Home / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 146 - Elang Yang Terjebak (II)

Share

Bab 146 - Elang Yang Terjebak (II)

Author: Rianoir
last update Last Updated: 2024-10-26 11:36:38
'Bagaimana mungkin?' Patrick bertanya-tanya dalam hati. 'Bukankah dia seharusnya ada di dalam apartemen? Bagaimana dia bisa ada di sini?'

Patrick mencoba mengingat-ingat. Baru tiga puluh detik berlalu sejak ia meletakkan teropongnya. Bagaimana mungkin Ryan bisa sampai ke sini secepat itu?

Apakah dia bisa terbang?

Sementara Patrick masih terpaku dalam kebingungannya, Ryan tidak memberinya waktu untuk berpikir.

Dengan gerakan yang nyaris tak terlihat mata, Ryan kembali menyerang.

Patrick bisa merasakan udara di sekitarnya seolah terbelah saat Ryan bergerak. Suara ledakan sonik terdengar, menandakan betapa cepatnya serangan itu.

Dengan sigap, Patrick melompat ke pagar balkon dan berjungkir balik. Ia mengalirkan qi ke kakinya, berusaha menyapu tinju Ryan dengan tendangan balasan.

BOOM!

Kedua kekuatan bertabrakan, mengguncang seluruh atap gedung. Debu beterbangan, mengaburkan pandangan untuk sesaat.

Patrick merasakan hantaman yang luar biasa kuat mengenai tubuhnya. Ia terpental j
Rianoir

Terima Kasih Kak Yan, Kak Agus, dan Kak Rubei' atas dukungan Gem-nya (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠) Dengan ini, ada total 10 Gem, yang artinya ada 2 bab bonus, dan ini adalah salah satunya (⁠≧⁠▽⁠≦⁠) Akumulasi Gem Bab Bonus: 26-10-2024 (siang): 0 Gem (reset) Khusus hari ini, yang mau bab bonus, yuk beri rating bintang+komen di novel ini. kelipatan 20 komen+rating bakal dapat 1 bab bonus. tapi tentu saja, 1 akun cuma bisa rating+komen 1 kali saja. ingat ya, khusus hari ini sampe jam 7 malam saja. setelah itu kembali ke bab bonus per 5 Gem seperti biasa. Terima Kasih Selamat Membaca (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆

| 16
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Jufrizal Jaharuddin
sangat menarik dan menghibur
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 147 - Negosiasi

    Ryan menarik tangannya. Dia menatap Patrick dan bertanya, "Kamu kenal Lindsay? Apakah dia memintamu untuk menggawasiku?" Nada suara Ryan tenang, namun ada ketajaman tersembunyi di dalamnya. Jika Lindsay benar-benar mengirim orang ini untuk memata-matainya, maka bukan saja Patrick yang akan menderita konsekuensinya, tetapi Lindsay juga harus membayar harga yang mahal. Patrick menggelengkan kepalanya perlahan, berusaha duduk meski rasa sakit menusuk tulang rusuknya. Ia meringis, merasakan tulang-tulangnya yang patah bergeser. 'Sial, mengapa anak ini begitu kasar?!' pikir Patrick. Namun di balik rasa sakitnya, ada kekaguman yang tak bisa ia sangkal. 'Sayang sekali jika dia tidak bergabung dengan Eagle Squad!' Dengan napas terengah-engah, Patrick menatap Ryan dan berusaha menjelaskan, "Kehadiranku di sini tidak ada hubungannya dengan Lindsay. Dia mengirimiku dua video. Satu di jamuan makan dan satu lagi di pabrik terbengkalai. Aku melihat kemampuanmh di video itu, jadi aku datang un

    Last Updated : 2024-10-26
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 148 - Segenggam Pil

    Berdasarkan informasi yang dimiliki Patrick, kematian Elliot Langdon dari Langdon Group dan Zeref Vouch sudah cukup untuk membuktikan bahwa Ryan ingin mengambil alih kembali bisnis ayahnya."Ya," Ryan mengonfirmasi tanpa ragu. Ia tidak terkejut Patrick mengetahui hal ini.Mengingat pengintaian yang dilakukan, tentu saja pria itu sudah mendapatkan beberapa informasi. Bagaimanapun juga, kekuatan suatu negara tidak bisa diremehkan.Patrick menghela napas panjang. "Saya tidak bisa mengambil keputusan mengenai masalah ini," ujarnya. "Bagaimanapun, sifat unit kami agak istimewa. Namun, aku bersedia membantumu menghubungi atasanku. Jika atasan tidak setuju, aku akan memikirkan cara lain untuk membantumu menangani masalah ini."Ini adalah sikap diplomatisnya. Apa pun yang terjadi, Patrick harus menjaga hubungan baik dengan Ryan. Mungkin, dengan dorongan yang tepat, Ryan akan bersedia bergabung dengan Eagle Squad di masa depan."Baiklah," Ryan mengangguk setuju. Ia kemudian mengeluarkan seb

    Last Updated : 2024-10-26
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 149 - Memberikannya Padamu?

    Ryan bisa melihat gairah di mata Patrick dan berkata, "Kamu tampaknya sangat tertarik dengan pil ini…" Patrick menelan ludahnya, berusaha menenangkan diri. Namun, kilatan antusias di matanya tak bisa disembunyikan. Dengan nada serius yang berusaha ia jaga tetap tenang, ia berkata, "Ryan, berapa banyak pil ini yang kamu punya? Jika kamu memberikannya kepada kami, kami bersedia—" Belum sempat Patrick menyelesaikan kalimatnya, Ryan mendengus dingin, memotong ucapan pria itu. "Memberikannya padamu?" Ryan menggelengkan kepala, senyum sinis tersungging di bibirnya. "Ini milikku, mengapa aku harus memberikannya kalian?" Ryan menatap Patrick lekat-lekat, matanya berkilat penuh perhitungan. "Jika orang di belakangmu benar-benar menginginkan ini, maka lakukan apa yang kau janjikan padaku terlebih dahulu!" Ia berhenti sejenak, membiarkan kata-katanya meresap. "Setelah itu, kau bisa meminta pembuat keputusan di belakangmu untuk berbicara kepadaku secara pribadi!" Tanpa menunggu respon Pa

    Last Updated : 2024-10-26
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 150 - Jadwal Lelang

    Ryan teringat suara misterius yang pernah ia dengar sebelumnya. Suara itu mengatakan bahwa jika kekuatannya mencapai ambang batas tertentu, ia akan mampu memicu dan menyelesaikan obsesi seorang kultivator di kuburan pedang. Namun, ada satu catatan penting: ini hanya bisa diaktifkan satu kali. Setelah itu, pedang tersebut akan hancur, dan kultivator itu akan melangkah ke jalan reinkarnasi, tak lagi terikat pada dunia ini. Meski begitu, Ryan masih belum tahu cara mengaktifkan nisan perang itu. Ia mencoba beberapa kali, namun tak berhasil. Akhirnya, dengan helaan napas frustasi, ia menyingkirkan batu giok naga itu dan melanjutkan kultivasinya. Hari-hari berikutnya berlalu dengan monoton, namun Ryan tak bisa mengeluh. Ditemani oleh dua wanita cantik setiap hari jelas bukan hal yang buruk. Sesekali, Ryan menelepon Jeremy untuk menanyakan perkembangan situasi. Jeremy kini memiliki kendali penuh atas Langdon Group dan telah mengganti semua karyawan di sana. Ia bahkan telah meminda

    Last Updated : 2024-10-27
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 151 - Keributan Sebelum Lelang

    Ryan berjalan menuju pintu utama hotel dengan penuh percaya diri. Matanya yang tajam segera menangkap sosok Angelica yang tampak gelisah di dekat pintu. Gadis itu terlihat linglung, seolah pikirannya berada di tempat lain. Hari ini, Angelica berpakaian sangat santai, berbeda dari penampilannya yang biasanya rapi dan formal. Ryan juga memperhatikan lingkaran hitam di bawah mata gadis itu, tanda bahwa ia kurang tidur. Secara keseluruhan, Angelica tampak lesu dan tidak bersemangat. Ryan menghampiri Angelica dan berkata dengan nada datar, "Mengapa kamu terlihat linglung seperti itu? Ayo pergi." Mendengar suara Ryan, Angelica tersentak dari lamunannya. Ia segera menegakkan posturnya dan berkata dengan hormat, "Tuan Ryan, Anda di sini…" Ryan menyadari perubahan sikap Angelica. Gadis yang biasanya percaya diri dan sedikit angkuh itu kini bersikap jauh lebih sopan. Tampaknya peringatan dari kakek dan gurunya telah memberi efek yang signifikan. Tanpa banyak bicara, Ryan dan Angelic

    Last Updated : 2024-10-27
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 152 - Keributan Sebelum Lelang (II)

    Angelica, yang sadar betul bahwa Ryan tidak suka diganggu, berusaha menjelaskan secara diplomatis, "Dia tamu dari Keluarga Herbald. Dia tertarik dengan pelelangan hari ini, jadi dia datang untuk melihatnya. Dia sedang beristirahat sekarang, jadi sebaiknya jangan diganggu." Namun penjelasan itu tidak menghentikan keingintahuan Lidya. Matanya terus mengamati Ryan dengan penuh minat. "Angelica, karena dia tamumu, dia juga bagian dari circle sosial kita," ujarnya. Lalu, dengan suara yang dimanis-maniskan, Lidya mencoba menarik perhatian Ryan. "Hai tampan, apakah kamu benar-benar tidak akan memperkenalkan dirimu?" Suara Lidya yang lembut dan menggoda biasanya mampu memikat hati pemuda manapun. Namun, Ryan bukanlah pemuda biasa. Perlahan, Ryan membuka matanya. Tatapannya menyapu Lidya dan kelompoknya itu sekilas, ekspresinya tetap datar dan tidak terkesan. "Aku bukan bagian dari circle sosial yang sama dengan kalian, jadi tidak perlu memperkenalkan diri," ujarnya dengan nada acuh ta

    Last Updated : 2024-10-27
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 153 - Keributan Sebelum Lelang (III)

    Will terpental, tubuhnya menghantam lantai dengan suara berdebum yang menyakitkan. Darah mengucur dari hidung dan mulutnya, membasahi wajahnya yang kini dipenuhi rasa sakit dan amarah. "Dasar bajingan!" Will berusaha berteriak di tengah rasa sakitnya, namun Ryan tidak memberinya kesempatan untuk melanjutkan. Dengan suara dingin yang menusuk tulang, Ryan berkata, "Mulutmu terlalu kotor. Sebaiknya kau tidak berbicara sama sekali di masa mendatang." Kalimat itu terdengar seperti vonis mati di telinga semua yang hadir. Tanpa peringatan, Ryan mencengkeram leher Will dan membenturkan wajahnya ke meja kaca terdekat. Mulut Will adalah bagian pertama yang menghantam permukaan keras itu. Suara giginya yang patah terdengar mengerikan, diikuti oleh semburan darah yang membasahi meja kaca. Angelica, yang menyaksikan semua ini dengan ngeri, segera meraih tangan Ryan. Dengan suara memohon, ia berkata, "Tuan Ryan, jangan..." Namun Ryan hanya melirik Angelica sekilas, tatapannya dingin dan ta

    Last Updated : 2024-10-27
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 154 - Keributan Sebelum Lelang (IV)

    Penjaga itu jelas menyadari beratnya situasi ini. Bagaimanapun, putra Keluarga Logos baru saja dipukuli di dalam Hotel Century. Tidak hanya Ryan yang akan menghadapi konsekuensi, tapi hotel mereka pun pasti akan terkena imbasnya. Namun, Ryan tampak sama sekali tidak terpengaruh oleh ancaman itu. Dengan santai, ia mengambil segelas anggur merah dan berjalan kembali ke sofa. Membelakangi kerumunan yang masih terpana, Ryan duduk dengan anggun, menyilangkan kakinya, dan mulai memutar gelas anggur di tangannya. Sikapnya seolah-olah tidak ada yang terjadi, seakan-akan ia baru saja menyelesaikan percakapan ringan alih-alih menghajar seseorang hingga babak belur. Semua orang yang hadir tercengang melihat reaksi Ryan yang di luar dugaan. Mereka telah membayangkan berbagai skenario: Ryan akan melarikan diri, menyerah, atau mungkin memohon maaf. Namun, tidak ada yang menyangka bahwa pemuda itu akan dengan tenangnya duduk dan menikmati minumannya. 'Sial! Apakah anak ini idiot?' pikir

    Last Updated : 2024-10-27

Latest chapter

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 978 - Saingan Cinta?

    Ryan mengangguk sambil menyimpan kipas itu. Matanya menatap Immortal God dengan rasa hormat. "Terima kasih, Guru."Mendengar panggilan 'Guru' yang tulus itu, mata Immortal God dipenuhi kepuasan. "Sejujurnya aku tidak ingin mengakuimu," ucapnya dengan nada lebih lembut. "Tapi setelah semua cobaan yang kau lalui, kau memang layak menjadi muridku."Immortal God terdiam sejenak. "Akhir-akhir ini emosiku memang sedang tidak baik. Tolong jangan dimasukkan ke hati." Dia menghela napas berat. "Sayangnya, waktuku hampir habis. Setelah hari ini, aku tidak akan bisa membantumu lagi. Entah berapa banyak yang bisa kuajarkan dengan sisa kekuatanku.""Lupakan saja, ini kesempatanmu," ujar Immortal God. "Aku akan kembali ke Kuburan Pedang terlebih dahulu. Berada di dunia luar terlalu melelahkan bagiku. Temui aku setelah kau selesai membereskan semuanya."Ryan bisa melihat kesedihan di mata gurunya saat sosok itu memasuki Kuburan Pedang. Jiwa Primordial Immortal God telah melemah hingga nyaris trans

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 977 - Immortal God Turun Tangan

    "Bocah, aku akui kau telah melampaui ekspektasiku," ujar roh artefak dengan nada dingin. "Jika kau tidak mati, dalam waktu kurang dari sepuluh tahun kau pasti akan mengancam posisi muridku. Kau tidak boleh dibiarkan hidup!"Energi duniawi yang mengerikan terkumpul di telapak tangan roh artefak. Dia yakin sekali serangan ini akan membunuh Ryan seketika. Bagaimanapun, sebagai roha artefak yang bertahan hidup sejak zaman kuno, kekuatannya jauh melampaui praktisi Gunung Langit Biru saat ini.Namun alih-alih ketakutan, Ryan justru mengangkat jari tengahnya dengan santai. Senyum misterius tersungging di bibirnya."Roh artefak kuno?" Ryan mendengus mengejek. "Kau pikir dirimu hebat? Apa kau tahu ada ruguan kultivator perkasa kuno yang berdiri di belakangku? Kau tidak ada apa-apanya dibanding mereka!"Begitu kata-kata itu terucap, awan hitam berkumpul di langit. Kilat menyambar-nyambar liar sementara aura kuno yang pekat menyebar ke segala arah dengan Ryan sebagai pusatnya. Formasi yang m

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 976 - Pertarungan Sengit Melawan Roh Artefak

    Severin tersenyum puas melihat ini. "Bocah, tadi kau sangat sombong. Kenapa sekarang diam?" ejeknya. "Kau tahu kenapa aku meninggalkan Aliansi Formasi? Dengan kultivator sehebat ini di sisiku, tak ada yang bisa mereka ajarkan lagi!""Guru, aku ingin tangannya hancur agar dia tak bisa membuat formasi lagi! Biarkan dia mengalami nasib yang lebih buruk dari kematian!""Bukan masalah," roh artefak mengangguk dengan tatapan jijik.Saat itulah Lina yang menonton dari pinggir arena teringat sesuatu. Dulu Severin rela mengorbankan segalanya dan melakukan tindakan tak termaafkan dengan mencuri harta karun serta membantai sesama anggota sekte. Tak ada yang memahami tindakannya–dengan bakatnya, dia pasti akan menjadi ketua sekte Aliansi Formasi berikutnya jika mau bersabar.Namun kini Lina menyadari bahwa dalang di balik semua ini adalah roh artefak tersebut!'Ryan dalam bahaya!' batinnya panik saat roh artefak melepaskan niat membunuh dan melancarkan serangan yang hampir melampaui Ranah Saint

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 975 - Roh Artefak

    Mata Severin Braxton membelalak saat merasakan kekuatan dahsyat menjalar ke lengannya. Lengan jubahnya terkoyak dan kombinasi pedang qi dengan petir menembus tubuhnya, mencoba merusak organ dalamnya!"Pfft!" Darah segar menyembur dari mulutnya saat tubuhnya terpental menghantam batu besar hingga hancur. Seluruh tulangnya seakan remuk berkeping-keping.Bersamaan dengan itu, pil emas terlepas dari genggamannya. Ryan dengan cepat menariknya menggunakan energi qi. Meski sudah mempersiapkan mental, dia tetap terkejut melihat kualitas pil tersebut. Ini adalah pil kuno tingkat tinggi yang nyaris sempurna.'Aneh,' pikir Ryan. 'Aku belum mampu membuat pil sesempurna ini. Tapi dari auranya, sepertinya ini dimurnikan oleh seseorang dalam sepuluh tahun terakhir.'Pikirannya langsung melayang pada Pil Ilusi Archaic yang belum lengkap. Sekarang Immortal God telah muncul dan mengakuinya, mungkin dia bisa meminta metode pembuatan pil darinya. Kalau tidak, kapan lagi Lex Denver bisa terwujud?"Li

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 974 - Adu Formasi (III)

    "Ryan, kipas di tangannya berbahaya!" Lina memperingatkan dengan panik. "Karena benda itulah dia diburu oleh berbagai sekte! Kudengar dia menggunakannya untuk membantai seribu orang dalam semalam!""Oh ya Ryan, kau pasti pernah mendengar nama Arthur Pendragon sejak memasuki Gunung Langit Biru kan? Sampai batas tertentu, orang ini sama berbahayanya dengan Arthur Pendragon!"Lina menggunakan Arthur Pendragon sebagai contoh, takut Ryan tak memahami betapa seriusnya situasi ini. Namun Ryan justru tersenyum mendengar nama itu."Menurutmu siapa yang akan menang jika Severin Bragging ini bertarung dengan Arthur Pendragon?" tanyanya dengan nada tertarik.Lina tertegun mendengar pertanyaan itu. Ekspresinya berubah aneh. Mereka berdua belum pernah bertarung dan kemungkinan besar tidak akan pernah bertemu. Namun setelah berpikir beberapa saat, dia menjawab serius."Jika mereka bertarung, aku lebih memilih Arthur Pendragon," ujarn

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 973 - Adu Formasi (II)

    Lina yang duduk di samping merasa jantungnya nyaris copot. Meski dia mengagumi Ryan, tapi seluruh jenius di Gunung Langit Biru bahkan tak berani membandingkan diri dengan Severin dalam hal formasi!"Ryan, biar kubantu!" serunya panik sambil meletakkan camilan.Ryan menggeleng tenang. "Dasar bocah nakal, kau sudah bersikap sok kuat di depanku selama lima tahun. Apa kau tidak akan memberiku kesempatan menunjukkan kemampuanku hari ini?""Tapi... dia Severin Braxton!" protes Lina.Ryan mengerutkan kening. "Aku tidak peduli dia Severin Bragging atau Seven Eleven. Itu tidak penting bagiku!"Severin nyaris memuntahkan darah mendengar ejekan itu. Amarahnya membuat lahar dalam formasi semakin bergejolak. Ular lava raksasa menyerang dengan kecepatan yang mengerikan.Ryan meregangkan tubuhnya santai. "Formasi ini lumayan. Tapi kebetulan aku juga mengetahuinya, meski formasiku berada di level yang lebih tinggi."

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 972 - Adu Formasi

    Melihat ini, salah satu anak buah Severin langsung menyerang dengan pedang terhunus. Namun tatapan Ryan mendadak berubah dingin. "Enyahlah!" raungnya sambil membentuk segel dengan jari-jarinya yang bebas. Helaian energi pedang melesat keluar! BOOM! Benturan dahsyat terjadi di udara. Api spiritual berkobar-kobar, dan tubuh penyerang itu membeku. Pedangnya hancur berkeping-keping sebelum dia terpental jauh ke belakang. "Bahkan tak mampu menahan satu serangan," ejek Ryan. Matanya beralih pada Severin dengan sorot menusuk. "Bagaimana kalau kita lakukan pertukaran sederhana? Orang ini ditukar dengan gadis itu. Jika kau menolak..." Cengkeramannya di leher si rambut panjang mengerat. "...dia akan mati dengan sangat menyakitkan." Si rambut panjang hendak protes, namun nyalinya langsung ciut melihat tatapan dingin Ryan. "Baiklah." Suara Severin terdengar tenang, namun ada kilatan murka yang tak tersembunyi di matanya. Beberapa detik kemudian, dia melemparkan tubuh Lina ke arah Rya

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 971 - Formasi Yang Sebenarnya

    "Sialan," gumam Lina dalam hati. "Sejak kapan anak ini memahami formasi?" Setahu dia, Sekte Medical God hanya terkenal dengan ilmu pengobatannya. Bahkan pemimpin sekte mereka sendiri hanya memiliki pengetahuan dasar tentang formasi. Tidak mungkin Ryan mempelajari hal ini dari sana. Lina merasa kepalanya nyaris meledak memikirkan semua kemungkinan. Namun mengingat sifat Ryan yang dia kenal, hanya ada satu penjelasan masuk akal–keberuntungan! Ya, pasti ini hanya kebetulan belaka. ** Melihat anak buahnya terluka, Severin Braxton bergegas mengeluarkan pil dan memberikannya pada pria berambut panjang. "Cepat sirkulasikan kultivasimu dan lindungi dantianmu!" Si rambut panjang langsung menelan pil tersebut tanpa banyak bicara. Energi spiritual mengalir deras dalam tubuhnya, dengan cepat menstabilkan kondisinya. Beberapa detik kemudian, dia sudah berdiri tegak dengan mata berkilat penuh dendam. "Bos, dia hanya sendirian," geramnya marah. "Untuk apa repot-repot menggunakan for

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 970 - Menghancurkan Formasi

    Lina merasakan darahnya membeku. Di matanya, sosok tampan di hadapannya kini tak ubahnya Malaikat Maut yang siap mencabut nyawanya. Dia bisa membayangkan betapa murkanya Shirly saat mengetahui hal ini–kakaknya mungkin akan menghancurkan seluruh Gunung Langit Biru untuk membalas dendam! Severin mulai membentuk segel tangan yang kompleks, namun tiba-tiba dia menghentikan gerakannya. Kepalanya menoleh ke arah tertentu, merasakan sebuah aura yang mendekat dengan cepat. "Sepertinya ada tamu tak diundang," gumamnya. "Bersihkan semua jejak pertarungan dan mayat-mayat itu." Tanpa menunggu respon anak buahnya, dia mencengkeram leher Lina dan menariknya ke dalam kegelapan. "Anggap saja orang itu telah menyelamatkan hidupmu untuk sementara. Sebagai gantinya, kau bisa menyaksikan bagaimana aku memburu mangsa baruku." Di kedalaman hutan, Lina terkejut melihat betapa detail persiapan mereka. Berbagai formasi tersembunyi telah dipasang, lengkap dengan proyeksi pengintai yang memantau area

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status