Share

Bab 48

“Emm,” jawab Yoga dengan acuh tak acuh sebelum duduk.

Karina dan Ambar terlihat agak canggung. Sementara itu, Chandra menegur dengan tidak senang, “Kamu bahkan nggak tahu cara menyapa orang! Apa ini caramu minta tolong sama orang lain?”

“Ayah, jangan salahkan dia. Semua orang juga tahu mantan suami Kak Karina itu hanyalah seorang pecundang yang berwawasan sempit. Wajar saja dia nggak tahu sopan santun,” ejek Citra.

Chandra mendengus, “Huh! Orang seperti ini mana bisa sukses!”

Saat ini, Ambar buru-buru menuangkan teh untuk Chandra sambil tersenyum minta maaf dan berkata, “Benar, benar! Yoga memang kurang cerdas. Kakak jangan permasalahkan hal ini dengannya, ya.”

Chandra menjawab, “Aku tahu. Kalau otaknya nggak bermasalah, mana mungkin dia berani melukai Satya! Nak, Karina bilang kamu sudah menendang Satya? Patahkan kaki yang kamu gunakan untuk menendangnya itu, lalu ikut aku pergi minta maaf padanya.”

Mereka sepertinya masih tidak tahu bahwa Yoga sudah menghancurkan kedua ginjal Satya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status