Home / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 25 - Kemarahan Jeremy

Share

Bab 25 - Kemarahan Jeremy

Author: Rianoir
last update Last Updated: 2024-09-21 05:53:27
Melanie berdiri terpaku di sudut kamar, matanya terbelalak menatap sosok ayahnya yang kini duduk tegak di ranjang.

Meski bibirnya bergetar, ia berusaha keras menahan diri untuk tidak berteriak. Pikirannya berkecamuk, antara tidak percaya dan takjub.

"Ini... ini bukan mimpi, kan?" bisiknya pada diri sendiri, tangannya mencubit lengannya sendiri untuk memastikan ia benar-benar terjaga.

Saat ini, mata Jeremy Blackwood dipenuhi dengan kehidupan, seolah-olah dia baru saja kembali dari ambang kematian.

Pancaran emosi yang terpancar dari matanya begitu nyata, begitu manusiawi. Melanie merasakan dadanya sesak oleh perasaan yang campur aduk.

Tiba-tiba, gambaran punggung Ryan terlintas dalam pikirannya.

Pemuda itu, dengan sikapnya yang sombong, dingin, dan kesepian, telah melakukan sesuatu yang mustahil.

Melanie menutup mulutnya dengan tangan, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.

"Dia... dia benar-benar melakukannya," gumam Melanie, suaranya bergetar. "Tapi bagaimana...?"

B
Rianoir

Terima kasih atas dukungan Gem-nya Kak Trisha.

| 35
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 26 - Rapat Penting

    Di ruang konferensi Snowfield Group, suasananya terasa sangat berat. Itu karena beberapa menit yang lalu, saham Snowfield Group anjlok drastis. Itu adalah krisis terbesar yang pernah mereka hadapi sejak Rindy Snowfield pertama kali mendirikan Snowfield Group. Adel memasuki ruangan dengan langkah berat. Matanya menyapu sekeliling, mengamati wajah-wajah tegang para petinggi perusahaan yang jarang ia temui dan anggota inti departemen R&D Snowfield Group. Mereka semua duduk dengan gelisah, menunggu kedatangan CEO mereka, Rindy Snowfield. Meskipun situasi terasa mencekam, pikiran Adel justru melayang ke tempat lain. Ke seseorang yang baru saja memasuki hidupnya dan mengacaukan segalanya: Ryan. Sosok misterius yang entah bagaimana telah mencuri sedikit ruang di hatinya. 'Apakah dia akan pulang malam ini?' Adel bertanya-tanya dalam hati. Bayangan punggung Ryan yang menjauh tadi pagi kembali muncul di benaknya, membuat dadanya terasa sesak. Mencoba mengalihkan pikirannya, Adel m

    Last Updated : 2024-09-21
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 27 - Formula Asli

    Rindy meletakkan tangannya di atas meja konferensi dan menatap Susan, bertanya, "Susan, apakah kamu mengatakan yang sebenarnya? Siapa yang kamu maksud dengan Manajer Adel?" Susan, dengan senyum licik tersungging di bibirnya, menjawab dengan nada manis yang dibuat-buat, "Tentu saja, CEO Rindy. Saya berbicara tentang Adel Weiss, Manajer Pemasaran kita yang terhormat." Ia melirik ke arah Adel dengan tatapan penuh kebencian. "Bukankah begitu, Adel sayang?" Semua mata di ruangan itu seketika tertuju pada Adel. Wajahnya memucat, jantungnya berdegup kencang. Ia menatap Susan dengan campuran kemarahan dan ketakutan. Pikirannya berpacu, mencoba mencari jalan keluar dari situasi ini. Rindy, masih dengan tatapan tajamnya, beralih ke Adel. "Adel, apakah benar kau memiliki formula untuk Pil Kecantikan? Jika iya, tunjukkan pada kami sekarang juga!" Suaranya tegas, namun ada setitik harapan yang tersirat di dalamnya. "Jika formulamu benar-benar nyata dan berfungsi, aku akan langsung mengangkatmu

    Last Updated : 2024-09-22
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 28 - Penolakan

    Saat itu jam di pergelangan tangan Adel menunjukkan pukul 11 malam. Adel pulang mengendarai mobilnya dengan pelan. Ia membuka jendela mobilnya, membiarkan angin dingin bertiup di wajahnya, berharap itu akan menenangkan pikirannya. Kejadian-kejadian hari itu bagaikan roller coaster emosional baginya. Lelaki yang selama ini diremehkannya itu ternyata telah memberinya sebuah formula senilai seratus miliar seolah-olah itu bukan apa-apa. Ryan telah memberitahunya kemarin bahwa formula itu dapat menjamin perusahaannya tidak akan jatuh, namun Adel hanya mencibirnya dalam hati, berasumsi bahwa dia hanyalah seorang penipu menyedihkan yang suka mengada-ada. "Ryan, kenapa kau memberiku sesuatu yang begitu berharga?" gumam Adel pelan, matanya menatap kosong jalanan di depannya. "Kenapa kau tidak memberitahuku bahwa itu nyata?" Mobil Adel akhirnya berhenti di depan gedung apartemennya. Ia turun dengan langkah gontai, tas kerjanya terasa berat di bahunya. Saat tiba di depan pintu apartemenn

    Last Updated : 2024-09-22
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 29 - Mengunjungi Paviliun Kejayaan

    Kluster Mutiara Berkilau berdiri angkuh di jantung Golden River, sebuah kawasan perumahan elit yang menjadi simbol kemewahan dan prestise. Rumah-rumah di sini bukan sekadar tempat tinggal, melainkan lambang status yang tak sembarang orang bisa miliki. Setiap unit, dengan harga lebih dari 100 miliar Nex, menjadi hunian eksklusif bagi para pewaris kerajaan bisnis dan pemilik perusahaan ternama di Nexopolis. Di salah satu sudut kawasan ini, tepatnya di sebuah unit mewah bernilai 150 miliar Nex, Rindy Snowfield tengah menjalani ritual malamnya. Berendam di bathtub mewah setelah hari yang panjang di kantor telah menjadi kebiasaan yang tak pernah ia lewatkan. Malam itu, Rindy memejamkan mata rapat-rapat, membenamkan seluruh tubuhnya dalam gelembung-gelembung air dan hanya menyisakan kepalanya di atas permukaan. Ketenangan itu terganggu oleh dering ponsel yang memecah keheningan. Dengan enggan, Rindy mengulurkan tangannya yang lentik untuk mengangkat telepon. "CEO Rindy," suara Ade

    Last Updated : 2024-09-22
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 30 - Frederich Herbald

    Suasana di Paviliun Kejayaan berubah tegang dalam sekejap. Pernyataan Ryan yang menyebut patung berharga itu palsu bagaikan bom yang meledak di tengah kerumunan. Angelica, si gadis muda, adalah yang pertama bereaksi. "Dasar pria kampung!" teriaknya dengan wajah merah padam. "Apa kau tahu apa yang kau katakan? Palsu? Percayalah padaku, aku bisa memenjarakanmu karena kasus pencemaran nama baik!" "Oh aku tahu … kau pasti datang kemari memang sengaja untuk mencari masalah, kan?" lanjutnya. Ryan hanya menatapnya dengan tenang, tak terpengaruh oleh ledakan emosi gadis itu. Sikapnya yang santai justru semakin membuat Angelica naik pitam. "Kau!" Angelica menunjuk Ryan dengan jari bergetar. "Kau hanya sampah yang tidak berpendidikan! Berani-beraninya kau mencoba mencoreng reputasi Paviliun Kejayaan!" Keributan itu menarik perhatian para penjaga keamanan di sekitar mereka. Dengan sigap, mereka mulai bergerak mendekati Ryan, siap untuk menangkapnya. Namun sebelum mereka sempat bertin

    Last Updated : 2024-09-22
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 31 - Keterkejutan Kakek Dan Cucu

    "Kau!" Angelica menggeram, matanya berkilat penuh amarah. Dengan gerakan cepat, ia kembali meluncurkan tendangan kuat ke arah Ryan. Ryan, yang sedari tadi hanya diam mengamati, akhirnya bergerak. Dengan santai, ia mengulurkan tangannya dan memberikan dorongan kecil seolah hanya mengusir lalat yang mengganggu. Seketika itu juga, gelombang energi Qi yang tak kasat mata melonjak keluar dari telapak tangannya, memaksa Angelica menjauh dengan kekuatan yang tak terbayangkan Angelica, yang tak siap dengan serangan balik itu, terhempas ke belakang. Untungnya, Ryan telah menekan kekuatannya sehingga gadis itu hanya mendarat dengan pantatnya di lantai marmer Paviliun Kejayaan. "Ugh!" Angelica mengerang, lebih karena terkejut daripada kesakitan. Matanya melebar, menatap Ryan dengan campuran ketakutan dan ketidakpercayaan. "Ma-manipulasi energi Qi! Bagaimana mungkin?!" Frederich Herbald, yang menyaksikan kejadian itu dari dekat, merasakan gelombang kengerian melonjak di kedalaman hatinya.

    Last Updated : 2024-09-23
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 32 - Bukti

    Frederich Herbald menatap Ryan dengan sorot mata penuh perhitungan. Pikirannya berpacu, menimbang-nimbang situasi yang tak terduga ini. 'Jika keluarga Herbald di Kota Golden River bisa mendapatkan dukungan seorang grandmaster bela diri seperti Ryan, status kami akan meroket!' pikirnya. Bisnis keluarga Herbald di bidang tanaman obat memang tidak terlalu menonjol, bahkan sering mendapat celaan dari cabang utama keluarga Herbald di Provinsi Riviera. Frederich sadar, satu-satunya cara agar keluarganya dapat dianggap serius oleh keluarga inti adalah dengan menjalin hubungan dekat dengan pemuda luar biasa di hadapannya ini."Tuan," Frederich berkata dengan hati-hati, "jika Anda berkenan, bisakah Anda menjelaskan lebih lanjut tentang kecurigaan Anda terhadap patung ini?"Ryan menatap patung itu sejenak, lalu berkata dengan nada datar, "Jika kau ingin tahu keasliannya, keluarkan patung itu dari lemari kaca dan bawa padaku. Aku akan membuktikannya."Tanpa ragu, Frederich memerintahkan petug

    Last Updated : 2024-09-23
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 33 - Kenangan Lama

    Frederich segera teringat kejadian yang terjadi lima tahun lalu. Ingatannya melayang ke malam berdarah yang mengguncang Kota Golden River, saat keluarga Pendragon dibantai oleh orang berpengaruh dari Ibu Kota. "Ryan..." gumam Frederich pelan, matanya menyipit mengamati pemuda di hadapannya. Bayangan seorang remaja berusia 17 tahun bernama Ryan Pendragon muncul dalam benaknya. Jika masih hidup, usianya sekarang akan hampir sama dengan pemuda yang berdiri di hadapannya ini. Namun, Frederich menggelengkan kepalanya, menepis pikiran itu. Tidak mungkin mereka orang yang sama. "Tuan Ryan," Frederich berkata dengan hati-hati, "boleh saya tahu nama lengkap Anda?" Ryan menatap Frederich dengan tatapan datar. "Ryan Reynald," jawabnya singkat. Frederich mengangguk pelan, sedikit kecewa. Tentu saja, pikirnya, nama Ryan cukup umum. Tidak mungkin pemuda ini ada hubungannya dengan keluarga Pendragon yang malang itu. "Ah, Tuan Reynald," Frederich tersenyum sopan, "maafkan pertanyaan lanc

    Last Updated : 2024-09-24

Latest chapter

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 860 - Melawan Floridas

    "Dia mungkin tidak takut pada Arthur Pendragon, tetapi pada lelaki tua di sampingnya dan nona muda dari Keluarga Jirk. Dia mungkin tidak bisa menghadapi mereka bertiga sendirian," salah seorang kultivator berkata sambil menyipitkan mata menganalisis situasi."Begitu ya! Namun, Arthur Pendragon baru saja menerobos, dan auranya mungkin masih belum stabil. Apakah sesuatu akan terjadi padanya?""Arthur Pendragon juga tidak mudah dihadapi. Akan ada pertunjukan yang bagus." Kultivator lain menambahkan dengan nada antusias. "Namun, karena mereka berdua telah meninggalkan Platform Konsentrasi Spirit, apakah Paviliun Ivoryshroud akan ikut campur jika mereka bertarung di sini?"Para penonton menghirup udara dingin dengan mata melebar antisipasi saat merasakan aura dahsyat yang menyebar dari kedua petarung. Arthur Pendragon jelas dalam bahaya!Jika kebanyakan kultivator tampak gembira menyaksikan pertarungan ini, suasana hati Shiki Seiho dan nona muda Jirk justru sebaliknya. Meski bakat Ryan s

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 859 - Lari

    "Lihat! Floridas Kennedy ingin melarikan diri!""Floridas Kennedy melarikan diri!""Sepertinya Floridas Kennedy ketakutan!"Ketika Ryan berbalik, teriakan-teriakan kaget memenuhi udara. Sosok Floridas Kennedy telah melesat ke arah pintu keluar!Dia sudah merasakan betapa berbahayanya situasi ini sejak Ryan menunjukkan kekuatan sejatinya. Meski Floridas Kennedy cukup kuat, Ryan masih memiliki Shiki Seiho dan nona muda Keluarga Jirk di sisinya. Keputusan paling bijak adalah melarikan diri!Memanfaatkan momen kekacauan, sosok Floridas Kennedy melesat cepat menuruni Platform Konsentrasi Spirit. Dia harus bertahan hidup untuk berjuang di hari berikutnya!Para kultivator yang menyaksikan merasakan hati mereka mendingin. Kesan mengerikan macam apa yang ditinggalkan Ryan pada Floridas Kennedy? Yang lebih mengkhawatirkan, tak seorangpun tahu seberapa kuat Ryan sekarang. Ketakutan akan hal yang tidak diketahui terkadang merupakan ancaman terbesar."Hmph! Apa kau benar-benar berpikir semuda

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 858 - Membunuh di Platform Konsentrasi Spirit (II)

    Platform Konsentrasi Spirit mendadak sunyi senyap. Semua orang terpana–anak ini benar-benar banyak bicara untuk seseorang yang baru menjadi ahli Ranah Nascent Soul sejati tingkat ketiga tiga hari yang lalu! Seorang kultivator Ranah Nascent Soul sejati berani menantang seluruh Sekte Hell Blood? Jika orang-orang dari Gunung Langit Biru mendengar ini, mereka pasti akan mencibir dan tertawa terpingkal-pingkal. Namun bagi semua yang hadir di sini, pernyataan itu terasa cukup meyakinkan. Bagaimanapun, mereka telah menyaksikan sendiri kekuatan mengerikan yang ditunjukkan Ryan. Setelah keheningan mencekam, keributan pun pecah. "Jadi namanya Arthur Pendragon! Apakah ada kultivator seperti itu di Gunung Langit Biru?" "Arthur Pendragon, orang ini benar-benar berani. Dia bahkan menantang Sekte Hell Blood secara terbuka!" "Dengan bakatnya yang menantang surga, asalkan dia tidak mati sebelum waktunya, dia pasti akan mengguncang Gunung Langit Biru dalam sepuluh tahun!" "Mungkin hanya Shir

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 857 - Membunuh di Platform Konsentrasi Spirit

    WHUUSH! Ryan sama sekali tidak menghunus pedangnya. Alih-alih, dia melancarkan serangan telapak tangan yang tampak sederhana namun mematikan–Telapak Membakar Bumi! Sekarang, hanya dengan lambaian tangan santai, Ryan mampu melepaskan Telapak Membakar Bumi hingga batas maksimalnya. Api spiritual keemasan membungkus telapak tangannya saat dia menyerang. BOOM! Di tengah ledakan teredam, Kultivator Sekte Hell Blood itu bahkan tak sempat berteriak atau bereaksi. Matanya terbelalak menatap dadanya yang kini cekung ke dalam. Ekspresinya dipenuhi keterkejutan saat merasakan organ dalam dan jiwa primordialnya hancur seketika. "Mati kau!" Ryan benar-benar mendominasi pertarungan! Semburan energi qi meledak dari telapak tangannya, memadamkan sisa-sisa terakhir kehidupan kultivator malang itu. BRUK! Tubuhnya ambruk ke tanah dengan suara berdebum yang memekakkan telinga. Keheningan mencekam menyelimuti Platform Konsentrasi Spirit. "Hah?" "Dia benar-benar mati?" "Bagaimana dia mel

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 856 - Ryan Mengambil Tindakan

    "Terima kasih, Senior, karena telah melindungiku selama ini," Ryan mengangguk sopan pada Shiki Seiho. Mendengar panggilan 'senior' itu, Shiki Seiho nyaris berlutut karena panik. "Tu-tuan Ry… maksud saya Tuan Arthur, senioritas tidak bisa diganggu gugat! Anda adalah Master... Jika ketua sekte mengetahui hal ini, dia akan membunuh saya!" Ryan tersenyum tipis sebelum menoleh pada nona muda Keluarga Jirk. Meski dia menghargai bantuan gadis itu, Ryan tak berniat menyerahkan urat Ular Piton Ledakan Hitam begitu saja. "Terima kasih," ucapnya tulus. Nona muda Keluarga Jirk menyimpan busurnya sambil tersenyum. "Sama-sama. Aku senang menambah teman. Kita seharusnya bisa dianggap sebagai teman sekarang." Ryan menimbang sejenak sebelum mengangguk. Namun tiba-tiba tatapannya menajam saat melirik ke arah tertentu. Aura membunuh menguar pekat dari tubuhnya. "Ada beberapa hal yang perlu diselesaikan!" Selama berkultivasi, Ryan tentu menyadari upaya pembunuhan yang dilakukan Sekte Hell Blood

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 855 - Mendapat Perlindungan Dua Kultivator

    Kesabaran para kultivator mulai menipis. Bahkan Floridas Kennedy dan kelompoknya yang tadinya menunggu Ryan mati tersedak energi spiritual kini tampak semakin muram. "Sialan, setengah hari sudah berlalu. Mungkinkah dantiannya lubang tanpa dasar?" "Aku tidak bisa membiarkan anak ini melanjutkan ini! Bagaimana kita bisa berkultivasi?" "Tuan, kita harus menghentikan bocah nakal ini!" Mereka hanya punya tiga hari di Platform Konsentrasi Spirit. Setengah hari telah terbuang sia-sia dan situasi tidak menunjukkan tanda-tanda membaik. Bagaimana mungkin mereka tetap tenang? Yang lebih mengkhawatirkan, jika terjadi pertarungan di Platform Konsentrasi Spirit, Paviliun Ivoryshroud tidak akan ikut campur! "Sialan! Bocah, pergilah ke neraka!" Akhirnya seorang praktisi Sekte Hell Blood kehilangan kendali. Dengan raungan ganas dia melesat bagai elang, menyerbu masuk ke dalam pusaran energi spiritual! Jika Ryan tidak dibunuh sekarang, entah berapa lama mereka harus menunggu. Wajah seluru

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 854 - Keributan Di Platform Konsentrasi Spirit (II)

    Di tengah bisik-bisik kerumunan, nona muda dari Keluarga Jirk bertukar pandang dengan lelaki tua dari Paviliun Ivoryshroud. Ekspresi keduanya berubah serius. Tanpa ragu, sang nona muda langsung berjalan mendekati Ryan, tatapannya dingin menyapu sekeliling. Ryan berada dalam bahaya besar! Semua orang tahu dia pemenang lelang Pil Ilusi Archaic. Beberapa bahkan menduga dialah yang melelang kulit dan sisik Ular Piton Batu Hitam. Ditambah konfliknya dengan Sekte Hell Blood yang jelas berniat menyerangnya, situasi semakin genting. Nona muda itu tidak melakukannya demi melindungi Ryan, tapi demi tendon Ular Piton Batu Hitam yang sangat dia butuhkan. Jika benda itu jatuh ke tangan orang lain, harapannya akan hancur. Karena itu, apapun yang terjadi, dia harus memastikan Ryan selamat! Melihat tatapan mengancam dari nona Jirk, orang-orang mulai mundur. Dengan Shiki Seiho dan nona muda Keluarga Jirk menjaga dari kiri dan kanan, tidak ada yang berani mendekati Ryan. Situasi berubah

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 853 - Keributan Di Platform Konsentrasi Spirit

    "Itulah sebabnya orang-orang itu lari begitu cepat." Ryan mengangguk paham. Dengan satu lirikan ke arah Floridas Kennedy yang menjauh, dia memberi isyarat pada Shiki Seiho untuk mengikuti. Mereka melintasi aula dan koridor panjang sebelum tiba di depan Platform Konsentrasi Spirit. Energi spiritual di area ini begitu padat hingga Ryan bisa merasakannya menekan kulitnya. Yang mengejutkan, naga darah dalam tubuhnya bereaksi kuat, terus meraung seolah tertarik oleh sesuatu di platform tersebut. Namun bukan hanya naga darah–ratusan batu nisan di Kuburan Pedang juga mulai bergetar hebat! "Ini..." Ryan tertegun. Dia tidak pernah menyangka Kuburan Pedang akan bereaksi seperti ini. Sensasi yang dirasakannya sangat familiar, mengingatkannya pada Batu Helios Soul di Gunung Agios Oros. Kuburan Pedang jelas menginginkan sesuatu dari tempat ini! Di depannya, puluhan praktisi telah duduk bersila di atas platform, memasuki kondisi kultivasi. Aura mereka menunjukkan tanda-tanda peningkata

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 852 - Ingin Merebut Pil

    "Tuan Ryan," bisik Shiki Seiho waspada. "Sepertinya mereka tahu kita yang memenangkan Pil Ilusi Archaic. Tapi jangan khawatir, mustahil mereka mengetahui identitas asli Anda." Ryan tetap tenang, bahkan ada kilatan niat membunuh di matanya. Permusuhannya dengan Sekte Hell Blood sudah berlangsung lama. Terlepas apakah kelompok ini punya masalah dengannya atau tidak, dia berniat membunuh mereka begitu meninggalkan tempat ini. Dengan bantuan Shiki Seiho dan Lex Denver, itu bukan hal sulit. Floridas Kennedy berhenti di hadapan mereka, matanya menatap dingin. "Apakah kamu yang memenangkan tawaran untuk Pil Ilusi Archaic?" Meski Ryan menyamar dengan baik, Kennedy hanya melihat seorang pemuda biasa dengan lelaki tua di sampingnya, yang hanya mampu menyewa ruang lelang pribadi di sudut. Orang seperti itu tidak mungkin punya latar belakang kuat di Gunung Langit Biru. Karena itu dia tidak ragu berniat merebut pil tersebut dari Ryan. Inilah kekuatan Sekte Hell Blood yang sesungguhnya!

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status