Pengemis tua itu terlihat seperti pengemis pada umumnya. Wajahnya tampak lugu dan sorot matanya tampak tenang. Namun, Yoga justru bisa merasakan aura jahat dari tubuhnya. Aura ini pun sangat unik. Hanya orang yang sering membunuh yang bisa memilikinya.Dinilai dari aura jahat ini, pengemis ini seharusnya sudah membunuh sangat banyak orang. Mungkin sudah mencapai ribuan orang atau di atas itu?Yoga langsung memastikan bahwa pengemis ini bukan orang biasa. Pengemis ini tidak ada bedanya dengan bom waktu. Jika membuatnya gusar, dia akan meledak kapan saja.Yoga menyimpan auranya supaya tidak terkesan memprovokasi pengemis itu. Kemudian, dia berkata dengan tenang, "Pak Tua, lagi main catur?"Pengemis itu melonggarkan kewaspadaannya. Dia bertanya, "Anak Muda, apa kamu tahu langkah selanjutnya harus gimana supaya nggak kalah?"Yoga melirik papan catur itu, lalu merasa berminat sehingga berkata, "Aku bisa mencobanya."Yoga duduk di depan pengemis itu dan mulai mempelajarinya. Ketika berada di
Hagi bertanya dengan terkejut, "Jangan-jangan, kamu juga nggak bisa mengatasi pengemis itu?""Masalah nggak sesederhana yang kamu bayangkan," ujar Yoga."Siapa sebenarnya pengemis tua itu?" tanya Hagi lagi."Menurutmu, apa mungkin dia Raja Naga yang kabur dari penjara?" tanya Yoga balik sesudah ragu-ragu sesaat.Raja Naga? Sekujur tubuh Hagi bergetar. Ekspresinya membeku. Dia menyahut, "Kalau dia memang Raja Naga, aku akan merasa sangat terhormat karena telah dipukulnya hari ini."Yoga melambaikan tangannya dan membalas, "Ini hanya dugaanku. Kita belum tahu kenyataannya seperti apa. Lagian, ada cukup banyak ahli bela diri yang bisa bersanding dengan Raja Naga."Saat ini, Nadya tiba-tiba menelepon Yoga. Yoga menerimanya, lalu terdengar suara Mulan. "Yoga, aku mau kamu tiba di Kelab Aurum dalam 30 menit. Kalau nggak, jangan harap kamu bisa berhubungan dengan Nadya lagi. Aku akan memperkenalkan pria yang lebih hebat kepadanya.""Oke, aku ke sana." Setelah mengakhiri panggilan, Yoga langsu
"Diam, diam!" Mulan terkejut mendengarnya. "Ucapanmu ini sama saja dengan mempermalukan Jenderal Anies. Kalau dia mendengarnya, kepalamu bisa dipenggal!""Aku nggak mempermalukannya kok. Yang kubilang fakta. Anies memberiku gudang senjatanya," timpal Yoga.Mulan menatap Yoga seperti menatap seorang idiot. Dia bertanya, "Kamu nggak merasa ucapanmu terdengar nggak masuk akal?""Tentu saja nggak," balas Yoga."Sudahlah. Jenderal Anies punya prestasi hebat, jangan mengolok-olok dia," sela Nadya."Nadya, tapi yang kukatakan adalah fakta ...." Sebelum Yoga selesai berbicara, tampak rombongan mobil mewah berhenti di sekitar mereka.Begitu pintu dibuka, terlihat sekelompok orang turun. Mereka semua sangat berkarisma. Jelas sekali, orang-orang ini berasal dari kalangan atas.Mulan segera berpesan, "Bintang utama acara malam ini sudah tiba. Yoga, sebaiknya kamu jangan sembarangan bicara. Kalau nggak, kamu tanggung sendiri konsekuensinya."Nadya melihat beberapa wajah familier di kerumunan. Dia b
Nicky yakin tidak akan pernah bertemu wanita yang lebih memesona dari Nadya lagi. Dia segera menjulurkan tangan untuk berjabat dengan Nadya. "Ternyata, Bu Nadya jauh lebih cantik daripada yang dikatakan Mulan."Ucapan ini terdengar seperti rayuan. Nadya bisa merasakannya sehingga langsung memperkenalkan, "Pak Nicky, biar kuperkenalkan dulu. Ini pacarku, Yoga."Pacar? Ekspresi Nicky langsung membeku. Mulan buru-buru menjelaskan, "Pak Nicky, jangan salah paham dulu. Hubungan mereka nggak seperti yang kamu bayangkan. Nadya sangat cantik, pasti ada pria yang mengejarnya."Nicky mengangguk. "Ya, ya, aku mengerti. Pak Yoga, kamu bekerja di mana?""Aku membuka perusahaan kecil, Perusahaan Farmasi Sehat Abadi," jawab Yoga.Perusahaan Farmasi Sehat Abadi? Orang-orang bertatapan karena tidak pernah mendengar nama ini. Mulan berkata, "Perusahaan ini cukup hebat kok. Perusahaan ini termasuk dalam 100 perusahaan teratas di Kota Pawana. Nilai pasar mereka setidaknya mencapai 1 miliar."Nicky tertawa
"Terima kasih banyak, Kak," sahut Nicky. Vini membawa mereka ke sebuah ruang privat, lalu berpesan kepada staf untuk menjamu mereka dengan baik. Begitu Vini pergi, orang-orang pun mulai memuji."Pak Nicky, kamu hebat sekali. Aku nggak sangka kamu punya pengaruh sebesar itu di Kota Pawana.""Kelab Aurum adalah kelab nomor satu di barat daya kota. Kak Vini sangat terkenal, tapi masih harus menjaga harga dirimu. Aku benar-benar kagum padamu.""Pak Nicky, apa hubunganmu dengan Kak Vini?""Ayah angkatku punya sahabat baik, namanya Raka. Dia juga seorang jenderal. Istrinya dan Kak Vini juga bersahabat, jadi istrinya punya saham di kelab ini juga. Kalau menurut perbedaan generasi, aku seharusnya memanggil Kak Vini dengan sebutan bibi," jelas Nicky.Begitu mendengarnya, semua orang pun menyanjung Nicky. Nicky meneruskan, "Ini nggak ada apa-apanya. Ayah angkatku dulunya adalah tangan kanan Raja Naga. Aku dan Arya termasuk segenerasi. Aku bisa membawa kalian menemuinya nanti."Orang-orang bersor
Bam! Pintu ruang privat tiba-tiba ditendang seseorang hingga terbuka. Terlihat sekelompok orang menyerbu masuk.Pria yang memimpin bermata tajam dan memiliki aura kuat. Hanya dengan melihat sekilas, Nicky langsung mengenali pria itu. Dia adalah Arya, putra Raja Naga.Seketika, jantung Nicky berdetak kencang. Dia membatin, 'Sialan, ternyata dugaanku benar. Yang menyentuh bokong Mulan bukan staf, tapi orang Arya. Mampuslah, mereka datang untuk membalas dendam.'Orang-orang di ruang privat segera menyadari ada yang tidak beres. Semua orang tampak ketakutan. Sementara itu, Arya menatap semua orang sambil mengernyit dan bertanya, "Aku sudah menyewa seluruh kelab ini. Gimana bisa ada orang luar yang masuk?"Nicky memberanikan diri untuk maju. Dia berucap dengan rendah diri, "Pak Arya, aku Nicky dari ibu kota. Suatu kehormatan bisa bertemu denganmu.""Aku nggak peduli siapa kamu. Siapa pun yang berani merusak acaraku harus dihukum," sahut Nicky.Nicky segera berkata, "Pak Arya, ayah angkatku
Arya membalas dengan dingin, "Melepaskan mereka untukmu? Memangnya siapa kamu sampai-sampai aku harus begitu menghormatimu?"Nicky terpaksa mengoreksi ucapannya. "Pak Nicky, maaf kalau aku sudah lancang. Aku dan Kak Vini cukup dekat. Apa kamu bisa memaafkan mereka demi Kak Vini?""Oh ya? Suruh Kak Vini kemari. Aku ingin lihat, dia mengenalmu atau nggak," ejek Arya.Sebelum Nicky menelepon Vini, wanita itu sudah tiba. Dia sudah tahu apa yang terjadi, tetapi tetap berpura-pura bodoh. "Pak Arya, apa yang terjadi?"Nicky segera menceritakan semuanya kepada Vini. Arya terkekeh-kekeh dan berucap, "Kak Vini, dia bilang dia mengenalmu dan menyuruhku melepaskan kedua wanita itu demi menjaga harga dirimu. Apa benar begitu?""Pak Arya, jangan dengarkan omong kosongnya. Aku bahkan nggak pernah melihatnya. Siapa kalian? Kapan kalian masuk ke kelabku? Berani sekali kalian merusak acara Pak Arya!" bentak Vini langsung.Vini tidak ingin terlibat dalam kekacauan ini sehingga memilih untuk mengorbankan
"Bawa mereka pergi," ujar Arya lagi. Mendengar ini, salah satu temannya segera maju untuk menarik Nadya dan Mulan.Yoga bergegas maju dan mencengkeram lengan orang itu. Dia hanya meremas dengan pelan, tetapi sudah terdengar suara retakan tulang di seluruh ruangan.Gila! Ini benar-benar gila! Berani sekali bocah ini melukai teman Arya. Hari ini, dia ditakdirkan untuk mati!Nicky dan lainnya ketakutan hingga sekujur tubuh gemetaran dan bercucuran keringat dingin. Di sisi lain, Mulan benar-benar pusing melihat situasi ini. Awalnya, mungkin Mulan hanya akan kehilangan keperawanannya. Namun, setelah Yoga ikut campur, dia mungkin akan kehilangan nyawanya.Mulan langsung membentak, "Yoga, jangan bertindak gegabah. Kamu bisa mati kalau melukai teman Pak Arya. Cepat minta maaf!"Nadya juga menatap Yoga dengan tatapan menyalahkan. Yoga terlalu gegabah. Dia sudah membuat masalah besar kali ini.Yoga sungguh kehabisan kata-kata melihat sikap Mulan. Dia ingin menolong mereka, tetapi Mulan malah men