Di sisi lain, Darius sama sekali tidak tahu tentang masalah besar yang akan menimpanya. Darius masih sibuk menggencarkan pemboikotan terhadap Perusahaan Farmasi Sehat Abadi. Dia sangat yakin dirinya bisa membuat Perusahaan Farmasi Sehat Abadi bangkrut sebelum malam ini. Saat Darius merasa bangga, pemimpin Grup Reverra tiba-tiba meneleponnya.Darius terkejut. Dia segera menjawab panggilan telepon, "Pak Rowan, aku merasa terhormat karena kamu meneleponku ...."Rowan langsung menegur, "Darius, aku akan menarik semua dana investasi dari perusahaanmu dan memasukkan perusahaanmu ke daftar hitam. Kita nggak akan bekerja sama lagi selamanya dan kebijakan ini langsung berlaku sekarang juga."Darius yang kaget bertanya, "Pak Rowan, bukannya kerja sama kita sebelumnya sangat lancar? Kenapa kamu tiba-tiba menarik dana investasi?"Rowan menyahut, "Itu karena kamu menyinggung tokoh hebat." Kemudian, dia langsung mengakhiri panggilan telepon.Darius hendak menelepon Rowan, tetapi anggota dewan direks
Perusahaan Farmasi Sehat Abadi juga merupakan aset Raja Agoy yang Perkasa. Darius tahu bahwa Raja Agoy yang Perkasa adalah sosok yang sangat hebat di dunia internasional. Bahkan, Keluarga Alfonz dan Grup Reverra menganggap Raja Agoy yang Perkasa sebagai tamu terhormat. Namun, Darius malah memboikot perusahaannya!Darius pasti celaka. Dia merasa tidak berdaya. Kenapa Raja Agoy yang Perkasa begitu rendah hati? Dia bahkan mengelola perusahaan kecil seperti Perusahaan Farmasi Sehat Abadi. Kali ini, tidak ada yang bisa menyelamatkan Darius lagi.Selanjutnya, ponsel Darius terus berdering. Dia tidak berhenti mendengar kabar buruk. Dia kehilangan semua bisnisnya di luar negeri dan berutang sebesar ribuan triliun. Para investor Daruna yang lihai mempunyai firasat bahwa Grup Binarwan hampir bangkrut. Saham Grup Binarwan terus anjlok. Sekarang, Grup Binarwan nyaris tidak terselamatkan lagi.Jika Grup Binarwan bangkrut, kreditur dan musuh Darius dulu pasti akan menghabisinya. Anggota keluarga Dar
Ambar dan Gatot terus berbicara sehingga Yoga sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menjelaskan. Yoga merasa tidak berdaya.Setelah masuk ke Perusahaan Farmasi Hansa, Yoga langsung bertanya kepada Vania, "Vania, untuk apa Ambar dan Gatot datang ke perusahaan?"Vania menyahut, "Mereka mau mengundangmu untuk menghadiri pesta perayaan Bu Karina."Pesta perayaan? Jelas-jelas, Yoga yang mengobati penyakit kanker paru-paru Karina. Namun, Ambar dan Gatot tidak mengundang Yoga. Pesta perayaan macam apa itu? Meskipun begitu, mereka mengundang bos Perusahaan Farmasi Hansa. Jadi, Yoga akan menghadiri pesta perayaan itu.Sekarang waktunya sudah tepat. Saatnya Yoga mengungkapkan identitasnya. Menantu pecundang yang Ambar dan Gatot remehkan adalah tokoh hebat. Yoga berpesan, "Nanti Darius akan datang untuk minta maaf. Kamu langsung suruh dia pergi ke Restoran Skylar saja."Pesta perayaan Karina diadakan di Restoran Skylar. Vania menyahut, "Oke. Oh, iya. Pak Yoga, sejujurnya ada yang ingin kubi
Hati Yoga berdebar-debar saat berkata, "Bahan obat tingkat sembilan! Bagus, aku bersedia menukarkannya dengan bahan obat tingkat tujuh."Dirga membalas, "Mimpi kamu. Kalau mau bahan obat tingkat sembilan, kamu harus menyetujui satu hal dulu.""Katakanlah," balas Yoga.Dirga menjawab, "Apa kamu pernah mendengar tentang Raja Naga?""Tentu saja. Konon, Raja Naga adalah ahli bela diri kuno dan pelopor dunia bela diri di Negara Daruna. Kalau bukan karena dia yang menyebarkan bela diri, dunia bela diri Daruna tidak akan mencapai kejayaannya seperti hari ini.""Benar," lanjut Dirga. "Sayangnya, Raja Naga sulit menemukan lawan yang sebanding dengan dirinya, hingga akhirnya jadi kehilangan kendali dirinya. Ini adalah sebuah kerugian bagi dunia bela diri Negara Daruna. Kalau kamu bisa menang melawan Raja Naga dan membuatnya terlepas dari belenggu dalam hatinya, bahan obat tingkat sembilan ini akan menjadi milikmu."Yoga langsung menyetujuinya, "Nggak masalah."Dirga menjawab, "Kita sepakat dulu
Gatot langsung berceletuk, "Sialan, dia pasti mencurinya saat Pak Kusuma lengah."Wajah Ambar langsung menjadi muram. "Kalau Pak Kusuma nggak datang hari ini, aku akan menghabisimu."Yoga benar-benar kehabisan kata-kata. Entah mengapa jalan pikiran kedua orang ini berbeda dengan orang normal. Tadinya Yoga mengira mereka akan langsung bisa mengenali bahwa "Pak Kusuma" yang mereka sebut-sebut itu adalah "Yoga Kusuma", alias dirinya."Sudah cukup!" Karina menimpali, "Kali ini Yoga yang menyelamatkan diriku, Pak Kusuma itu cuma memberikan bahan obat saja. Nggak masalah kalau dia nggak datang.""Yoga, duduklah."Yoga buru-buru menjelaskan, "Karina, kalian salah paham. Sebenarnya, aku nggak mencuri undangan ini."Karina sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskan. "Yoga, kami memang salah nggak mengirimkanmu undangan. Kamu nggak perlu menjelaskan apa pun, duduk saja. Nggak masalah."Seketika, Yoga jadi tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya. Pada saat ini, Ambar bahkan berni
"Jilly, Andrea, ayo duduk di samping Nenek." Kemudian, nenek Karina melanjutkan, "Jilly, kamu benar-benar membuat Nenek bangga dengan menemukan pasangan seperti Andrea ini.""Kalian harus belajar dari Jilly ya? Jangan seperti seseorang yang tahunya cuma cari pria nggak berguna. Buat malu saja."Tanpa diragukan lagi, orang yang dimaksud nenek Karina adalah Karina sendiri. Setelah itu, semua orang memusatkan perhatian pada Andrea dan semua kerabat keluarga mereka terus menyanjung Andrea. Karina diabaikan sepenuhnya oleh keluarganya.Tadinya acara ini adalah acara perayaan untuk Karina, tapi sekarang malah menjadi perayaan untuk Andrea dan Jilly. Nenek Karina bahkan menghadiahkan gelang giok yang telah dipakainya selama berpuluh-puluh tahun itu sebagai hadiah pertemuan untuk Andrea.Perlu diketahui, awalnya gelang itu seharusnya dihadiahkan kepada Karina sebagai jimat perlindungan. Melihat hal ini, Ambar langsung menggertakkan gigi dengan kesal. Jika tatapan mata bisa membunuh seseorang,
Di bawah gedung, ada sederetan mobil mewah yang diparkirkan di depan restoran. Setelah itu, beberapa pria berjas turun dari mobil mewah itu. Pemimpinnya adalah pria terkaya di Negara Daruna, Darius. Yang lainnya adalah para pendukungnya. Mereka mengikat sebuah rotan di punggung mereka dan berjalan ke depan pintu restoran sambil berlutut."Darius dari Grup Binarwan datang untuk minta maaf pada Pak Yoga! Sebelumnya aku telah banyak menyinggung Pak Yoga. Mohon Pak Yoga bisa memaafkanku!"Seketika, suasana di ruangan itu menjadi gempar. Seorang pria terkaya di negara ini bisa datang untuk meminta maaf langsung ke sini!Siapa sebenarnya yang bisa membuat Darius sampai seperti ini? Apakah orang yang disebutkannya itu ada di restoran ini?Tidak ada seorang pun yang bersuara di dalam ruang privat itu. Mata semua orang membelalak karena saking terkejutnya. Tentu saja mereka langsung beranggapan bahwa orang yang disebutkan Darius itu adalah Yoga! Ternyata Darius benar-benar datang untuk meminta
Acara perayaan itu berakhir dengan cepat. Setelah mengantarkan kepergian semua kerabat, di ruangan itu hanya tersisa keluarga inti Karina. Karina langsung bertanya dengan buru-buru, "Yoga, kamu nggak mau ceritakan pada kami apa yang terjadi?"Ambar yang tadinya masih tersenyum ceria, kini menjadi muram lagi. "Karina, kamu masih nggak mengerti? Yoga sedang berlagak hebat dengan memanfaatkan nama orang lain."Yoga kebingungan. 'Berlagak hebat dengan memanfaatkan nama orang lain? Apa maksudnya?'Ambar melanjutkan, "Memangnya Pak Darius berlutut padanya? Dia berlutut pada Pak Kusuma, bos dari Perusahaan Hansa! Pak Darius pasti mengira Pak Kusuma datang untuk menghadiri perayaan ini, makanya dia datang untuk minta maaf di sini!"Karina langsung tersadar. Penjelasan Ambar terdengar lebih masuk akal. Karina tahu bahwa Yoga memang lumayan kaya dan mungkin punya status rahasia. Namun, sehebat apa pun status yang dirahasiakannya, tidak mungkin sampai membuat Darius tunduk padanya, bukan?Perlu d
Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel
"Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas
"Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan
"Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent
Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje
"Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata
"Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata
Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga
Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D