Share

Bab 19 - Dianggap Penipu

Suasana di depan kios Ryan semakin memanas. Kerumunan yang awalnya penasaran kini berubah menjadi massa yang marah dan curiga.

Bisik-bisik sinis mulai terdengar di antara kerumunan.

"Pasti dia hanya anak ingusan yang baru lulus SMA dan berpikir bisa menipu orang dengan omong kosongnya."

"Aku bertaruh dia bahkan tidak bisa membedakan aspirin dengan vitamin C."

"Mungkin 'pengobatan' yang dia maksud adalah memukul pasien sampai pingsan agar tidak merasakan sakit lagi."

Suara-suara ini bercampur menjadi satu, menciptakan atmosfer yang semakin tegang dan berbahaya di sekitar kios Ryan.

"Ini buruk, Nak Ryan akan mendapat masalah," kata Paman Zidane dengan cemas, matanya menyapu kerumunan yang semakin bertambah besar.

Ryan, masih duduk dengan tenang di kursinya, mengamati situasi dengan seksama.

Ia bisa merasakan ketegangan yang meningkat, tapi wajahnya tetap tak terbaca.

Dalam hati, ia sedikit geli melihat reaksi orang-orang terhadap tarifnya yang memang sengaja ia buat tinggi.

Rianoir

Terima Kasih Kak Mohd dan Kak Juz atas tambahan Gem-nya. untuk itu, othor hari ini UP 2 bab lagi. mungkin sorean baru othor UP, perlu othor tulis dulu soalnya. Terima Kasih

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status