Share

Bab 25

Penulis: Vodka
“Yang kamu makan ini disebut Sarang Ribuan Serangga. Di dalamnya terdapat ratusan jenis serangga dan puluhan ribu telur serangga. Telur-telur serangga ini akan menetas menjadi larva di dalam tubuhmu. Lalu, mereka terus bertelur dan menjadikan tubuhmu sebagai sarang. Mereka juga menjadikan organ dalam tubuhmu sebagai makanan mereka dan berkembang biak dari generasi ke generasi. Sampai pada akhirnya, tubuhmu benar-benar akan kosong, termasuk otakmu. Tenang saja. Proses ini akan berlangsung selama satu atau dua tahun, bahkan bisa lebih lama lagi. Selama proses ini berlangsung, kamu tetap akan berada dalam keadaan koma. Kamu nggak bisa bergerak, menangis, juga berkomunikasi dengan dunia luar. Tapi, kesadaranmu masih tetap tajam. Kamu bisa merasakan sakitnya dengan jelas, saat serangga-serangga itu menggerogoti tubuhmu.”

Elang Api langsung merasa hancur, hanya dengan mendengarkannya saja. “Dasar orang gila! Manusia sesat! Baj*ngan! Bunuh aku! Cepat bunuh aku!”

Yoga tersenyum. Inilah hasil y
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 26

    “Hanya karena Tika nggak sengaja menabrak dan merusak makam Keluarga Kusuma, Yoga si baj*ngan itu malah menyakiti Tika,” ujar Gatot. “Dia mematahkan kedua tangan dan tiga tulang rusuk Tika … Huhuhu, sulit untuk memastikan apakah Tika masih bisa selamat atau nggak?”Tentu saja, seperti itulah ‘fakta’ yang diceritakan Tika kepada Gatot. Setelah mengatakan semuanya, Tika langsung jatuh pingsan.Gatot tidak tahu, Tika tidak akan pernah bangun lagi.“Bagaimana mungkin?” teriak Karina dengan terkejut. “Bagaimana mungkin Yoga bisa melakukan hal sekeji itu? Sekalipun dia adalah Raja Agoy yang Perkasa, dia nggak boleh melanggar hukum.”“Raja Agoy yang Perkasa apaan?” Ambar langsung mengumpat. “Yoga itu bukan Raja Agoy yang Perkasa. Dia hanya tameng dari Raja Agoy yang Perkasa! Raja Agoy yang Perkasa tahu kalau ada orang yang mencoba membunuhnya. Itu sebabnya dia menyuruh Yoga untuk menggantikannya menghadiri acara makan malam.”“Benarkah?” Wajah Karina tampak ragu-ragu.“Tentu saja benar. Raja

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 27

    “Hanya saja, kamu nggak berpengalaman. Itu sebabnya kamu mengalami kerugian”“Dasar nggak tahu malu!” Karina menggertakkan giginya dan memaki.Reza menggebrak surat perjanjian utang di atas meja. “Jangan banyak bicara. Cepat kembalikan 400 miliar itu padaku!”Dengan adanya surat perjanjian utang ini, ditambah dengan kehadiran Pak Jarot, Karina tahu jika dirinya sudah tidak bisa lagi mengelak.“Beri aku waktu lima hari. Aku akan membayar 400 miliar itu tanpa kurang satu sen pun,” kata Karina.“Maaf, aku juga sedang kekurangan uang. Aku nggak bisa memberikan waktu selama itu,” balas Reza. “Lagi pula, meskipun aku setuju, belum tentu pak Jarot juga akan setuju.”Karina menatap Pak Jarot. “Pak Jarot, bolehkah aku bertanya padamu? Apa kamu juga ingin ikut campur dalam masalah ini?”“Secara logika, aku memang nggak berhak ikut campur dalam masalah ini,” jawab Pak Jarot. “Tapi, Reza baru saja bergabung dengan Asosiasi Perdagangan Kota. Jadi, aku harus ikut campur dalam masalah ini. Saat ini,

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 28

    Namun, Yoga sudah tidak sanggup lagi untuk menjelaskan. Dia juga malas untuk melakukannya.Jika Karina peduli padanya, dia pasti sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi sejak dahulu.Yoga tersenyum sedih. “Terserah kamu mau bilang apa. Tolong minggir. Jangan halangi aku untuk melakukan sesuatu.”Yoga mendorong Karina dengan kejam. Kemudian, dia berjalan menghampiri Pak Jarot.“Yoga!” Karina menjadi sangat marah. “Aku benar-benar sudah salah menilaimu.”“Hehehe,” Yoga terkekeh.Melihat Yoga hendak menghampiri Pak Jarot, Karina ingin menghentikannya. Namun, Ambar dan Gatot menahannya.“Biarkan saja dia, Karina.”“Kalau dia ingin mati, biarkan saja dia mati. Biar Pak Jarot yang mengurusnya. Hal ini juga akan menyelamatkan kita dari masalah.”“Tapi …” kata Karina.“Tutup mulutmu!” bentak Ambar.Yoga berjalan selangkah demi selangkah mendekati Pak Jarot. Tatapannya penuh dengan niat membunuh.”Pak Jarot mencibir. “Yoga, aku sudah bilang kalau kita akan segera bertemu lagi. Kemarin, kam

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 29

    Pak Jarot berlumuran darah. Tulangnya banyak yang patah. Dia tergeletak di lantai tanpa daya dan memuntahkan darah.Darah tersebut juga bercampur dengan serpihan organ dalam tubuhnya.Adegan tersebut membuat keluarga Karina merasa merinding. Yoga tidak pernah membalas pukulan ataupun kata-kata kasar di rumah mereka. Mereka selalu mengira jika Yoga itu lemah dan tidak bisa apa-apa. Siapa sangka jika ternyata Yoga begitu berani dan kejam. Kekuatannya juga begitu luar biasa.Jika Yoga membalas sedikit saja, jika tidak mati, mereka pasti akan menjadi cacat, bukan?Yoga pasti memiliki tekad yang begitu kuat, hingga mampu menahan diri selama lima tahun penuh.Pak Jarot sendiri juga ketakutan setengah mati. Dia terus-menerus membanggakan kekuatannya. Namun, pada akhirnya Pak Jarot menyadari jika dirinya masih begitu meremehkan Yoga.Siapa sebenarnya baj*ngan satu ini?Yoga memanggul Pak Jarot layaknya anjing yang sudah mati dan melangkah keluar.Karina kembali ke akal sehatnya dan berteriak d

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 30

    “Ayahku pernah memberitahuku. Kalau aku mendapat masalah yang nggak bisa aku selesaikan, aku bisa menghubungimu. Kamu akan membantuku untuk sekali saja.”Ayah Karina pernah menyelamatkan nyawa Pak Halim. Sebagai balas budi, Pak Halim berjanji untuk membantu keluarga mereka sekali saja secara cuma-cuma.Selama bertahun-tahun, mereka tidak pernah rela menyia-nyiakan kesempatan yang diperoleh dengan susah payah ini.Sekarang, Karina ingin menggunakan kesempatan ini untuk menolong Yoga.“Sebutkan waktu dan lokasinya,” kata Pak Halim.Di sisi lain, Yoga membawa Pak Jarot. Dia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tak lama kemudian, mereka sampai di sebuah lahan kosong.Yoga menghentikan mobilnya dan berkata dengan acuh tak acuh, “Kamu kenal Tika dan kakaknya yang bernama Ronny Maryadi itu, ‘kan?”Pak Jarot buru-buru menyangkalnya. “Nggak … aku nggak kenal …”Tanpa mengatakan sepatah kata pun, Yoga langsung menarik telinga Pak Jarot kuat-kuat, hingga mengucurkan darah.“Aduh!” Pak J

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 31

    Setelah memutuskan telepon, Pandu mengirimkan selembar foto pada Yoga. Itu adalah foto seorang wanita. Wanita di dalam foto itu berambut kusut dan berwajah kotor, pakaiannya juga sangat lusuh sehingga dia terlihat bagaikan seorang pengemis. Wajah dan tangannya dipenuhi dengan luka, sedangkan sudut bibir dan hidungnya terdapat luka gigitan yang jelas. Tampangnya terlihat sangat menyedihkan.Wanita itu sedang memikul dua ember kayu besar di pundaknya yang terlihat berat sehingga tubuhnya yang kecil nan kurus terlihat meringkuk. Dari belakang, dia terlihat seperti seorang nenek-nenek. Sementara itu, ember yang dipikulnya dipenuhi dengan kotoran manusia.Yoga mengumpat dalam hati, lalu memecahkan kaca depan mobil dengan tinjunya. Ekspresinya dipenuhi dengan penderitaan yang sangat kental. Wanita di foto itu tidak lain adalah adik kandungnya, Lili. Pada usia yang seharusnya merupakan usia terbaik seorang wanita, dia malah menjalani hidup yang begitu menyedihkan dan harus mencari nafkah de

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 32

    Nadya berkata, “Semoga saja. Oh iya, kelak jangan panggil aku Bu Nadya lagi. Langsung panggil aku dengan sebutan Nadya saja.”“Oke,” jawab Yoga. Begitu Yoga keluar dari kantornya, Nadya langsung mengeluarkan ponselnya. Setelah ragu sejenak, dia akhirnya menelepon seseorang dan berkata, “Paman, aku setuju untuk menggabungkan Grup Magani dengan bisnis keluarga. Tapi, aku punya satu syarat ....”Setelah selesai menelepon, Nadya pun tersenyum getir. Dia tidak menyangka dirinya yang selama ini sangat membenci pria akan mengorbankan segalanya demi seorang pria.Malam itu, seluruh tokoh inti dari web gelap yang bersembunyi di segala penjuru dunia seperti tentara bayaran di atas tingkat S dan sebagainya berkumpul, lalu pergi ke Daruna bersama. Jumlah mereka mencapai puluhan ribu orang.Situasi yang abnormal ini segera membuat negara-negara di seluruh dunia merasa waspada dan mengamatinya dengan hati-hati. Terutama Daruna, para pejabat tinggi Daruna langsung mengadakan rapat dan mengeluarkan 1

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 33

    Johan memperingati Nadya, “Nadya, kali ini, aku akan menolongnya. Tapi, kamu harus menjauhinya kelak. Kalau nggak, anak bau kencur sepertinya pasti akan membawa bencana bagimu lagi.”Nadya menjawab, “Aku akan mempertimbangkannya.”Pada saat ini, ada konvoi mobil yang melaju mendekat lagi dari arah yang berlawanan dan berhenti di depan Grup Magani. Skala konvoi mobil ini sama sekali tidak kalah meriah dari konvoi mobil Johan.Mobil yang memimpin di paling depan itu adalah mobil Maybach. Kemudian, Karina dan seorang pria tua berpakaian tradisional turun dari mobil itu.Yoga mengerutkan keningnya dan bergumam, “Buat apa dia kemari?”Karina berjalan masuk ke Grup Magani bersama pria tua berpakaian tradisional itu, lalu menyapa Nadya, “Permisi, Bu Nadya. Aku datang untuk mencari Yoga.”Nadya hanya mengangguk pelan. Kemudian, Karina menatap Yoga dan berkata, “Yoga, maaf. Semalam, aku sudah salah paham terhadapmu tentang masalah Tika.”“Nggak apa-apa,” jawab Yoga dengan acuh tak acuh.Sifat d

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1243

    Yogi berbicara sambil menghela napas dengan tak berdaya, sepertinya teringat dengan semua hal yang penuh dengan air mata kesedihan yang pernah terjadi. Itu adalah masa lalu yang tidak ingin diingatnya lagi."Bagus sekali, tapi aku nggak akan membiarkanmu hidup dengan tenang," kata Jordi yang tiba-tiba merobek pakaiannya, lalu memukul dadanya dengan keras.Boom!Darah menyembur dan terlihat banyak serangga hitam kecil yang keluar dari tubuhnya. Seperti kawanan nyamuk, serangga itu terbang naik turun dan bergerak menuju satu arah."Gawat!" teriak Yogi yang tiba-tiba terkejut, lalu segera maju dan terus menyerang satu per satu serangga itu sampai jatuh ke lantai.Agnes dan Markus juga berlarik keluar dan membunuh serangga-serangga hitam itu secara bersamaan.Namun, mereka tetap tidak bisa menangani semuanya dan beberapa serangga hitam itu berhasil lolos. Ukuran serangga itu sangat kecil, bahkan sulit untuk terlihat mata."Aduh!" kata Yogi sambil menghela napas dan menatap ke kejauhan. Pad

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1242

    "Kenapa kamu lagi? Kenapa kamu bisa berada di sini?" tanya Jordi dengan ekspresi terkejut dan menatap orang di depannya dengan ketakutan.Jordi berpikir jelas-jelas Yoga masih berada di dalam formasi, tidak mungkin bisa muncul di sana dengan begitu cepat. Meskipun formasinya hancur, Yoga juga membutuhkan waktu untuk tiba di sana. Namun, orang di depannya ini sepertinya sudah menunggunya cukup lama. Ini benar-benar hal yang mustahil."Sepertinya sudah berlalu cukup lama, jadi kamu sudah melupakan siapa aku," kata Yogi sambil tersenyum dan memancarkan hawa dingin. Tatapannya itu penuh dengan niat membunuh."Kamu? Bukankah kamu ini Yoga?" tanya Jordi dengan tercengang dan merasa aneh. Saat ini, dia benar-benar merasa bingung.Yogi berkata, "Saat itu kamu yang membocorkan keberadaanku dan istriku, jadi istriku dikurung selama bertahun-tahun. Sekarang kamu sudah tahu siapa aku sebenarnya, 'kan?"Jordi bertanya sambil mengernyitkan alisnya, "Istrimu? Dikurung?"Setelah mengingat kembali deng

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1241

    Awalnya, Jordi mengira formasi ini pasti bisa membunuh Bimo, tetapi tetap tidak ada kemajuan sedikit pun. Bimo ini masih tetap sulit untuk dibunuh, bahkan hampir berhasil menghancurkan formasinya. Jika formasi ini gagal, apa lagi yang bisa digunakannya untuk melawan Bimo?Dalam sekejap, Jordi berdiri diam di tempat dan tidak bergerak sedikit pun. Dia benar-benar sangat ketakutan dan merasa putus asa.Yoga tetap melawan boneka-boneka mayat itu sampai tidak bisa bergerak lagi dan tubuh mereka berserakan ke mana-mana."Kamu sudah siap untuk mati?" tanya Yoga sambil tersenyum sinis dan menatap Jordi dengan dingin."Kamu ...," teriak Jordi yang benar-benar kehilangan semangat bertarungnya, lalu mengendalikan semua benang merah dan menyuntikkannya ke dalam tubuh 15 boneka mayat itu. Boneka-boneka mayat yang langsung terlilit benang merah itu pun terlihat seperti mumi. Setelah itu, dia langsung berbalik dan melarikan diri.Yoga berniat untuk mengejar Jordi, tetapi dia langsung dihentikan oleh

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1240

    "Apa ... yang telah kamu lakukan?" tanya Jordi yang tercengang saat melihat fenomena aneh di langit. Dia sama sekali tidak menyangka akan melihat pemandangan yang begitu mengerikan. Formasinya ini sepertinya benar-benar sudah tidak akan bertahan lagi."Aku sudah bilang formasimu ini nggak akan bisa melindungimu lagi," kata Yoga dengan dingin."Nggak, ini nggak mungkin," kata Jordi sambil menatap langit dengan bengong. Melihat satu per satu celah yang muncul di langit, hatinya merasa gelisah.Krak!Pada saat itu, muncul satu celah lagi dan seluruh formasinya pun mulai berguncang sampai ruangan di sekitar bergetar hebat.Jordi seolah-olah mulai menyadari kemampuan Bimo benar-benar luar biasa."Bagaimana kamu bisa melakukan ini?" tanya Jordi."Kamu pernah melihat kekuatan sebenarnya dari seorang kultivator raja?" kata Yoga dengan ambigu."Apa? Kultivator raja?" seru Jordi yang merasa terkejut serta panik dan ekspresinya juga makin muram.Kultivator raja adalah sosok yang sangat kuat, sehi

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1239

    Setelah itu, mata semua orang membelalak dan tiba-tiba hidup kembali. Saat ini, mereka semua sudah menjadi boneka mayat. Jordi pun tertawa terbahak-bahak karena merasa sangat puas saat melihat hasil karyanya ini."Mana mungkin orang-orang yang pengecut ini pantas untuk mengikutiku. Kalau nggak ingin mati, aku sendiri yang akan membunuh kalian dan akhirnya kalian menjadi boneka mayatku. Mulai sekarang, tugas kalian adalah membunuh Bimo," kata Jordi sambil tertawa terbahak-bahak dan menunjuk ke arah Yoga.Dalam sekejap, 15 orang itu langsung berbaris dengan rapi. Mata mereka yang merah terlihat kosong dan menatap tajam ke arah Yoga. Satu per satu dari mereka penuh dengan aura membunuh dan siap untuk menghabisi target mereka di depan."Benar-benar ... sangat kejam," kata Yoga sambil menghela napas. Dia mengira mereka akan bersatu dan menyerangnya bersama-sama. Pada akhirnya, mereka memang bersatu, tetapi karena mereka semua dibunuh oleh Jordi."Serang!" perintah Jordi.Setelah itu, 15 bon

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1238

    Jordi muncul di atas menara lonceng dan mengamati ke arah bawah dengan tenang. Tatapannya terlihat datar dan ekspresi tenang, seolah-olah meremehkan segalanya.Dalam sekejap, mata semua orang yang berada di sana membelalak dan melihat ke atas dengan ekspresi tidak percaya."Tuan Jordi, kenapa kamu keluar?""Bimo ini benar-benar luar biasa, kamu harus hati-hati.""Sebagai pusat informasi, kamu adalah sosok yang sangat penting dan nggak boleh terjadi apa-apa padamu."Semua orang segera membujuk Jordi dengan sangat cemas."Singkirkan wajah kalian itu, membuatku merasa jijik," marah Jordi dengan dingin. Dia sudah melihat segalanya tadi, termasuk dengan sekelompok orang ini yang bertindak dengan sangat memalukan demi bertahan hidup. Hal ini sama sekali tidak mencerminkan semangat seorang Pelindung Kebenaran.Mendengar perkataan itu, para tetua dan jenderal besar yang berada di sana semuanya menundukkan kepala. Mereka semua merasa gugup, tetapi mereka juga tidak berdaya. Bagaimanapun juga, m

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1237

    "Apa?" Setelah mendengar kata-kata itu, wajah semua orang di tempat langsung berubah menjadi pucat pasi. Mereka sangat ketakutan dan gelisah. Bisa-bisanya ketahuan? Bagaimana mungkin rahasia ini bisa bocor? Dalam sekejap, semua orang menjadi panik. Mereka tanpa sadar melirik ke arah menara lonceng."Oh?" Yoga pun tertawa. Nada suaranya terdengar terkejut sekaligus puas.Yoga sebenarnya hanya meminta Winola dan Sutrisno untuk menjauh darinya, tetapi tak disangka mereka malah menemukan sesuatu yang sangat penting. Yoga perlahan mendongak dan menatap ke arah atas, tepat ke lokasi menara lonceng."Kalian jangan bicara sembarangan! Nggak mungkin ada apa-apa di menara lonceng itu!""Benar, tindakan kalian ini adalah pengkhianatan terhadap Bimo! Nggak mungkin pusat formasi ada di sana!""Kalian sungguh keji! Kalian mau mengalihkan perhatian Bimo ya? Pusat formasi yang sebenarnya jelas bukan di sana!"Para tetua dan jenderal mulai berteriak panik. Mereka coba meyakinkan Yoga dengan berbagai

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1236

    "Kalian semua mau mati ya?" Yoga melontarkan pertanyaan dengan nada tenang. Matanya menyapu seluruh orang di tempat itu satu per satu. Wajahnya tetap datar tanpa emosi.Semua orang langsung menutup mulut. Tidak ada yang berani mengucapkan sepatah kata pun. Mereka tahu jika Bimo murka, konsekuensinya bukan hanya kematian, melainkan siksaan yang lebih buruk dari mati.Di saat itulah, Yoga memandang pria di hadapannya dengan tenang. Tanpa berkata sepatah kata pun, dia melayangkan tendangan. Tindakannya membuat pria tersebut terpental.Namun, Yoga sama sekali tidak berniat membunuhnya. Baginya, membunuh pria itu hanya akan menjadikannya salah satu dari boneka dalam formasi ini. Itu hanya akan menambah bebannya. Hal terpenting saat ini adalah menemukan pusat formasi."Hahaha! Aku hidup! Aku benar-benar masih hidup!" seru jenderal itu sambil tertawa terbahak-bahak penuh kegirangan. Wajahnya berseri-seri. Dia tidak mampu menyembunyikan rasa lega yang luar biasa.Mampu bertahan hidup di bawah

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1235

    Hukum alam semesta akan memberikan tekanan jika itu terjadi. Yoga harus tetap waspada. Retakan-retakan di langit adalah hasil dari kekuatan hukum tersebut.Hukum alam semesta telah merasakan keberadaan Yoga sehingga langsung mencarinya tanpa ragu. Bahkan, formasi besar yang mengurung tempat ini pun tak mampu menghentikannya."Sepertinya aku harus sedikit menahan diri," gumam Yoga perlahan.Bimo menambahkan, "Cuma sedikit lagi doang. Meski kekuatanmu mampu menembus level kultivator raja, mana boleh kamu bertindak serampangan begini?""Aku tahu," jawab Yoga singkat, tanpa banyak bicara lagi. Kemudian, dia menoleh ke arah jenderal yang gemetar ketakutan dalam genggamannya. Kakinya bahkan hampir tak mampu menopang tubuhnya."Cepat katakan! Kalau nggak, aku akan menjadikanmu seperti mayat boneka itu, lalu menghancurkanmu hingga menjadi serpihan!" ancam Yoga dengan suara dingin."Aku akan kasih tahu semuanya!" balas jenderal itu sambil buru-buru mengangguk. Ketakutan dan emosinya sudah tak t

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status