Beranda / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 158 - Kekurangan Uang

Share

Bab 158 - Kekurangan Uang

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-28 19:24:21
Lidya Lark secara alami mendengar percakapan antara Rindy dan Ryan.

Awalnya, ia mengira wanita itu seperti dirinya, seseorang yang penasaran dengan identitas misterius Ryan.

Namun, seiring berjalannya percakapan, menjadi jelas bahwa mereka berdua saling mengenal dengan baik.

Terlebih lagi, isi percakapan mereka sangat ambigu, membuat Lidya yakin bahwa mereka kemungkinan besar adalah sepasang kekasih.

Kenyataan ini membuat hatinya sedikit kecewa. Ia akhirnya mengerti mengapa Ryan tidak tergerak oleh kecantikannya yang biasanya mampu memikat hati pria manapun.

'Lucu sekali!' pikir Lidya getir. 'Dengan kecantikan yang tak tertandingi di sisinya, bagaimana mungkin dia tertarik pada seseorang sepertiku?'

Entah mengapa, Lidya merasakan gelombang kemarahan dan ketidaksenangan yang tidak biasa.

Tanpa berkata apa-apa, ia berdiri dan pergi dengan langkah tergesa, berusaha menyembunyikan rasa malunya.

Melihat kepergian Lidya, Angelica juga merasa bahwa ia tidak seharusnya berada di si
Rianoir

Terima Kasih Kak Pengunjung6088, Kak Noeki, dan Kak Rembulan atas dukungan Gem-nya. (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠) wah sepertinya nama Kak Roby sekarang dah normal dan berubah menjadi Kak Rembulan. Sekarang, jumlah Gem telah terakumulasi menjadi 10 Gem, yang artinya akan ada 2 bab bonus lagi (⁠≧⁠▽⁠≦⁠) nah Pertanyaannya, apakah 2 bab bonus baru ini mau di rilis malam ini semua, atau besok? teman-teman bisa komen di bab ini untuk keputusannya. jika tidak ada yang komen, othor anggap rilis besok. Akumulasi Gem Bab Bonus: 28-10-2024 (malam): 0 Gem (reset) ini adalah bab bonus memperingati 6K view. Rencananya tiap kelipatan 1K akan ada bab bonus. kalau othor kelupaan, tolong diingatkan ya. (⁠◔⁠‿⁠◔⁠) bab bonus gem yang tadi siang akan rilis malam ini. ditunggu (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆

| 12
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Rianoir
siap kak (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)
goodnovel comment avatar
Agus Nur Isa
rilis malam ini thor
goodnovel comment avatar
Rianoir
mantap, oke Kak. siap (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 159 - Menilai Pil

    Tidak ingin meredam antusiasme Ryan, Rindy berkata, "Tentu saja bisa. Ada banyak orang sepertimu. Seharusnya ada pusat penilaian barang lelang sementara yang didirikan di lantai atas. Kamu bisa mencoba keberuntunganmu dengan formula pil itu, tetapi mereka mungkin tidak..." Sebelum Rindy bisa menyelesaikan kalimatnya, Ryan sudah bangkit dan bergegas pergi. Rindy hanya bisa menggelengkan kepala melihat perilaku Ryan yang gelisah. "Ryan, Ryan," gumam Rindy pada diri sendiri. "Kau mungkin akan kecewa. Aku bersedia menawarkan harga yang cukup tinggi untuk formula pil itu waktu itu karena perusahaanku benar-benar membutuhkannya. Namun, bagi para praktisi seni bela diri, formula seperti itu sama sekali tidak layak diperebutkan. Huh..." Tentu saja, apa yang tidak diketahui Rindy adalah bahwa Ryan tidak berniat melelang formula pil itu. Ia akan melelang pil sungguhan! Mengingat reaksi Patrick saat melihat pilnya tempo hari, Ryan yakin hanya ada sedikit alkemis di Kota Golden River atau b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 160 - Bos Acara Lelang

    Ketika orang-orang tua ini melihat bahwa Ryan tidak menanggapi, mereka menjadi cemas. Salah satu dari mereka, dengan suara bergetar, memohon, "Anak muda, masalah ini sangat penting bagi kami. Tolong beri tahu kami yang sebenarnya." Ryan menatap mereka dengan mata menyipit, ekspresinya tak terbaca. Tentu saja, ia tidak berniat mengungkapkan rahasia berharganya kepada sekelompok orang asing ini. Dengan nada dingin, ia berkata, "Suruh bosmu berbicara langsung padaku." Mendengar ini, semua orang akhirnya tersadar. Mereka memang terlalu terburu-buru. Tentu saja, tidak mungkin pemuda ini akan mengungkapkan informasi sepenting itu kepada mereka begitu saja. Pak Tua Kong, yang tampaknya paling senior di antara mereka, buru-buru berkata kepada Ryan, "Anak Muda, silakan ikut aku." "Baiklah," jawab Ryan singkat, mengikuti lelaki tua itu menuju lift. Mereka naik ke lantai sepuluh dalam keheningan yang canggung. Ryan bisa merasakan tatapan penasaran Pak Tua Kong yang sesekali melirik k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 161 - Negosiasi

    Lucy mengangguk. "Tentu saja bisa," jawabnya. "Hanya saja aku tidak tahu dari mana kamu mendapatkan pil ini, adik kecil." Mata indahnya melirik Ryan dan mengedip nakal. "Kurasa aku tidak perlu memberitahumu hal itu," jawab Ryan dingin, tidak terpancing oleh godaan Lucy. Lucy sedikit tercengang mendengar jawaban Ryan yang tegas. Namun, dia segera tersenyum dan berkata, "Benar sekali. Aku terlalu cepat berpikir. Adik, berapa banyak pil obat ini yang akan kau lelang?" Ryan mengeluarkan beberapa pil lagi dari sakunya dan meletakkannya di atas meja. "Lima," jawabnya singkat. Meskipun Lucy sudah mempersiapkan diri secara mental, matanya sedikit berkedut saat melihat kelima pil itu tergeletak di hadapannya. "Nona Lucy, menurutmu berapa harga kelima pil ini?" tanya Ryan, nada suaranya penuh rasa ingin tahu. Lucy menelan ludah sebelum menjawab, "Setidaknya 200 miliar Nex." Ia menatap pil-pil itu dengan tatapan lapar. "Namun, semakin langka sesuatu, semakin berharga pula. Jika Anda ingin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 162 - Tears of Moon

    Ryan memilih untuk tidak menanggapi dan mengalihkan perhatiannya ke panggung. Saat ini, sebuah lukisan terkenal tengah dilelang. Harganya terus meningkat hingga mencapai 400 juta Nex, sebelum akhirnya dimenangkan oleh seorang pria paruh baya berkacamata. "Barang berikutnya adalah barang terakhir dari segmen pertama," suara pembawa acara mengumumkan dengan nada penuh antusiasme. "Namanya adalah Tears of Moon. Ini adalah karya terakhir dari ahli perhiasan Ibu kota Provinsi Riveria, Riverpolis, Leonardo Moretti, sebelum kematiannya." Ryan merasakan tubuh Rindy menegang di sampingnya. Ia melirik gadis itu dan terkejut melihat perubahan drastis pada ekspresinya. Mata Rindy yang biasanya dingin kini berkaca-kaca, memancarkan campuran antara kerinduan dan kesedihan yang mendalam. "Sayangnya, itu hanya produk setengah jadi," lanjut pembawa acara. "Konon, setelah Leonardo Moretti menyelesaikannya, dia akan memberikannya kepada cucunya. Namun, hal itu tidak pernah terjadi, karena dia meni

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 163 - Tungku Seratus Ramuan

    Pembawa acara melihat tidak ada yang akan melanjutkan penawaran dan hendak mengakhiri penawaran. Namun, sebelum dia akan mengetuk palu, sebuah suara wanita bergema dari sistem siaran rumah lelang, "Seorang pria yang tidak ingin disebutkan namanya telah menawar sebesar delapan miliar." Seketika, ruangan pelelangan dipenuhi dengan keheningan. Semua mata terbelalak, mulut menganga tak percaya. Delapan miliar Nex untuk sebuah perhiasan yang bahkan belum selesai? Ini bukan lagi kegilaan, ini adalah sesuatu yang melampaui akal sehat. Rindy, yang duduk di samping Ryan, merasakan jantungnya seolah berhenti berdetak. Matanya yang indah dipenuhi dengan keterkejutan yang tak terbendung. Tanpa sadar, ia menutup mulutnya dengan tangan. Sementara itu, di sudut lain ruangan, wajah Ken Morales, si pemuda kaya yang sebelumnya yakin akan memenangkan lelang, berubah pucat pasi. Keringat dingin mengucur deras di dahinya. Rencananya untuk mendapatkan Tears of Moon dan memenangkan hati Rindy

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 164 - Persaingan Penawaran

    Telinga Ryan sudah berdenging karena tawaran terus berdatangan. Hanya dalam lima menit, tawaran tertinggi telah mencapai 20 miliar. Suasana di ruangan pelelangan semakin memanas, udara seolah bergetar dengan antusiasme dan ketegangan yang tak terbendung. Ryan mengamati kerumunan dengan seksama, matanya yang tajam menangkap setiap detail. Ia bisa melihat bahwa sebagian besar orang datang ke sini memang untuk tungku seratus ramuan. Wajah-wajah yang biasanya tenang dan terkendali kini dipenuhi dengan keserakahan dan ambisi yang tak tertutupi. 'Jika bukan karena ada barang yang lebih penting yang akan dilelang nanti, suasana saat ini pasti akan lebih kacau lagi,' pikir Ryan, sedikit geli melihat tingkah laku para tamu undangan yang biasanya angkuh dan berkelas. Matanya sedikit menyipit saat ia meraih ponselnya. Dengan cepat, ia mengirim pesan teks ke Lucy Jeager, memintanya untuk mengajukan tawaran untuk tungku seratus ramuan. Ryan tahu ia harus bertindak cepat jika ingin mend

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 165 - Menyinggung Keluarga West

    Ancaman itu menggantung di udara, membuat suasana semakin tegang. Jonathan kembali duduk dan berseru, "75 miliar." Namun, seolah menantang ancamannya, sistem penyiaran kembali berbunyi. "Seorang pria yang tidak mau disebutkan namanya telah menawar 95 miliar." Seluruh aula menjadi sunyi senyap. Jonathan West, yang sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi, menghantamkan telapak tangannya ke meja di depannya. Meja kayu jati itu hancur berkeping-keping, menunjukkan betapa mengerikan kekuatannya. Lucy Jeager, yang berada di atas panggung, melirik Ryan yang masih tanpa ekspresi. Ia menggelengkan kepalanya, antara kagum dan tak percaya dengan keberanian pemuda itu. Meski begitu, ia tidak ingin berkutat dengan masalah ini. Dengan suara lantang, ia mengumumkan, "95 miliar, pertama!" "95 miliar, kedua!" "95 miliar, ketiga! Terjual!" Ryan mengepalkan tinjunya dengan gembira, meski ekspresinya tetap tenang. Ia akhirnya mendapatkan tungku itu. Meski ia menyadari ancaman dari Jonathan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 166 - Aksi Jonathan West

    Di dalam ruang pengawasan di lantai lima Hotel Century, tiga orang petugas keamanan terlihat tergeletak di lantai. Tubuh mereka yang tak bergerak kontras dengan kerlip layar monitor yang masih menyala, menciptakan bayangan-bayangan aneh di dinding ruangan yang remang-remang. Jonathan West duduk dengan santai di salah satu kursi, kakinya disilangkan dengan angkuh. Di tangannya, ia memegang sebuah kotak kecil dengan hati-hati. Aroma obat yang kuat menguar dari dalam kotak, memenuhi ruangan dengan bau yang tajam namun menyegarkan. "Aku tidak menyangka akan menerima kejutan yang tidak terduga hari ini," ujar Jonathan, matanya terpaku pada pil di dalam kotak. "Aroma obat dari pil ini sangat murni. Jauh berbeda dengan pil-pil dalam koleksi Keluarga West. Ini... agak menarik." Seorang pria tua yang berdiri di sampingnya mengangguk setuju. "Tuan muda, menurut pola pil, pil ini seharusnya telah dibuat dalam sepuluh hari terakhir." Jonathan mengangkat alisnya, ekspresinya campuran antara

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 575 - Gempa

    Di sebuah sel kecil jauh di dalam penjara, Eleanor Jorge mondar-mandir dengan gelisah. Getaran tanah yang terus berlangsung membuat jantungnya berdebar kencang. Semua perabot di sel telah jatuh berantakan.William Pendragon segera menghampiri dan memeluk istrinya. "Sayang, tenanglah. Mungkin hanya gempa bumi di ibu kota yang dampaknya sampai ke sini."Eleanor Jorge menggeleng. "Bukan itu yang kukhawatirkan. Firasatku mengatakan Ryan ada di luar sana." Matanya berkaca-kaca. "Getaran ini... seperti dia sedang mengetuk pintu. Aku bahkan bisa merasakan rasa sakitnya. Apakah menurutmu dia mencoba membebaskan kita?"William Pendragon terdiam dengan ekspresi rumit. Sejak masuk penjara ini, dia mulai memahami betapa mengerikannya Penjara Catacomb. Para praktisi bela diri top Nexopolis saja tidak berdaya di sini, apalagi Ryan?Terlebih, mereka bahkan belum tahu pasti apakah Ryan masih hidup. Sebelum insiden

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 574 - Mendobrak Masuk

    Semua orang merasakan ada sesuatu yang salah. Udara di sekitar mereka bergetar, seolah ada kekuatan besar yang siap meledak."Mundur cepat!" teriak salah satu tetua dengan wajah panik.BOOM!Seluruh Penjara Catacomb berguncang hebat, seakan diguncang gempa bumi dahsyat. Getaran menyebar ke segala arah, membuat para tetua bergegas mundur mencari tempat aman. Namun Tetua Dominique Blanc yang terluka parah tidak bisa bergerak cepat. Tubuhnya langsung terpental menabrak dinding dengan keras."Uhuk!" darah segar kembali menyembur dari mulutnya. Kondisinya kini benar-benar menyedihkan.Putrinya, Elodie Blanc, bahkan mengalami nasib lebih buruk. Saat berada dekat pintu masuk, punggungnya terhantam puing-puing yang berjatuhan. Darah mengucur deras, membasahi pakaiannya yang kini compang-camping."Elodie!" teriak Tetua Dominique Blanc panik melihat putrinya terluka. Dia

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 573 - Naga Darah Membesar

    "Langkah pertama adalah mengeluarkan setetes saripati darah darinya," jelas Peter Carter.Ryan segera menyampaikan instruksi itu pada Wendy, tapi gadis itu tampak tidak merespon. Tatapannya kosong, seolah kesadarannya telah hilang."Mendekatlah! Kondisinya saat ini tidak berbeda dengan penyimpangan kultivasi," perintah Peter Carter.Ryan mengangguk dan berjalan mendekati Wendy dengan hati-hati. Namun sebelum ia sempat mengatakan apapun, Wendy tiba-tiba menyerangnya dengan telapak tangan!Serangan itu mengandung kekuatan luar biasa, setara dengan kultivator ranah Golden Core. Ryan tertegun–bagaimana mungkin gadis biasa seperti Wendy bisa memiliki kekuatan sebesar ini? Namun di tengah keterkejutannya, telapak tangan Wendy mendadak berhenti tepat sebelum menyentuh dadanya.Kesadaran Wendy tampak kembali sejenak. "Ma-maaf... aku tidak bisa mengendalikan tubuhku. Apa yang harus kulakukan?" tanyanya dengan suara be

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 572 - Darah Wendy

    Peter Carter mewujud sebagai sosok bayangan di hadapan Ryan. Dia menggunakan teknik khusus sehingga Conrad Max tidak bisa melihatnya.Setelah memejamkan mata sejenak untuk merasakan sekeliling, Peter Carter membuka mata dan berkata, "Ini pintu masuk ke artefak spiritual. Penjara Catacomb memiliki hubungan erat dengan tempat ini." Dia melirik ke samping. "Kau masih ingat gadis di sebelah sana?"Ryan mengerutkan kening bingung.Peter Carter mengangguk. "Esensi darah seseorang dengan fisik seperti dia sangatlah berharga dan kuat. Jika gadis itu menggunakan esensi darahnya sebagai pemandu lalu melepaskan kekuatan fisiknya, ditambah naga darah di tubuhmu, kau mungkin bisa menghancurkan segel pintu masuk ini.""Apakah itu akan membahayakan tubuhnya?" Ryan bertanya dengan nada serius."Tidak, jika beberapa syarat terpenuhi," jawab Peter Carter. "Lepaskan Batu Earth Spirit di lehernya. Meski dia bukan kultivator, aku bisa melindunginya

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 571 - Berkhianat

    Ryan melirik jam sekilas lalu melambaikan tangan. Jarum-jarum perak tercabut dari tubuh Elodie Blanc dan menancap ke pohon di dekatnya.Elodie Blanc menghela nafas lega, namun matanya dipenuhi ketakutan saat menatap Ryan. Dengan tangan gemetar dia mengeluarkan sebuah liontin giok, lalu berjalan tertatih menuju Danau Yue."Pintu masuk Penjara Catacomb ada di dasar danau," ujarnya lemah. "Ikutlah denganku."Ryan mengikuti sambil tetap waspada, merasakan ada yang janggal. Conrad Max bergegas ke sisinya."Tuan Ryan, apapun yang terjadi, berhati-hatilah.""Ya."Elodie Blanc berdiri di atas batu tepi danau. Dengan satu tangan yang masih berfungsi, dia mulai membentuk segel dengan gerakan jari yang semakin cepat. Cahaya-cahaya redup menari di sekeliling ujung jarinya.Kemudian dia melemparkan liontin giok dan meneteskan satu tetes esensi darahnya. Saat esensi darah mengenai liontin, ledakan energi dahsyat terjadi!Danau Yue mendadak melebar hingga dua kali lipat ukuran aslinya. Di dasar dan

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 570 - Melawan Elodie Blanc (II)

    Senyum angkuh di wajah Elodie Blanc lenyap saat melihat Ryan dengan mudah menangkis serangannya dan muncul di hadapannya. "Bagaimana mungkin..."Serangannya yang seharusnya mematikan tidak hanya gagal membunuh "semut" ini, tapi juga bisa ditepis begitu saja. Padahal dengan formasi yang ada, Ryan seharusnya tidak bisa menggunakan kekuatan bela diri sama sekali.Namun sebelum dia sempat mencerna apa yang terjadi, tangan Ryan sudah meraih dan mencekik lehernya dengan kuat! Sambil mengangkat tubuh Elodie Blanc, Ryan membantingnya ke arah pohon raksasa terdekat."TIDAK!" Elodie Blanc berteriak panik."Aku memberimu kesempatan, tapi kau tidak menghargainya," suara Ryan dingin dan tanpa emosi.BOOM!Tubuh Elodie Blanc menghantam batang pohon dengan keras hingga retakan muncul di batang pohon tua itu. Darah segar menyembur dari mulutnya.Meski lawannya seorang wanita, Ryan tidak menunjukkan belas kasihan. Siapapun yang menghalangi jalannya harus menerima konsekuensinya.Elodie Blanc berus

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 569 - Melawan Elodie Blanc

    Begitu Elodie Blanc selesai memberi perintah, selusin sosok berpakaian hitam bergegas keluar sambil menghunus senjata mereka. Kilatan dingin dari berbagai jenis pedang dan golok memantulkan cahaya bulan yang redup.Ryan berdiri tenang di tempatnya, bahkan tanpa mengangkat tangan. Ekspresinya tetap datar seolah menghadapi gerombolan anak kecil.Tepat ketika para penyerang hendak mencapainya, Ryan akhirnya bergerak!Dengan satu langkah maju yang mantap, dia meraung sambil melayangkan pukulan dahsyat. Energi qi dalam dantiannya mengalir deras ke tinjunya bagai air bah. Ledakan tumpul bergema di udara malam. Meski pukulannya tampak sederhana, kekuatan yang terpancar darinya sungguh mengerikan.TRANG! PRANG!Senjata-senjata yang diacungkan para ahli itu seketika terpelintir dan patah, berjatuhan ke tanah dengan bunyi berdenting memilukan. Para pemimpin barisan depan terbelalak ngeri saat menyadari situasi berbahaya yang mereka hadapi. Mereka panik berusaha mundur, namun terlambat.BOOM

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 568 - Perangkap (II)

    Elodie Blanc bertepuk tangan sekali dan berkata lantang, "Keluarlah!" Seketika, permukaan danau yang tenang mulai beriak. Air tersibak ke segala arah! Splash! Lebih dari selusin sosok melompat keluar dari dalam danau dan berlutut di hadapan Elodie Blanc dengan gerakan serempak. "Salam, Nyonya!" seru mereka bersamaan. Pupil mata Conrad Max mengecil melihat pemandangan itu. Dia mengerti sekarang–Elodie Blanc telah mempersiapkan segalanya dengan matang. Pertemuan di Danau Yue bukan hanya untuk membuka Penjara Catacomb, tapi juga jebakan untuk membunuh Tuan Ryan! Ini pasti pembalasan dendam karena Ryan telah menghancurkan formasi mereka. "Conrad Max," Elodie Blanc tersenyum meremehkan, "menurutmu apakah aku dan anak buahku bisa menghentikan Tuan Ryan kesayanganmu itu?" Nada bicaranya penuh penghinaan dan kesombongan. Seandainya dia ada di universitas saat formasi itu dihancurkan, hal ini tidak mungkin terjadi. Kini dia yakin bisa membunuh Ryan dengan mudah. Conrad Max melir

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 567 - Perangkap

    "Tuan Ryan, saya sudah tiba di Danau Yue, di utara universitas," ujar Conrad Max dari ujung telepon. Ryan sedikit terkejut mendengarnya. "Meski mereka bilang pintu akan dibuka jam 12 malam, saya khawatir mereka akan mengubah rencana di menit-menit terakhir," jelas Conrad Max. "Saat ini saya bisa merasakan fluktuasi kuat dari formasi di dasar danau. Kemungkinan besar pintu masuk Penjara Catacomb akan segera terbuka." "Kalau begitu aku akan ke sana sekarang," jawab Ryan tenang. "Lakukan saja tugasmu. Aku akan mengawasi dari tempat tersembunyi dan menunggu waktu yang tepat untuk bertindak." "Baik, Tuan–" Suara Conrad Max tiba-tiba terputus. Ryan mendengar suara listrik berderak, dan langsung tahu sesuatu telah terjadi! Tanpa ragu, Ryan melompat dari balkon. Energi qi mengalir ke kakinya saat dia mendarat mulus di tanah, lalu bergegas menuju Danau Yue. Ryan tidak menyadari, saat dia mendarat, sepasang mata indah menatapnya penuh keterkejutan dari belakang. Wendy berdiri terpaku d

DMCA.com Protection Status