Beranda / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 23 - Pasien Pertama (IV)

Share

Bab 23 - Pasien Pertama (IV)

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-20 06:15:42
"Sembuhkan dia! Aku akan membayarnya!" teriak Nyonya Blackwood, suaranya bergetar penuh keputusasaan.

Semua mata di ruangan itu tertuju pada wanita paruh baya yang baru saja mengambil keputusan mengejutkan ini.

Morris, yang masih memegangi pipinya yang memerah akibat tamparan Ryan, menatap ibunya dengan tatapan tidak percaya.

"Ibu! Apa yang Ibu lakukan?" protes Morris. "Kita tidak bisa mempercayai orang ini!"

Namun, Nyonya Blackwood mengabaikan protes putranya. Matanya terpaku pada Ryan, seolah-olah pemuda itu adalah satu-satunya harapan yang tersisa. "Tolong," bisiknya, "tolong selamatkan suamiku."

Ryan mengangguk pelan, ekspresinya tetap tenang meski situasi di sekitarnya tegang. "Baiklah," ujarnya sambil melangkah menuju kamar Tuan Blackwood. "Siapkan seratus juta, dan aku akan melakukan perawatan pertama untuk membangunkannya. Saat aku bekerja, tidak boleh ada seorang pun yang masuk!"

Tanpa menunggu tanggapan dari yang lain, Ryan memasuki kamar dan menutup pintu di belakangn
Rianoir

Hari ini hari Jum'at, yang artinya Jum'at Berkah. Untuk itu, hari ini othor UP 2 bab. Bab selanjutnya mungkin sorean. Oh ya, yang punya simpenan Gem, mungkin mau ngasih sedikit dukungan biar othor semakin semangat, hehehehe ... Oke, ditunggu saja bab selanjutnya(⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆

| 25
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rianoir
kebijakan tiap platform beda kak. Di sini memang tidak seperti fizzo. tapi sekarang fizzo juga sistem buka kunci kok
goodnovel comment avatar
Tarwo M R
ceritanya sih ckp bagus cuma ya gitu waktunya hbs bwt nnton iklan cma bwt pembeda aja sya selama ini baca novel fizo itu bnr"puas baca novel dapat poin yg bisa di tuker dgn uang cuma fizo menurut aku sih novel yg paling bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 24 - Sadar

    "Anak muda," Nyonya Blackwood berkata dengan suara bergetar, "kau tidak sedang mempermainkan kami, kan? Benarkah Jeremy akan segera sadar?"Ryan mengangguk mantap, matanya memancarkan keyakinan meski wajahnya menunjukkan kelelahan. "Saya jamin, Nyonya. Saya bukan tipe orang yang suka membual tentang kemampuan saya."Air mata haru mengalir di pipi Nyonya Blackwood. Dengan tangan gemetar, ia mengeluarkan kartu debit dari tasnya. "Terima kasih, oh, terima kasih, Tuan! Kau sungguh penyelamat kami. Ini kartu debitku, PIN-nya 222888."Namun, tepat saat Nyonya Blackwood hendak menyerahkan kartu itu kepada Ryan, sebuah tangan menyambarnya dengan kasar. Morris berdiri di sana, wajahnya merah padam karena amarah."Ibu, sadarlah!" bentak Morris, menunjuk ke arah kamar. "Lihat Ayah!

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 25 - Kemarahan Jeremy

    Melanie berdiri terpaku di sudut kamar, matanya terbelalak menatap sosok ayahnya yang kini duduk tegak di ranjang. Meski bibirnya bergetar, ia berusaha keras menahan diri untuk tidak berteriak. Pikirannya berkecamuk, antara tidak percaya dan takjub. "Ini... ini bukan mimpi, kan?" bisiknya pada diri sendiri, tangannya mencubit lengannya sendiri untuk memastikan ia benar-benar terjaga. Saat ini, mata Jeremy Blackwood dipenuhi dengan kehidupan, seolah-olah dia baru saja kembali dari ambang kematian. Pancaran emosi yang terpancar dari matanya begitu nyata, begitu manusiawi. Melanie merasakan dadanya sesak oleh perasaan yang campur aduk. Tiba-tiba, gambaran punggung Ryan terlintas dalam pikirannya. Pemuda itu, dengan sikapnya yang sombong, dingin, dan kesepian, telah melakukan sesuatu yang mustahil. Melanie menutup mulutnya dengan tangan, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. "Dia... dia benar-benar melakukannya," gumam Melanie, suaranya bergetar. "Tapi bagaimana...?" B

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 26 - Rapat Penting

    Di ruang konferensi Snowfield Group, suasananya terasa sangat berat. Itu karena beberapa menit yang lalu, saham Snowfield Group anjlok drastis. Itu adalah krisis terbesar yang pernah mereka hadapi sejak Rindy Snowfield pertama kali mendirikan Snowfield Group. Adel memasuki ruangan dengan langkah berat. Matanya menyapu sekeliling, mengamati wajah-wajah tegang para petinggi perusahaan yang jarang ia temui dan anggota inti departemen R&D Snowfield Group. Mereka semua duduk dengan gelisah, menunggu kedatangan CEO mereka, Rindy Snowfield. Meskipun situasi terasa mencekam, pikiran Adel justru melayang ke tempat lain. Ke seseorang yang baru saja memasuki hidupnya dan mengacaukan segalanya: Ryan. Sosok misterius yang entah bagaimana telah mencuri sedikit ruang di hatinya. 'Apakah dia akan pulang malam ini?' Adel bertanya-tanya dalam hati. Bayangan punggung Ryan yang menjauh tadi pagi kembali muncul di benaknya, membuat dadanya terasa sesak. Mencoba mengalihkan pikirannya, Adel m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 27 - Formula Asli

    Rindy meletakkan tangannya di atas meja konferensi dan menatap Susan, bertanya, "Susan, apakah kamu mengatakan yang sebenarnya? Siapa yang kamu maksud dengan Manajer Adel?" Susan, dengan senyum licik tersungging di bibirnya, menjawab dengan nada manis yang dibuat-buat, "Tentu saja, CEO Rindy. Saya berbicara tentang Adel Weiss, Manajer Pemasaran kita yang terhormat." Ia melirik ke arah Adel dengan tatapan penuh kebencian. "Bukankah begitu, Adel sayang?" Semua mata di ruangan itu seketika tertuju pada Adel. Wajahnya memucat, jantungnya berdegup kencang. Ia menatap Susan dengan campuran kemarahan dan ketakutan. Pikirannya berpacu, mencoba mencari jalan keluar dari situasi ini. Rindy, masih dengan tatapan tajamnya, beralih ke Adel. "Adel, apakah benar kau memiliki formula untuk Pil Kecantikan? Jika iya, tunjukkan pada kami sekarang juga!" Suaranya tegas, namun ada setitik harapan yang tersirat di dalamnya. "Jika formulamu benar-benar nyata dan berfungsi, aku akan langsung mengangkatmu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 28 - Penolakan

    Saat itu jam di pergelangan tangan Adel menunjukkan pukul 11 malam. Adel pulang mengendarai mobilnya dengan pelan. Ia membuka jendela mobilnya, membiarkan angin dingin bertiup di wajahnya, berharap itu akan menenangkan pikirannya. Kejadian-kejadian hari itu bagaikan roller coaster emosional baginya. Lelaki yang selama ini diremehkannya itu ternyata telah memberinya sebuah formula senilai seratus miliar seolah-olah itu bukan apa-apa. Ryan telah memberitahunya kemarin bahwa formula itu dapat menjamin perusahaannya tidak akan jatuh, namun Adel hanya mencibirnya dalam hati, berasumsi bahwa dia hanyalah seorang penipu menyedihkan yang suka mengada-ada. "Ryan, kenapa kau memberiku sesuatu yang begitu berharga?" gumam Adel pelan, matanya menatap kosong jalanan di depannya. "Kenapa kau tidak memberitahuku bahwa itu nyata?" Mobil Adel akhirnya berhenti di depan gedung apartemennya. Ia turun dengan langkah gontai, tas kerjanya terasa berat di bahunya. Saat tiba di depan pintu apartemenn

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 29 - Mengunjungi Paviliun Kejayaan

    Kluster Mutiara Berkilau berdiri angkuh di jantung Golden River, sebuah kawasan perumahan elit yang menjadi simbol kemewahan dan prestise. Rumah-rumah di sini bukan sekadar tempat tinggal, melainkan lambang status yang tak sembarang orang bisa miliki. Setiap unit, dengan harga lebih dari 100 miliar Nex, menjadi hunian eksklusif bagi para pewaris kerajaan bisnis dan pemilik perusahaan ternama di Nexopolis. Di salah satu sudut kawasan ini, tepatnya di sebuah unit mewah bernilai 150 miliar Nex, Rindy Snowfield tengah menjalani ritual malamnya. Berendam di bathtub mewah setelah hari yang panjang di kantor telah menjadi kebiasaan yang tak pernah ia lewatkan. Malam itu, Rindy memejamkan mata rapat-rapat, membenamkan seluruh tubuhnya dalam gelembung-gelembung air dan hanya menyisakan kepalanya di atas permukaan. Ketenangan itu terganggu oleh dering ponsel yang memecah keheningan. Dengan enggan, Rindy mengulurkan tangannya yang lentik untuk mengangkat telepon. "CEO Rindy," suara Ade

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 30 - Frederich Herbald

    Suasana di Paviliun Kejayaan berubah tegang dalam sekejap. Pernyataan Ryan yang menyebut patung berharga itu palsu bagaikan bom yang meledak di tengah kerumunan. Angelica, si gadis muda, adalah yang pertama bereaksi. "Dasar pria kampung!" teriaknya dengan wajah merah padam. "Apa kau tahu apa yang kau katakan? Palsu? Percayalah padaku, aku bisa memenjarakanmu karena kasus pencemaran nama baik!" "Oh aku tahu … kau pasti datang kemari memang sengaja untuk mencari masalah, kan?" lanjutnya. Ryan hanya menatapnya dengan tenang, tak terpengaruh oleh ledakan emosi gadis itu. Sikapnya yang santai justru semakin membuat Angelica naik pitam. "Kau!" Angelica menunjuk Ryan dengan jari bergetar. "Kau hanya sampah yang tidak berpendidikan! Berani-beraninya kau mencoba mencoreng reputasi Paviliun Kejayaan!" Keributan itu menarik perhatian para penjaga keamanan di sekitar mereka. Dengan sigap, mereka mulai bergerak mendekati Ryan, siap untuk menangkapnya. Namun sebelum mereka sempat bertin

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 31 - Keterkejutan Kakek Dan Cucu

    "Kau!" Angelica menggeram, matanya berkilat penuh amarah. Dengan gerakan cepat, ia kembali meluncurkan tendangan kuat ke arah Ryan. Ryan, yang sedari tadi hanya diam mengamati, akhirnya bergerak. Dengan santai, ia mengulurkan tangannya dan memberikan dorongan kecil seolah hanya mengusir lalat yang mengganggu. Seketika itu juga, gelombang energi Qi yang tak kasat mata melonjak keluar dari telapak tangannya, memaksa Angelica menjauh dengan kekuatan yang tak terbayangkan Angelica, yang tak siap dengan serangan balik itu, terhempas ke belakang. Untungnya, Ryan telah menekan kekuatannya sehingga gadis itu hanya mendarat dengan pantatnya di lantai marmer Paviliun Kejayaan. "Ugh!" Angelica mengerang, lebih karena terkejut daripada kesakitan. Matanya melebar, menatap Ryan dengan campuran ketakutan dan ketidakpercayaan. "Ma-manipulasi energi Qi! Bagaimana mungkin?!" Frederich Herbald, yang menyaksikan kejadian itu dari dekat, merasakan gelombang kengerian melonjak di kedalaman hatinya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23

Bab terbaru

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 503 - Perjalanan Ke Riverdale

    Pagi itu, suasana Bandara Riveria tampak ramai seperti biasa. Di area keberangkatan domestik, Ryan berdiri dengan santai diapit oleh dua wanita cantik–Adel dan Rindy."Kau yakin tidak mau kami ikut?" tanya Adel dengan nada khawatir. Tangannya menggenggam lengan Ryan erat, enggan melepaskan.Ryan tersenyum tipis. "Tidak perlu. Selain itu, Galahad dan Lancelot akan menjaga kalian selama aku pergi." Ia melirik kedua pengawalnya yang berdiri tak jauh dari sana. "Lagipula, aku hanya pergi sebentar. Paling lama satu minggu.""Tapi..." Adel masih tampak ragu."Sudahlah," Rindy menyela sambil tersenyum jahil. "Biarkan saja dia pergi. Toh dia pasti akan kembali–kecuali kalau dia berani selingkuh di Ibu Kota."Ryan tertawa kecil mendengar ancaman terselubung itu. Ia mengacak rambut Rindy dengan gemas. "Mana berani aku selingkuh kalau punya dua wanita secantik kalian?""Gombal!" Rindy menepis tangan Ryan dengan wajah merona.Pengumuman keberangkatan pesawat RD8978 menggema di terminal, menanda

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 502 - Persiapan Ke Riverdale

    Ryan menepuk bahu Lancelot dengan gestur menenangkan. "Masalah ini tidak mendesak," ujarnya tenang. "Aku akan berangkat ke Ibu Kota lebih dulu. Kau dan yang lain dari Guild Round Table bisa menyusul nanti. Saat ini, fokusmu haruslah meningkatkan kekuatan.""Baik, Ketua Guild," Lancelot membungkuk hormat.Setelah berpamitan dengan kedua bawahannya, Ryan teringat sesuatu. Eagle Squad pasti memiliki pengaruh di Ibu Kota–akan lebih mudah jika mereka yang mengatur perjalanannya.Baru saja ia hendak menghubungi Sammy Lein, sebuah mobil yang terparkir di luar vila membunyikan klakson. Ryan menggeleng geli sebelum melangkah menuju kendaraan itu.Seperti dugaannya, Sammy Lein dan Patrick telah menunggu di dalam."Jangan bilang kalian menunggu di sini selama sepuluh hari," godanya sambil masuk ke dalam mobil. "Aku tak akan percaya."Sammy Lein tertawa canggung. "Tuan Ryan mungkin tidak tahu, tapi Eagle Squad telah beberapa kali mencoba menemui Anda. Nona Rindy selalu mengatakan Anda sedang b

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 501 - Pedang Pembelah Langit

    "Muridku," suaranya bergema dalam kekosongan, "di dunia ini terdapat 3000 Dao Besar dan Dao Kecil yang tak terhitung jumlahnya! Sepanjang hidupku, aku menekuni Dao Pembantaian dan niat pedang."Pedang Suci Caliburn berdengung di tangannya, beresonansi dengan kata-katanya. "Pedang adalah raja dari segala senjata. Baik untuk menyerang maupun bertahan, tak ada yang menandinginya!""Pedang Pembelah Langit yang akan kuwariskan padamu memiliki tiga jurus. Setiap jurus mengandung hukum Dao Agung yang kusempurnakan. Jika kau memiliki kekuatan yang cukup, teknik ini mampu menghancurkan langit itu sendiri!""Itulah mengapa ia dinamakan Pedang Pembelah Langit!"Lelaki tua itu mengacungkan Caliburn tinggi-tinggi. Niat pedang yang terpancar darinya begitu pekat hingga membuat udara bergetar. Ryan bahkan bisa merasakan jantungnya berdegup kencang hanya dengan menatapnya."Jurus pertama–Naga Membelah Langit!" Pedang di tangannya bergerak bagai kilat, menciptakan bayangan naga raksasa yang meraung

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 500 - Latihan

    Sebagai kultivator yang baru mengenal enam ranah–Body Tempering, Qi Gathering, Foundation Establishment, Golden Core, Nascent Soul, dan Heavenly Soul–Ryan paham betul besarnya kesenjangan kekuatan mereka.Setiap ranah terbagi menjadi sembilan tingkat. Dan kini, sebagai kultivator Foundation Establishment, ia harus menghadapi praktisi ranah Nascent Soul!'Bagaimana mungkin aku bisa menang?' batinnya frustrasi.Seolah membaca pikirannya, lelaki tua itu melepaskan sinar pedang ke arah kepala Ryan. Dalam sekejap ia telah muncul di hadapan pemuda itu."Kau ingin tahu mengapa aku menggunakan ranah yang jauh lebih tinggi?" suaranya dalam dan berat. "Akan kuberitahu!""Dao Pembantaian berada di ambang hidup dan mati," lelaki tua itu melanjutkan dengan nada serius. "Dengan teknik ini, kau bahkan bisa membunuh mereka yang jauh lebih kuat darimu!"Dia menghentakkan pedangnya, menciptakan gelombang tekanan yang membuat Ryan terhuyung. "Jika kau mampu bertahan dari seranganku, kelak saat menghadap

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 499 - Ramalan Nasib Lucas

    Di sebuah bangunan megah nan misterius di Ibu Kota, Lucas Ravenclaw duduk dengan tenang sembari menyeka pedangnya yang berwarna merah darah. Pedang itu berpendar dengan energi qi yang tak kalah kuat dari Pedang Suci Caliburn.Meski tak melepaskan aura apapun, kehadirannya saja sudah menciptakan tekanan berat yang membuat orang biasa kesulitan bernapas.Di hadapannya, seorang lelaki tua berambut putih berlutut dengan tubuh gemetar. "Tuan Lucas, saya telah menyelidiki orang-orang yang mengikuti Anda hari ini. Mereka berasal dari Provinsi Riveria, namun asal-usul sebenarnya masih belum jelas.""Heh," Lucas Ravenclaw mendengus dingin. "Sudah bertahun-tahun berlalu, belum ada yang berani berbuat kurang ajar seperti ini. Apakah mereka ingin mati?""Terus selidiki. Begitu tahu siapa yang mengirim mereka, bunuh semuanya. Jangan sisakan satu pun."Lelaki tua itu mengangguk patuh sebelum teringat sesuatu. "Tuan Lucas, mengapa Anda tiba-tiba kembali ke Ibu Kota kali ini?"Lucas Ravenclaw meleta

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 498 - Kabar Lucas Ravenclaw

    Ryan melepaskan pelukannya dari Rindy dan duduk di sofa. Ia tak ingin membuat kedua gadis itu khawatir dengan menceritakan pertarungannya melawan Sergei Anri dan Departemen Penanggulangan Bencana Supranatural."Hanya urusan bisnis biasa," jawabnya santai. "Beberapa masalah kecil yang harus diselesaikan."Meski ekspresi kedua gadis itu menunjukkan ketidakpercayaan, mereka memilih tidak mendesak lebih jauh. Jika Ryan memilih menyembunyikan sesuatu, pasti ada alasannya.Ryan bangkit untuk mengambil segelas air. Saat meneguknya, ia teringat sesuatu yang penting."Ada yang harus kuberitahu pada kalian," ujarnya serius. "Aku perlu berlatih dalam isolasi selama sepuluh hari ke depan untuk sebuah terobosan penting dalam kultivasiku."Ia meletakkan gelasnya sebelum melanjutkan, "Selama sepuluh hari ini, aku akan mengurung diri di kamar lantai tiga. Galahad dan beberapa praktisi dari Guild Round Table akan berjaga di luar. Jika kalian perlu keluar, mereka harus menemani kalian.""Pengasingan

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 497 - Tanpa Ampun

    "Tuan Ryan, kumohon lepaskan ayahku!" jeritnya serak. Jika sang ayah tewas, Keluarga Anri akan kehilangan pilar pendukungnya!Meski merasa kasihan pada temannya, Juliana tetap berkata tegas, "Tuan Ryan, Anda tidak perlu mempertimbangkan perasaan saya. Dia pantas mati."Jika Sergei Anri dibiarkan hidup, dia pasti akan mencari kesempatan membalas dendam. Dan saat itu terjadi, keluarga Herbald pasti akan terseret.Melihat Juliana tak berniat campur tangan, Riselotte semakin putus asa. "Tuan Ryan, aku bersedia melakukan apapun! Kumohon lepaskan ayahku!""Membiarkannya pergi?" tanya Ryan tenang.Mendengar nada lunak itu, harapan membuncah dalam dada Riselotte dan Sergei Anri. "Ya, ya!" Riselotte mengangguk penuh semangat.Namun detik berikutnya, kilatan dingin melesat–kepala Sergei Anri terpisah dari tubuhnya."Mengapa aku harus mendengarkanmu?" suara Ryan bergema dingin memenuhi ruangan. "Jika kulepaskan dia hari ini, siapa yang akan melepaskanku di masa depan?""Tidak membunuhmu sudah m

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 496 - Membuat Perhitungan (II)

    "Berlutut dan bersiaplah untuk mati!" Ryan meraung murka. Naga darah melesat keluar dari tubuhnya, memancarkan niat membunuh yang mencekam.BRUK!Beberapa orang langsung berlutut ketakutan. "Grandmaster Ryan, masalah hari itu..."Namun sebelum kalimat mereka selesai, beberapa bilah angin telah melesat dari tangan Ryan. Darah berceceran saat tiga kepala menggelinding ke lantai–salah satunya bahkan sampai ke kaki Sergei Anri!"Situasinya gawat!" Sergei Anri dan kepala Keluarga Liege berteriak pada anak buah mereka. "Semuanya serang bersama! Hari ini dia mati, atau kita yang mati!"Tujuh hingga delapan praktisi menyerbu Ryan serentak. Namun Ryan kini berbeda dari kemarin–ia telah menerobos dan memakan Mutiara Spirit Domain. Siapa yang bisa menghentikannya?Tanpa menghunus Caliburn, Ryan menerobos ke tengah kerumunan. Dalam hitungan detik, daging dan darah berceceran di antara teriakan dan jeritan mengerikan.Tak seorang pun mampu menahan serangannya! Ke mana pun Ryan melangkah, kema

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 495 - Membuat Perhitungan

    Ryan melambaikan tangannya dan berjalan menuruni gunung. Pria tua berjubah hitam di Kuburan Pedang tidak punya banyak waktu lagi, jadi ia harus segera kembali ke Provinsi Riveria.Setelah itu, ia akan mengasingkan diri selama sepuluh hari untuk mewarisi Dao Pembantaian dari sang lelaki tua. Ryan yakin setelah itu, ia akhirnya bisa pergi ke Ibu Kota.Master Samadhi menatap sosok Ryan yang menjauh sebelum menggeleng pelan. Pintu kuil kembali tertutup rapat–siapa tahu berapa lama akan tetap begitu kali ini. Jika terbuka lagi, kemungkinan besar untuk membantu Ryan sekali lagi.Kembali ke ruang kultivasi, Master Samadhi meletakkan kotak pemberian Ryan di atas meja. Dia hendak melanjutkan kultivasinya namun entah mengapa merasa penasaran dengan isi kotak itu."Anak ini tidak mungkin memberiku ginseng biasa, kan?" gumamnya sambil mengepalkan tangan. Kotak itu melayang ke tangannya.Begitu tutupnya terbuka, aroma obat yang kuat menguar memperlihatkan enam butir pil di dalamnya. Mata Maste

DMCA.com Protection Status