Share

Bab 449

Author: Vodka
Yoga menatap dengan saksama. Ternyata itu bukan kabut, melainkan Racun Jiwa. Mikroorganisme itu sangat kecil sehingga terlihat seperti kabut saat berkumpul. Selain itu, kedelapan tahanan itu melepaskan Racun Jiwa yang berbeda-beda. Semua racun itu dapat menyerang sel darah putih manusia, melemahkan jaringan otot, mengorosi organ dalam dan tulang.

Yoga berkata, "Kalau tebakanku nggak salah, ini adalah formasi Sihir Beracun tingkat atas, Formasi Delapan Jiwa. Begitu terkena racun ini, seseorang akan lumpuh dalam beberapa saat dan hanya bisa menyaksikan tubuhnya meleleh."

"Yang bisa membentuk formasi ini hanya ahli terhebat. Demi melawanku, Keluarga Sumargo benar-benar berjerih payah, sampai-sampai para monster tua ini turun tangan."

Buana menyahut, "Aku nggak nyangka pengetahuanmu cukup luas juga. Benar, ini Formasi Delapan Jiwa. Kedelapan orang ini adalah senior hebat dari Sekte Sihir Beracun. Kamu seharusnya merasa terhormat karena mati di tangan mereka."

"Tapi, aku merasa kalian yang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 450

    Yoga berkata, "Kalian sudah mau mati, untuk apa tahu sebanyak itu?"Berkat Mantra Iblis Hati yang ditinggalkan oleh ibunya, Yoga berhasil menjinakkan Raja Cacing Giok.Buana hendak melarikan diri saat melihat sudah tidak ada harapan untuk menang. Kedelapan senior itu juga ingin kabur, tetapi tidak berdaya. Otot, tulang, dan organ mereka telah diserang, membuat mereka kesulitan untuk berdiri. Mereka hanya bisa meminta tolong pada Buana."Buana, tolong kami. Kalau kami mati, Keluarga Sumargo nggak bakal mengampunimu," ujar salah seorang senior itu.Nyawa Buana saja sudah terancam, mana mungkin dia peduli pada orang lain lagi. Dia menimpali, "Senior-senior, maafkan aku. Kalian sudah sekarat, nggak ada gunanya aku menolong kalian. Jadi, aku pamit dulu."Buana bergegas melarikan diri. Kedelapan senior itu hanya bisa menerima nasib. Beberapa saat lagi, mereka akan menyaksikan tubuh mereka hancur karena Racun Jiwa. Dipikirkan saja sudah membuat mereka merinding.Pilihan paling baik untuk seka

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 451

    Panggilan segera terhubung. Buana berkata, "Pak Karno, ada perubahan situasi. Yoga membunuh Pak Dirga saat mengobatinya. Aku menangkapnya, tapi dia melarikan diri dari penjara dan mencoba membunuhku. Aku curiga Yoga sudah lama ingin merebut takhta. Tolong beri keputusan secepatnya.""Suruh Yoga bicara denganku," ujar Karno dengan suara penuh wibawa."Baik." Buana langsung melemparkan ponselnya kepada Yoga.Karno bertanya, "Yoga, apa yang dikatakan Buana benar?""Yang dia katakan nggak sesuai kenyataan. Buana adalah mata-mata yang diatur Keluarga Sumargo. Sejak awal, dia sudah mengkhianatimu. Pak Dirga dan lainnya jatuh sakit juga karena dia. Dia bahkan bersekongkol dengan kedelapan ahli untuk membunuhku," jelas Yoga."Oke, aku sudah mengerti. Emran, tangkap Buana," perintah Karno tanpa merasa ragu sedikit pun.Duar! Buana bak disambar petir. Dia tidak menyangka Karno akan memercayai Yoga begitu saja dan mengabaikan dirinya yang telah berjasa selama ini. Bagaimana hal ini mungkin?Emran

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 452

    Melihat situasi ini, Yoga ragu-ragu sesaat. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk menyelamatkan Emran dan lainnya terlebih dahulu. Bagaimanapun, tidak pantas jika mengorbankan nyawa Pasukan Imperial demi mengejar Buana.Namun, Emran malah menyemangati Yoga untuk mengejar Buana. "Pak Yoga, jangan pedulikan kami. Kejar saja Buana."Yoga menenangkan, "Nggak masalah, biarkan saja dia hidup untuk beberapa hari lagi. Ini sama saja dengan memancing ikan besar."Ikan besar yang dimaksud oleh Yoga jelas adalah Keluarga Sumargo. Tanpa menunda, Yoga langsung menetralisasi racun di tubuh mereka. Dengan bantuan Raja Cacing Giok, Pasukan Imperial pun pulih dengan cepat.Emran memimpin Pasukan Imperial untuk berlutut pada Yoga. "Pak Yoga, terima kasih banyak. Kami berutang nyawa padamu. Kelak kalau kamu butuh bantuan, panggil saja kami.""Sama-sama," sahut Yoga dengan nada datar. Kemudian, dia menelepon Karno. "Guru, ada yang ingin kutanyakan.""Katakanlah," balas Karno."Apa Pulau Neraka yang kita tem

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 453

    Suara yang mendadak ini membuat Wenny terperanjat. Saat berikutnya, Dirga memuntahkan segumpal darah hitam dan menarik napas dalam-dalam.Dirga hidup kembali! Wenny bergegas menghampiri dan berkata, "Kakek, syukurlah, kamu hidup kembali. Huhuhu, kamu mengejutkanku saja.""Air ...," ujar Dirga. Wenny segera menuangkan segelas air untuk Dirga. "Kakek, ini airnya."Setelah minum beberapa teguk, rona wajah Dirga berangsur membaik. Wenny segera menyuruh staf medis untuk memeriksa kondisi kakeknya.Hasilnya sungguh mencengangkan. Berbagai indikator fisiologis Dirga mendekati normal, bahkan sel darah putihnya pulih dengan cepat. Staf medis sampai terkejut."Ajaib sekali, ini benar-benar keajaiban di dunia medis.""Detak jantungnya jelas-jelas sudah nggak ada lagi tadi, tapi sekarang semua normal kembali. Pak Dirga benar-benar beruntung."Wenny berlinang air mata saat berkata, "Kakek, kamu mengejutkanku saja tadi. Gimana bisa kamu hidup kembali?"Dirga menjawab dengan heran, "Kenapa? Bukannya

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 454

    Yoga mengangguk. Dirga meneruskan, "Sebenarnya aku dan Pak Karno sudah mencurigai Buana sejak awal. Tapi, Keluarga Sumargo menguasai Racun Jiwa. Begitu kami bertindak, mereka mungkin akan menyebarkan racun itu ke mana-mana. Ketika saat itu tiba, kita bakal kewalahan. Tapi, kalau seluruh rakyat Daruna sudah divaksin, kita nggak perlu takut lagi.""Baiklah. Beri aku beberapa hari untuk mengembangkan vaksin itu," sahut Yoga sambil merenung.Faktanya, para ahli di lembaga medis juga meneliti vaksin Racun Jiwa selama beberapa tahun ini. Namun, tidak ada perkembangan apa pun. Yoga malah mengatakan hanya butuh beberapa hari. Hal ini membuat Dirga tak kuasa tertawa. Anak muda memang mementingkan gengsi."Pak Dirga, apa kamu tahu tentang Penjara Jahanam?" tanya Yoga."Tahu," sahut Dirga sambil mengangguk."Kamu tahu lokasinya di mana?" tanya Yoga lagi."Nggak tahu," jawab Dirga.Yoga merasa kecewa mendengarnya. Dirga bertanya, "Untuk apa kamu menanyakan tentang ini?""Aku mendapat informasi kal

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 455

    Namun, setelah Yoga pergi, ekspresi semua orang berubah drastis. Tatapan mereka terhadap Yoga tampak dipenuhi kebencian.Ashila menyeduh kopi untuk Yoga, lalu mengantarkannya. Dia tidak lupa untuk mengganti pakaiannya menjadi rok pendek dan stoking panjang agar terlihat seksi."Pak, sepertinya kamu nggak minum dari tadi. Ini kopi supaya kamu punya energi," ujar Ashila."Letakkan saja," sahut Yoga tanpa mengangkat kepalanya sedikit pun."Baik." Ashila meletakkannya, tetapi tidak langsung pergi. Dia berjalan ke belakang Yoga dan berujar, "Pak, kamu harus memperhatikan waktu bekerja dan istirahat. Aku pernah belajar memijat. Aku akan memijatmu supaya merasa lebih rileks."Sebelum Yoga menjawab, Ashila sudah memulai pijatannya. Tujuannya tentu bukan sekadar memijat. Kakinya yang ramping terus digesekkan ke tubuh Yoga. Kedua tangannya pun pelan-pelan menyentuh bagian bawah tubuh Yoga."Pak, nggak ada siapa pun di sini. Gimana kalau aku membantumu merilekskan tubuh? Kujamin kamu akan merasa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 456

    "Keluarga Sumargo pada dasarnya memang keturunan kultivator kuno, jadi kalian punya sedikit darah kultivator kuno. Tapi, akan sulit untuk mengubah fisik manusia biasa menjadi kultivator kuno. Beri aku waktu setengah bulan lagi untuk mengatasi kesulitan ini.""Kamu harus terus melindungiku dari Yoga. Jangan sampai dia datang ke Penjara Jahanam untuk menyelamatkan ibunya. Begitu eksperimenku berhasil, kita bisa pergi ke Pulau Neraka untuk menjadi kultivator kuno yang sesungguhnya," jelas Dewa Digdaya.Nalif membalas, "Tenang saja, Yoga nggak ada apa-apanya bagiku. Omong-omong, suruh para keturunan Keluarga Sumargo itu kembali.""Oke." Dewa Digdaya mengiakan.Nalif menatap Buana sembari berkata, "Buana, aku mengutus 10 keturunan Keluarga Sumargo yang fisiknya telah diubah menjadi fisik kultivator kuno untuk membantumu. Kamu nggak boleh gagal kali ini. Bunuh dia kalau bisa. Kalau nggak bisa, cegah dia supaya nggak bisa pergi ke Penjara Jahanam. Ngerti?"Tatapan Buana dipenuhi antusiasme. D

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 457

    Siuco sontak marah. Dia bertanya, "Apa yang dia sibukkan?""Dia ... sibuk tidur," jawab Ashila.Begitu mendengarnya, orang-orang lembaga medis sontak naik pitam. Yoga lebih memilih untuk tidur daripada menjamu mereka? Benar-benar cari mati!Siuco melemparkan cangkir tehnya dan berkata dengan geram, "Lancang sekali bosmu. Kalau begitu, bawa aku temui dia.""Baiklah." Ashila membawa orang-orang lembaga medis ke ruang istirahat Yoga.Siuco menggedor pintu dengan kuat dan berujar, "Yoga, kami dari lembaga medis. Aku datang untuk menjalankan tugas resmi. Cepat keluar dan temui kami.""Ashila nggak memberitahumu kalau aku sedang tidur? Tolong segera tinggalkan tempat ini," timpal Yoga yang tidak mau mengalah.Siuco akhirnya tidak tahan lagi. Dia menendang pintu ruang istirahat, lalu menerobos masuk. Ketika melihat pintunya yang hancur, Yoga hanya bisa menghela napas. Kenapa ada begitu banyak orang bodoh di dunia ini?Yoga bangkit dari ranjangnya dengan santai, lalu berkata, "Kamu tahu apa ya

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1305

    Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1304

    "Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1303

    "Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1302

    "Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status