamu akan melawanku?" tanya Arya.Yoga menjawab, "Sudah kubilang, hanya kami yang akan melawanmu."Mendengar ini, Arya pun melambaikan tangan seraya berucap, "Dasar nggak tahu diri! Bunuh mereka!"Puluhan murid Sekte Torkas segera mengelilingi Yoga. Mereka mulai mengucapkan mantra dan menggunakan gerakan tangan.Pikiran Yoga sontak terpengaruh oleh sihir. Dia mulai bingung dan mengalami halusinasi. Dia bergegas mengucapkan "Mantra Iblis Hati" untuk menstabilkan pikirannya. Sayangnya, mantra itu ti
Berhubung Yoga sudah memutuskan untuk membunuhnya, Arya terpaksa menunjukkan kartu trufnya. Dia mengeluarkan sebuah token emas dari lengan bajunya, lalu berseru, "Yoga, Raja Naga mungkin nggak bisa menakutimu. Tapi, aku yakin ini bisa."Yoga memandang token emas itu dengan ragu-ragu. Pria itu bertanya, "Itu token bebas kematian?"Arya berucap dengan sombong, "Ya. Ini adalah token bebas kematian yang dikeluarkan sendiri oleh Pak Karno. Melihat token ini sudah seperti melihat Pak Karno. Yoga, kamu harus segera berlutut!"Sayangnya, Yoga malah membantah sambil tersenyum, "Bagi orang lain ini mungkin token bebas kematian, tapi bagiku itu cuma logam rongsokan. Sekalipun kamu punya 10 token bebas kematian, aku tetap akan membunuhmu.""Kamu ...." Arya memarahi saking kesalnya, "Yoga, tindakanmu ini sama saja dengan melawan Daruna. Ini adalah bentuk pengkhianatan!"Yoga merespons, "Demi membalaskan dendam Jeje, apa salahnya kalaupun aku harus melawan seluruh dunia?"Jeje tampak menjilat bibirn
Arya memohon, "Aku nggak akan berani lagi. Tolong beri aku kesempatan hidup."Yoga tahu bahwa ini adalah taktik Raja Naga untuk mendapatkan simpati. Raja Naga memang mengatakan bahwa Yoga bebas menentukan nasib Arya, tetapi bagaimanapun dia adalah ayahnya. Tidak ada ayah yang rela melihat anaknya mati dengan tragis. Yoga juga butuh bantuan Raja Naga untuk menyerang Penjara Jahanam, jadi tak perlu membuatnya dendam hanya karena Arya.Yoga pun berucap dengan nada dingin, "Kali ini, aku maafkan karena menghormati Raja Naga. Kalau mengulanginya lagi, aku nggak akan memaafkanmu."Arya merasa lega. Dia segera berterima kasih kepada Yoga sambil bersujud, "Terima kasih!"Hanya saja, nasib para murid Sekte Torkas tidak seberuntung itu. Yoga mendekati mereka dengan langkah mantap. Puluhan murid Sekte Torkas tampak panik. Salah satu dari mereka berucap, "Yoga, jangan gegabah. Kami adalah penerus Sekte Torkas. Kalau kamu membunuh kami, Sekte Torkas nggak akan melepaskanmu."Yoga mengejek, "Memangn
Arya menjelaskan, "Pak Apri, terus terang saja, aku bisa selamat karena ayahku muncul di momen genting."Apri bertanya dengan kaget, "Apa? Raja Naga muncul? Kenapa kamu nggak suruh Raja Naga membunuh Yoga langsung? Nggak peduli sehebat apa pun Yoga, dia pasti bukan tandingan Raja Naga.""Pak Apri, entah gimana caranya Yoga sudah membuat ayahku mengakuinya sebagai guru," jawab Arya.Mendengar ini, Apri terperanjat dan wajahnya memucat. Sebelumnya dia merekrut Arya dengan satu tujuan, yaitu agar Raja Naga bisa berpihak padanya. Namun sekarang, ternyata Raja Naga justru memilih untuk berpihak pada Yoga. Ini adalah kabar yang sangat buruk baginya.Arya berbicara, "Pak Apri, kamu pernah berjanji padaku. Terlepas dari hasilnya, kamu akan merekomendasikan kepada Dewa Digdaya agar aku bisa memiliki tubuh ahli bela diri kuno. Aku harap kamu bisa menepati janji itu. Jangan khawatir, aku bakal selalu setia dan nggak akan pernah berkhianat."Apri membalas, "Tenang saja, aku akan menepati janjiku u
Apa Mulan sudah menerima Yoga? Namun, kemungkinan itu sepertinya hampir tidak mungkin.Mulan berkata, "Pak Yoga sudah datang, kita sajikan saja hidangannya. Pelayan, bawa makanannya ke sini.""Pak Yoga, aku sengaja mencari tahu selera Anda. Hidangan yang kupesan hari ini semuanya adalah kesukaanmu ...."Nadya tiba-tiba tersadar, sepertinya Mulan mau meracuni Yoga! Mulan benar-benar keterlaluan. Namun, Nadya tidak tahu bahwa Mulan bisa bersikap seantusias ini karena telah mengetahui identitas Yoga adalah bos dari Perusahaan Farmasi Hansa.Dalam beberapa saat, sajian yang indah dan mewah telah dihidangkan di atas meja. Mulan semakin bersemangat, bahkan berinisiatif mengambilkan lauk ke piring Yoga. Bahkan Nadya saja agak cemburu melihat adegan itu.Nadya telah mencicipi lauknya, tidak ada racun apa pun di sana. Dia semakin bertanya-tanya, apa yang sedang direncanakan oleh Mulan? Pada akhirnya, Nadya tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Mulan, apa ada hal yang mau kamu bicarakan? Kenapa
"Kamu sengaja menyindirnya ya?" tanya Nadya.Dalam hati, Mulan menghina Nadya tidak tahu apa pun. Yoga adalah bos dari Perusahaan Farmasi Hansa, kekayaan dan kekuasaannya sudah berada di puncak. Jika Yoga adalah seorang wanita, mungkin posisi keanggotaannya di Restoran Floran ini setidaknya berada di tingkat emas. Kemungkinan besar juga dia adalah manajemen eksekutif di restoran ini.Mulan berkata, "Nadya, Pak Yoga adalah orang lokal. Mungkin saja dia kenal dengan orang dalam di restoran ini."Nadya tidak tahu harus bagaimana bereaksi, "Kamu terlalu meninggikannya. Kalau bukan karena kamu, dia mungkin nggak akan bisa masuk ke restoran ini seumur hidup. Yoga, benar bukan yang kubilang?"Kedua wanita itu menoleh menatap Yoga secara bersamaan. Yoga menjawab dengan datar, "Maaf, aku nggak bisa membantumu."Dalam hati, Yoga berpikir jika dia yang turun tangan langsung, Mulan setidaknya akan menjadi anggota kehormatan. Membuatnya menjadi anggota perak hanya akan membuat Yoga malu.Nadya meni