Share

Bab 16

Author: Vodka
Tatapan mereka seperti menatap orang yang idiot.

“Apa aku nggak salah dengar? Dia berani menyebut dirinya sebagai Raja Agoy yang Perkasa?”

“Apa dia nggak takut mati dengan mengaku-ngaku sebagai Raja Agoy yang Perkasa pada situasi dan waktu saat ini?”

“Diam, bodoh! Kalau kamu berani menghina idolaku, aku nggak akan lagi segan-segan padamu!”

Keluarga Karina menatap Yoga dengan penuh penghinaan dan berkata, “Baj*ngan yang hina ini sedang cari perhatian!”

Sekarang, Karina benar-benar kecewa pada Yoga. Ternyata, kecemburuan memang bisa membuat orang berubah total dan mau melakukan apa saja.

Demi memfitnah Tuan Muda Reza, Yoga bahkan berani mengaku-ngaku sebagai Raja Agoy yang Perkasa.

Karina berseru dengan suara pelan, “Cukup, Yoga! Aku sudah memberimu 10 miliar dan semua itu masih belum cukup untuk dihabiskan? Apakah menyenangkan bagimu untuk menipu orang dengan mengaku-ngaku sebagai orang yang hebat?”

Yoga tertegun. “Kapan aku pernah menipu orang?”

“Jangan pikir kami nggak tahu. Sebelumnya, kamu menyamar menjadi dokter ajaib untuk menipu Pak Iwan. Sekarang, kamu mengaku-ngaku sebagai Raja Agoy yang Perkasa. Apa kamu nggak memikirkan akibatnya?” tandas Karina. “Sekarang, Nona Mitha sedang mencarimu di seluruh penjuru kota. Lebih baik, kamu cepat-cepat melarikan diri.”

Menyamar menjadi dokter ajaib untuk menipu Pak Iwan?

Yoga benar-benar tidak bisa berkata-kata. Dia hanya bisa menanggapinya dengan tersenyum getir.

Prasangka di dalam hati membuat orang tidak lagi peduli pada yang lainnya. Dalam hati mereka, Yoga adalah pengecut yang tidak berguna. Sekalipun Yoga melakukan hal yang luar biasa dan mencatatkan prestasi yang menakjubkan, mereka tidak akan memercayainya dan hanya menganggap Yoga sebagai seorang penipu.

Yoga tidak melanjutkan penjelasannya. Dia hanya berkata, “Aku akan menyuruh orang untuk membawakan undangan makan malam untuk kalian nanti. Sampai jumpa lagi di dalam. Pada saat itu, aku akan membuktikan pada kalian kalau aku nggak bohong dan kalian yang salah!”

Yoga berbalik dan pergi dalam keadaan menyedihkan.

Dia menghubungi Paman Dipa. Yoga meminta Paman Dipa agar menyuruh orang untuk mengantarkan undangan kepada keluarga Karina.

Ambar memaki, “Manusia nggak berguna yang nggak bisa melakukan apa pun dan hanya bisa membuat masalah. Berani-beraninya dia bersikap sombong di depan Tuan Muda Reza. Untung saja kamu menceraikan dia, Karina. Kalau nggak, dia pasti akan terus menipu orang di mana-mana dan membuat masalah. Mungkin, dia juga akan melibatkan kita dalam masalah.”

Ponsel Reza berdering dan Reza menjawabnya.

Orang di ujung telepon berkata, “Tuan Muda Reza, dewan direksi kami sudah mendiskusikan masalah ini. Kami memutuskan untuk menyediakan uang sebesar dua triliun untuk membeli saham senilai 1,4 triliun itu. Tambahan 600 miliar, anggap saja sebagai uang pelicin untukmu. Bagaimana menurutmu?”

Reza melirik Karina dengan agak canggung. Karina sendiri langsung merasa cemas dan buru-buru berkata, “Tuan Muda Reza, aku akan segera mentransfer satu triliun itu kepadamu.”

Setelah berkata seperti itu, Karina buru-buru mentransfer uangnya. Dia khawatir orang lain akan mendahuluinya.

Reza tersenyum. Kemudian, dia mengatakan ‘maaf’ kepada orang di ujung telepon dan menutup teleponnya.

Rencana Reza berhasil. Satu triliun sudah di tangan. Dia bersiap untuk melarikan diri.

“Ayah mengirimkan pesan padaku. Katanya, orang yang mengantarkan undangan makan malam sudah datang. Aku akan mengambil undangannya sekarang. Kalian tunggu di sini sebentar,” kata Reza.

“Oke, oke.” Keluarga Karina tidak merasa curiga sedikit pun. Sebaliknya, mereka justru merasa sangat bahagia, seperti sudah mencapai kesuksesan yang besar.

Tidak lama setelah Reza pergi, seseorang mengantarkan undangan kepada keluarga Karina.

Orang tersebut adalah suruhan Paman Dipa. Namun, tentu saja keluarga Karina mengira jika orang tersebut adalah suruhan Reza.

Melihat undangan itu, Karina langsung merasa terkejut. “Ya ampun, undangannya ternyata undangan VIP! Kalian harus tahu kalau tamu VIP yang diundang nggak sampai 20 orang. Selain itu, mereka semua adalah orang-orang penting dari kalangan atas. Aku nggak menyangka kalau kali ini kita bisa sejajar dengan orang-orang penting itu.”

Ambar, Gatot, dan Tika juga merasa sangat terkejut. “Tuan Muda Reza memang hebat. Dia benar-benar murah hati.”

“Keluarga Atmaja benar-benar diberkati oleh nenek moyang karena bisa bertemu dengan orang penting seperti Tuan Muda Reza.”

“Karina, kalau dulu kamu menikah dengan Tuan Muda Reza, bukan Yoga si manusia nggak berguna itu, Keluarga Atmaja pasti sudah sukses besar sejak dulu.”

Tika mengingatkan. “Cepat beri tahu Tuan Muda Reza. Katakan padanya kalau undangannya sudah diantar dan suruh dia cepat kembali. Sekarang dia pasti masih mencari orang yang mengantarkan undangan itu.”

Karina sendiri yang langsung menghubungi Reza. Dia mengatakan jika undangannya sudah diantar dan menyuruh Reza cepat kembali.

Reza yang menerima telepon tersebut langsung kebingungan. Undangannya sudah diantar? Bagaimana mungkin?

Sebelumnya, Reza memang memohon kepada ayahnya agar meminta beberapa undangan kepada Pak Iwan. Namun, ayahnya jelas-jelas mengatakan kalau undangan itu sulit didapatkan sekarang. Kesempatan untuk bisa mendapatkan undangan tersebut bahkan sama sekali tidak ada.

Itu sebabnya Reza sama sekali tidak berharap bisa mendapatkan undangan tersebut.

Mungkinkah mereka sudah meremehkan posisi ayah Reza bagi Pak Iwan?

Hanya itulah satu-satunya kemungkinan yang terjadi.

Reza sendiri juga ingin melihat sosok Raja Agoy yang Perkasa. Itu sebabnya dia langsung berbalik arah.

Baru saja kembali, Reza langsung mendapatkan pujian dari Ambar dan yang lainnya. Reza pun merasa melayang di udara.

Tak lama kemudian, tibalah waktunya untuk memeriksa undangan dan masuk ke dalam. Semua orang dari berbagai lapisan masyarakat mulai bermunculan, seperti tokoh politik, selebritas, dan para pengusaha …

Setiap kali ada orang penting yang datang, seketika itu juga tempat tersebut diwarnai dengan sorak-sorai semua orang.

Keluarga Karina dan Reza masuk ke dalam tanpa hambatan.

Tempat berlangsungnya acara ditata dengan begitu mewah dan megah, seperti istana. Banyak orang-orang penting yang biasanya hanya bisa dilihat di televisi, saat ini mereka sedang bercengkerama dan berjalan hilir mudik. Mereka membahas topik-topik kelas atas dan berbobot. Suasananya begitu meriah.

Keluarga Karina dan Reza belum pernah melihat acara semegah ini sebelumnya. Tanpa sadar, mereka merasa malu dan rendah diri. Mereka pun bersembunyi di sudut dan tidak berani berbicara dengan suara keras.

Seperti inikah pertemuan bisnis para kalangan atas? Benar-benar luar biasa.

“Permisi, apa kamu Nona Karina?” Seorang pria yang mengenakan jas dan sepatu kulit berjalan mendekat, lalu langsung menyapa Karina.

Karina tidak menyangka ada orang yang berinisiatif untuk menyapanya. Dia pun merasa agak gugup. “Ya benar, halo …”

Setelah melihat jelas wajah lawan bicaranya, Karina langsung tercengang dibuatnya.

Pria tersebut ternyata adalah Bayu Amarta, ketua dewan direksi Grup Amarta. Bayu merupakan satu dari sepuluh taipan teratas dalam daftar orang kaya dan berkuasa di Daruna. Dia menguasai dunia politik, bisnis, juga dunia hitam.

Karina menjadi makin gugup. Untuk sesaat, dia tidak tahu harus berkata apa.

Bayu tersenyum ramah dan berkata, “Jangan gugup, Nona Karina. Bolehkah aku bertanya, apa hubunganmu dengan Raja Agoy yang Perkasa?”

Hmm?

Pertanyaan tersebut membuat Karina bingung. “Pak Bayu, aku bukan orang yang pantas untuk bisa mengenal Raja Agoy yang Perkasa. Kenapa kamu bertanya seperti itu?”

“Nona Karina benar-benar rendah hati,” kata Bayu. “Kalau kamu nggak mengenal Raja Agoy yang Perkasa, kenapa Raja Agoy yang Perkasa beberapa kali memberitahuku secara langsung dan secara khusus memintaku untuk menjagamu?”

“Selama bertahun-tahun ini, secara diam-diam aku sudah membantumu menyelesaikan beberapa krisis dalam bisnis, seperti yang sudah diperintahkan oleh Raja Agoy yang Perkasa.”

Kata-kata tersebut membuat Karina kaget setengah mati.

Raja Agoy yang Perkasa sendiri yang memberi tahu Bayu dan meminta Bayu untuk menjaga dirinya?

Bagaimana ini mungkin?

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 17

    “Kamu salah, Pak Bayu,” kata Karina. “Raja Agoy yang Perkasa memiliki status yang tinggi, sedangkan aku hanyalah seorang pengusaha kecil. Bagaimana mungkin kami bisa saling berhubungan?”Bayu tertawa. “Semua itu memang perintah dari Raja Agoy yang Perkasa. Bagaimana mungkin aku berani melakukan kesalahan?”Pada titik ini, seorang pria tua yang mengenakan kemeja panjang datang mendekat. Dia berkata, “Nona Karina, aku sudah banyak mendengar tentang dirimu.”Pria tua itu adalah Pak Harja . Dia merupakan orang penting di zona abu-abu Provinsi Sadali, yang juga dikenal sebagai ‘Bapak Dunia Hitam’.Auranya yang kuat menekan Karina, hingga membuat Karina sesak napas.Karina berpura-pura bersikap tenang. “Halo, Pak Harja. Ini pertemuan pertama kita. Mohon bimbingannya.”Namun, Pak Harja malah tertawa dan berkata, “Kita bukan baru pertama kali ini bertemu, Nona Karina. Sebelumnya, beberapa kali perusahaanmu menjadi sasaran dari kelompok abu-abu. Diam-diam aku membantumu melewati semuanya.”Ah!

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 18

    Pria yang menggantungkan hidupnya pada wanita dan dibenci oleh semua orang ini, ternyata adalah Raja Agoy yang Perkasa, yang terkenal itu!Dia … kenapa dia masih begitu muda?Memikirkan bagaimana mereka baru saja bergabung untuk melawan Raja Agoy yang Perkasa dan bahkan mencoba untuk mengusirnya, mereka pun langsung merasa ingin mati saja.Oh Langit, apa yang sudah kulakukan barusan?Raja Agoy yang Perkasa pasti nggak akan memaafkan kami begitu saja.Yang paling terkejut dan syok di tempat itu adalah Nadya dan keluarga Karina.Nadya bahkan tidak pernah menyangka jika sopir sombong yang direkrutnya secara sembarangan itu, ternyata adalah Raja Agoy yang Perkasa.Yang lebih penting lagi, sebelumnya Nadya mengatakan kepada Yoga bahwa Raja Agoy yang Perkasa adalah pria tua bejat yang menginginkan kecantikannya. Dia juga memaksa Yoga untuk menjadi pengawalnya …Sekarang, Nadya merasa sangat malu dan hanya ingin mencari lubang di tanah untuk bersembunyi.Keluarga Karina juga mematung di tempa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 19

    Namun, Yoga yang terlibat dalam masalah tersebut, tetap bersikap tenang dan santai.Dalam sekejap, Mitha pun melihat sosok Yoga. Dia langsung menunjuk ke arah Yoga. “Akhirnya aku menemukanmu, Yoga! Siapa pun, cepat tangkap dia!”“Tunggu dulu! Kalau ingin menangkapku, kamu harus memberiku alasan!” kata Yoga dengan dingin.“Hmph, pura-pura bodoh!” balas Mitha. “Setelah Kakek meminum obat yang kamu resepkan, kondisinya menjadi makin memburuk. Bahkan, hari ini Kakek juga muntah darah dan mengalami syok. Sekarang, dia masih nggak sadarkan diri. Apa semua alasan ini sudah cukup? Kamu bahkan membuat Kakek nggak bisa menyambut kedatangan Raja Agoy yang Perkasa. Kesalahanmu bertambah menjadi dua kali lipat!”“Kalau Pak Iwan meminum obatku tepat waktu, wajar saja kalau hari ini dia mengalami muntah dan syok,” kata Yoga. “Muntah darah yang dialami Pak Iwan adalah proses mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuhnya. Dia akan sembuh total setelah semua racunnya keluar. Sedangkan syok yang dialami

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 20

    Apa yang sebenarnya terjadi?Kenapa semua obat yang kuberikan pada Kakek masih terkemas dengan baik?Mungkinkah … Kakek nggak meminumnya sama sekali?Mitha menatap Pak Iwan dengan curiga.“Aku sama sekali nggak meminum obat yang kamu berikan kepadaku. Tiga hari ini, diam-diam aku meminum anggur obat yang diberikan oleh Yoga,” ujar Pak Iwan. “Menurutmu, siapa yang sudah berjasa untuk menyembuhkanku?”Jederrr!Kebenaran akhirnya terungkap.Ternyata memang Yoga yang sudah menyembuhkan penyakit menahun yang diderita oleh Pak Iwan.Penyakit menahun Pak Iwan adalah masalah medis internasional. Penyakit ini dikenal sebagai kanker abadi. Para ahli top di dalam dan di luar negeri tidak berdaya untuk menyembuhkannya.Namun, Raja Agoy yang Perkasa hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk dapat menyembuhkan Pak Iwan.Raja Agoy yang Perkasa begitu kaya raya. Dia juga memiliki kemampuan medis yang begitu hebat. Si*lan, hidup ini memang benar-benar tidak adil.Ekspresi wajah keluarga Karina menunjukka

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 21

    Jederrr!Otak Karina langsung terasa mau meledak.Yoga benar. Semua ini jebakan yang disiapkan Reza untuknya. Karina sudah mengalami kerugian besar.Perusahaan Farmasi Avanti sudah tidak bisa lagi diselamatkan.Kenapa, kenapa dia tidak mau mendengarkan Yoga?Nadya juga ikut angkat bicara, “Bu Karina, sebelumnya adikmu membuat keributan di kantor Grup Magani milikku. Itu sebabnya aku merasa marah dan memutuskan kerja sama kita. Sekarang, sepertinya terjadi kesalahpahaman di sini. Kalau Bu Karina nggak keberatan, kita bisa melanjutkan kerja sama kita.”Apa?Karina tercengang. Grup Magani memutuskan kerja sama dengannya karena Gatot, bukan karena Yoga!Namun, dia sendiri tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Karina malah menimpakan semua kesalahan kepada Yoga …Karina menatap Yoga dengan penuh rasa bersalah. Kata ‘Maaf’ tersangkut di tenggorokannya dan tidak mampu diucapkannya.Yoga mengambil inisiatif untuk membantu Karina melepaskan diri dari situasi tersebut. “Kari

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 22

    Antek-antek pria berbaju hitam itu langsung melangkah maju. Mereka membuka mulut Lili dan memberinya sebungkus racun.Begitu racun tersebut masuk ke dalam perutnya, Lili langsung merasa kesakitan dan seluruh tubuhnya kejang-kejang, juga gemetar. Sensasi rasa seperti tercekik membuat Lili membuka mulutnya lebar-lebar, tetapi dia tidak bisa bernapas.“Bubuk Ribuan Serangga Pemecah Hati ini akan merusak organ-organ dalam tubuhmu dan menghancurkan ususmu. Kamu akan merasakan sakit yang luar biasa dan akhirnya mati,” kata pria berbaju hitam itu. “Hanya Pil Ketenangan Jiwa milik keluargamu yang bisa menawarkan racun ini. Cepat keluarkan Pil Ketenangan Jiwa untuk menawarkan racunnya!”“Baj*ngan!” Lili menggertakkan giginya dan mengumpat.Efek dari racun tersebut akhirnya menyebar. Lili memegangi perutnya, berguling-guling dan jungkir balik di tanah. Teriakannya menyedihkan. Orang yang mendengarnya langsung merasa miris.Lili mencakar-cakar dadanya dengan panik. Dia mencoba membuka dadanya dan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 23

    Jantung Yoga berdegap kencang. Karina berada dalam bahaya.Tiga wanita terpenting dalam hidup Yoga adalah ibunya, adiknya, dan Karina. Dua di antara mereka sudah meninggal. Yoga tidak akan pernah membiarkan Karina kembali mengalami hal yang tidak diinginkan.Meskipun mereka sudah bercerai, Yoga tidak bisa memungkiri jika Karina masih menjadi orang yang paling penting di dalam hatinya.“Sebutkan lokasinya,” kata Yoga.“Makam keluargamu,” jawab Tika.Yoga langsung berdiri. “Paman Dipa, acara makan malam sudah selesai.”“Saya mengerti,” sahut Paman Dipa.Semua orang saling berbisik. Mereka merasa khawatir dan memiliki firasat yang kuat. Hari ini, akan terjadi peristiwa besar di Kota Pawana.Yoga baru saja keluar dari tempat tersebut, ketika dia melihat Ambar dan putranya, Gatot.“Mana Karina dan Tika?” tanya Yoga.Ambar tidak berani menatap langsung mata Yoga. “Hari ini, hari peringatan kematian keluargamu. Tika mengajak Karina untuk mengunjungi makam keluargamu.”“Pergi ke makam!” Yoga m

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 24

    “Aku adalah ketua Kelompok Pembunuh Elang, Elang Api!” jawab Tika. “Kalau kamu berani membunuhku, Kelompok Pembunuh Elang pasti akan menghabisi seluruh keluargamu!”“Kedengarannya nggak asing. Sepertinya mereka itu satu dari sepuluh organisasi pembunuh di dunia,” balas Yoga.“Benar. Kamu takut, ‘kan?” tanya Tika.Yoga tersenyum penuh arti. Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang, “Kegelapan, dalam waktu 10 menit, aku ingin Organisasi Pembunuh Elang lenyap tak berbekas dari bumi ini!”“Saya mengerti,” jawab orang di ujung telepon.“Hehehe,” Tika tertawa sinis. “Raja Agoy yang Perkasa, kamu benar-benar pandai berakting. Alasan kenapa Organisasi Pembunuh Elang bisa masuk peringkat 10 besar, itu karena mereka nggak punya tempat tinggal tetap. Keberadaannya misterius dan nggak ada yang tahu markas besar mereka. Sekalipun kamu adalah Raja Agoy yang Perkasa dan mengerahkan seluruh kekuatan yang kamu miliki, dalam waktu sebulan, kamu nggak akan bisa menemukan markas besar

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1243

    Yogi berbicara sambil menghela napas dengan tak berdaya, sepertinya teringat dengan semua hal yang penuh dengan air mata kesedihan yang pernah terjadi. Itu adalah masa lalu yang tidak ingin diingatnya lagi."Bagus sekali, tapi aku nggak akan membiarkanmu hidup dengan tenang," kata Jordi yang tiba-tiba merobek pakaiannya, lalu memukul dadanya dengan keras.Boom!Darah menyembur dan terlihat banyak serangga hitam kecil yang keluar dari tubuhnya. Seperti kawanan nyamuk, serangga itu terbang naik turun dan bergerak menuju satu arah."Gawat!" teriak Yogi yang tiba-tiba terkejut, lalu segera maju dan terus menyerang satu per satu serangga itu sampai jatuh ke lantai.Agnes dan Markus juga berlarik keluar dan membunuh serangga-serangga hitam itu secara bersamaan.Namun, mereka tetap tidak bisa menangani semuanya dan beberapa serangga hitam itu berhasil lolos. Ukuran serangga itu sangat kecil, bahkan sulit untuk terlihat mata."Aduh!" kata Yogi sambil menghela napas dan menatap ke kejauhan. Pad

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1242

    "Kenapa kamu lagi? Kenapa kamu bisa berada di sini?" tanya Jordi dengan ekspresi terkejut dan menatap orang di depannya dengan ketakutan.Jordi berpikir jelas-jelas Yoga masih berada di dalam formasi, tidak mungkin bisa muncul di sana dengan begitu cepat. Meskipun formasinya hancur, Yoga juga membutuhkan waktu untuk tiba di sana. Namun, orang di depannya ini sepertinya sudah menunggunya cukup lama. Ini benar-benar hal yang mustahil."Sepertinya sudah berlalu cukup lama, jadi kamu sudah melupakan siapa aku," kata Yogi sambil tersenyum dan memancarkan hawa dingin. Tatapannya itu penuh dengan niat membunuh."Kamu? Bukankah kamu ini Yoga?" tanya Jordi dengan tercengang dan merasa aneh. Saat ini, dia benar-benar merasa bingung.Yogi berkata, "Saat itu kamu yang membocorkan keberadaanku dan istriku, jadi istriku dikurung selama bertahun-tahun. Sekarang kamu sudah tahu siapa aku sebenarnya, 'kan?"Jordi bertanya sambil mengernyitkan alisnya, "Istrimu? Dikurung?"Setelah mengingat kembali deng

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1241

    Awalnya, Jordi mengira formasi ini pasti bisa membunuh Bimo, tetapi tetap tidak ada kemajuan sedikit pun. Bimo ini masih tetap sulit untuk dibunuh, bahkan hampir berhasil menghancurkan formasinya. Jika formasi ini gagal, apa lagi yang bisa digunakannya untuk melawan Bimo?Dalam sekejap, Jordi berdiri diam di tempat dan tidak bergerak sedikit pun. Dia benar-benar sangat ketakutan dan merasa putus asa.Yoga tetap melawan boneka-boneka mayat itu sampai tidak bisa bergerak lagi dan tubuh mereka berserakan ke mana-mana."Kamu sudah siap untuk mati?" tanya Yoga sambil tersenyum sinis dan menatap Jordi dengan dingin."Kamu ...," teriak Jordi yang benar-benar kehilangan semangat bertarungnya, lalu mengendalikan semua benang merah dan menyuntikkannya ke dalam tubuh 15 boneka mayat itu. Boneka-boneka mayat yang langsung terlilit benang merah itu pun terlihat seperti mumi. Setelah itu, dia langsung berbalik dan melarikan diri.Yoga berniat untuk mengejar Jordi, tetapi dia langsung dihentikan oleh

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1240

    "Apa ... yang telah kamu lakukan?" tanya Jordi yang tercengang saat melihat fenomena aneh di langit. Dia sama sekali tidak menyangka akan melihat pemandangan yang begitu mengerikan. Formasinya ini sepertinya benar-benar sudah tidak akan bertahan lagi."Aku sudah bilang formasimu ini nggak akan bisa melindungimu lagi," kata Yoga dengan dingin."Nggak, ini nggak mungkin," kata Jordi sambil menatap langit dengan bengong. Melihat satu per satu celah yang muncul di langit, hatinya merasa gelisah.Krak!Pada saat itu, muncul satu celah lagi dan seluruh formasinya pun mulai berguncang sampai ruangan di sekitar bergetar hebat.Jordi seolah-olah mulai menyadari kemampuan Bimo benar-benar luar biasa."Bagaimana kamu bisa melakukan ini?" tanya Jordi."Kamu pernah melihat kekuatan sebenarnya dari seorang kultivator raja?" kata Yoga dengan ambigu."Apa? Kultivator raja?" seru Jordi yang merasa terkejut serta panik dan ekspresinya juga makin muram.Kultivator raja adalah sosok yang sangat kuat, sehi

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1239

    Setelah itu, mata semua orang membelalak dan tiba-tiba hidup kembali. Saat ini, mereka semua sudah menjadi boneka mayat. Jordi pun tertawa terbahak-bahak karena merasa sangat puas saat melihat hasil karyanya ini."Mana mungkin orang-orang yang pengecut ini pantas untuk mengikutiku. Kalau nggak ingin mati, aku sendiri yang akan membunuh kalian dan akhirnya kalian menjadi boneka mayatku. Mulai sekarang, tugas kalian adalah membunuh Bimo," kata Jordi sambil tertawa terbahak-bahak dan menunjuk ke arah Yoga.Dalam sekejap, 15 orang itu langsung berbaris dengan rapi. Mata mereka yang merah terlihat kosong dan menatap tajam ke arah Yoga. Satu per satu dari mereka penuh dengan aura membunuh dan siap untuk menghabisi target mereka di depan."Benar-benar ... sangat kejam," kata Yoga sambil menghela napas. Dia mengira mereka akan bersatu dan menyerangnya bersama-sama. Pada akhirnya, mereka memang bersatu, tetapi karena mereka semua dibunuh oleh Jordi."Serang!" perintah Jordi.Setelah itu, 15 bon

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1238

    Jordi muncul di atas menara lonceng dan mengamati ke arah bawah dengan tenang. Tatapannya terlihat datar dan ekspresi tenang, seolah-olah meremehkan segalanya.Dalam sekejap, mata semua orang yang berada di sana membelalak dan melihat ke atas dengan ekspresi tidak percaya."Tuan Jordi, kenapa kamu keluar?""Bimo ini benar-benar luar biasa, kamu harus hati-hati.""Sebagai pusat informasi, kamu adalah sosok yang sangat penting dan nggak boleh terjadi apa-apa padamu."Semua orang segera membujuk Jordi dengan sangat cemas."Singkirkan wajah kalian itu, membuatku merasa jijik," marah Jordi dengan dingin. Dia sudah melihat segalanya tadi, termasuk dengan sekelompok orang ini yang bertindak dengan sangat memalukan demi bertahan hidup. Hal ini sama sekali tidak mencerminkan semangat seorang Pelindung Kebenaran.Mendengar perkataan itu, para tetua dan jenderal besar yang berada di sana semuanya menundukkan kepala. Mereka semua merasa gugup, tetapi mereka juga tidak berdaya. Bagaimanapun juga, m

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1237

    "Apa?" Setelah mendengar kata-kata itu, wajah semua orang di tempat langsung berubah menjadi pucat pasi. Mereka sangat ketakutan dan gelisah. Bisa-bisanya ketahuan? Bagaimana mungkin rahasia ini bisa bocor? Dalam sekejap, semua orang menjadi panik. Mereka tanpa sadar melirik ke arah menara lonceng."Oh?" Yoga pun tertawa. Nada suaranya terdengar terkejut sekaligus puas.Yoga sebenarnya hanya meminta Winola dan Sutrisno untuk menjauh darinya, tetapi tak disangka mereka malah menemukan sesuatu yang sangat penting. Yoga perlahan mendongak dan menatap ke arah atas, tepat ke lokasi menara lonceng."Kalian jangan bicara sembarangan! Nggak mungkin ada apa-apa di menara lonceng itu!""Benar, tindakan kalian ini adalah pengkhianatan terhadap Bimo! Nggak mungkin pusat formasi ada di sana!""Kalian sungguh keji! Kalian mau mengalihkan perhatian Bimo ya? Pusat formasi yang sebenarnya jelas bukan di sana!"Para tetua dan jenderal mulai berteriak panik. Mereka coba meyakinkan Yoga dengan berbagai

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1236

    "Kalian semua mau mati ya?" Yoga melontarkan pertanyaan dengan nada tenang. Matanya menyapu seluruh orang di tempat itu satu per satu. Wajahnya tetap datar tanpa emosi.Semua orang langsung menutup mulut. Tidak ada yang berani mengucapkan sepatah kata pun. Mereka tahu jika Bimo murka, konsekuensinya bukan hanya kematian, melainkan siksaan yang lebih buruk dari mati.Di saat itulah, Yoga memandang pria di hadapannya dengan tenang. Tanpa berkata sepatah kata pun, dia melayangkan tendangan. Tindakannya membuat pria tersebut terpental.Namun, Yoga sama sekali tidak berniat membunuhnya. Baginya, membunuh pria itu hanya akan menjadikannya salah satu dari boneka dalam formasi ini. Itu hanya akan menambah bebannya. Hal terpenting saat ini adalah menemukan pusat formasi."Hahaha! Aku hidup! Aku benar-benar masih hidup!" seru jenderal itu sambil tertawa terbahak-bahak penuh kegirangan. Wajahnya berseri-seri. Dia tidak mampu menyembunyikan rasa lega yang luar biasa.Mampu bertahan hidup di bawah

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1235

    Hukum alam semesta akan memberikan tekanan jika itu terjadi. Yoga harus tetap waspada. Retakan-retakan di langit adalah hasil dari kekuatan hukum tersebut.Hukum alam semesta telah merasakan keberadaan Yoga sehingga langsung mencarinya tanpa ragu. Bahkan, formasi besar yang mengurung tempat ini pun tak mampu menghentikannya."Sepertinya aku harus sedikit menahan diri," gumam Yoga perlahan.Bimo menambahkan, "Cuma sedikit lagi doang. Meski kekuatanmu mampu menembus level kultivator raja, mana boleh kamu bertindak serampangan begini?""Aku tahu," jawab Yoga singkat, tanpa banyak bicara lagi. Kemudian, dia menoleh ke arah jenderal yang gemetar ketakutan dalam genggamannya. Kakinya bahkan hampir tak mampu menopang tubuhnya."Cepat katakan! Kalau nggak, aku akan menjadikanmu seperti mayat boneka itu, lalu menghancurkanmu hingga menjadi serpihan!" ancam Yoga dengan suara dingin."Aku akan kasih tahu semuanya!" balas jenderal itu sambil buru-buru mengangguk. Ketakutan dan emosinya sudah tak t

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status