Seorang wanita berpakaian setelan formal, mengenakan stoking hitam yang membalut kaki panjangnya, dan sepatu hak tinggi panjang, turun terlebih dahulu. Belasan pengawal berpakaian seragam jas hitam dan memakai kacamata hitam mengiringinya di sekeliling.Vania langsung mengenali orang itu, pendiri Perusahaan Farmasi Joran dari ibu kota, Mulan.Perusahaan Farmasi Joran adalah perusahaan yang masuk dalam daftar 500 perusahaan terbesar di dunia dan bahkan bisa masuk dalam 10 besar di Daruna. Mulan adalah sosok yang setara dengan Vania.Orang-orang yang berada di level yang setara seperti mereka, biasanya sudah sangat familier dengan informasi satu sama lain meskipun belum pernah berinteraksi. Vania merasa heran mengapa Mulan tiba-tiba berkunjung.Vania maju untuk menyapanya, "Selamat datang Bu Mulan."Mulan juga menyambut dengan antusias, "Bu Vania terlalu sungkan. Maaf telah merepotkan hari ini karena tiba-tiba berkunjung."Vania tersenyum, "Bu Mulan jangan bercanda. Kedatangan Anda adala
Tamu yang datang ke restoran ini semuanya adalah pekerja. Mereka sadar tidak bisa menyinggung tokoh besar seperti ini, sehingga memutuskan untuk langsung pergi. Hanya Yoga dan Jeje yang masih tetap duduk di tempatnya. Salah seorang pengawal berjas hitam menghampiri mereka dan membentak, "Nggak dengar apa yang kubilang? Cepat pergi. Makanan kalian nanti dibayar Nona kami."Yoga tidak mendongak sama sekali, "Kami yang datang duluan. Masih belum makan saja kamu sudah mengusir kami, logika macam apa itu?"Pengawal itu langsung marah, "Bocah, kamu jangan keterlaluan ya ....""Sudahlah." Mulan mendekat dan menghalangi pengawal yang hendak menyerang Yoga. Dia mengeluarkan setumpuk uang 20 juta dan menaruhnya di hadapan Yoga, "Kalian makan di tempat lain saja, uang ini sudah cukup untuk kalian membeli semua jajanan di sepanjang jalan ini."Yoga langsung merasa senang. Menggunakan uang untuk menyogok raja bisnis? Sepertinya cuma wanita ini yang bisa melakukan hal seperti itu. Dengan tanpa meras
Jeje melambaikan tangannya, "Bos, tambah lagi."Mulan tidak sanggup lagi, sehingga berkata, "Dik, jangan paksakan diri. Jangan salahkan aku kalau kamu sakit."Jeje terkekeh-kekeh, "Bos, langsung tambahkan 10 mangkuk."Semua orang terbengong menatapnya. Memangnya gadis kecil ini monster ya? Dia masih mau tambah 10 mangkuk lagi? Dilihat dari tubuhnya, tidak mungkin dia bisa memakan 10 mangkuk mi. Yoga hanya tersenyum melihat tingkahnya.Benar, adik juniornya ini memang monster. Dia bisa tahan tidak makan ataupun minum 10 hari. Namun jika sudah mulai makan, dia bisa langsung menyantap porsi orang dewasa selama 10 hari. Ini adalah salah satu keahliannya yang aneh.Dalam sekejap, 10 mangkuk mi telah disajikan.Jeje langsung mulai makan dan menghabiskan 10 mangkuk itu dalam waktu singkat. Setelah itu, dia menyeka bibirnya dan berkata, "Aku nggak bisa makan lagi, harus sisakan tempat untuk makan tahu goreng dan roti isi daging di tempat lain."Semua orang di restoran itu terdiam. Mereka meman
Nadya membalas, "Mulan, kamu nggak usah ikut campur masalah percintaanku. Kami berdua sudah sepakat bersama."Mulan menyergah, "Mana mungkin aku nggak ikut campur? Sebagai sahabatmu yang terbaik, aku nggak bisa biarkan kamu terpuruk! Cepat telepon pria simpanan itu, aku yang akan membantumu putus dengannya."Pada saat ini, pihak resepsionis menelepon kantor Nadya, "Bu Nadya, ada Bu Ambar dan Pak Gatot yang datang mencari Anda. Katanya ada sesuatu yang mau mereka sampaikan."Nadya mengerutkan alisnya. Kenapa mereka bisa tiba-tiba datang? Setelah berpikir sejenak, Nadya berkata, "Biarkan mereka masuk.""Baik."Tak lama kemudian, Ambar dan Gatot telah datang dengan aura yang menggebu-gebu. Bagaimanapun, mereka ini adalah mantan mertua dan adik ipar Yoga. Nadya masih bersikap segan terhadap mereka."Ada apa kalian mencariku?" tanya Nadya.Ambar berkata dengan nada menyalahkan, "Bu Nadya, kumohon Anda jaga pacar Anda dengan baik. Jangan biarkan dia sembarangan mencari wanita lain di luar sa
Saat ini adalah masa-masa yang penuh dengan kekacauan. Gadis Siluman muncul, Raja Naga melarikan diri dari penjara, Dewa Digdaya dan empat keluarga kultivator kuno akan berkumpul di Kota Pawana. Banyak sekali bahaya yang sedang mengintainya. Jika dia menikahi Nadya sekarang, bukankah itu hanya akan membuat Nadya menjadi sasaran musuh? Situasi ini sangat berbahaya.Sebelum Yoga selesai bicara, emosi Mulan sudah memuncak, "Apa yang kubilang? Dia nggak mau menikahimu, hanya mau main-main denganmu."Nadya juga merasa kecewa terhadap jawaban Yoga.Yoga buru-buru menjelaskan, "Nadya, aku benar-benar tulus mencintaimu. Hanya saja, aku punya alasanku tersendiri sekarang. Kalau menikahimu sekarang, sama saja dengan menempatkanmu dalam bahaya. Apa kamu percaya padaku?"Nadya menjawab dengan tegas, "Yoga, aku percaya padamu."Syukurlah! Yoga kembali melanjutkan, "Nadya, tenang saja. Setelah semua bahaya di sini sudah terselesaikan, aku akan persiapkan acara pernikahan yang mewah untukmu."Mulan s
Raka menoleh ke arah Yoga, "Pak Yoga, bagaimana menurut Anda? Pabrik senjatanya bernilai ratusan triliun. Kesempatan bagus nggak akan datang kedua kalinya."Yoga mengangguk.Raka berkata pada Anies, "Anies, rasanya agak sakit. Kamu tahan sedikit ya.""Aku sudah berperang di seluruh dunia, kesakitan apa yang belum pernah kurasakan? Kalaupun dia operasi aku sekarang, aku tetap akan bisa menahannya ...."Buk!Sebelum Anies selesai bicara, Yoga telah menendangnya hingga terbang. Setelah mendarat di lantai, Anies langsung muntah darah dan tidak bisa bicara sama sekali.Saat itu juga, bawahan Anies langsung meledak emosinya. Apa-apaan yang dilakukan si berengsek ini? Ini bukan mengobati orang, tapi sedang membunuh orang! Mereka semua hendak menerjang untuk melindungi Anies.Raka langsung menghentikan mereka, "Berhenti, jangan mendekat semua. Kalian nggak lihat Pak Yoga sedang mengobati Anies?"Bawahannya langsung memaki, "Obati apanya? Jelas-jelas dia sedang membunuh orang! Raka, kalau sampa
Anies benar-benar berdiri. Kakinya yang mati rasa sebelumnya kini dipenuhi energi. Penyakitnya sudah sembuh.Anies meneteskan air mata. Dia tidak menyangka mimpinya akan menjadi kenyataan. Anies sampai tidak sanggup mendeskripsikan perasaannya sekarang.Anies berlutut di hadapan Yoga dan berkata, "Pak, aku nggak akan pernah melupakan jasamu. Maaf karena sudah meragukanmu sebelumnya. Aku nggak seharusnya bersikap begitu."Demi mengungkapkan penyesalannya, Anies sampai menampar diri sendiri dua kali. Raka tersenyum sambil berujar, "Anies, minta maaf saja nggak bisa. Kamu harus memberi kompensasi.""Pak, aku bersedia memberi semua saham gudang senjataku kepadamu. Tolong diterima," kata Anies segera.Bagi orang seperti mereka, tidak ada yang lebih penting daripada pemulihan seperti ini. Jangankan saham, mereka bahkan rela memberikan 10 tahun hidup mereka kepada Yoga.Yoga sama sekali tidak tertarik pada saham itu. Dia membalas, "Sudahlah, aku nggak tertarik pada gudang senjata. Kalian seha
Pengemis tua itu terlihat seperti pengemis pada umumnya. Wajahnya tampak lugu dan sorot matanya tampak tenang. Namun, Yoga justru bisa merasakan aura jahat dari tubuhnya. Aura ini pun sangat unik. Hanya orang yang sering membunuh yang bisa memilikinya.Dinilai dari aura jahat ini, pengemis ini seharusnya sudah membunuh sangat banyak orang. Mungkin sudah mencapai ribuan orang atau di atas itu?Yoga langsung memastikan bahwa pengemis ini bukan orang biasa. Pengemis ini tidak ada bedanya dengan bom waktu. Jika membuatnya gusar, dia akan meledak kapan saja.Yoga menyimpan auranya supaya tidak terkesan memprovokasi pengemis itu. Kemudian, dia berkata dengan tenang, "Pak Tua, lagi main catur?"Pengemis itu melonggarkan kewaspadaannya. Dia bertanya, "Anak Muda, apa kamu tahu langkah selanjutnya harus gimana supaya nggak kalah?"Yoga melirik papan catur itu, lalu merasa berminat sehingga berkata, "Aku bisa mencobanya."Yoga duduk di depan pengemis itu dan mulai mempelajarinya. Ketika berada di