Share

Bab 17

“Kamu salah, Pak Bayu,” kata Karina. “Raja Agoy yang Perkasa memiliki status yang tinggi, sedangkan aku hanyalah seorang pengusaha kecil. Bagaimana mungkin kami bisa saling berhubungan?”

Bayu tertawa. “Semua itu memang perintah dari Raja Agoy yang Perkasa. Bagaimana mungkin aku berani melakukan kesalahan?”

Pada titik ini, seorang pria tua yang mengenakan kemeja panjang datang mendekat. Dia berkata, “Nona Karina, aku sudah banyak mendengar tentang dirimu.”

Pria tua itu adalah Pak Harja . Dia merupakan orang penting di zona abu-abu Provinsi Sadali, yang juga dikenal sebagai ‘Bapak Dunia Hitam’.

Auranya yang kuat menekan Karina, hingga membuat Karina sesak napas.

Karina berpura-pura bersikap tenang. “Halo, Pak Harja. Ini pertemuan pertama kita. Mohon bimbingannya.”

Namun, Pak Harja malah tertawa dan berkata, “Kita bukan baru pertama kali ini bertemu, Nona Karina. Sebelumnya, beberapa kali perusahaanmu menjadi sasaran dari kelompok abu-abu. Diam-diam aku membantumu melewati semuanya.”

Ah!

Tiba-tiba saja Karina menyadarinya. Pantas saja setiap kali perusahaannya mendapat gangguan, semuanya berlalu begitu saja. Ternyata ada orang penting yang membantunya di belakang.

“Pak Harja, kita sepertinya nggak saling kenal. Kenapa kamu membantuku?” tanya Karina dengan curiga.

“Raja Agoy yang Perkasa sendiri yang menghubungiku. Dia memintaku untuk menjagamu,” kata Pak Harja. “Nona Karina, bolehkah aku bertanya kepadamu? Apa hubunganmu dengan Raja Agoy yang Perkasa?”

Ah!

Ternyata lagi-lagi karena Raja Agoy yang Perkasa.

Kenapa Raja Agoy yang Perkasa membantu dirinya?

Pada titik ini, hampir semua orang di ruangan tersebut tertarik pada percakapan mereka.

Haris Gunawan, pengusaha besar di bidang internet; Adi Jatmiko, pemilik Grup Wanda; Jefry Yulianto si Raja Judi …

Mereka mengelilingi Karina layaknya bintang-bintang yang mengelilingi bulan, lalu mengobrol dengan santai, “Ternyata Raja Agoy yang Perkasa juga menelepon kalian dan menyuruh kalian untuk lebih memperhatikan Nona Karina? Aku pikir dia hanya meneleponku saja.”

“Nona Karina, Raja Agoy yang Perkasa sudah berusaha keras untuk membantumu. Kamu pasti punya hubungan yang sangat dekat dengannya, ‘kan?”

“Nona Karina bisa saja memanfaatkan kekuatan yang dimiliki Raja Agoy yang Perkasa untuk meraih kesuksesan yang besar. Tapi, dia masih begitu rendah hati dan bersahaja. Benar-benar nggak ada duanya.”

“Bisakah Nona Karina bicara yang baik-baik mengenai kami di depan Raja Agoy yang Perkasa nanti? Kami ucapkan terima kasih sebelumnya.”

Karina merasa seperti sedang bermimpi. Orang-orang penting di ruangan tersebut adalah orang-orang yang sangat berpengaruh. Karina bahkan tidak pantas untuk menjalin koneksi dengan mereka sebelumnya.

Namun, sekarang mereka semua mengelilingi Karina. Sebagian besar dari mereka mematuhi perintah Raja Agoy yang Perkasa untuk menjaga Karina secara diam-diam.

Semuanya tampak seperti mimpi.

Bagaimana rasanya diperhatikan dan dijaga diam-diam oleh idola pujaan hati, Raja Agoy yang Perkasa?

Karina tidak pernah sebahagia ini seumur hidupnya.

“Kak, ternyata Kakak mengenal Raja Agoy yang Perkasa. Kenapa aku nggak pernah dengar Kakak cerita sebelumnya?” tanya Tika dengan penuh semangat.

Karina buru-buru menggelengkan kepalanya. “Aku benar-benar nggak kenal dia … Mana pantas aku mengenal Raja Agoy yang Perkasa?”

“Kak, nanti waktu Raja Agoy yang Perkasa datang, kita harus menanyakannya langsung,” kata Gatot dengan suara bergetar.

Ambar menangis penuh emosional. “Berkah nenek moyang. Benar-benar berkah nenek moyang. Saat ini, saat yang paling membanggakan bagi Keluarga Atmaja. Aku nggak pernah menyangka kalau keluarga kita bisa menjalin hubungan dengan Raja Agoy yang Perkasa. Orang seperti Raja Agoy yang Perkasa, hanya dengan memberi bantuan sedikit saja, sudah bisa menaikkan status Keluarga Atmaja.”

Mereka makin tidak sabar untuk segera bertemu dengan Raja Agoy yang Perkasa.

Pada saat yang bersamaan, Yoga menerima telepon dari Paman Dipa. “Tuan Muda, aku akan segera tiba di tempat acara. Tolong beri tahukan padaku, di mana aku bisa menemuimu?”

“Temui aku di depan pintu,” jawab Yoga.

“Baik.”

Yoga menyimpan ponselnya dan berjalan menuju pintu.

Saat untuk ‘menunjukkan kekuatan’ akhirnya tiba.

Saat Yoga melewati Gatot, tiba-tiba saja Gatot mencengkeram tangannya dan menariknya agar berhenti. “Berhenti, Yoga! Sekarang, aku akan memberimu kesempatan untuk meminta maaf padaku juga Tika.”

Yoga mengerutkan kening. “Atas dasar apa?”

“Atas dasar apa?” Gatot mencibir. “Oke, aku akan beri tahukan alasannya padamu! Fakta kalau kakakku mengenal Raja Agoy yang Perkasa saja sudah cukup. Selama bertahun-tahun, diam-diam Raja Agoy yang Perkasa sudah banyak membantu kakakku. Kalau kamu nggak mau minta maaf, aku akan mengadukanmu pada Raja Agoy yang Perkasa nanti. Aku jamin, kamu pasti akan menyesalinya.”

Yoga mencibir. Menggunakan dirinya sendiri untuk mengancam dirinya sendiri. Hal ini mungkin hanya bisa dilakukan oleh anggota Keluarga Atmaja.

Gatot menjadi makin marah. “Ber*ngsek, kenapa kamu malah bersikap seperti itu?”

Reza mencibir dan berkata, “Gatot, untuk memberi pelajaran pada Yoga, nggak perlu Raja Agoy yang Perkasa sendiri yang harus turun tangan. Bukankah semua itu malah akan menurunkan martabat Raja Agoy yang Perkasa? Dia sudah gagal mengobati Pak Iwan. Pak Iwan sendiri saja sudah bisa membuat Yoga menanggung akibatnya.”

Orang-orang penting di ruangan tersebut menatap Yoga dengan penuh penghinaan. “Kalau aku nggak salah, dia mantan suami Nona Karina yang nggak berguna itu, ‘kan? Aku dengar dia menggantungkan hidupnya pada Nona Karina selama lima tahun. Dia benar-benar pria yang memalukan!”

“Aku dengar Pak Iwan gagal disembuhkan oleh seseorang. Nona Mitha sedang mencari orang itu di mana-mana. Aku nggak menyangka kalau orang itu adalah pria ini.”

“Lantaran sudah bercerai, dia nggak bisa lagi menggantungkan hidupnya. Itu sebabnya dia mengaku sebagai dokter ajaib untuk menipu orang? Hehehe, baj*ngan yang hina!”

“Sungguh sia-sia bagi Nona Karina untuk menikah dengannya.”

Pak Harja yang merupakan Bapak Dunia Hitam juga ikut angkat bicara, “Manusia nggak berguna seperti dia ada di tempat ini, hanya akan merusak perjamuan makan malam ini, juga martabat Raja Agoy yang Perkasa itu sendiri. Raja Agoy yang Perkasa bisa marah saat melihatnya. Aku sarankan agar mengusir pria ini keluar.”

Saran Pak Harja langsung disambut baik oleh semua orang yang hadir. “Ya, cepat usir dia keluar dari sini, sebelum kita juga ikut mendapat masalah.”

“Bukankah cucu Pak Iwan sedang mencarinya? Sebaiknya kita langsung tangkap dia dan serahkan pada Nona Mitha.”

Untuk sementara waktu, Yoga menjadi pesakitan yang dihujat oleh semua orang. Sangat berbeda dengan Karina yang begitu dihormati oleh semua orang.

Karina menghela napas dan mencoba membujuk Yoga dengan suara lembut, “Yoga, orang yang hebat adalah orang yang bisa memahami situasi dan menyesuaikan diri dengan apa yang terjadi. Saat ini, selain minta maaf, kamu nggak punya pilihan lain lagi. Minta maaflah pada Gatot dan Tika. Dengan begitu, masalah ini akan dianggap selesai. Aku juga bisa meminta bantuan pada Raja Agoy yang Perkasa untuk membantumu menyelesaikan masalah dengan Pak Iwan. Aku harap kamu mau memanfaatkan kesempatan ini.”

Yoga menatap Karina dengan acuh tak acuh. “Aku menghargai ‘niat baikmu’. Tapi, kamu nggak perlu khawatir dengan masalah ini.”

Karina merasa kesal karena Yoga tetap tidak mau berubah. Dia menggertakkan giginya dan berkata, “Yoga, apa kamu nggak bisa bersikap lebih dewasa? Apa kesombongan benar-benar penting bagimu? Apa kamu akan menjalani hidup tanpa tujuan dan arah seperti ini selamanya?”

Yoga tidak bisa berkata-kata. Nggak dewasa? Sombong? Hidup tanpa arah dan tujuan? Apakah ini penilaian Karina terhadap dirinya?

Ambar mendengus, “Hmph, dalam hidup ini, kamu nggak tahu terima kasih. Kamu nggak akan dihormati orang lain dan masa depanmu akan suram. Pak Harja, bisakah kamu meminta anak buahmu untuk mengusir pria ini? Dia itu noda dalam kehidupan putriku, Karina. Dia hanya akan membuat putriku kehilangan harga diri, kalau dia tetap di sini.”

Noda dalam hidup? Kehilangan harga diri? Yoga merasa hal tersebut sangat menggelikan.

“Nggak masalah.” Begitu Pak Harja melambaikan tangannya, para preman sewaan terbaik yang dibawanya bergegas maju. Mereka mengepung Yoga dari segala arah.

Orang-orang itu bersiap untuk mengusir Yoga, ketika Nadya datang tepat pada waktunya.

Nadya berdiri mengadang di depan Yoga. Ekspresinya tampak dingin. “Hentikan! Yoga adalah karyawanku. Selain aku, nggak ada yang boleh menyentuhnya!”

Melihat wanita yang luar biasa cantiknya ini membela Yoga, Reza merasa tidak senang di dalam hati. Dia pun berkata, “Bu Nadya, berhati-hatilah. Jangan sampai tertipu oleh Yoga. Dia sama sekali nggak layak untuk kamu lindungi. Yoga hanya pengangguran, bodoh, dan nggak bisa apa-apa. Dia menggantungkan hidupnya pada istrinya selama lima tahun. Dia juga mengaku-ngaku sebagai dokter ajaib untuk menipu. Yoga gagal menyembuhkan penyakit Pak Iwan, hingga Pak Iwan nggak bisa menyambut kedatangan Raja Agoy yang Perkasa …”

Nadya memelototi Reza. “Kalau dia nggak layak untuk aku lindungi, apa kamu pikir, kamu itu pantas untuk aku lindungi?”

Kata-kata Nadya langsung membungkam mulut Reza.

Gatot yang mendapat dukungan dari Raja Agoy yang Perkasa, bahkan bicara dengan lebih tegas lagi, “Bu Nadya, coba pikir baik-baik. Kalau kamu membela Yoga, sama saja dengan kamu melawan Raja Agoy yang Perkasa. Kamu pasti tahu sendiri akibatnya.”

“Memangnya kenapa kalau Raja Agoy yang Perkasa? Di hatiku, Yoga jauh lebih penting dibanding Raja Agoy yang Perkasa!” balas Nadya dengan dingin.

Pada titik ini, Karina merasa cemburu di dalam hati. “Bu Nadya, aku rasa hubungan kalian lebih dari sekadar bos dan karyawan, bukan?”

Nadya mencibir. “Bu Karina, kamu dan Yoga sudah bercerai. Sepertinya kamu nggak punya hak untuk ikut campur dalam hubungan kami. Juga, terima kasih karena kamu sudah melepaskan Yoga, sehingga aku bisa mendapatkan orang sebaik dia dengan mudah.”

Maksud Nadya sudah sangat jelas.

Karina menjadi makin cemburu.

Yoga menatap Nadya sambil tersenyum tipis. Pada saat ini, Nadya berani pasang badan untuk membela dirinya. Bahkan, Nadya juga tidak segan-segan untuk menjadi musuh semua orang. Bohong jika Yoga mengatakan bahwa dirinya tidak tersentuh dengan semua itu.

Tunggu sampai aku menjadi penguasa dunia. Aku berjanji, akan menjadikan dunia ini sebagai rumahmu.

Ambar tertawa. “Orang yang baik? Lebih tepat kalau dikatakan mendapatkan orang yang nggak berguna. Menganggap manusia yang nggak berguna sebagai harta karun, benar-benar lelucon yang super menggelikan.”

Pada saat ini, tiba-tiba saja terdengar suara riuh dari luar ruangan. Ribuan orang berseru, “Raja Agoy yang Perkasa!” secara serentak. Teriakan itu terdengar timbul tenggelam, hingga menggetarkan langit.

Semua orang langsung menjadi bersemangat. Pasti Raja Agoy yang Perkasa sudah datang.

Mereka berduyun-duyun keluar untuk menyambut Raja Agoy yang Perkasa.

Di luar tempat acara, lautan manusia secara spontan memberi jalan bagi iring-iringan mobil mewah, yang melaju secara perlahan-lahan.

Rills-Raise Stern, Brugutti Lapoira, Pagiami Edisi Terbatas Lapis Emas …

Iring-iringan ini saja sudah bernilai hampir 20 triliun.

Pintu mobil terbuka. Paman Dipa dan timnya turun dari mobil.

Tim ini dibentuk sendiri oleh Raja Agoy yang Perkasa. Masing-masing anggotanya merupakan legenda di dunia bisnis. Mereka berasal dari berbagai ras dan jumlahnya lebih dari 100 orang.

Dalam beberapa tahun terakhir, sembilan dari sepuluh peristiwa ekonomi global yang terjadi, seperti krisis keuangan, jatuhnya pasar saham, dan lain sebagainya, semuanya itu diciptakan oleh mereka ini.

Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa mereka mengendalikan jalannya perekonomian global.

Bahkan, yang paling lemah di antara mereka, masih jauh lebih hebat dibanding tamu terhebat yang hadir di acara makan malam itu.

Aura mereka yang begitu kuat langsung membuat ‘orang-orang penting’ yang hadir di tempat itu menjadi sesak napas.

Ribuan orang meneriakkan nama ‘Raja Agoy yang Perkasa’ dengan penuh semangat, untuk menunjukkan rasa hormat mereka kepada Raja Agoy yang Perkasa.

Keluarga Karina menatap lebar-lebar tanpa berkedip, mencari sosok Raja Agoy yang Perkasa.

Di sisi lain, Nadya menarik Yoga ke sudut dan menjejalkan kartu ATM kepadanya. “Yoga, ambil uang ini dan pergilah lewat pintu belakang. Aku sudah menyiapkan mobil untukmu. Baik Raja Agoy yang Perkasa maupun Pak Iwan, mereka bukanlah orang yang bisa diajak main-main.”

Setelah berkata seperti itu, Nadya segera berlari untuk menyambut Paman Dipa.

Yoga tidak bisa berkata-kata.

Bahkan, Nadya pun tidak percaya dengan perasaannya sendiri.

Yoga tertawa getir dan mengikuti Nadya.

Nadya berlari kecil menghampiri Paman Dipa. “Kakek dan semua tamu yang terhormat, kami merasa terhormat atas kedatangan kalian. Kalian sudah memberikan kehormatan yang besar bagi tempat yang kecil ini. Ayo silakan masuk ke dalam.”

“Nadya, di mana Raja Agoy yang Perkasa?” tanya Paman Dipa.

Kalimat tersebut membingungkan semua orang. Nadya berkata, “Bukankah Raja Agoy yang Perkasa datang bersama Kakek?”

“Raja Agoy yang Perkasa sudah tiba di tempat ini lebih dulu,” kata Paman Dipa.

Apa?

Raja Agoy yang Perkasa sudah tiba lebih dulu?

Di antara begitu banyak orang di tempat ini, ternyata salah satu dari mereka kemungkinan besar adalah Raja Agoy yang Perkasa.

Siapa orang itu?

Semua orang langsung memperhatikan sekeliling.

Dengan cepat, Paman Dipa dan anggota timnya langsung bisa menemukan sosok Yoga di sana. Kemudian, mereka berlari kecil untuk menghampirinya.

Ribuan pasang mata tertuju pada Paman Dipa dan timnya. Kamera yang tak terhitung jumlahnya mengarah pada Paman Dipa dan timnya. Mereka harus menjadi orang pertama yang mengambil gambar Raja Agoy yang Perkasa.

Karina begitu gugup hingga napasnya terasa sesak. Siapa sebenarnya Raja Agoy yang Perkasa? Kenapa Raja Agoy yang Perkasa diam-diam membantu dirinya?

Di tengah tatapan mata banyak orang, Paman Dipa dan hampir seratus tokoh legenda dunia bisnis mengelilingi Yoga. Kemudian, mereka melakukan adab tertinggi, yaitu membungkukkan badan dan memberi hormat. “Salam kepada Raja Agoy yang Perkasa!”

Jederrr!

Suasana langsung menjadi gempar. Pemuda sederhana ini ternyata adalah Raja Agoy yang Perkasa!

Kenapa dia masih begitu muda?

Yang paling penting, dia adalah orang Daruna!

Raja Agoy yang Perkasa!

Raja Agoy yang Perkasa!

Raja Agoy yang Perkasa!

Teriakan semua orang bergema di seluruh penjuru kota.

Lampu blitz berkilat tanpa henti, menerangi langit malam.

Kegemparan di tempat tersebut berlangsung untuk waktu yang lama.

Dikelilingi oleh ratusan tokoh legendaris yang membungkukkan badan seperti bulan yang dikelilingi bintang-bintang, Yoga pun terlihat seperti seorang raja. Bukan, tetapi terlihat bagaikan dewa, dengan auranya yang begitu luar biasa.

Aura dari raja para dewa, yang dapat disejajarkan dengan matahari, bulan, dan bintang.

Yoga adalah bintang paling terang di malam itu!

Jederrr!

Jederrr!

Jederrr!

Keluarga Karina dan para tamu yang hadir di ruangan itu semuanya seperti disambar petir. Mereka mematung di tempat.
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Jekifer Saputra
sangat puas membaca novel ini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status