Share

Bab 17

Author: Vodka
last update Last Updated: 2023-12-28 17:02:58
“Kamu salah, Pak Bayu,” kata Karina. “Raja Agoy yang Perkasa memiliki status yang tinggi, sedangkan aku hanyalah seorang pengusaha kecil. Bagaimana mungkin kami bisa saling berhubungan?”

Bayu tertawa. “Semua itu memang perintah dari Raja Agoy yang Perkasa. Bagaimana mungkin aku berani melakukan kesalahan?”

Pada titik ini, seorang pria tua yang mengenakan kemeja panjang datang mendekat. Dia berkata, “Nona Karina, aku sudah banyak mendengar tentang dirimu.”

Pria tua itu adalah Pak Harja . Dia merupakan orang penting di zona abu-abu Provinsi Sadali, yang juga dikenal sebagai ‘Bapak Dunia Hitam’.

Auranya yang kuat menekan Karina, hingga membuat Karina sesak napas.

Karina berpura-pura bersikap tenang. “Halo, Pak Harja. Ini pertemuan pertama kita. Mohon bimbingannya.”

Namun, Pak Harja malah tertawa dan berkata, “Kita bukan baru pertama kali ini bertemu, Nona Karina. Sebelumnya, beberapa kali perusahaanmu menjadi sasaran dari kelompok abu-abu. Diam-diam aku membantumu melewati semuanya.”

Ah!

Tiba-tiba saja Karina menyadarinya. Pantas saja setiap kali perusahaannya mendapat gangguan, semuanya berlalu begitu saja. Ternyata ada orang penting yang membantunya di belakang.

“Pak Harja, kita sepertinya nggak saling kenal. Kenapa kamu membantuku?” tanya Karina dengan curiga.

“Raja Agoy yang Perkasa sendiri yang menghubungiku. Dia memintaku untuk menjagamu,” kata Pak Harja. “Nona Karina, bolehkah aku bertanya kepadamu? Apa hubunganmu dengan Raja Agoy yang Perkasa?”

Ah!

Ternyata lagi-lagi karena Raja Agoy yang Perkasa.

Kenapa Raja Agoy yang Perkasa membantu dirinya?

Pada titik ini, hampir semua orang di ruangan tersebut tertarik pada percakapan mereka.

Haris Gunawan, pengusaha besar di bidang internet; Adi Jatmiko, pemilik Grup Wanda; Jefry Yulianto si Raja Judi …

Mereka mengelilingi Karina layaknya bintang-bintang yang mengelilingi bulan, lalu mengobrol dengan santai, “Ternyata Raja Agoy yang Perkasa juga menelepon kalian dan menyuruh kalian untuk lebih memperhatikan Nona Karina? Aku pikir dia hanya meneleponku saja.”

“Nona Karina, Raja Agoy yang Perkasa sudah berusaha keras untuk membantumu. Kamu pasti punya hubungan yang sangat dekat dengannya, ‘kan?”

“Nona Karina bisa saja memanfaatkan kekuatan yang dimiliki Raja Agoy yang Perkasa untuk meraih kesuksesan yang besar. Tapi, dia masih begitu rendah hati dan bersahaja. Benar-benar nggak ada duanya.”

“Bisakah Nona Karina bicara yang baik-baik mengenai kami di depan Raja Agoy yang Perkasa nanti? Kami ucapkan terima kasih sebelumnya.”

Karina merasa seperti sedang bermimpi. Orang-orang penting di ruangan tersebut adalah orang-orang yang sangat berpengaruh. Karina bahkan tidak pantas untuk menjalin koneksi dengan mereka sebelumnya.

Namun, sekarang mereka semua mengelilingi Karina. Sebagian besar dari mereka mematuhi perintah Raja Agoy yang Perkasa untuk menjaga Karina secara diam-diam.

Semuanya tampak seperti mimpi.

Bagaimana rasanya diperhatikan dan dijaga diam-diam oleh idola pujaan hati, Raja Agoy yang Perkasa?

Karina tidak pernah sebahagia ini seumur hidupnya.

“Kak, ternyata Kakak mengenal Raja Agoy yang Perkasa. Kenapa aku nggak pernah dengar Kakak cerita sebelumnya?” tanya Tika dengan penuh semangat.

Karina buru-buru menggelengkan kepalanya. “Aku benar-benar nggak kenal dia … Mana pantas aku mengenal Raja Agoy yang Perkasa?”

“Kak, nanti waktu Raja Agoy yang Perkasa datang, kita harus menanyakannya langsung,” kata Gatot dengan suara bergetar.

Ambar menangis penuh emosional. “Berkah nenek moyang. Benar-benar berkah nenek moyang. Saat ini, saat yang paling membanggakan bagi Keluarga Atmaja. Aku nggak pernah menyangka kalau keluarga kita bisa menjalin hubungan dengan Raja Agoy yang Perkasa. Orang seperti Raja Agoy yang Perkasa, hanya dengan memberi bantuan sedikit saja, sudah bisa menaikkan status Keluarga Atmaja.”

Mereka makin tidak sabar untuk segera bertemu dengan Raja Agoy yang Perkasa.

Pada saat yang bersamaan, Yoga menerima telepon dari Paman Dipa. “Tuan Muda, aku akan segera tiba di tempat acara. Tolong beri tahukan padaku, di mana aku bisa menemuimu?”

“Temui aku di depan pintu,” jawab Yoga.

“Baik.”

Yoga menyimpan ponselnya dan berjalan menuju pintu.

Saat untuk ‘menunjukkan kekuatan’ akhirnya tiba.

Saat Yoga melewati Gatot, tiba-tiba saja Gatot mencengkeram tangannya dan menariknya agar berhenti. “Berhenti, Yoga! Sekarang, aku akan memberimu kesempatan untuk meminta maaf padaku juga Tika.”

Yoga mengerutkan kening. “Atas dasar apa?”

“Atas dasar apa?” Gatot mencibir. “Oke, aku akan beri tahukan alasannya padamu! Fakta kalau kakakku mengenal Raja Agoy yang Perkasa saja sudah cukup. Selama bertahun-tahun, diam-diam Raja Agoy yang Perkasa sudah banyak membantu kakakku. Kalau kamu nggak mau minta maaf, aku akan mengadukanmu pada Raja Agoy yang Perkasa nanti. Aku jamin, kamu pasti akan menyesalinya.”

Yoga mencibir. Menggunakan dirinya sendiri untuk mengancam dirinya sendiri. Hal ini mungkin hanya bisa dilakukan oleh anggota Keluarga Atmaja.

Gatot menjadi makin marah. “Ber*ngsek, kenapa kamu malah bersikap seperti itu?”

Reza mencibir dan berkata, “Gatot, untuk memberi pelajaran pada Yoga, nggak perlu Raja Agoy yang Perkasa sendiri yang harus turun tangan. Bukankah semua itu malah akan menurunkan martabat Raja Agoy yang Perkasa? Dia sudah gagal mengobati Pak Iwan. Pak Iwan sendiri saja sudah bisa membuat Yoga menanggung akibatnya.”

Orang-orang penting di ruangan tersebut menatap Yoga dengan penuh penghinaan. “Kalau aku nggak salah, dia mantan suami Nona Karina yang nggak berguna itu, ‘kan? Aku dengar dia menggantungkan hidupnya pada Nona Karina selama lima tahun. Dia benar-benar pria yang memalukan!”

“Aku dengar Pak Iwan gagal disembuhkan oleh seseorang. Nona Mitha sedang mencari orang itu di mana-mana. Aku nggak menyangka kalau orang itu adalah pria ini.”

“Lantaran sudah bercerai, dia nggak bisa lagi menggantungkan hidupnya. Itu sebabnya dia mengaku sebagai dokter ajaib untuk menipu orang? Hehehe, baj*ngan yang hina!”

“Sungguh sia-sia bagi Nona Karina untuk menikah dengannya.”

Pak Harja yang merupakan Bapak Dunia Hitam juga ikut angkat bicara, “Manusia nggak berguna seperti dia ada di tempat ini, hanya akan merusak perjamuan makan malam ini, juga martabat Raja Agoy yang Perkasa itu sendiri. Raja Agoy yang Perkasa bisa marah saat melihatnya. Aku sarankan agar mengusir pria ini keluar.”

Saran Pak Harja langsung disambut baik oleh semua orang yang hadir. “Ya, cepat usir dia keluar dari sini, sebelum kita juga ikut mendapat masalah.”

“Bukankah cucu Pak Iwan sedang mencarinya? Sebaiknya kita langsung tangkap dia dan serahkan pada Nona Mitha.”

Untuk sementara waktu, Yoga menjadi pesakitan yang dihujat oleh semua orang. Sangat berbeda dengan Karina yang begitu dihormati oleh semua orang.

Karina menghela napas dan mencoba membujuk Yoga dengan suara lembut, “Yoga, orang yang hebat adalah orang yang bisa memahami situasi dan menyesuaikan diri dengan apa yang terjadi. Saat ini, selain minta maaf, kamu nggak punya pilihan lain lagi. Minta maaflah pada Gatot dan Tika. Dengan begitu, masalah ini akan dianggap selesai. Aku juga bisa meminta bantuan pada Raja Agoy yang Perkasa untuk membantumu menyelesaikan masalah dengan Pak Iwan. Aku harap kamu mau memanfaatkan kesempatan ini.”

Yoga menatap Karina dengan acuh tak acuh. “Aku menghargai ‘niat baikmu’. Tapi, kamu nggak perlu khawatir dengan masalah ini.”

Karina merasa kesal karena Yoga tetap tidak mau berubah. Dia menggertakkan giginya dan berkata, “Yoga, apa kamu nggak bisa bersikap lebih dewasa? Apa kesombongan benar-benar penting bagimu? Apa kamu akan menjalani hidup tanpa tujuan dan arah seperti ini selamanya?”

Yoga tidak bisa berkata-kata. Nggak dewasa? Sombong? Hidup tanpa arah dan tujuan? Apakah ini penilaian Karina terhadap dirinya?

Ambar mendengus, “Hmph, dalam hidup ini, kamu nggak tahu terima kasih. Kamu nggak akan dihormati orang lain dan masa depanmu akan suram. Pak Harja, bisakah kamu meminta anak buahmu untuk mengusir pria ini? Dia itu noda dalam kehidupan putriku, Karina. Dia hanya akan membuat putriku kehilangan harga diri, kalau dia tetap di sini.”

Noda dalam hidup? Kehilangan harga diri? Yoga merasa hal tersebut sangat menggelikan.

“Nggak masalah.” Begitu Pak Harja melambaikan tangannya, para preman sewaan terbaik yang dibawanya bergegas maju. Mereka mengepung Yoga dari segala arah.

Orang-orang itu bersiap untuk mengusir Yoga, ketika Nadya datang tepat pada waktunya.

Nadya berdiri mengadang di depan Yoga. Ekspresinya tampak dingin. “Hentikan! Yoga adalah karyawanku. Selain aku, nggak ada yang boleh menyentuhnya!”

Melihat wanita yang luar biasa cantiknya ini membela Yoga, Reza merasa tidak senang di dalam hati. Dia pun berkata, “Bu Nadya, berhati-hatilah. Jangan sampai tertipu oleh Yoga. Dia sama sekali nggak layak untuk kamu lindungi. Yoga hanya pengangguran, bodoh, dan nggak bisa apa-apa. Dia menggantungkan hidupnya pada istrinya selama lima tahun. Dia juga mengaku-ngaku sebagai dokter ajaib untuk menipu. Yoga gagal menyembuhkan penyakit Pak Iwan, hingga Pak Iwan nggak bisa menyambut kedatangan Raja Agoy yang Perkasa …”

Nadya memelototi Reza. “Kalau dia nggak layak untuk aku lindungi, apa kamu pikir, kamu itu pantas untuk aku lindungi?”

Kata-kata Nadya langsung membungkam mulut Reza.

Gatot yang mendapat dukungan dari Raja Agoy yang Perkasa, bahkan bicara dengan lebih tegas lagi, “Bu Nadya, coba pikir baik-baik. Kalau kamu membela Yoga, sama saja dengan kamu melawan Raja Agoy yang Perkasa. Kamu pasti tahu sendiri akibatnya.”

“Memangnya kenapa kalau Raja Agoy yang Perkasa? Di hatiku, Yoga jauh lebih penting dibanding Raja Agoy yang Perkasa!” balas Nadya dengan dingin.

Pada titik ini, Karina merasa cemburu di dalam hati. “Bu Nadya, aku rasa hubungan kalian lebih dari sekadar bos dan karyawan, bukan?”

Nadya mencibir. “Bu Karina, kamu dan Yoga sudah bercerai. Sepertinya kamu nggak punya hak untuk ikut campur dalam hubungan kami. Juga, terima kasih karena kamu sudah melepaskan Yoga, sehingga aku bisa mendapatkan orang sebaik dia dengan mudah.”

Maksud Nadya sudah sangat jelas.

Karina menjadi makin cemburu.

Yoga menatap Nadya sambil tersenyum tipis. Pada saat ini, Nadya berani pasang badan untuk membela dirinya. Bahkan, Nadya juga tidak segan-segan untuk menjadi musuh semua orang. Bohong jika Yoga mengatakan bahwa dirinya tidak tersentuh dengan semua itu.

Tunggu sampai aku menjadi penguasa dunia. Aku berjanji, akan menjadikan dunia ini sebagai rumahmu.

Ambar tertawa. “Orang yang baik? Lebih tepat kalau dikatakan mendapatkan orang yang nggak berguna. Menganggap manusia yang nggak berguna sebagai harta karun, benar-benar lelucon yang super menggelikan.”

Pada saat ini, tiba-tiba saja terdengar suara riuh dari luar ruangan. Ribuan orang berseru, “Raja Agoy yang Perkasa!” secara serentak. Teriakan itu terdengar timbul tenggelam, hingga menggetarkan langit.

Semua orang langsung menjadi bersemangat. Pasti Raja Agoy yang Perkasa sudah datang.

Mereka berduyun-duyun keluar untuk menyambut Raja Agoy yang Perkasa.

Di luar tempat acara, lautan manusia secara spontan memberi jalan bagi iring-iringan mobil mewah, yang melaju secara perlahan-lahan.

Rills-Raise Stern, Brugutti Lapoira, Pagiami Edisi Terbatas Lapis Emas …

Iring-iringan ini saja sudah bernilai hampir 20 triliun.

Pintu mobil terbuka. Paman Dipa dan timnya turun dari mobil.

Tim ini dibentuk sendiri oleh Raja Agoy yang Perkasa. Masing-masing anggotanya merupakan legenda di dunia bisnis. Mereka berasal dari berbagai ras dan jumlahnya lebih dari 100 orang.

Dalam beberapa tahun terakhir, sembilan dari sepuluh peristiwa ekonomi global yang terjadi, seperti krisis keuangan, jatuhnya pasar saham, dan lain sebagainya, semuanya itu diciptakan oleh mereka ini.

Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa mereka mengendalikan jalannya perekonomian global.

Bahkan, yang paling lemah di antara mereka, masih jauh lebih hebat dibanding tamu terhebat yang hadir di acara makan malam itu.

Aura mereka yang begitu kuat langsung membuat ‘orang-orang penting’ yang hadir di tempat itu menjadi sesak napas.

Ribuan orang meneriakkan nama ‘Raja Agoy yang Perkasa’ dengan penuh semangat, untuk menunjukkan rasa hormat mereka kepada Raja Agoy yang Perkasa.

Keluarga Karina menatap lebar-lebar tanpa berkedip, mencari sosok Raja Agoy yang Perkasa.

Di sisi lain, Nadya menarik Yoga ke sudut dan menjejalkan kartu ATM kepadanya. “Yoga, ambil uang ini dan pergilah lewat pintu belakang. Aku sudah menyiapkan mobil untukmu. Baik Raja Agoy yang Perkasa maupun Pak Iwan, mereka bukanlah orang yang bisa diajak main-main.”

Setelah berkata seperti itu, Nadya segera berlari untuk menyambut Paman Dipa.

Yoga tidak bisa berkata-kata.

Bahkan, Nadya pun tidak percaya dengan perasaannya sendiri.

Yoga tertawa getir dan mengikuti Nadya.

Nadya berlari kecil menghampiri Paman Dipa. “Kakek dan semua tamu yang terhormat, kami merasa terhormat atas kedatangan kalian. Kalian sudah memberikan kehormatan yang besar bagi tempat yang kecil ini. Ayo silakan masuk ke dalam.”

“Nadya, di mana Raja Agoy yang Perkasa?” tanya Paman Dipa.

Kalimat tersebut membingungkan semua orang. Nadya berkata, “Bukankah Raja Agoy yang Perkasa datang bersama Kakek?”

“Raja Agoy yang Perkasa sudah tiba di tempat ini lebih dulu,” kata Paman Dipa.

Apa?

Raja Agoy yang Perkasa sudah tiba lebih dulu?

Di antara begitu banyak orang di tempat ini, ternyata salah satu dari mereka kemungkinan besar adalah Raja Agoy yang Perkasa.

Siapa orang itu?

Semua orang langsung memperhatikan sekeliling.

Dengan cepat, Paman Dipa dan anggota timnya langsung bisa menemukan sosok Yoga di sana. Kemudian, mereka berlari kecil untuk menghampirinya.

Ribuan pasang mata tertuju pada Paman Dipa dan timnya. Kamera yang tak terhitung jumlahnya mengarah pada Paman Dipa dan timnya. Mereka harus menjadi orang pertama yang mengambil gambar Raja Agoy yang Perkasa.

Karina begitu gugup hingga napasnya terasa sesak. Siapa sebenarnya Raja Agoy yang Perkasa? Kenapa Raja Agoy yang Perkasa diam-diam membantu dirinya?

Di tengah tatapan mata banyak orang, Paman Dipa dan hampir seratus tokoh legenda dunia bisnis mengelilingi Yoga. Kemudian, mereka melakukan adab tertinggi, yaitu membungkukkan badan dan memberi hormat. “Salam kepada Raja Agoy yang Perkasa!”

Jederrr!

Suasana langsung menjadi gempar. Pemuda sederhana ini ternyata adalah Raja Agoy yang Perkasa!

Kenapa dia masih begitu muda?

Yang paling penting, dia adalah orang Daruna!

Raja Agoy yang Perkasa!

Raja Agoy yang Perkasa!

Raja Agoy yang Perkasa!

Teriakan semua orang bergema di seluruh penjuru kota.

Lampu blitz berkilat tanpa henti, menerangi langit malam.

Kegemparan di tempat tersebut berlangsung untuk waktu yang lama.

Dikelilingi oleh ratusan tokoh legendaris yang membungkukkan badan seperti bulan yang dikelilingi bintang-bintang, Yoga pun terlihat seperti seorang raja. Bukan, tetapi terlihat bagaikan dewa, dengan auranya yang begitu luar biasa.

Aura dari raja para dewa, yang dapat disejajarkan dengan matahari, bulan, dan bintang.

Yoga adalah bintang paling terang di malam itu!

Jederrr!

Jederrr!

Jederrr!

Keluarga Karina dan para tamu yang hadir di ruangan itu semuanya seperti disambar petir. Mereka mematung di tempat.
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Jekifer Saputra
sangat puas membaca novel ini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 18

    Pria yang menggantungkan hidupnya pada wanita dan dibenci oleh semua orang ini, ternyata adalah Raja Agoy yang Perkasa, yang terkenal itu!Dia … kenapa dia masih begitu muda?Memikirkan bagaimana mereka baru saja bergabung untuk melawan Raja Agoy yang Perkasa dan bahkan mencoba untuk mengusirnya, mereka pun langsung merasa ingin mati saja.Oh Langit, apa yang sudah kulakukan barusan?Raja Agoy yang Perkasa pasti nggak akan memaafkan kami begitu saja.Yang paling terkejut dan syok di tempat itu adalah Nadya dan keluarga Karina.Nadya bahkan tidak pernah menyangka jika sopir sombong yang direkrutnya secara sembarangan itu, ternyata adalah Raja Agoy yang Perkasa.Yang lebih penting lagi, sebelumnya Nadya mengatakan kepada Yoga bahwa Raja Agoy yang Perkasa adalah pria tua bejat yang menginginkan kecantikannya. Dia juga memaksa Yoga untuk menjadi pengawalnya …Sekarang, Nadya merasa sangat malu dan hanya ingin mencari lubang di tanah untuk bersembunyi.Keluarga Karina juga mematung di tempa

    Last Updated : 2023-12-28
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 19

    Namun, Yoga yang terlibat dalam masalah tersebut, tetap bersikap tenang dan santai.Dalam sekejap, Mitha pun melihat sosok Yoga. Dia langsung menunjuk ke arah Yoga. “Akhirnya aku menemukanmu, Yoga! Siapa pun, cepat tangkap dia!”“Tunggu dulu! Kalau ingin menangkapku, kamu harus memberiku alasan!” kata Yoga dengan dingin.“Hmph, pura-pura bodoh!” balas Mitha. “Setelah Kakek meminum obat yang kamu resepkan, kondisinya menjadi makin memburuk. Bahkan, hari ini Kakek juga muntah darah dan mengalami syok. Sekarang, dia masih nggak sadarkan diri. Apa semua alasan ini sudah cukup? Kamu bahkan membuat Kakek nggak bisa menyambut kedatangan Raja Agoy yang Perkasa. Kesalahanmu bertambah menjadi dua kali lipat!”“Kalau Pak Iwan meminum obatku tepat waktu, wajar saja kalau hari ini dia mengalami muntah dan syok,” kata Yoga. “Muntah darah yang dialami Pak Iwan adalah proses mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuhnya. Dia akan sembuh total setelah semua racunnya keluar. Sedangkan syok yang dialami

    Last Updated : 2023-12-28
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 20

    Apa yang sebenarnya terjadi?Kenapa semua obat yang kuberikan pada Kakek masih terkemas dengan baik?Mungkinkah … Kakek nggak meminumnya sama sekali?Mitha menatap Pak Iwan dengan curiga.“Aku sama sekali nggak meminum obat yang kamu berikan kepadaku. Tiga hari ini, diam-diam aku meminum anggur obat yang diberikan oleh Yoga,” ujar Pak Iwan. “Menurutmu, siapa yang sudah berjasa untuk menyembuhkanku?”Jederrr!Kebenaran akhirnya terungkap.Ternyata memang Yoga yang sudah menyembuhkan penyakit menahun yang diderita oleh Pak Iwan.Penyakit menahun Pak Iwan adalah masalah medis internasional. Penyakit ini dikenal sebagai kanker abadi. Para ahli top di dalam dan di luar negeri tidak berdaya untuk menyembuhkannya.Namun, Raja Agoy yang Perkasa hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk dapat menyembuhkan Pak Iwan.Raja Agoy yang Perkasa begitu kaya raya. Dia juga memiliki kemampuan medis yang begitu hebat. Si*lan, hidup ini memang benar-benar tidak adil.Ekspresi wajah keluarga Karina menunjukka

    Last Updated : 2023-12-28
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 21

    Jederrr!Otak Karina langsung terasa mau meledak.Yoga benar. Semua ini jebakan yang disiapkan Reza untuknya. Karina sudah mengalami kerugian besar.Perusahaan Farmasi Avanti sudah tidak bisa lagi diselamatkan.Kenapa, kenapa dia tidak mau mendengarkan Yoga?Nadya juga ikut angkat bicara, “Bu Karina, sebelumnya adikmu membuat keributan di kantor Grup Magani milikku. Itu sebabnya aku merasa marah dan memutuskan kerja sama kita. Sekarang, sepertinya terjadi kesalahpahaman di sini. Kalau Bu Karina nggak keberatan, kita bisa melanjutkan kerja sama kita.”Apa?Karina tercengang. Grup Magani memutuskan kerja sama dengannya karena Gatot, bukan karena Yoga!Namun, dia sendiri tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Karina malah menimpakan semua kesalahan kepada Yoga …Karina menatap Yoga dengan penuh rasa bersalah. Kata ‘Maaf’ tersangkut di tenggorokannya dan tidak mampu diucapkannya.Yoga mengambil inisiatif untuk membantu Karina melepaskan diri dari situasi tersebut. “Kari

    Last Updated : 2023-12-28
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 22

    Antek-antek pria berbaju hitam itu langsung melangkah maju. Mereka membuka mulut Lili dan memberinya sebungkus racun.Begitu racun tersebut masuk ke dalam perutnya, Lili langsung merasa kesakitan dan seluruh tubuhnya kejang-kejang, juga gemetar. Sensasi rasa seperti tercekik membuat Lili membuka mulutnya lebar-lebar, tetapi dia tidak bisa bernapas.“Bubuk Ribuan Serangga Pemecah Hati ini akan merusak organ-organ dalam tubuhmu dan menghancurkan ususmu. Kamu akan merasakan sakit yang luar biasa dan akhirnya mati,” kata pria berbaju hitam itu. “Hanya Pil Ketenangan Jiwa milik keluargamu yang bisa menawarkan racun ini. Cepat keluarkan Pil Ketenangan Jiwa untuk menawarkan racunnya!”“Baj*ngan!” Lili menggertakkan giginya dan mengumpat.Efek dari racun tersebut akhirnya menyebar. Lili memegangi perutnya, berguling-guling dan jungkir balik di tanah. Teriakannya menyedihkan. Orang yang mendengarnya langsung merasa miris.Lili mencakar-cakar dadanya dengan panik. Dia mencoba membuka dadanya dan

    Last Updated : 2023-12-28
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 23

    Jantung Yoga berdegap kencang. Karina berada dalam bahaya.Tiga wanita terpenting dalam hidup Yoga adalah ibunya, adiknya, dan Karina. Dua di antara mereka sudah meninggal. Yoga tidak akan pernah membiarkan Karina kembali mengalami hal yang tidak diinginkan.Meskipun mereka sudah bercerai, Yoga tidak bisa memungkiri jika Karina masih menjadi orang yang paling penting di dalam hatinya.“Sebutkan lokasinya,” kata Yoga.“Makam keluargamu,” jawab Tika.Yoga langsung berdiri. “Paman Dipa, acara makan malam sudah selesai.”“Saya mengerti,” sahut Paman Dipa.Semua orang saling berbisik. Mereka merasa khawatir dan memiliki firasat yang kuat. Hari ini, akan terjadi peristiwa besar di Kota Pawana.Yoga baru saja keluar dari tempat tersebut, ketika dia melihat Ambar dan putranya, Gatot.“Mana Karina dan Tika?” tanya Yoga.Ambar tidak berani menatap langsung mata Yoga. “Hari ini, hari peringatan kematian keluargamu. Tika mengajak Karina untuk mengunjungi makam keluargamu.”“Pergi ke makam!” Yoga m

    Last Updated : 2023-12-28
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 24

    “Aku adalah ketua Kelompok Pembunuh Elang, Elang Api!” jawab Tika. “Kalau kamu berani membunuhku, Kelompok Pembunuh Elang pasti akan menghabisi seluruh keluargamu!”“Kedengarannya nggak asing. Sepertinya mereka itu satu dari sepuluh organisasi pembunuh di dunia,” balas Yoga.“Benar. Kamu takut, ‘kan?” tanya Tika.Yoga tersenyum penuh arti. Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang, “Kegelapan, dalam waktu 10 menit, aku ingin Organisasi Pembunuh Elang lenyap tak berbekas dari bumi ini!”“Saya mengerti,” jawab orang di ujung telepon.“Hehehe,” Tika tertawa sinis. “Raja Agoy yang Perkasa, kamu benar-benar pandai berakting. Alasan kenapa Organisasi Pembunuh Elang bisa masuk peringkat 10 besar, itu karena mereka nggak punya tempat tinggal tetap. Keberadaannya misterius dan nggak ada yang tahu markas besar mereka. Sekalipun kamu adalah Raja Agoy yang Perkasa dan mengerahkan seluruh kekuatan yang kamu miliki, dalam waktu sebulan, kamu nggak akan bisa menemukan markas besar

    Last Updated : 2023-12-28
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 25

    “Yang kamu makan ini disebut Sarang Ribuan Serangga. Di dalamnya terdapat ratusan jenis serangga dan puluhan ribu telur serangga. Telur-telur serangga ini akan menetas menjadi larva di dalam tubuhmu. Lalu, mereka terus bertelur dan menjadikan tubuhmu sebagai sarang. Mereka juga menjadikan organ dalam tubuhmu sebagai makanan mereka dan berkembang biak dari generasi ke generasi. Sampai pada akhirnya, tubuhmu benar-benar akan kosong, termasuk otakmu. Tenang saja. Proses ini akan berlangsung selama satu atau dua tahun, bahkan bisa lebih lama lagi. Selama proses ini berlangsung, kamu tetap akan berada dalam keadaan koma. Kamu nggak bisa bergerak, menangis, juga berkomunikasi dengan dunia luar. Tapi, kesadaranmu masih tetap tajam. Kamu bisa merasakan sakitnya dengan jelas, saat serangga-serangga itu menggerogoti tubuhmu.”Elang Api langsung merasa hancur, hanya dengan mendengarkannya saja. “Dasar orang gila! Manusia sesat! Baj*ngan! Bunuh aku! Cepat bunuh aku!”Yoga tersenyum. Inilah hasil y

    Last Updated : 2023-12-28

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1179

    Yoga menunjuk ke satu arah dan berkata dengan tenang, "Sudah mati. Pergi lihat saja sendiri, sekalian ikut mati di sana.""Apa?"Farel menjadi makin marah karena dia tidak bisa menerima kenyataan itu dan memerintahkan kultivator prajurit lainnya, "Bunuh dia!"Ekspresi kultivator prajurit itu menjadi serius dan merasa sangat tegang. Dia menatap Yoga, tetapi dia tidak bisa melihat dengan jelas kekuatan lawannya itu. Seolah-olah ada lapisan kabut tipis yang menyelimuti sosok Yoga."Kamu nggak mungkin bisa membunuh mereka. Hari ini aku akan melihat sendiri apa yang sebenarnya telah terjadi," kata kultivator prajurit itu dengan dingin dan langsung menyerang Yoga. Tidak ada yang percaya Yoga memiliki kekuatan untuk melawan seorang kultivator prajurit."Huh!" Yoga tersenyum dingin dan tatapannya terlihat menyindir. Menghadapi serangan lawan, dia tidak menghindar dan hanya berdiri di tempat dengan diam. Seolah-olah, dia sengaja menunggu lawannya menyerang."Matilah!" teriak kultivator prajurit

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1178

    Farel tersenyum dengan sangat sombong. Dia mengira Sutrisno dan Winola bisa datang ke sini karena melarikan diri. Sementara itu, Yoga sudah ditangkap dan dibunuh dengan kejam oleh tiga kultivator prajurit itu."Farel, aku ini tuan muda Keluarga Salim, kamu cari mati atau ingin membawa bencana bagi Keluarga Husin?" kata Sutrisno dengan nada dingin dan melangkah maju. Bagaimanapun juga, Keluarga Salim adalah keluarga nomor satu di dunia kultivator kuno, sehingga Keluarga Husin tidak bisa menandingi reputasi dan kekuatan mereka. Dia tidak percaya Farel ini berani membunuhnya."Huh! Ini adalah ruang rahasia, kenapa kalau kamu mati? Tempat ini sudah seperti dunia yang terpisah, nggak ada orang yang akan tahu kalau kamu mati. Bukan hanya kamu, Keluarga Bramasta juga begitu. Semuanya harus mati di sini," kata Farel sambil tertawa terbahak-bahak dengan sangat liar. Kata-katanya yang dingin membuat suasana di seluruh makam ini penuh dengan aura membunuh.Ekspresi Sutrisno dan Winola langsung me

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1177

    "Jangan menahan diri lagi! Selama orang ini nggak mati, kita semua nggak akan tenang!"Sekejap kemudian, ketiga kultivator prajurit itu serentak menyerang Yoga dengan penuh amarah dan kebencian. Wajah mereka memancarkan kemarahan yang meluap-luap. Setiap langkah mereka dipenuhi dengan niat membunuh.Namun, kekuatan Yoga saat ini sudah mencapai puncak kultivator jenderal tahap jumantara. Dia hanya tinggal selangkah lagi untuk menembus ke tingkat kultivator raja, bahkan bisa dibilang satu kakinya sudah berada di sana. Mana mungkin ketiga kultivator prajurit ini bisa menjadi lawannya?Dengan tenang, Yoga mengangkat tinjunya yang memancarkan kilatan petir terang. Listrik memelesat ke segala arah.Hanya dengan satu pukulan, ketiganya langsung terpental keras ke tanah. Kekuatan penghancur yang dahsyat itu membuat mereka muntah darah. Tubuh mereka dipenuhi luka-luka yang begitu mengerikan hingga membuat siapa pun bergidik ngeri.Ketiga kultivator prajurit itu menatap Yoga dengan wajah penuh k

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1176

    Dalam sekejap, suasana di sekitar mereka menjadi tegang dan mencekam. Udara terasa begitu berat, seperti ditindih sesuatu yang menakutkan.Yoga dan yang lainnya segera menoleh ke arah suara itu dan memandang orang-orang yang baru tiba. Begitu melihat bahwa itu adalah tiga orang kultivator prajurit, mereka langsung mengernyit."Kalian balik lagi?" Yoga dan yang lainnya terkejut. Perlu diketahui, kemunculan sisik hitam sebelumnya yang menyelamatkan mereka dari serangan para kerangka. Fakta bahwa tiga orang ini berhasil sampai di sini pasti berkaitan dengan ledakan besar barusan."Farel di mana? Kenapa dia nggak bareng kalian?" tanya Yoga sambil menatap mereka dengan tenang."Hmph! Membunuhmu cukup dengan kami bertiga. Bersiaplah untuk mati!" ucap salah satu dari mereka dengan dingin sambil langsung menyerang Yoga.Winola dan Sutrisno langsung tertegun. Raut wajah mereka menunjukkan ekspresi kaget. Mereka tidak menyangka, para kultivator prajurit ini begitu tegas dan langsung mengejar mer

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1175

    Semua orang segera bergerak maju karena ingin melihat apa yang tersembunyi di depan. Pada saat yang sama, mereka menemukan sebuah lubang yang dalam di tanah. Itu tepat di lokasi tempat para kerangka tadi berada."Gawat! Mayat Yoga dan yang lainnya nggak ada!" seru Farel. Dia langsung merasakan bulu kuduknya berdiri, seolah menyadari sesuatu.Ketika yang lain melihat situasi itu, mereka juga merasa ngeri dan heran. Di momen itu juga, mereka semua menyadari bahwa Yoga pasti telah melarikan diri."Mana mungkin? Kenapa mereka nggak mati?""Apakah kerangka-kerangka itu sengaja menghindari Yoga dan yang lainnya?""Sialan! Yoga pasti sudah pergi ke tempat lain. Kita nggak boleh membiarkan dia mendapatkan harta karun itu!"Semua orang mulai panik dan marah. Kalau Yoga berhasil menemukan harta itu, siapa yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya?Farel segera memberi perintah sebelum berbalik dan masuk ke dalam lubang, "Kalian kejar Yoga! Aku akan masuk ke dalam lubang ini!"Para kultivator p

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1174

    Yoga menatap Sutrisno dengan ekspresi yang makin aneh. Wajahnya memancarkan campuran rasa bingung dan canggung. Lukisan Masa Pijat? Apakah dua orang senior itu benar-benar melakukan hal yang sekeren itu?Dengan ekspresi muram, Winola berucap dengan nada dingin, "Itu namanya Lukisan Masa Depan! Bukan masa pijat. Lukisan Masa Pijat cuma trik pemasaran dari tempat-tempat pijat itu.""Oh, begitu ya? Aku benar-benar nggak tahu soal itu," jawab Sutrisno dengan raut rajah kebingungan."Kamu diam saja dulu!" seru Yoga yang memberi Sutrisno tatapan tajam. Dia tidak ingin mendengar lagi ucapannya."Lukisan Masa Depan adalah karya mereka berdua. Itu adalah 60 gambar yang meramalkan masa depan. Banyak di antaranya telah terbukti benar-benar terjadi," jelas Winola.Winola menambahkan, "Mereka bahkan menyatakan bahwa sejarah manusia akhirnya akan menuju dunia yang damai, di mana nggak ada lagi perbedaan antara hitam dan putih, utara dan selatan, kota dan desa, aku dan kamu. Semuanya akan bersatu dal

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1173

    Aura kuat yang terpancar dari sosok itu membuat ketiga orang tersebut merasakan getaran dalam hati mereka. Orang itu berada di posisi yang jauh lebih tinggi, bahkan jauh di atas mereka semua.Yoga menatap bayangan itu dengan rasa penasaran yang makin besar. Dia mengerucutkan bibirnya, lalu menunjuk ke arah sosok tersebut dan bertanya dengan penasaran, "Ini ... bukannya ... Tuan Bimo?""Betul sekali!" Winola dan Sutrisno mengangguk bersamaan dengan ekspresi serius.Yoga tiba-tiba menyadarinya. Tidak heran sosok itu terlihat sangat familier. Ternyata, yang tergambar di lukisan itu adalah Bimo. Seribu tahun yang lalu, orang tua ini ternyata begitu terkenal?Yoga meledek, "Lihatlah, begitulah penampilanmu dalam catatan sejarah. Bikin iri deh."Bimo menimpali dengan bangga, "Sekarang, kamu baru sadar lagi berhadapan sama tokoh yang begitu luar biasa, 'kan?"Namun, Yoga langsung membalas, "Tapi ujung-ujungnya tetap kalah, 'kan?"Bimo kehabisan kata-kata. Sebuah kalimat dari Yoga langsung mem

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1172

    "Apa?" tanya Yoga yang terkejut. Dia memandang kedua orang itu dengan tatapan kosong.Sutrisno membalas dengan bingung, "Kamu nggak tahu?""Apa aku seharusnya tahu?" ucap Yoga sambil mengerucutkan bibirnya. Dia merasa bingung sekaligus tak berdaya. Ini pertama kalinya dia mendengar tentang semua ini."Nggak aneh. Hal-hal ini cuma disebutkan di dunia kultivator kuno. Di dunia bela diri kuno, hanya sekte-sekte besar yang punya catatan tentangnya," jelas Winola dengan ekspresi serius dan suara berat."Coba aku lihat!" ucap Yoga. Dia menjadi tertarik dengan apa yang mereka bicarakan. Dia langsung menatap lukisan di dinding dan mulai memeriksanya. Gambar-gambar itu terpahat dengan sangat hidup, meskipun lebih menyerupai fragmen-fragmen peristiwa yang tidak saling berhubungan."Ada yang bisa menjelaskan ini?" tanya Yoga sambil menoleh ke arah keduanya."Biar aku saja!" Sutrisno segera maju, lalu menunjuk gambar pertama dan mulai menjelaskannya kepada Yoga, "Gambar pertama ini menunjukkan awa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1171

    "Apa!" Farel luar biasa terkejut. Matanya dipenuhi rasa tak percaya. Mana mungkin? Anak ini ternyata sekuat itu? Hanya dengan satu serangan?Akan tetapi, Farel tidak mau mengakui kekalahan. Tatapan dinginnya menyapu ke arah Winola dan Sutrisno. Kalau memang harus menghabisi mereka, semuanya harus mati!"Nggak akan ada yang keluar hidup-hidup dari sini hari ini!" ucap Farel dengan dingin.Seketika, Farel bergerak. Dia mengulurkan tangannya dari kejauhan. Kekuatan yang luar biasa tiba-tiba meledak, lalu langsung menarik Winola dan Sutrisno ke arahnya.Berhubung kekuatan mereka tidak cukup, keduanya dengan mudah diseret mendekat. Farel mencengkeram leher mereka dengan kuat. Meski terus meronta, mereka sama sekali tidak bisa melepaskan diri."Yoga, aku mau lihat, apa kamu akan memilih untuk menyelamatkan mereka!" ucap Farel sambil tertawa keras, lalu melemparkan keduanya dengan kasar.Winola dan Sutrisno dilemparkan ke dalam lubang besar. Mereka langsung menuju kumpulan pasukan tengkorak y

DMCA.com Protection Status