Semua orang terkejut dan saling bertukar pandang. Mereka bingung dengan situasi ini. Mencari makam besi hitam?Hanya Sutrisno yang tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia segera maju dan bertanya, "Maaf, apa maksud Tuan Bimo?"Yoga menjawab dengan tenang, "Kalian sudah lama mencari makam besi hitam, tapi apa kalian sudah menemukannya?""Belum! Bahkan, kami sudah mengalami kerugian besar dan menderita banyak sekali kesulitan," jawab Sutrisno.Yoga melanjutkan, "Cari makam saja sudah sangat sulit, apalagi nanti jika sudah menemukannya?"Sutrisno pun bertanya, "Jadi, maksud Tuan adalah ....""Gabungkan kekuatan kalian untuk mencari makam besi hitam bersama-sama. Setelah ditemukan, kalian bisa membaginya," jelas Yoga.Tanpa berpikir panjang, Sutrisno langsung berlutut dan menyetujui dengan antusias, "Tuan sungguh bijaksana!"Keduanya bekerja sama dengan begitu lancar, seolah-olah semuanya sudah direncanakan. Orang-orang yang lain hanya bisa terdiam di tempat. Mereka merasa ada sesuatu yang j
Mencari makam besi hitam bagi Bimo, tentu jauh lebih mudah dibanding mereka. Pengalamannya yang luas dan pengetahuannya yang mendalam membuatnya lebih unggul.Farel langsung berlutut. Dia merangkak beberapa langkah ke depan, lalu berucap sambil menatap penuh harap, "Tuan Bimo, tadi aku terlalu berhati-hati. Aku bisa-bisanya lupa dengan kehebatanmu. Tolong kasih aku kesempatan lagi untuk ikut dalam kerja sama ini!""Tuan Bimo, aku cuma seorang wanita yang pengetahuannya terbatas. Tolong jangan permasalahkan kesalahanku tadi. Kasih aku kesempatan lagi ya," ucap Winola yang juga panik.Yoga mendengus dingin sebelum membalas, "Kalau tahu akan begini, kenapa tadi kalian nggak langsung setuju? Sutrisno, gimana menurutmu?"Semua orang kaget. Mereka tidak menyangka bahwa Bimo akan bertanya pada Sutrisno. Semua mata langsung tertuju pada Sutrisno dengan penuh rasa kagum dan iri. Jelas, Bimo sangat menghargai Keluarga Salim dan benar-benar ingin bekerja sama dengan mereka.Sutrisno yang sangat b
Syarat yang diajukan Farel dengan sumber daya yang melimpah benar-benar sangat menggiurkan. Bahan obat, pil tingkat dewa, dan senjata ajaib adalah komoditas paling berharga di dunia kultivator kuno.Meskipun Keluarga Salim adalah yang terkuat di antara empat keluarga besar, menyerahkan harta sebanyak itu jelas tidak mudah.Jumlah barang ini cukup untuk membiayai peperangan besar selama berbulan-bulan di dunia kultivator kuno.Tiga keluarga lainnya terlihat tegang dan saling memandang dengan cemas. Jika satu keluarga setuju, yang lain tidak punya pilihan selain mengikuti. Namun bagi mereka, jumlah ini bukan angka kecil.Bahkan, Winola dan Luna tidak memiliki wewenang untuk menyetujuinya. Winola hanyalah anggota termuda dari Keluarga Bramasta, sementara Luna hanya menantu di Keluarga Kusuma.Suasana pun menjadi makin tegang. Semua orang diam dan saling menatap dengan cemas. Sutrisno berseru penuh semangat, "Tuan Bimo, menurutmu gimana sumbangan dariku?""Bagus! Kamu memang punya niat yan
Mendengar ini, Winola sangat senang. Akhirnya, masalahnya terselesaikan. Setelah itu, keempat orang itu pun pergi.Sutrisno tetap tinggal di depan Penginapan Surya dan menunggu dengan tenang. Tak lama kemudian, Yoga berjalan keluar."Kak Yoga, gimana aktingku tadi?" tanya Sutrisno sambil terkekeh-kekeh."Lumayan, masih bisa diterima," jawab Yoga yang malas menanggapi. Sebab, tadi hampir saja rencananya berantakan."Kalau begitu, apa aku bisa dapat bagian juga dari semua sumber daya yang dikasih ke Tuan Bimo?" tanya Sutrisno sambil menggosok tangannya dan tersenyum licik.Tujuan Sutrisno sebenarnya adalah memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan sebagian dari sumber daya Keluarga Salim dengan alasan mau diberikan kepada Bimo."Barang-barang itu sudah secara terbuka diberikan ke Tuan Bimo. Apa kamu mau negosiasi sama dia?" tanya Yoga yang terkejut."Eh ... jadi aku gak dapat apa-apa?" keluh Sutrisno. Dia merasa kesal karena sudah bekerja keras, tetapi tidak mendapat apa pun sebagai
"Hei, kamu lagi mengancamku?" Suara dingin dan berwibawa Bimo terdengar.Yoga mengingatkan, "Kamu tinggal bilang, mau kasih tahu caranya atau nggak. Di luar sana, sudah makin ramai. Banyak orang yang mau cari makam besi hitam.""Hmph! Cuma soal cara menemukan makam, apa yang sulit?" ucap Bimo dengan nada sombong.Yoga berpura-pura tidak peduli dengan berucap, "Yang sulit itu, nggak ada yang benar dari cara mereka. Coba kamu pikirkan gimana menanganinya.""Naga Iblis suka emas, perak, dan batu giok. Cara paling sederhana adalah mencari di sekitar tambang emas dan perak," balas Bimo dengan santai."Kamu ini, kenapa nggak bilang dari tadi?" gerutu Yoga, tetapi setidaknya sekarang dia sudah tahu cara mencari Naga Iblis.Kemudian, Yoga memberi tahu jaringan intelijennya untuk segera mencari tambang emas dan perak di sekitar wilayah tersebut.Di seluruh dunia kultivator kuno, makin banyak orang berkumpul di Kota Pawana. Bahkan di jalanan, banyak terlihat orang-orang dari dunia kultivator kun
Yoga tertawa puas. Sementara itu, Bimo berkomentar, "Kamu benar-benar menikmati ini, bahkan di dunia kultivator kuno pun nggak ada yang punya tubuh sekuat ini!"Mata Bimo bersinar terang seakan sedang menahan air liur karena iri. Dia berpikir jika bisa mengambil alih tubuh Yoga, kehidupannya di masa depan pasti akan lebih cemerlang."Dengan begitu banyak pil, aku akan kasih ke Karina dan yang lainnya. Dengan begitu, mereka bisa jadi kultivator dan punya kemampuan untuk melindungi diri," ucap Yoga. Dia mengabaikan ucapan Bimo dan membawa satu kotak besar pil obat kembali ke vila.Tak lama kemudian, atas perintah Yoga, Karina, Nadya, dan Lili mulai meminum pil-pil itu satu per satu seolah sedang makan seperti biasa. Setiap pil itu bisa membuat orang di dunia kultivator kuno kehilangan akal.Segera, mereka semua berubah menjadi kultivator. Karina berucap, "Tubuhku penuh dengan kekuatan. Jadi, inilah yang disebut kultivator?"Wanita itu memukul lantai karena tidak bisa menahan diri. Alhasi
Bimo membalas, "Kamu menuduhku lagi tanpa alasan. Dasar nggak tahu malu! Kapan aku pakai sumber dayamu?"Bimo merasa dijadikan kambing hitam. Dia seakan-akan memikul beban berat yang tak ada hubungannya. Ucapan Yoga sungguh tidak masuk akal.Yoga mengabaikan protes itu dan berbicara seakan-akan paling benar, "Tuan Bimo ternyata masih butuh sumber daya? Kalau begitu, lain kali aku akan minta lebih banyak sumber daya." Mendengar itu, Bimo merasa frustrasi. Ternyata aksi Yoga belum selesai?Tiba-tiba, Yoga menerima telepon. Matanya berbinar kaget. Cepat sekali sudah ditemukan. Di sebelah timur Kota Pawana, ditemukan tambang emas di sebuah gunung besar.Jaringan intelijen juga sudah menggunakan metode mencari Naga Iblis. Mereka menemukan jejak yang sangat mungkin menunjukkan bahwa lokasi makam besi hitam ada di sana.Dengan menggunakan identitas Bimo, Yoga segera mengumpulkan empat keluarga besar dan memerintahkan mereka untuk bersiap berangkat.Bimo berucap, "Nak, kamu naif sekali. Sudah
"Bunuh para Pelindung Kebenaran akan sedikit merepotkan. Kalau aku turun tangan, 11 kultivator prajurit itu pasti akan sadar!" ucap Yogi.Yogi berpikir sejenak sambil mengernyit, lalu berujar, "Lupakan. Nggak peduli apa rencananya, Pelindung Kebenaran harus dibunuh, begitu juga orang-orang dari Keluarga Kusuma. Kalau tiga keluarga lainnya, biar dia yang atur sendiri." Kemudian, Yogi menghilang dalam kegelapan.Di sisi lain, Yoga mulai merencanakan aksinya. Dia memanggil Prajna, lalu memberi tahu, "Kumpulkan semua manusia hantu. Aku akan bawa kalian untuk pergi bersenang-senang!"Prajna bertanya, "Bos, apa kita mau menghabisi empat keluarga besar lagi?""Ya, kita akan habisi mereka semua," balas Yoga.Prajna bertanya lagi, "Keluarga mana yang bakal kita habisi dulu?"Yoga menjawab, "Kita habisi semuanya."Prajna tersentak kaget, lalu bertanya dengan ragu, "Yang mana dulu?""Langsung habisi semuanya sekaligus, bukannya itu lebih menyenangkan?" ucap Yoga.Prajna menangkupkan tangan, lalu
Tampaknya dalam sekejap, Yoga akan tercabik-cabik oleh kekuatan dahsyat itu. Namun saat berikutnya, dia perlahan mengangkat tangan.Dengan gerakan yang terlihat seperti membelah ombak, Yoga melambaikan tangannya secara vertikal. Seketika, kekuatan dahsyat keluar dari tubuhnya dan langsung merobek segala sesuatu.Formasi besar yang digunakan untuk menyerangnya sontak menjadi tidak berguna dan hancur total. Kekuatan Yoga telah mencapai tingkatan semi kultivator raja. Formasi ini sama sekali bukan ancaman baginya.Yoga membiarkan kelima jenderal itu tetap hidup hanya karena satu alasan. Dia ingin melihat apakah di sekitar mereka masih ada sisa-sisa Pelindung Kebenaran yang bersembunyi."Apa? Formasi ini bisa dihancurkan?""Nggak mungkin! Kenapa dia bisa sekuat ini?""Bimo sebelumnya nggak begitu ahli dalam menghadapi formasi. Gimana dia bisa menghancurkannya secepat ini?"Kelima jenderal itu melongo. Wajah mereka penuh keterkejutan dan rasa tidak percaya. Tatapan mereka bahkan terlihat sa
Saat ini, Yoga berdiri dengan penuh wibawa. Suaranya menggema di seluruh area. Pada saat ini, bahkan orang-orang dari empat keluarga besar di sekitarnya ikut merasakan kegembiraan yang membara. Setiap orang begitu bersemangat. Satu per satu dari mereka berteriak dengan lantang."Luar biasa. Hahaha! Para Pelindung Kebenaran ternyata nggak sekuat itu!""Tuan Bimo memang perkasa dan penuh wibawa! Inilah sosok seorang yang benar-benar kuat!""Orang-orang payah ini sungguh nggak tahu diri!"Orang-orang mengejek para Pelindung Kebenaran dengan gembira, tanpa sedikit pun rasa takut. Mereka sangat yakin bahwa dengan Bimo turun tangan, semua Pelindung Kebenaran pasti akan dilenyapkan."Ini nggak mungkin! Apa Bimo sudah memulihkan kekuatannya ke puncak kejayaan?" tanya seorang jenderal sambil mengernyit. Ekspresinya menjadi makin dingin. Dengan penuh ketegangan, dia terus menatap Yoga tanpa berkedip.Yoga mencibir dan berucap dengan suara dingin, "Puncak kejayaan? Apa kamu benar-benar pernah mel
Ekspresi pria itu terlihat ganas dan satu tangannya langsung menyerang Yoga. Jari-jarinya langsung berubah menjadi cakar elang. Melihat Yoga yang saat ini sudah terkepung, mereka tahu Bimo pasti akan mati.Namun, pada detik berikutnya, Yoga tiba-tiba melepaskan aura yang sangat kuat.Boom!Yoga tiba-tiba maju dan langsung meninju cakar elang pria itu.Krak!Hanya dengan satu pukulan, Yoga berhasil menghancurkan cakar itu sepenuhnya. Bukan hanya telapak tangan, bahkan lengan pria itu juga ikut hancur."Argh!" Pria itu langsung terjatuh ke tanah dan terus merintih, lalu berguling-guling dengan tangan yang sudah cacat total.Ekspresi keempat jenderal besar di sekeliling juga terlihat terkejut. Mereka segera mundur dan takut mendekat dengan Yoga."Hanya dengan satu pukulan? Bimo tadi hanya menggunakan satu pukulan saja?""Nggak mungkin, Bimo nggak sekuat ini.""Ada yang nggak beres, dia nggak mungkin punya kekuatan seperti ini."Dalam sekejap, semua orang yang berada di tempat itu terlihat
Yoga menyamar sebagai Bimo dan berusaha melepaskan aura yang sangat kuat. Saat ini, semua mata tertuju padanya. Mereka terkejut saat merasakan kekuatan dari Bimo, tetapi itu sebenarnya adalah Yoga."Semuanya cepat bersujud dan bersiap untuk mati," kata Yoga dengan nada yang dingin aura yang mengesankan.Setelah merasakan aura yang begitu kuat, orang-orang dari empat keluarga besar tidak bisa menahan diri mereka dan bersorak."Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!"Suara-suara itu bergema di langit, menunjukkan betapa hormatnya orang-orang dari empat keluarga besar ini pada Bimo. Mereka sangat bersemangat dan ingin bertempur bersamanya. Yoga berhasil mengubah suasana di lokasi menjadi makin panas dengan kekuatannya sendiri sampai semangat bertempur mereka bangkit dan menatap musuh mereka dengan tajam.Ekspresi Yoga terlihat dingin dan menatap para Pelindung Kebenaran itu dengan tajam. Dia mengangkat tangannya perlahan-lahan dan menunjuk ke dep
Yoga berkata, "Waktunya sudah hampir tiba, Pelindung Kebenaran itu akan datang."Prajna menjawab, "Jadi, apa yang harus kita lakukan?"Yoga menjelaskan, "Kalian hanya perlu menjaga di luar. Usahakan untuk mengepung para Pelindung Kebenaran itu, jangan biarkan mereka melarikan diri."Ekspresi Prajna terlihat terkejut dan menatap Yoga dengan bingung. Dia tersenyum pahit dan berkata dengan ragu, "Bos, kamu nggak sedang bercanda, 'kan? Apa kita sanggup bertahan?"Yoga membalas, "Aku akan berusaha sebisa mungkin agar para Pelindung Kebenaran yang ingin melarikan diri itu yang lemah atau yang sudah terluka parah."Prajna dan yang lainnya saling memandang dengan ekspresi bingung, lalu pada akhirnya menganggukkan kepala dan menyetujuinya. "Baiklah."Setelah mendapatkan jawaban, Yoga pun kembali ke puncak gunung. Dia melihat ke sekeliling dengan ekspresi yang makin serius. Aura dari Pelindung Kebenaran di sekitarnya mulai terasa sangat kuat dan formasi yang sangat berbahaya juga mulai terbentuk
Pelindung Kebenaran mempersiapkan formasi ini khusus untuk menghadapi empat keluarga besar. Sejak meninggalkan Kota Pawana, empat keluarga besar itu sudah diawasi mereka.Sosok-sosok itu terus bergerak dengan cepat di kegelapan malam. Tujuan mereka adalah untuk membunuh seluruh empat keluarga besar itu.Seiring dengan pergerakan Pelindung Kebenaran ini, sebuah formasi pun perlahan-lahan muncul. Mereka bergerak menggunakan aura Bimo sebagai pusat dan terus memperkecil jaraknya, sehingga formasinya makin solid.Pada saat yang bersamaan, Yoga yang sedang berada di puncak gunung sengaja melepaskan semua aura BimoSaat itu, tiba-tiba terdengar suara Bimo. "Mereka sudah datang."Yoga membuka matanya dan melihat ke sekeliling sambil mengernyitkan alis. Dia bisa merasakan sesuatu yang aneh. Dia pun berkata, "Sepertinya jumlah mereka cukup banyak."Bimo berkata, "Selain itu, mereka juga sudah mempersiapkan semuanya. Sepertinya kali ini mereka bertekad untuk membunuhmu."Yoga menegaskan, "Bukan
Semua orang dari empat keluarga besar tidak memiliki pilihan lain dan hanya bisa menyetujuinya karena perintah sudah disampaikan dengan jelas."Kalau semuanya sudah berkumpul, bersiaplah untuk berangkat," kata Yoga dengan tenang dan ekspresi yang datar. Dia tidak yakin apakah orang-orang dari empat keluarga besar akan bekerja dengan sepenuh hati. Namun, para manusia hantu ini pasti akan patuh karena Prajna dan yang lainnya masih berada di bawah pengaruh racun.Oleh karena itu, semua orang berangkat bersama-sama di bawah komando Yoga."Tuan Bimo nggak ikut kita berangkat?" tanya Sutrisno dengan hati-hati setelah mendekat. Dia sudah melihat ke sekeliling, tetapi tidak menemukan keberadaan Bimo.Orang-orang lainnya juga menatap Yoga karena ingin tahu jawabannya. Bagaimanapun juga, hingga saat ini, belum ada seorang pun yang pernah bertemu dengan Bimo secara langsung."Tuan Bimo sudah berangkat, kita harus segera menyusulnya," teriak Yoga dengan lantang.Semua orang merasa kecewa saat mend
Setelah masuk, Sutrisno menelepon Yoga. Tak lama kemudian, Yoga pun datang.Sutrisno berkata, "Barangnya sudah dipersiapkan semuanya, sekarang hanya tinggal menunggu perintah dari Tuan Bimo."Yoga membalas, "Tuan Bimo bilang tunggu sebentar lagi."Sutrisno bertanya, "Tunggu? Tunggu apa?"Dia berpikir sudah di saat seperti ini, mengapa harus menunggu lagi?Yoga menjawab, "Kamu tunggu saja. Kenapa begitu terburu-buru?"Sutrisno hanya bisa menggelengkan kepala dengan tak berdaya. Dia juga tidak tahu apa lagi yang ditunggu Bimo sekarang, bukankah lebih baik langsung bergerak saja? Dengan perasaan yang enggan, dia pun menyampaikan pesan itu pada yang lainnya.Ekspresi semua orang terlihat bingung dan merasa sangat curiga. Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang sebenarnya mereka tunggu.Satu jam kemudian, akhirnya ada beberapa orang lagi yang datang.Saat melihat orang yang datang, ekspresi semua orang dari empat keluarga besar terlihat kesal dan tatapan mereka menjadi makin serius.Yang d
Tidak ada satu pun yang boleh bertindak sewenang-wenang. Jika tidak, orang itu akan menerima sanksi dan dibunuh yang lainnya. Inilah alasannya mengapa organisasi Pelindung Kebenaran bisa bertahan selama ribuan tahun."Tuan Jordi, kamu juga nggak tahan lagi dan ingin membunuh orang itu ya?""Jangan ragu lagi. Orang ini sudah bersekongkol dengan Farel untuk mendapatkan harta karun itu, dia sudah mengkhianati kepercayaan dan kita semua.""Segera lakukan perhitungannya sekarang, selidiki masalah ini. Kita pasti bisa segera menemukan kebenarannya."Semua orang mulai mendesak dengan cemas. Mereka tahu betul harta karun itu baru bisa ditemukan jika kebenarannya terungkap."Harta karun Pil Ketenangan Jiwa ini mungkin benar-benar bisa membuat kita jadi lebih kuat dan bisa membunuh Bimo. Tapi, nggak ada tahu harta yang bisa menyatukan dunia ini sebenarnya apa, semuanya hanya bisa terus membahasnya saja. Apa kalian pernah berpikir mungkin saja ini taktik dari empat keluarga besar untuk memecah be