Yoga tertawa puas. Sementara itu, Bimo berkomentar, "Kamu benar-benar menikmati ini, bahkan di dunia kultivator kuno pun nggak ada yang punya tubuh sekuat ini!"Mata Bimo bersinar terang seakan sedang menahan air liur karena iri. Dia berpikir jika bisa mengambil alih tubuh Yoga, kehidupannya di masa depan pasti akan lebih cemerlang."Dengan begitu banyak pil, aku akan kasih ke Karina dan yang lainnya. Dengan begitu, mereka bisa jadi kultivator dan punya kemampuan untuk melindungi diri," ucap Yoga. Dia mengabaikan ucapan Bimo dan membawa satu kotak besar pil obat kembali ke vila.Tak lama kemudian, atas perintah Yoga, Karina, Nadya, dan Lili mulai meminum pil-pil itu satu per satu seolah sedang makan seperti biasa. Setiap pil itu bisa membuat orang di dunia kultivator kuno kehilangan akal.Segera, mereka semua berubah menjadi kultivator. Karina berucap, "Tubuhku penuh dengan kekuatan. Jadi, inilah yang disebut kultivator?"Wanita itu memukul lantai karena tidak bisa menahan diri. Alhasi
Bimo membalas, "Kamu menuduhku lagi tanpa alasan. Dasar nggak tahu malu! Kapan aku pakai sumber dayamu?"Bimo merasa dijadikan kambing hitam. Dia seakan-akan memikul beban berat yang tak ada hubungannya. Ucapan Yoga sungguh tidak masuk akal.Yoga mengabaikan protes itu dan berbicara seakan-akan paling benar, "Tuan Bimo ternyata masih butuh sumber daya? Kalau begitu, lain kali aku akan minta lebih banyak sumber daya." Mendengar itu, Bimo merasa frustrasi. Ternyata aksi Yoga belum selesai?Tiba-tiba, Yoga menerima telepon. Matanya berbinar kaget. Cepat sekali sudah ditemukan. Di sebelah timur Kota Pawana, ditemukan tambang emas di sebuah gunung besar.Jaringan intelijen juga sudah menggunakan metode mencari Naga Iblis. Mereka menemukan jejak yang sangat mungkin menunjukkan bahwa lokasi makam besi hitam ada di sana.Dengan menggunakan identitas Bimo, Yoga segera mengumpulkan empat keluarga besar dan memerintahkan mereka untuk bersiap berangkat.Bimo berucap, "Nak, kamu naif sekali. Sudah
"Bunuh para Pelindung Kebenaran akan sedikit merepotkan. Kalau aku turun tangan, 11 kultivator prajurit itu pasti akan sadar!" ucap Yogi.Yogi berpikir sejenak sambil mengernyit, lalu berujar, "Lupakan. Nggak peduli apa rencananya, Pelindung Kebenaran harus dibunuh, begitu juga orang-orang dari Keluarga Kusuma. Kalau tiga keluarga lainnya, biar dia yang atur sendiri." Kemudian, Yogi menghilang dalam kegelapan.Di sisi lain, Yoga mulai merencanakan aksinya. Dia memanggil Prajna, lalu memberi tahu, "Kumpulkan semua manusia hantu. Aku akan bawa kalian untuk pergi bersenang-senang!"Prajna bertanya, "Bos, apa kita mau menghabisi empat keluarga besar lagi?""Ya, kita akan habisi mereka semua," balas Yoga.Prajna bertanya lagi, "Keluarga mana yang bakal kita habisi dulu?"Yoga menjawab, "Kita habisi semuanya."Prajna tersentak kaget, lalu bertanya dengan ragu, "Yang mana dulu?""Langsung habisi semuanya sekaligus, bukannya itu lebih menyenangkan?" ucap Yoga.Prajna menangkupkan tangan, lalu
[ Cih. Aku cuma bikin apa yang kalian pikirkan jadi kenyataan. Kenapa kalian malah malu-malu? ]Jeje membalas dengan sombong. Dia benar-benar merasa tidak bersalah.[ Kita bicarakan itu nanti. Sekarang, dengarkan aku dulu ya? ]Yoga meminta bantuan beberapa seniornya untuk mengelilingi area tambang emas. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa tidak ada yang bisa masuk atau keluar dari area itu.Yoga tidak ingin ada yang mengubah rencana kali ini. Jika ada yang mencoba menerobos, mereka harus berada di bawah pengawasan ketat agar semuanya tetap aman. Beberapa wanita itu segera setuju dan memutuskan untuk segera berangkat ke sana.[ Setelah ini berakhir, kamu harus balas budi dengan menjadi milik kami ya? ]Jeje bercanda lagi dengan melontarkan pertanyaan itu. Senior lainnya juga mulai tertarik. Mereka menunggu jawaban dari Yoga.Bermain bersama Yoga dalam kelompok sepertinya tidak pantas, tetapi bermain secara pribadi mungkin masih bisa diterima.Namun, Yoga langsung membubarkan grup o
Mereka sama sekali tidak bisa menebak hubungan antara Yoga dan Tuan Bimo. Sutrisno yang mengetahui sedikit tentang masalah ini, mulai melindungi Yoga. "Sepertinya kamu punya kerja sama dengan Tuan Bimo. Kalau begitu, mohon bantuannya kelak!"Yoga menjawab, "Oh, nggak masalah. Pak Sutrisno memang pantas jadi pemimpin dari empat keluarga besar. Kamu sangat bijaksana dan tahu sopan santun!"Mendengar pujian itu, ketiga keluarga besar lainnya langsung mengernyit."Memangnya kamu punya kerja sama apa dengan Tuan Bimo? Kenapa aku nggak pernah dengar masalah itu?" tanya Winola sembari menilai penampilan Yoga. Selama ini, dia terus menolak untuk menikahi Yoga, apa haknya Yoga mendapat perhatian dari Tuan Bimo?Keluarga lainnya juga mempertanyakan hal yang sama. Jelas-jelas mereka telah berupaya keras untuk menyenangkan hati Bimo, tapi yang dipilih untuk kerja sama malah Yoga?"Ceritanya panjang. Aku dan Tuan Bimo merasa langsung cocok waktu pertama kali bertemu dan akhirnya berikrar menjadi sa
"Pokoknya cepat cari saja!" desak Yoga. Kemudian, Bimo pun mengajarkan sebuah metode pencarian kepada Yoga."Jadi begitu caranya!" pikir Yoga setelah metode itu muncul di benaknya sehingga membuatnya penuh percaya diri. Setelah ragu sejenak, dia berbalik menghadap para anggota empat keluarga besar."Tuan Bimo mengajariku sebuah metode, tapi kita membutuhkan 40 senjata ajaib tingkat jumantara untuk dipersembahkan. Ayo, cepat keluarkan semuanya," ujar Yoga dengan penuh keyakinanBimo menyindir, "Kalau soal jadi perampok, kamu memang jagonya!"Pada saat itu, seluruh anggota empat keluarga besar terdiam di tempat dengan penuh kebingungan. Senjata ajaib? Harus senjata tingkat jumantara pula? Ini seperti sebuah lubang tanpa dasar!"Mana senjata tingkat jumantara sebelumnya?" tanya Luna."Sudah dipakai Tuan Bimo," jawab Yoga dengan lantang.Ekspresi dari anggota empat keluarga besar langsung menjadi kaku. Mereka tidak tahu apakah ini benar atau tidak, tetapi diminta menyerahkan sumber daya la
Tadi Yoga baru selesai memurnikan senjata ajaib. Dia hanya sekadar berteriak karena tubuhnya penuh energi dan terasa nyaman.Farel memarahinya, "Bocah sialan, sepertinya kamu cari mati ya, berani sekali mempermainkan kami!"Yoga membalas, "Aku lagi berlatih, jadi saat ini memang masa-masa paling lemah bagiku. Kalau nggak, kamu bunuh saja aku supaya 40 senjata ajaib yang kalian keluarkan tadi jadi sia-sia."Farel terdiam. Yoga tersenyum meremehkan, matanya menatap Farel dari atas ke bawah dengan penuh ejekan. Apakah Farel benar-benar berani menyerangnya?Farel gemetaran karena amarah. Matanya memancarkan niat membunuh, tetapi tetap ragu untuk bertindak. Dalam hatinya, dia terus mengingatkan dirinya sendiri bahwa menemukan makam besi hitam adalah prioritas utama.Keluarga-keluarga lainnya hanya menyaksikan dengan tatapan dingin, melihat Yoga memainkan perannya sendirian."Kalau nggak ada yang mau bertindak, aku lanjutkan sekarang ya," tantang Yoga lagi. Begitu ada yang mencoba bergerak,
"Sudah ketemu?" Keempat keluarga besar itu langsung memandang Yoga dengan antusias."Sudah ketemu!" Yoga berjalan perlahan-lahan ke arah pegunungan. Tangannya mulai membuat mudra dan melafalkan mantra, "Teknik Penghancur Ilusi!"Detik berikutnya, terlihat sebuah makam besi hitam yang gelap muncul. Di bawahnya, samar-samar terlihat sosok naga iblis yang sedang tertidur."Muncul juga akhirnya!" Serentak, para anggota dari empat keluarga besar menjadi sangat bersemangat, semua menengadah ke arah makam besi hitam tersebut. Permukaannya yang hitam legam memancarkan hawa dingin yang menusuk. Di atasnya masih terlihat tanah dan sisa-sisa kayu yang menempel, bukti bahwa makam itu lama terkubur dalam tanah.Tak mampu menahan diri, anggota dari keempat keluarga itu segera memelesat maju dan berusaha secepat mungkin untuk menguasai makam tersebut. Selain material besi hitam itu sendiri, mereka sangat tertarik dengan harta karun yang mungkin tersembunyi di dalamnya."Semua, jangan terburu-buru, ak
Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel
"Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas
"Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan
"Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent
Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje
"Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata
"Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata
Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga
Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D