Gatot sangat kaget karena Vania ingat dengan mereka. Gatot berucap, "Bu Vania, apa bosmu ada di sini? Kami ingin bertemu dengannya."Vania tampak ragu. Dia menimpali, "Pak Yoga memang ada di perusahaan. Tapi, dia sibuk sekali. Takutnya dia nggak sempat bertemu dengan kalian."Yoga? Bos Vania juga bernama Yoga? Nama mereka sama, tetapi nasib mereka berbeda. Yoga yang mereka kenal telah menjadi bos perusahaan kecil yang hampir bangkrut. Dia tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan bos Vania.Ambar segera berkata, "Bu Vania, sejujurnya bosmu diam-diam menyukai Karina. Kalau nggak, waktu itu dia juga nggak mungkin memintamu untuk memberi Karina bahan obat yang berharga. Dengan bahan obat itu, sekarang penyakit Karina hampir sembuh. Semua sel kanker di tubuhnya sudah mati."Ambar melanjutkan, "Aku mau mengadakan pesta untuk Karina. Jadi, aku ingin mengundang Pak Yoga. Dengan begitu, Pak Yoga punya kesempatan untuk bertemu Karina. Aku rasa Pak Yoga pasti akan pergi ke pestanya."Vania m
Yoga berteriak, "Pak Hagi, kamu itu kurang kerjaan sampai-sampai main dengan binatang?"Hagi tertegun sejenak, lalu tersenyum kepada Yoga dan menanggapi, "Yoga, semua binatang di desa ini sudah dinutrisi oleh nadi obat untuk waktu yang lama sehingga tubuh mereka sangat kuat. Mereka bisa menyerap pil tingkat tinggi lebih cepat daripada manusia. Binatang yang paling hebat bisa bertarung dengan petarung tingkat eminen master. Sebentar lagi kita bisa membentuk sekelompok binatang super."Yoga menimpali, "Oke. Aku harap kamu bisa membentuk sekelompok binatang super yang bisa melawan petarung tingkat kaisar master. Oh, iya. Aku sudah membuat 1.000 pil tingkat tujuh. Kamu yang bagikan kepada anggota Sekte Hagisana."Hagi terkejut. Yoga membuat 1.000 pil tingkat tujuh? Hagi merasa hal ini sangat tidak realistis.Tiba-tiba, Wisnu menelepon Yoga, "Kak Yoga, sekarang kamu di mana? Ada masalah di Perusahaan Farmasi Sehat Abadi."Yoga bertanya sembari mengernyit, "Ada apa?"Wisnu menjelaskan, "Sepe
Andrea menyahut, "Kalau begitu, aku juga nggak akan menutupinya darimu lagi. Dia itu orang terkaya di Daruna, namanya Darius Binarwan. Pak Darius bilang, asalkan kami memutuskan kontrak denganmu, dia akan memberi kami kesempatan kerja sama dengannya. Sebentar lagi aku akan menjadi mitra bisnis Pak Darius. Tenang saja. Setelah sukses, aku akan mengakuisisi Perusahaan Farmasi Sehat Abadi dengan harga tinggi."Yoga kebingungan. Sepertinya dia tidak punya masalah dengan Darius. Tiba-tiba, seseorang dari Ibu Kota menelepon Yoga.Yoga menjawab panggilan telepon, "Halo?"Orang itu berkata dengan dingin, "Kamu itu Yoga dari Kota Pawana, 'kan? Aku Darius dari Grup Binarwan."Akhirnya, Darius muncul juga. Yoga bertanya, "Kenapa kamu memboikot perusahaanku?"Darius membentak, "Huh! Jangan berpura-pura bodoh! Kamu sudah membunuh anakku, Jarek. Aku akan menghancurkan keluargamu dan membunuhmu! Dalam waktu 3 hari, aku mau semua anggota Keluarga Kusuma mati untuk menebus nyawa anakku!"Yoga menimpali
Di sisi lain, Darius sama sekali tidak tahu tentang masalah besar yang akan menimpanya. Darius masih sibuk menggencarkan pemboikotan terhadap Perusahaan Farmasi Sehat Abadi. Dia sangat yakin dirinya bisa membuat Perusahaan Farmasi Sehat Abadi bangkrut sebelum malam ini. Saat Darius merasa bangga, pemimpin Grup Reverra tiba-tiba meneleponnya.Darius terkejut. Dia segera menjawab panggilan telepon, "Pak Rowan, aku merasa terhormat karena kamu meneleponku ...."Rowan langsung menegur, "Darius, aku akan menarik semua dana investasi dari perusahaanmu dan memasukkan perusahaanmu ke daftar hitam. Kita nggak akan bekerja sama lagi selamanya dan kebijakan ini langsung berlaku sekarang juga."Darius yang kaget bertanya, "Pak Rowan, bukannya kerja sama kita sebelumnya sangat lancar? Kenapa kamu tiba-tiba menarik dana investasi?"Rowan menyahut, "Itu karena kamu menyinggung tokoh hebat." Kemudian, dia langsung mengakhiri panggilan telepon.Darius hendak menelepon Rowan, tetapi anggota dewan direks
Perusahaan Farmasi Sehat Abadi juga merupakan aset Raja Agoy yang Perkasa. Darius tahu bahwa Raja Agoy yang Perkasa adalah sosok yang sangat hebat di dunia internasional. Bahkan, Keluarga Alfonz dan Grup Reverra menganggap Raja Agoy yang Perkasa sebagai tamu terhormat. Namun, Darius malah memboikot perusahaannya!Darius pasti celaka. Dia merasa tidak berdaya. Kenapa Raja Agoy yang Perkasa begitu rendah hati? Dia bahkan mengelola perusahaan kecil seperti Perusahaan Farmasi Sehat Abadi. Kali ini, tidak ada yang bisa menyelamatkan Darius lagi.Selanjutnya, ponsel Darius terus berdering. Dia tidak berhenti mendengar kabar buruk. Dia kehilangan semua bisnisnya di luar negeri dan berutang sebesar ribuan triliun. Para investor Daruna yang lihai mempunyai firasat bahwa Grup Binarwan hampir bangkrut. Saham Grup Binarwan terus anjlok. Sekarang, Grup Binarwan nyaris tidak terselamatkan lagi.Jika Grup Binarwan bangkrut, kreditur dan musuh Darius dulu pasti akan menghabisinya. Anggota keluarga Dar
Ambar dan Gatot terus berbicara sehingga Yoga sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menjelaskan. Yoga merasa tidak berdaya.Setelah masuk ke Perusahaan Farmasi Hansa, Yoga langsung bertanya kepada Vania, "Vania, untuk apa Ambar dan Gatot datang ke perusahaan?"Vania menyahut, "Mereka mau mengundangmu untuk menghadiri pesta perayaan Bu Karina."Pesta perayaan? Jelas-jelas, Yoga yang mengobati penyakit kanker paru-paru Karina. Namun, Ambar dan Gatot tidak mengundang Yoga. Pesta perayaan macam apa itu? Meskipun begitu, mereka mengundang bos Perusahaan Farmasi Hansa. Jadi, Yoga akan menghadiri pesta perayaan itu.Sekarang waktunya sudah tepat. Saatnya Yoga mengungkapkan identitasnya. Menantu pecundang yang Ambar dan Gatot remehkan adalah tokoh hebat. Yoga berpesan, "Nanti Darius akan datang untuk minta maaf. Kamu langsung suruh dia pergi ke Restoran Skylar saja."Pesta perayaan Karina diadakan di Restoran Skylar. Vania menyahut, "Oke. Oh, iya. Pak Yoga, sejujurnya ada yang ingin kubi
Hati Yoga berdebar-debar saat berkata, "Bahan obat tingkat sembilan! Bagus, aku bersedia menukarkannya dengan bahan obat tingkat tujuh."Dirga membalas, "Mimpi kamu. Kalau mau bahan obat tingkat sembilan, kamu harus menyetujui satu hal dulu.""Katakanlah," balas Yoga.Dirga menjawab, "Apa kamu pernah mendengar tentang Raja Naga?""Tentu saja. Konon, Raja Naga adalah ahli bela diri kuno dan pelopor dunia bela diri di Negara Daruna. Kalau bukan karena dia yang menyebarkan bela diri, dunia bela diri Daruna tidak akan mencapai kejayaannya seperti hari ini.""Benar," lanjut Dirga. "Sayangnya, Raja Naga sulit menemukan lawan yang sebanding dengan dirinya, hingga akhirnya jadi kehilangan kendali dirinya. Ini adalah sebuah kerugian bagi dunia bela diri Negara Daruna. Kalau kamu bisa menang melawan Raja Naga dan membuatnya terlepas dari belenggu dalam hatinya, bahan obat tingkat sembilan ini akan menjadi milikmu."Yoga langsung menyetujuinya, "Nggak masalah."Dirga menjawab, "Kita sepakat dulu
Gatot langsung berceletuk, "Sialan, dia pasti mencurinya saat Pak Kusuma lengah."Wajah Ambar langsung menjadi muram. "Kalau Pak Kusuma nggak datang hari ini, aku akan menghabisimu."Yoga benar-benar kehabisan kata-kata. Entah mengapa jalan pikiran kedua orang ini berbeda dengan orang normal. Tadinya Yoga mengira mereka akan langsung bisa mengenali bahwa "Pak Kusuma" yang mereka sebut-sebut itu adalah "Yoga Kusuma", alias dirinya."Sudah cukup!" Karina menimpali, "Kali ini Yoga yang menyelamatkan diriku, Pak Kusuma itu cuma memberikan bahan obat saja. Nggak masalah kalau dia nggak datang.""Yoga, duduklah."Yoga buru-buru menjelaskan, "Karina, kalian salah paham. Sebenarnya, aku nggak mencuri undangan ini."Karina sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskan. "Yoga, kami memang salah nggak mengirimkanmu undangan. Kamu nggak perlu menjelaskan apa pun, duduk saja. Nggak masalah."Seketika, Yoga jadi tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya. Pada saat ini, Ambar bahkan berni