แชร์

Bab 233

ผู้เขียน: Danira Widia
Seiring dengan perkembangan zaman, beberapa tahun ini perhiasan pria makin digandrungi. Bahkan, terkadang pria lebih mementingkan desain daripada wanita. Jadi, bukan hal yang aneh lagi jika pria memakai perhiasan.

Yang membuat Janice terkejut adalah Howard mencarinya. Orang kaya seperti Howard paling mementingkan koneksi. Seharusnya dia mencari Vania.

Begitu memikirkan hal ini, Janice langsung merasa gelisah. Howard meminum teh, lalu menjelaskan, "Minggu ini, Grup Hariwan berencana mengadakan acara perayaan. Kebetulan aku mendapatkan barang bagus. Aku ingin membuat perhiasan dan memakainya di acara perayaan."

Amanda menimpali dengan antusias, "Barang bagus yang dimaksud Pak Howard ...."

Howard menepuk tangannya. Pengawal berjalan masuk dengan membawa kotak. Sebuah borgol yang membelenggu pergelangan tangan pengawal terhubung ke kotak itu.

Pengawal melepaskan borgol, lalu memasukkan sandi dan kotak tersebut pun terbuka. Janice dan Amanda melihat batu safir kashmir berkualitas tinggi sek
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Ernalyn Ujak
bab nya makin dikit
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 234

    Janice menyimpan jam tangan pemberian Jason di dalam tasnya. Dia tidak memahami maksud Jason berbuat seperti ini.Saat Janice merenung, Vania mengangkat tangan untuk menunjukkan jam tangannya kepada semua orang. Jam tangan itu dihiasi dengan banyak berlian dan batu rubi. Orang yang jeli pasti tahu jam tangan Vania hanya bisa dibeli di pelelangan dan harganya pasti sangat mahal.Seorang rekan kerja memegang tangan Vania dan memuji, "Jam tangan ini pasti barang antik. Kualitasnya sangat bagus. Yang paling penting jam tangan ini sangat cocok denganmu. Pak Jason benar-benar perhatian padamu, harganya pasti mahal, 'kan?"Vania menarik tangannya, lalu melirik pergelangan tangan Janice sekilas dan menimpali seraya tersenyum, "Jason nggak pedulikan harganya, yang penting aku suka. Sebenarnya, kemarin Jason mau belikan aku jam tangan yang sama dengan punya dia, tapi aku nggak suka. Jadi, dia belikan jam tangan antik ini untukku di pelelangan."Vania ingin menunjukkan Jason sangat mencintainya.

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 235

    Janice berpikir sejenak, lalu teringat dengan Arya. Ternyata Janice terlalu menganggap remeh Arya. Sekarang Janice harus memikirkan cara untuk menghadapi masalah ini.Janice yang gelisah bergegas keluar dari pantri setelah menuang kopi ke cangkirnya. Dia melihat Vania berdiri di samping meja kerjanya. Janice buru-buru menghampiri meja dan bertanya, "Bu Vania, ada apa?"Vania menunjuk ponsel di meja dan bertanya dengan tenang, "Kamu ganti ponsel baru?"Saat Vania hendak menyentuh ponselnya, Janice segera merebutnya dan menjawab, "Nggak. Aku cuma ganti casing baru.""Oh," sahut Vania. Dia tidak mengatakan apa pun lagi dan kembali ke tempat duduknya.Janice segera menyimpan ponsel di tasnya.....Saat jam istirahat makan siang, Janice pergi memperbaiki ponselnya dengan menaiki taksi. Bos toko mengernyit setelah memeriksa ponsel lama Janice yang jatuh ke dalam air.Bos menjelaskan, "Bu, ini ponsel lama 3 tahun yang lalu. Di tokoku nggak ada layar dan baterai untuk ponsel ini, harus pesan d

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 236

    Klang! Kaca mobil bukan hanya utuh, tetapi tidak ada retakan sedikit pun. Janice bersandar pada pintu mobil dengan agak bingung.Saat ini, jendela mobil perlahan-lahan turun, memperlihatkan tatapan dingin Jason. Pada saat yang hampir bersamaan, pintu mobil terbuka dan lengan panjang melingkari pinggang Janice. Jason mengangkatnya dan menendang pria yang mendekat.Begitu melihat Jason, pria itu segera berdiri dan menarik rekannya pergi. Jason melirik Norman sekilas. Norman mengangguk dan diam-diam pergi.Ketika melihat keduanya pergi, Janice baru saja ingin menghela napas lega. Namun, terdengar suara dingin di atas kepalanya. "Apa yang terjadi?"Janice mengerutkan bibirnya. Beberapa kata yang ingin dikeluarkannya terpaksa ditarik kembali. Dia yakin orang-orang itu dikirim oleh Vania. Vania pasti merasa ponselnya terlalu baru, jadi mengutus orang untuk merampok ponsel lamanya.Namun, apakah Jason akan percaya? Itu tidak mungkin. Dia adalah orang yang rela menghabiskan banyak uang untuk V

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 237

    "Siapa yang bilang begitu?""Menurutmu? Pokoknya aku nggak mau! Aku nggak akan pakai yang sama denganmu ...."Janice merasakan dasi di pergelangan tangannya mengencang. Tubuhnya terhuyung ke depan. Saat berikutnya, Jason menciumnya dengan kuat, membuatnya tidak bisa berbicara lagi.Janice berusaha melawan sekuat tenaga. Di tengah perlawanannya, dia merasakan dingin pada pergelangan tangannya. Jam tangan itu akhirnya terpasang.Beberapa saat kemudian, Jason melepaskan dasi dari pergelangan tangannya dan membawanya turun dari mobil. Janice menjulurkan tangan untuk melepaskan jam tangannya.Jason memegang dasi yang ada di tangannya dan berkata, "Kalau kamu berani, lepaskan saja."Janice mengutuk dalam hati, merasa pria ini gila. Namun, dia tahu Jason bisa melakukan apa saja. Pada akhirnya, Janice menurunkan tangannya dan mengikuti langkahnya.Jason membawanya ke restoran di sekitar. Sepertinya dia sudah memesan tempat sebelumnya. Manajer langsung mengantar mereka ke meja yang sudah dipesa

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 238

    Setelah pulang kerja, Vania langsung pergi ke tempat reparasi ponsel. Orang itu menyalakan komputer dan menghubungkan ponsel lama yang diberikan Vania.Ketika melihat layar komputer yang terus berkedip, senyuman tersungging di bibir Vania. 'Janice, sebaik apa pun kamu menyembunyikannya, aku tetap menemukannya. Apa yang bisa kamu banggakan tanpa bukti?'"Sudah terbuka.""Aku mau lihat."Vania mengambil ponsel itu dengan tidak sabar, lalu memeriksanya. Namun, selain catatan obrolan yang normal, tidak ada apa pun yang berkaitan dengan dirinya.Dengan perasaan enggan, Vania membuka galeri Janice untuk memeriksa foto dan video. Alhasil, tidak ada apa-apa."Ini nggak mungkin! Dia bahkan melarangku menyentuh ponselnya yang jelek ini. Pasti ada sesuatu! Coba cari apa ada file yang dia sembunyikan?""Baik." Orang itu kembali mengutak-atik komputer dan menemukan sesuatu."Memang ada sebuah album foto yang disembunyikan.""Perlihatkan kepadaku!" ucap Vania dengan antusias.Dalam waktu kurang dari

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 239

    Begitu mendengarnya, Janice segera menyela, "Ibu, jangan. Kamu tahu gimana sikap Keluarga Hariwan sekarang. Kamu mungkin nggak percaya Paman Jason. Tapi, kamu nggak mungkin nggak percaya pada Paman Zachary, 'kan?""Benar juga. Tapi, kali ini Keluarga Hariwan menarik banyak investor untuk proyek mereka. Mereka pasti punya keyakinan yang besar," sahut Ivy sambil menguap.Janice menyuruhnya untuk tidak terlalu khawatir dan segera tidur. Setelah mengakhiri panggilan, kegelisahan dalam hatinya semakin kuat.....Janice tidak menyukai tatapan Howard terhadapnya, tetapi pekerjaan tetap pekerjaan. Dia pun mendesain sebuah bros pria dengan sepenuh hati.Dengan ikan koi sebagai inspirasi, Janice membuat gambar ikan yang sedang berputar dengan sirip dan ekor yang mengembang di air. Kepala ikan menggunakan batu safir milik Howard. Bagian lainnya menggunakan berlian putih dan batu safir dengan berbagai tingkat warna.Amanda merasa sangat puas. Bagi pria, desain ini tidak terlalu lembut. Selain itu,

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 240

    Saat mendengar suara itu, fokus semua orang pun teralihkan, termasuk Janice. Ini memang sesuatu yang bisa dilakukan oleh Malia. Tidak peduli dalam situasi apa pun, Malia akan menunjukkan kelemahannya untuk mendapatkan simpati orang lain.Dulu di sekolah, para siswa masih sangat polos, apalagi mereka tahu kondisi keluarga Malia yang buruk. Makanya, mereka selalu bersimpati padanya.Namun, di sini setiap pasang mata penuh dengan kecerdikan. Siapa yang tidak tahu isi pikirannya? Amanda lantas mengerutkan keningnya dan berkata, "Nggak usah dibersihkan, keluar.""Baik, Bu." Mata Malia memerah. Bibirnya digigit dengan kuat. Dia tampak seperti hewan kecil yang butuh perlindungan.Howard segera memapah Malia dan tersenyum. "Nggak ada yang perlu dicemaskan, cuma masalah sepele kok."Malia mengangkat wajahnya. Dengan mata berkaca-kaca, dia berucap, "Terima kasih, Pak." Setelah itu, dia melangkah keluar sambil menoleh sesekali.Janice kembali fokus dan melihat ke arah batu safir di atas meja. Saa

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 241

    "Kenapa kamu tiba-tiba menjatuhkan cangkir teh hari itu?" Amanda mulai kehilangan kesabaran."Bu, aku benaran nggak sengaja. Aku cuma tertarik pada batu safir itu, jadi fokusku teralihkan. Lalu, tanganku gemetar dan aku menjatuhkan cangkir teh," jelas Malia sambil terisak-isak.Begitu Malia selesai berbicara, Janice langsung merasakan tatapan tajam yang penuh niat jahat. Itu adalah tatapan Vania.Vania maju dan bertanya dengan curiga, "Bu, apa ada masalah dengan batu safir itu?"Amanda tidak menjawab, yang berarti perkataan Vania benar. Vania mengusulkan dengan sok bijak, "Gimana kalau kita periksa rekaman CCTV saja? Malia yang begitu penakut nggak mungkin berani macam-macam dengan barang semahal itu."Malia menangis. "Benar, aku setuju. Bu, aku minta keadilan."Saat berikutnya, Bella berkata, "Bu, sebelumnya aku sudah menyimpan rekaman CCTV dari ruang rapat."Setelah mendengar ini, wajah Amanda berubah serius. Dia mendongak dan menatap Bella. "Sepertinya kamu semangat sekali ya.""Aku

บทล่าสุด

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 729

    Namun, hal itu tetap tak bisa menyembunyikan pesona khasnya.Tangan Jason menyusuri rambut Janice dengan gerakan lembut, membuatnya merasa diperlakukan dengan penuh hati-hati.Tanpa sadar, Janice bahkan tidak tahu kapan suara pengering rambut itu berhenti. Saat pikirannya kembali, dia baru sadar Jason membawanya keluar dari kamar utama.Dia tak mengerti apa yang sedang direncanakan pria itu, sampai dia melihat tiga hidangan rumahan di atas meja makan.Jason menarik kursi untuknya, menyajikan sepiring nasi hangat di depan Janice. "Masakanku biasa saja, makan seadanya."Janice tidak tahu harus berkata apa, akhirnya hanya mengangguk pelan. "Hm."Dia tahu Jason bisa masak sedikit, tetapi dia hanya pernah mencicipi mie dan sandwich buatannya yang gagal.Hidangan di depan mata ini memang tak seindah buatan koki Keluarga Karim, tetapi tetap terlihat menggugah selera.Janice mencicipi telur orak-arik tomat. Ternyata enak. Tanpa sadar, dia memuji, "Enak.""Masih ada di panci.""Masih ada?" Jani

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 728

    Janice berjalan dalam keadaan linglung sepanjang perjalanan, hingga akhirnya dia masuk ke rumah yang hangat. Saat itu, dia mulai tersadar kembali. Melihat tangannya yang masih digenggam oleh Jason, dia segera menariknya seolah-olah tersengat listrik.​Dengan wajah dingin, dia berkata, "Jason, kamu nggak perlu melakukan ini. Aku nggak akan setuju untuk mendonorkan hatiku!"Jason berhenti melangkah, menatapnya tanpa ekspresi, lalu perlahan mendekatinya. Janice mundur selangkah demi selangkah hingga punggungnya menempel pada dinding kaca yang dingin.​Tubuh Jason basah kuyup, kemejanya menempel pada otot-ototnya yang tegang, memancarkan kekuatan yang tak terbantahkan.​"Kalau aku butuh hatimu, sekarang kamu sudah di rumah sakit," kata Jason sambil mendekat.Janice segera mengangkat tangan untuk menahan. "Jangan seperti ini!"Yang terdengar hanya suara klik. Seluruh rumah menjadi terang benderang.​ Ternyata Jason hanya menyalakan lampu.Dengan tangan menempel pada dinding kaca, Jason berta

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 727

    Jadi, begitu kenyataannya.Mata Janice yang indah membelalak karena kaget dan takut. Hujan yang tertiup angin membasahi bulu matanya yang panjang, lalu menetes masuk ke mata. Semu dan kabur.Anwar menatapnya dingin. "Janice, dunia ini nggak pernah peduli pada keinginanmu."Begitu kata-kata itu diucapkan, dia menutup jendela mobil. Sopirnya perlahan menginjak gas dan mobil pun melaju pergi.Janice terdiam, tak menyangka Anwar akan membiarkannya begitu saja. Namun, dia segera sadar, dirinya terlalu naif.Begitu mobil Anwar meninggalkan lokasi, lampu sebuah mobil di seberang jalan tiba-tiba menyala. Dari dalam, keluar tiga pria bertubuh tinggi dan kekar.Janice baru sadar, dia sudah diawasi sejak tadi. Alasan kenapa Anwar pergi dulu baru menyuruh orang bertindak karena dia tidak ingin dirinya terseret secara langsung.Janice langsung merasa dadanya sesak. Tanpa peduli pada hujan, dia langsung berlari secepat mungkin.Namun, tiga pria itu seperti sudah tahu ke mana dia akan lari. Mereka se

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 726

    Begitu membahas tentang Ivy, Janice akhirnya berhenti melangkah.Anwar memang punya kemampuan untuk menyelamatkan Ivy, tetapi Janice tahu pria tua itu pasti datang dengan maksud tertentu.Janice menarik napas panjang, lalu perlahan berbalik. "Kalau ada yang mau dibicarakan, bicaralah langsung. Nggak usah mutar-mutar."Anwar menatapnya sejenak, lalu langsung berkata terus terang, "Aku butuh satu hal dari tubuhmu."Tubuh? Janice menunduk, menatap dirinya sendiri. Apa yang berharga darinya? Barang-barang yang dimilikinya bahkan tidak sebanding dengan mobil Anwar.Dia sungguh tidak mengerti apa yang dimaksud Anwar. Dengan bibir terkatup rapat, dia bertanya, "Hal apa?"Tatapan tajam Anwar menyapu tubuh Janice. "Setengah dari livermu."Janice terdiam, sempat berpikir dirinya sedang berhalusinasi. Liver? Bisa diminta begitu saja?Angin sore berembus dingin, membuat Janice menggigil dan langsung sadar. Dia mundur, menjauh dari mobil."Untuk apa kamu butuh liverku?""Untuk Rachel," jawab Anwar

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 725

    Dia bahkan menirukan suara perempuan itu. "Kak Norman, maaf, aku salah kirim, jangan dilihat ya ...."Norman dan Arya langsung merinding."Kak Norman, ajarin dong, gimana caranya bikin cewek kirim uang dalam satu menit?" Usai berbicara, Zion meninju ringan dada Norman.Norman menahan napas. Apa Zion tidak tahu betapa keras pukulannya? "Dasar gila."Norman menerima uang itu, lalu langsung menghapus kontak si perempuan. Tindakannya sangat cepat dan tegas.Arya bengong. "Hah? Kamu langsung hapus? Kamu nggak rugi sama sekali lho! Sudah liat fotonya, dapat duit pula!""Mau direkomendasikan ke kamu?""Eh, jangan! Aku nggak sanggup. Mending kasih ke Zion saja, dua-duanya genit, pasti cocok." Arya menunjuk Zion.Zion menikmati teh sambil selonjoran. "Aku sukanya yang tinggi semampai kayak aku.""Gila." Norman menjelaskan, "Pak Jason sempat bilang bakal ada yang hubungin aku buat balikin uang. Sepertinya dia orangnya."Ketiganya sedang asik minum teh saat seorang pengawal tiba-tiba masuk dan me

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 724

    Di rumah sakit, Arya keluar dari ruang UGD, melepaskan masker, lalu menatap Jason dan Landon dengan ekspresi yang sangat serius.Ketiganya masuk ke ruang kerja Arya. Mereka berbicara cukup lama sampai lebih dari satu jam."Untuk sementara, nyawanya nggak dalam bahaya. Tapi, ini gagal hati yang disebabkan oleh sistem imun sendiri. Pengobatan terbaik adalah transplantasi hati.""Meskipun kecocokan transplantasi hati nggak terlalu ketat, tetap saja mencari orang yang punya golongan darah sama dan bersedia menyumbangkan sebagian hatinya nggak mudah."Apalagi, Rachel memiliki golongan darah yang berbeda dengan keluarga sedarahnya. Kalau sama, tentu tak perlu serumit ini.Landon langsung berkata, "Berapa pun biayanya, aku siap bayar."Arya menghela napas tanpa daya. "Sebaiknya kamu coba tanya dulu ke kerabat lain. Mungkin bisa lebih cepat.""Ya."Selesai berbicara, seorang perawat masuk dan memberi tahu bahwa Rachel telah dipindahkan kembali ke ruang rawat.Landon berucap, "Ayahku sudah di b

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 723

    Zachary tidak langsung menjawab. Sebaliknya, dia menatap tajam ke arah Elaine dan balik bertanya, "Kenapa kamu bisa tahu sedetail itu tentang masalah Ivy?"Elaine menggigit bibir, diam tanpa sepatah kata pun."Sebaiknya kamu nggak terlibat dalam hal ini. Silakan pergi, aku nggak akan antar." Zachary berbalik dan berjalan pergi.Riasan sempurna Elaine mulai hancur. Dia menahan Zachary dengan enggan. "Maaf ... sudah cukup, 'kan?"Zachary hanya mencibir dingin, merasa tak ada gunanya berbicara lagi. Dia berjalan melewati Elaine dan pergi.Elaine yang selalu bermartabat tak pernah sekali pun merendah pada pria mana pun. Dengan marah, dia berteriak, "Kamu nggak akan bisa menyelamatkannya!"Zachary hendak membalas, tetapi tiba-tiba seekor kucing liar melompat keluar dan menerjang ke arah Janice.Janice terkejut dan refleks menghindar, membuat keberadaannya langsung ketahuan. Melihat itu, Zachary segera maju dan mengusir kucing itu."Janice, kamu nggak apa-apa?""Nggak." Janice menggeleng.Be

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 722

    Janice tiba-tiba terdiam. Dia memandangi sekeliling dengan tatapan kosong, semuanya tampak asing dan tidak nyata. Kenapa semuanya bisa berubah menjadi palsu hanya dalam sekejap?Landon terdiam untuk waktu yang lama.Janice mengangkat wajah pucatnya, matanya berkaca-kaca. "Kamu mendekatiku untuk menyingkirkan penghalang demi adikmu? Atau kamu kasihan padaku? Atau kamu merasa bersalah dan ingin menebusnya? Besar juga pengorbananmu, Pak Landon."Tak heran Landon selalu menoleransinya."Bukan begitu! Aku nggak menyangkal ada rasa bersalah, tapi saat pertama kali kita bertemu, aku sama sekali nggak tahu siapa kamu. Keinginanku untuk tunangan dan menikahimu, semua itu tulus karena aku menyukaimu." Landon menjawab dengan sungguh-sungguh.Janice hanya tersenyum pahit. Pada titik ini, sudah tidak penting lagi mana yang benar dan bohong.Dia benar-benar sudah kehabisan tenaga. Meskipun Landon sudah mengakui semuanya, apa yang bisa diubah?Dia perlahan berbalik. "Sudah cukup.""Janice, aku nggak

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 721

    Saat itu, Landon menggenggam erat tangan Janice. Dia seperti sedang menenangkan, tetapi juga seperti sedang mempersiapkan diri untuk mengatakan sesuatu."Janice, bukti dari gadis itu paling jauh hanya bisa membuktikan kalau ibu dan beberapa orang lain itu berinvestasi secara sukarela, bukan karena ibumu menipu. Tapi, di luar sana masih banyak orang yang merasa tertipu dan beberapa di antaranya bukan orang biasa.""Maksudmu apa?" Janice menatap Landon dengan curiga."Aku suruh Zion menyelidiki para korban. Mereka bilang Fenny sangat profesional saat bicara, nggak seperti orang awam. Itu artinya, dia bukan hanya mengerti dunia para orang kaya, tapi juga ada yang memberinya pelatihan. Jelas bukan ibumu, tapi orang-orang nggak percaya. Mereka mungkin nggak bakal tinggal diam.""Maksudmu, ada yang sengaja melatih Fenny untuk mendekati orang kaya? Setelah dia menyerahkan diri dan menuduh ibuku, para orang kaya yang malu akan bersatu menyerang ibuku? Dibandingkan orang biasa seperti Kristin,

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status