Share

Bab 22

Penulis: Vodka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Antek-antek pria berbaju hitam itu langsung melangkah maju. Mereka membuka mulut Lili dan memberinya sebungkus racun.

Begitu racun tersebut masuk ke dalam perutnya, Lili langsung merasa kesakitan dan seluruh tubuhnya kejang-kejang, juga gemetar. Sensasi rasa seperti tercekik membuat Lili membuka mulutnya lebar-lebar, tetapi dia tidak bisa bernapas.

“Bubuk Ribuan Serangga Pemecah Hati ini akan merusak organ-organ dalam tubuhmu dan menghancurkan ususmu. Kamu akan merasakan sakit yang luar biasa dan akhirnya mati,” kata pria berbaju hitam itu. “Hanya Pil Ketenangan Jiwa milik keluargamu yang bisa menawarkan racun ini. Cepat keluarkan Pil Ketenangan Jiwa untuk menawarkan racunnya!”

“Baj*ngan!” Lili menggertakkan giginya dan mengumpat.

Efek dari racun tersebut akhirnya menyebar. Lili memegangi perutnya, berguling-guling dan jungkir balik di tanah. Teriakannya menyedihkan. Orang yang mendengarnya langsung merasa miris.

Lili mencakar-cakar dadanya dengan panik. Dia mencoba membuka dadanya dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 23

    Jantung Yoga berdegap kencang. Karina berada dalam bahaya.Tiga wanita terpenting dalam hidup Yoga adalah ibunya, adiknya, dan Karina. Dua di antara mereka sudah meninggal. Yoga tidak akan pernah membiarkan Karina kembali mengalami hal yang tidak diinginkan.Meskipun mereka sudah bercerai, Yoga tidak bisa memungkiri jika Karina masih menjadi orang yang paling penting di dalam hatinya.“Sebutkan lokasinya,” kata Yoga.“Makam keluargamu,” jawab Tika.Yoga langsung berdiri. “Paman Dipa, acara makan malam sudah selesai.”“Saya mengerti,” sahut Paman Dipa.Semua orang saling berbisik. Mereka merasa khawatir dan memiliki firasat yang kuat. Hari ini, akan terjadi peristiwa besar di Kota Pawana.Yoga baru saja keluar dari tempat tersebut, ketika dia melihat Ambar dan putranya, Gatot.“Mana Karina dan Tika?” tanya Yoga.Ambar tidak berani menatap langsung mata Yoga. “Hari ini, hari peringatan kematian keluargamu. Tika mengajak Karina untuk mengunjungi makam keluargamu.”“Pergi ke makam!” Yoga m

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 24

    “Aku adalah ketua Kelompok Pembunuh Elang, Elang Api!” jawab Tika. “Kalau kamu berani membunuhku, Kelompok Pembunuh Elang pasti akan menghabisi seluruh keluargamu!”“Kedengarannya nggak asing. Sepertinya mereka itu satu dari sepuluh organisasi pembunuh di dunia,” balas Yoga.“Benar. Kamu takut, ‘kan?” tanya Tika.Yoga tersenyum penuh arti. Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang, “Kegelapan, dalam waktu 10 menit, aku ingin Organisasi Pembunuh Elang lenyap tak berbekas dari bumi ini!”“Saya mengerti,” jawab orang di ujung telepon.“Hehehe,” Tika tertawa sinis. “Raja Agoy yang Perkasa, kamu benar-benar pandai berakting. Alasan kenapa Organisasi Pembunuh Elang bisa masuk peringkat 10 besar, itu karena mereka nggak punya tempat tinggal tetap. Keberadaannya misterius dan nggak ada yang tahu markas besar mereka. Sekalipun kamu adalah Raja Agoy yang Perkasa dan mengerahkan seluruh kekuatan yang kamu miliki, dalam waktu sebulan, kamu nggak akan bisa menemukan markas besar

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 25

    “Yang kamu makan ini disebut Sarang Ribuan Serangga. Di dalamnya terdapat ratusan jenis serangga dan puluhan ribu telur serangga. Telur-telur serangga ini akan menetas menjadi larva di dalam tubuhmu. Lalu, mereka terus bertelur dan menjadikan tubuhmu sebagai sarang. Mereka juga menjadikan organ dalam tubuhmu sebagai makanan mereka dan berkembang biak dari generasi ke generasi. Sampai pada akhirnya, tubuhmu benar-benar akan kosong, termasuk otakmu. Tenang saja. Proses ini akan berlangsung selama satu atau dua tahun, bahkan bisa lebih lama lagi. Selama proses ini berlangsung, kamu tetap akan berada dalam keadaan koma. Kamu nggak bisa bergerak, menangis, juga berkomunikasi dengan dunia luar. Tapi, kesadaranmu masih tetap tajam. Kamu bisa merasakan sakitnya dengan jelas, saat serangga-serangga itu menggerogoti tubuhmu.”Elang Api langsung merasa hancur, hanya dengan mendengarkannya saja. “Dasar orang gila! Manusia sesat! Baj*ngan! Bunuh aku! Cepat bunuh aku!”Yoga tersenyum. Inilah hasil y

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 26

    “Hanya karena Tika nggak sengaja menabrak dan merusak makam Keluarga Kusuma, Yoga si baj*ngan itu malah menyakiti Tika,” ujar Gatot. “Dia mematahkan kedua tangan dan tiga tulang rusuk Tika … Huhuhu, sulit untuk memastikan apakah Tika masih bisa selamat atau nggak?”Tentu saja, seperti itulah ‘fakta’ yang diceritakan Tika kepada Gatot. Setelah mengatakan semuanya, Tika langsung jatuh pingsan.Gatot tidak tahu, Tika tidak akan pernah bangun lagi.“Bagaimana mungkin?” teriak Karina dengan terkejut. “Bagaimana mungkin Yoga bisa melakukan hal sekeji itu? Sekalipun dia adalah Raja Agoy yang Perkasa, dia nggak boleh melanggar hukum.”“Raja Agoy yang Perkasa apaan?” Ambar langsung mengumpat. “Yoga itu bukan Raja Agoy yang Perkasa. Dia hanya tameng dari Raja Agoy yang Perkasa! Raja Agoy yang Perkasa tahu kalau ada orang yang mencoba membunuhnya. Itu sebabnya dia menyuruh Yoga untuk menggantikannya menghadiri acara makan malam.”“Benarkah?” Wajah Karina tampak ragu-ragu.“Tentu saja benar. Raja

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 27

    “Hanya saja, kamu nggak berpengalaman. Itu sebabnya kamu mengalami kerugian”“Dasar nggak tahu malu!” Karina menggertakkan giginya dan memaki.Reza menggebrak surat perjanjian utang di atas meja. “Jangan banyak bicara. Cepat kembalikan 400 miliar itu padaku!”Dengan adanya surat perjanjian utang ini, ditambah dengan kehadiran Pak Jarot, Karina tahu jika dirinya sudah tidak bisa lagi mengelak.“Beri aku waktu lima hari. Aku akan membayar 400 miliar itu tanpa kurang satu sen pun,” kata Karina.“Maaf, aku juga sedang kekurangan uang. Aku nggak bisa memberikan waktu selama itu,” balas Reza. “Lagi pula, meskipun aku setuju, belum tentu pak Jarot juga akan setuju.”Karina menatap Pak Jarot. “Pak Jarot, bolehkah aku bertanya padamu? Apa kamu juga ingin ikut campur dalam masalah ini?”“Secara logika, aku memang nggak berhak ikut campur dalam masalah ini,” jawab Pak Jarot. “Tapi, Reza baru saja bergabung dengan Asosiasi Perdagangan Kota. Jadi, aku harus ikut campur dalam masalah ini. Saat ini,

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 28

    Namun, Yoga sudah tidak sanggup lagi untuk menjelaskan. Dia juga malas untuk melakukannya.Jika Karina peduli padanya, dia pasti sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi sejak dahulu.Yoga tersenyum sedih. “Terserah kamu mau bilang apa. Tolong minggir. Jangan halangi aku untuk melakukan sesuatu.”Yoga mendorong Karina dengan kejam. Kemudian, dia berjalan menghampiri Pak Jarot.“Yoga!” Karina menjadi sangat marah. “Aku benar-benar sudah salah menilaimu.”“Hehehe,” Yoga terkekeh.Melihat Yoga hendak menghampiri Pak Jarot, Karina ingin menghentikannya. Namun, Ambar dan Gatot menahannya.“Biarkan saja dia, Karina.”“Kalau dia ingin mati, biarkan saja dia mati. Biar Pak Jarot yang mengurusnya. Hal ini juga akan menyelamatkan kita dari masalah.”“Tapi …” kata Karina.“Tutup mulutmu!” bentak Ambar.Yoga berjalan selangkah demi selangkah mendekati Pak Jarot. Tatapannya penuh dengan niat membunuh.”Pak Jarot mencibir. “Yoga, aku sudah bilang kalau kita akan segera bertemu lagi. Kemarin, kam

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 29

    Pak Jarot berlumuran darah. Tulangnya banyak yang patah. Dia tergeletak di lantai tanpa daya dan memuntahkan darah.Darah tersebut juga bercampur dengan serpihan organ dalam tubuhnya.Adegan tersebut membuat keluarga Karina merasa merinding. Yoga tidak pernah membalas pukulan ataupun kata-kata kasar di rumah mereka. Mereka selalu mengira jika Yoga itu lemah dan tidak bisa apa-apa. Siapa sangka jika ternyata Yoga begitu berani dan kejam. Kekuatannya juga begitu luar biasa.Jika Yoga membalas sedikit saja, jika tidak mati, mereka pasti akan menjadi cacat, bukan?Yoga pasti memiliki tekad yang begitu kuat, hingga mampu menahan diri selama lima tahun penuh.Pak Jarot sendiri juga ketakutan setengah mati. Dia terus-menerus membanggakan kekuatannya. Namun, pada akhirnya Pak Jarot menyadari jika dirinya masih begitu meremehkan Yoga.Siapa sebenarnya baj*ngan satu ini?Yoga memanggul Pak Jarot layaknya anjing yang sudah mati dan melangkah keluar.Karina kembali ke akal sehatnya dan berteriak d

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 30

    “Ayahku pernah memberitahuku. Kalau aku mendapat masalah yang nggak bisa aku selesaikan, aku bisa menghubungimu. Kamu akan membantuku untuk sekali saja.”Ayah Karina pernah menyelamatkan nyawa Pak Halim. Sebagai balas budi, Pak Halim berjanji untuk membantu keluarga mereka sekali saja secara cuma-cuma.Selama bertahun-tahun, mereka tidak pernah rela menyia-nyiakan kesempatan yang diperoleh dengan susah payah ini.Sekarang, Karina ingin menggunakan kesempatan ini untuk menolong Yoga.“Sebutkan waktu dan lokasinya,” kata Pak Halim.Di sisi lain, Yoga membawa Pak Jarot. Dia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tak lama kemudian, mereka sampai di sebuah lahan kosong.Yoga menghentikan mobilnya dan berkata dengan acuh tak acuh, “Kamu kenal Tika dan kakaknya yang bernama Ronny Maryadi itu, ‘kan?”Pak Jarot buru-buru menyangkalnya. “Nggak … aku nggak kenal …”Tanpa mengatakan sepatah kata pun, Yoga langsung menarik telinga Pak Jarot kuat-kuat, hingga mengucurkan darah.“Aduh!” Pak J

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1118

    "Kenapa kalian datang ke sini?" Setelah mendengar suara dari belakang, ekspresi Sutrisno langsung terlihat kesal dan menatap ke arah orang-orang dari tiga keluarga besar itu dengan dingin.Ekspresi anggota Keluarga Salim yang lainnya juga langsung menjadi muram dan menatap orang-orang itu dengan tajam. Jelas-jelas hanya anggota Keluarga Salim yang dipanggil, orang-orang itu malah ikut masuk."Apa lagi yang bisa kami lakukan? Kami juga ingin ketemu sama Tuan Bimo," kata Luna seolah-olah hal yang dilakukannya wajar."Omong kosong. Tuan Bimo hanya memanggil Keluarga Salim saja, kapan dia memanggil kalian masuk?" bentak Sutrisno."Kita sama-sama sudah ngasih banyak hadiah dan jadi satu tim. Kenapa masih harus membeda-bedakan?" kata Luna sambil tersenyum dan ekspresinya terlihat lembut. Senyumannya yang ramah ini sangat jarang terlihat. Bagaimanapun juga, Keluarga Salim adalah pemimpin dari empat keluarga besar, tidak ada orang yang berani menyinggung mereka."Eh?" Sutrisno langsung menatap

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1117

    Awalnya mereka enggan untuk memberikan barang-barang berharga. Namun begitu melihat sikap Keluarga Salim yang begitu antusias, mereka tidak ingin kalah dan akhirnya ikut membahas rencana yang sama.Tak lama kemudian, keputusan pun diambil. Seperti Keluarga Salim, mereka mengajukan permohonan ke keluarga masing-masing untuk mengirim lebih banyak barang kepada Bimo.Seiring berjalannya waktu, berbagai barang seperti senjata ajaib tingkat jumantara, obat-obatan, dan pil dari empat keluarga besar pun terkirim ke Penginapan Surya.Di dalam Penginapan Surya.Markus berkomentar, "Wah, mereka ini bodoh ya? Kenapa tiba-tiba kirim barang lagi?""Mereka bukan bodoh, tapi rasanya sudah mendekati itu. Lihat saja, mereka sampai berebut mengirimkan senjata ajaib," balas Agnes. Kedua orang itu melihat peti-peti penuh harta dengan tatapan heran sambil menghela napas."Sudahlah, jangan salah paham. Ini semua bukan untuk kalian, tapi untuk Tuan Bimo!" jelas Yoga dengan serius. Hanya saja, Bimo sudah tida

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1116

    "Tuan Bimo lagi apa sebenarnya? Kenapa terus-menerus butuh barang-barang seperti itu?" tanya Sutrisno dengan raut wajah muram dan terlihat sedikit ragu. Dia merasa seperti ada sesuatu yang terjadi pada Bimo karena selalu meminta barang-barang itu."Apa Tuan Bimo perlu menjelaskan tindakannya padamu?" tanya Yoga sambil tersenyum dengan sikap angkuh. Apa pun yang dilakukan oleh Bimo, bukankah itu semua bisa diaturnya dengan mudah?"Ya sudah, aku bakal kasih tahu keluargaku biar mereka bisa segera menyiapkannya. Tolong kamu bantu atur pertemuanku sama Tuan Bimo!" ucap Sutrisno dengan nada mendesak. Dia takut empat keluarga besar lainnya akan lebih dulu bertindak.Setelah menutup telepon, Yoga tersenyum makin lebar. "Tuan Bimo, kamu benar-benar serakah. Kenapa terus menginginkan begitu banyak barang?" ucap Yoga sambil tertawa, seolah-olah merasa sangat puas dengan situasi ini.Namun di sisi lain, Bimo merasa geram dengan tindakan Yoga yang telah merusak reputasinya. Bimo memberi tahu, "Sud

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1115

    Ucapan kultivator prajurit itu terdengar lantang dan penuh semangat. Dia mengisyaratkan agar semua segera bergerak.Tak lama kemudian, anggota Keluarga Kusuma bergegas meninggalkan rumah. Di sisi lain, Keluarga Husin juga menerima kabar tersebut."Gara-gara Yoga, rencana kita hancur berantakan semua! Anak itu benar-benar kurang ajar!" maki Farel yang murka. Dia melempar benda-benda di sekitarnya untuk melampiaskan amarah.Beberapa kultivator prajurit lainnya pun ikut mengernyit. Raut wajah mereka penuh emosi. Mereka semua sangat kesal dan bingung dengan tindakan Yoga."Apa yang ada di pikirannya? Apa untungnya bagi dia dengan melakukan ini?""Ya, lokasi rahasia Pil Ketenangan Jiwa saja belum ditemukan. Tindakan ini cuma bakal bikin banyak orang mati karenanya!""Mungkin dia mau balas dendam. Sepertinya Yoga benar-benar sudah gila!"Mereka semua menggeleng karena tidak bisa memahami pikiran Yoga."Nggak peduli apa yang dia inginkan, sekarang Tuan Bimo sudah tahu rahasia ini. Kita nggak

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1114

    "Kalian ... dengar ini dari mana?" tanya Luna. Dia langsung tertegun begitu mendengar rahasia yang disampaikan oleh Winola dan Sutrisno. Dia menatap kedua orang itu lekat-lekat dengan ekspresi penuh keterkejutan.Dalam hatinya, perasaannya sudah tak karuan. Rahasia yang dia dapatkan dengan susah payah, kenapa bisa sampai di telinga mereka? Apakah mereka mendengar ini dari Yoga juga? Namun, itu sepertinya tidak mungkin.Luna tersenyum canggung dengan ekspresi putus asa. Dia akhirnya membalas dengan ragu-ragu, "Sebenarnya aku sendiri juga nggak begitu tahu. Kalau nggak ada lagi yang perlu dibicarakan, kalian bisa pergi sekarang."Sutrisno dan Winola saling memandang dan langsung menangkap keganjilan itu. Mereka makin yakin bahwa rahasia Pil Ketenangan Jiwa yang dikatakan Yoga pasti benar."Oke. Kalau begitu, kami permisi dulu," ujar Winola sambil tersenyum, lalu berbalik dan pergi. Tiba-tiba terdengar suara keras."Lapor!" Seorang bawahan masuk dengan wajah cemas, lalu memberi tahu, "Bar

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1113

    "Ya sudah, aku akan memberitahumu!" balas Yoga. Dia tanpa ragu-ragu langsung menyampaikan rahasia yang sama dengan suara yang sengaja diperkeras agar Winola juga mendengarnya."Apa ... ini benar?" tanya Winola sambil menatap Yoga. Dia terlihat sangat terkejut dan tidak percaya. Semudah itukah untuk mendapatkan rahasia Pil Ketenangan Jiwa? Namun, Winola tetap merasa tidak yakin.Yoga melihat mereka dengan tatapan tajam, lalu memberi tahu, "Jangan bicara omong kosong lagi. Kalian berdua sudah tahu rahasia Pil Ketenangan Jiwa, jadi segeralah pergi dari sini. Inilah yang kukatakan pada Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin.""Percaya atau nggak, terserah kalian. Kalau nggak percaya, kalian bisa langsung pergi ke rumah Keluarga Husin atau Keluarga Kusuma untuk tanyakan pada mereka!" tegas Yoga.Winola dan Sutrisno saling bertatapan. Mereka merasa bingung, tetapi tidak punya pilihan lain selain pergi.Di sisi lain, Yoga terlihat sudah mulai marah. Kalau terus mendesak, mereka juga tidak yakin a

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1112

    "Sebaiknya kamu pikirkan baik-baik. Ini adalah terakhir kalinya aku menawarkan kesempatan padamu!" ucap Winola sambil menatap Yoga dengan dingin.Sorot matanya sangat tajam. Dalam hatinya, Winola sebenarnya merasa sangat muak. Dia enggan mengorbankan kebahagiaannya sendiri demi mengetahui rahasia Yoga."Mau berapa kali pun tawaranmu, aku nggak peduli. Kalau nggak ada hal penting, segera pergi," usir Yoga dengan nada jengkel."Kamu tahu nggak? Sekarang, ada banyak orang mengincar rahasia Pil Ketenangan Jiwa. Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin sudah tahu tentang rahasia itu!" ujar Winola dengan marah."Oh ... terus kenapa?" tanya Yoga yang mengangkat alis dan terlihat bingung.Keluarga Husin memang tahu rahasianya, tetapi sekarang Keluarga Kusuma juga tahu. Kemungkinan mereka sudah bersekongkol atau mungkin ada yang membocorkannya."Kenapa? Mereka adalah keluargamu, tapi terus-menerus memanfaatkanmu. Apa kamu nggak marah? Lebih baik kamu kasih tahu aku juga, biar aku bisa ikut bersaing m

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1111

    "Sekarang, rahasianya sudah kuberi tahu. Sebaiknya kamu cepat pergi. Jangan ganggu kami lagi. Kami cuma mau hidup tenang," ujar Ayu sambil menyeka air mata. Raut wajahnya penuh dengan kesedihan dan keputusasaan."Oke!" jawab Farel. Dia bangkit dan hendak pergi, tetapi malah tiba-tiba berhenti dan berbalik.Farel menatap Yoga sambil mengernyit, lalu bertanya, "Kalau begitu, kenapa kamu sendiri nggak mencari nadi naga dan kunci untuk menyatukan negeri?""Apa gunanya bagiku? Negeri ini sudah bersatu, makmur, dan kuat. Untuk apa aku mencari rahasia yang nggak lagi relevan?" balas Yoga dengan tenang."Hmph! Dasar sok suci!" maki Farel sebelum pergi.Setelah kembali, Farel tidak langsung memberi tahu Keluarga Kusuma, melainkan menuju rumah Keluarga Husin dan merencanakan cara untuk menemukan nadi naga.Kemudian, Farel memanggil kultivator-kultivator prajurit yang masih ada di sekitar dan memberitahukan rahasia itu kepada mereka.Informasi ini langsung menghebohkan Keluarga Husin. Mereka sege

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1110

    Setelah menerima telepon, Yoga langsung datang ke tempat di mana Ayu berada. Ketika melihat Farel ada di sampingnya, dia langsung terlihat kesal. Apa yang dilakukan orang itu di sini?"Nak, kamu jelaskan saja rahasia Pil Ketenangan Jiwa padanya," ucap Ayu dengan suara kecil sambil menunduk. Ada rasa sedih dan keraguan di dalam hatinya."Kamu dengar, 'kan? Yoga, lebih baik kamu kasih tahu rahasianya. Kalau nggak, akan ada lebih banyak orang yang terseret karena hal ini," ujar Farel dengan nada dingin. Tatapannya penuh ejekan dan ketidakpedulian terhadap Yoga."Kamu ... mau tahu rahasia Pil Ketenangan Jiwa?" tanya Yoga dengan ekspresi agak berubah. Aura membunuh mulai terpancar dari dirinya.Rahasia Pil Ketenangan Jiwa memang diinginkan oleh banyak orang. Selain Keluarga Kusuma, sekarang bahkan Keluarga Husin juga ingin ikut campur?Farel membalas dengan angkuh, "Cepat kasih tahu, supaya aku nggak perlu cari Lili lagi.""Apa?" tanya Yoga. Dia langsung terlihat sangat marah dengan mata be

DMCA.com Protection Status