Home / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 153 - Keributan Sebelum Lelang (III)

Share

Bab 153 - Keributan Sebelum Lelang (III)

Author: Rianoir
last update Last Updated: 2024-10-27 18:33:52
Will terpental, tubuhnya menghantam lantai dengan suara berdebum yang menyakitkan.

Darah mengucur dari hidung dan mulutnya, membasahi wajahnya yang kini dipenuhi rasa sakit dan amarah.

"Dasar bajingan!" Will berusaha berteriak di tengah rasa sakitnya, namun Ryan tidak memberinya kesempatan untuk melanjutkan.

Dengan suara dingin yang menusuk tulang, Ryan berkata, "Mulutmu terlalu kotor. Sebaiknya kau tidak berbicara sama sekali di masa mendatang."

Kalimat itu terdengar seperti vonis mati di telinga semua yang hadir.

Tanpa peringatan, Ryan mencengkeram leher Will dan membenturkan wajahnya ke meja kaca terdekat.

Mulut Will adalah bagian pertama yang menghantam permukaan keras itu.

Suara giginya yang patah terdengar mengerikan, diikuti oleh semburan darah yang membasahi meja kaca.

Angelica, yang menyaksikan semua ini dengan ngeri, segera meraih tangan Ryan. Dengan suara memohon, ia berkata, "Tuan Ryan, jangan..."

Namun Ryan hanya melirik Angelica sekilas, tatapannya dingin dan ta
Rianoir

Terima Kasih Kak Agus, Kak Mohd, dan Kak Brian atas dukungan Gem-nya (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠) Dengan ini, genap terkumpul 5 Gem, yang artinya ada bonus bab lagi (⁠≧⁠▽⁠≦⁠) pertanyaannya, bonus bab ini mau dirilis malam ini atau besok? komen di bab ini ya. othor tunggu sampai jam 8. dan bab ini adalah bab bonus ketiga hari ini. Selamat Membaca (⁠◠⁠‿⁠・⁠)⁠—⁠☆ Akumulasi Gem Bab Bonus: 27-10-2024 (sore): 0 Gem (reset)

| 12
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rianoir
terima kasih kak(⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)
goodnovel comment avatar
Alam Sah
mantap.. lanjut bekarya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 154 - Keributan Sebelum Lelang (IV)

    Penjaga itu jelas menyadari beratnya situasi ini. Bagaimanapun, putra Keluarga Logos baru saja dipukuli di dalam Hotel Century. Tidak hanya Ryan yang akan menghadapi konsekuensi, tapi hotel mereka pun pasti akan terkena imbasnya. Namun, Ryan tampak sama sekali tidak terpengaruh oleh ancaman itu. Dengan santai, ia mengambil segelas anggur merah dan berjalan kembali ke sofa. Membelakangi kerumunan yang masih terpana, Ryan duduk dengan anggun, menyilangkan kakinya, dan mulai memutar gelas anggur di tangannya. Sikapnya seolah-olah tidak ada yang terjadi, seakan-akan ia baru saja menyelesaikan percakapan ringan alih-alih menghajar seseorang hingga babak belur. Semua orang yang hadir tercengang melihat reaksi Ryan yang di luar dugaan. Mereka telah membayangkan berbagai skenario: Ryan akan melarikan diri, menyerah, atau mungkin memohon maaf. Namun, tidak ada yang menyangka bahwa pemuda itu akan dengan tenangnya duduk dan menikmati minumannya. 'Sial! Apakah anak ini idiot?' pikir

    Last Updated : 2024-10-27
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 155 - Keributan Sebelum Lelang (V)

    Sudah berakhir, semuanya sudah berakhir!' pikir Lidya, dan ia yakin bukan hanya dirinya yang berpikir demikian. Angelica dan semua orang yang hadir juga memandang Ryan dengan tatapan simpati, yakin bahwa nasib pemuda itu telah ditentukan. Ethan Zein memasukkan tangannya ke dalam saku dan berkata dengan nada dingin, "Apa yang terjadi di sini?" "CEO Ethan, Tuan Muda Will, dia..." Seorang penjaga keamanan mencoba menjelaskan dengan terbata-bata. Tatapan Ethan Zein langsung tertuju pada Will Logos yang masih tergeletak di lantai, berlumuran darah. Pupil matanya mengecil dan tangannya terkepal erat. "Siapa yang berani menyentuh anggota Keluarga Logos di Hotel Century-ku?" tanyanya, suaranya penuh amarah yang nyaris tak terkendali. Ethan melangkah maju dan membantu Will berdiri. Dengan nada khawatir yang jelas dibuat-buat, ia bertanya, "Will, siapa yang melakukan ini padamu?" Suara Ethan yang penuh amarah bergema di seluruh aula, membuat semua orang yang hadir semakin tegang. Will L

    Last Updated : 2024-10-28
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 156 - Keadaan Berbalik

    Adegan itu telah menghantuinya dalam mimpi buruk berulang kali. Betapa tidak, fondasi keluarga Shaw di Kota Golden River jauh lebih kokoh daripada Keluarga Logos, bahkan melebihi keluarga Zein sendiri. Hal ini terutama karena keluarga Shaw memiliki seorang grandmaster seni bela diri di pihak mereka. Namun, bukan hanya kejadian di Hotel Golden River yang membuat Ethan begitu ketakutan. Yang lebih mengerikan adalah apa yang terjadi setelahnya. Awalnya Ethan mengira Ryan akan menjadi korban kemarahan keluarga Shaw. Tapi kenyataan berkata lain. Keesokan harinya, Magnus Shaw dan Effendy Shaw ditemukan tewas. Dua tokoh terkemuka Kota Golden River itu bahkan tidak bertahan satu malam pun setelah insiden tersebut. Mereka meninggal begitu saja, seolah-olah nyawa mereka tak lebih berharga dari debu di jalanan. Metode pembunuhan itu sangat kejam, dan hingga saat ini, pelakunya masih belum tertangkap atau teridentifikasi. Peristiwa ini membuat seluruh Kota Golden River diselimuti

    Last Updated : 2024-10-28
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 157 - Bertemu Rindy di Pelelangan

    Ethan Zein menghela napas lega. Ia segera mengeluarkan kartu hitam dari sakunya dan menawarkannya kepada Ryan. Dengan senyum memohon maaf, ia berkata, "Tuan Ryan, sepupuku ini benar-benar buta. Saya pasti akan mendisiplinkannya lebih keras setelah ini. Saya seharusnya mengawasinya lebih baik. Kami telah membuat masalah bagi Tuan Ryan kali ini." "Enyahlah!" Ryan menjawab dengan dingin, suaranya penuh otoritas. Mendengar dua kata itu, semua orang di ruangan itu tidak bisa tidak merasa bahwa pemuda di sofa itu berdiri di atas segalanya, agung dan tak terjangkau. Meski Ryan sendiri tidak tahu mengapa Ethan Zein begitu takut padanya, ia memutuskan untuk tidak ambil pusing. Ia tidak ingin menjadi pusat perhatian. Bahkan, ia membenci perasaan itu. "Ya, ya, tentu saja!" Ethan Zein buru-buru menarik Will Logos keluar dari ruangan. Ia memerintahkan penjaga keamanan dan pelayan untuk menjaga ketertiban, berusaha mengembalikan situasi ke kondisi normal secepat mungkin. Situasi yang tegang

    Last Updated : 2024-10-28
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 158 - Kekurangan Uang

    Lidya Lark secara alami mendengar percakapan antara Rindy dan Ryan. Awalnya, ia mengira wanita itu seperti dirinya, seseorang yang penasaran dengan identitas misterius Ryan. Namun, seiring berjalannya percakapan, menjadi jelas bahwa mereka berdua saling mengenal dengan baik. Terlebih lagi, isi percakapan mereka sangat ambigu, membuat Lidya yakin bahwa mereka kemungkinan besar adalah sepasang kekasih. Kenyataan ini membuat hatinya sedikit kecewa. Ia akhirnya mengerti mengapa Ryan tidak tergerak oleh kecantikannya yang biasanya mampu memikat hati pria manapun. 'Lucu sekali!' pikir Lidya getir. 'Dengan kecantikan yang tak tertandingi di sisinya, bagaimana mungkin dia tertarik pada seseorang sepertiku?' Entah mengapa, Lidya merasakan gelombang kemarahan dan ketidaksenangan yang tidak biasa. Tanpa berkata apa-apa, ia berdiri dan pergi dengan langkah tergesa, berusaha menyembunyikan rasa malunya. Melihat kepergian Lidya, Angelica juga merasa bahwa ia tidak seharusnya berada di si

    Last Updated : 2024-10-28
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 159 - Menilai Pil

    Tidak ingin meredam antusiasme Ryan, Rindy berkata, "Tentu saja bisa. Ada banyak orang sepertimu. Seharusnya ada pusat penilaian barang lelang sementara yang didirikan di lantai atas. Kamu bisa mencoba keberuntunganmu dengan formula pil itu, tetapi mereka mungkin tidak..." Sebelum Rindy bisa menyelesaikan kalimatnya, Ryan sudah bangkit dan bergegas pergi. Rindy hanya bisa menggelengkan kepala melihat perilaku Ryan yang gelisah. "Ryan, Ryan," gumam Rindy pada diri sendiri. "Kau mungkin akan kecewa. Aku bersedia menawarkan harga yang cukup tinggi untuk formula pil itu waktu itu karena perusahaanku benar-benar membutuhkannya. Namun, bagi para praktisi seni bela diri, formula seperti itu sama sekali tidak layak diperebutkan. Huh..." Tentu saja, apa yang tidak diketahui Rindy adalah bahwa Ryan tidak berniat melelang formula pil itu. Ia akan melelang pil sungguhan! Mengingat reaksi Patrick saat melihat pilnya tempo hari, Ryan yakin hanya ada sedikit alkemis di Kota Golden River atau b

    Last Updated : 2024-10-28
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 160 - Bos Acara Lelang

    Ketika orang-orang tua ini melihat bahwa Ryan tidak menanggapi, mereka menjadi cemas. Salah satu dari mereka, dengan suara bergetar, memohon, "Anak muda, masalah ini sangat penting bagi kami. Tolong beri tahu kami yang sebenarnya." Ryan menatap mereka dengan mata menyipit, ekspresinya tak terbaca. Tentu saja, ia tidak berniat mengungkapkan rahasia berharganya kepada sekelompok orang asing ini. Dengan nada dingin, ia berkata, "Suruh bosmu berbicara langsung padaku." Mendengar ini, semua orang akhirnya tersadar. Mereka memang terlalu terburu-buru. Tentu saja, tidak mungkin pemuda ini akan mengungkapkan informasi sepenting itu kepada mereka begitu saja. Pak Tua Kong, yang tampaknya paling senior di antara mereka, buru-buru berkata kepada Ryan, "Anak Muda, silakan ikut aku." "Baiklah," jawab Ryan singkat, mengikuti lelaki tua itu menuju lift. Mereka naik ke lantai sepuluh dalam keheningan yang canggung. Ryan bisa merasakan tatapan penasaran Pak Tua Kong yang sesekali melirik k

    Last Updated : 2024-10-28
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 161 - Negosiasi

    Lucy mengangguk. "Tentu saja bisa," jawabnya. "Hanya saja aku tidak tahu dari mana kamu mendapatkan pil ini, adik kecil." Mata indahnya melirik Ryan dan mengedip nakal. "Kurasa aku tidak perlu memberitahumu hal itu," jawab Ryan dingin, tidak terpancing oleh godaan Lucy. Lucy sedikit tercengang mendengar jawaban Ryan yang tegas. Namun, dia segera tersenyum dan berkata, "Benar sekali. Aku terlalu cepat berpikir. Adik, berapa banyak pil obat ini yang akan kau lelang?" Ryan mengeluarkan beberapa pil lagi dari sakunya dan meletakkannya di atas meja. "Lima," jawabnya singkat. Meskipun Lucy sudah mempersiapkan diri secara mental, matanya sedikit berkedut saat melihat kelima pil itu tergeletak di hadapannya. "Nona Lucy, menurutmu berapa harga kelima pil ini?" tanya Ryan, nada suaranya penuh rasa ingin tahu. Lucy menelan ludah sebelum menjawab, "Setidaknya 200 miliar Nex." Ia menatap pil-pil itu dengan tatapan lapar. "Namun, semakin langka sesuatu, semakin berharga pula. Jika Anda ingin

    Last Updated : 2024-10-28

Latest chapter

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 575 - Gempa

    Di sebuah sel kecil jauh di dalam penjara, Eleanor Jorge mondar-mandir dengan gelisah. Getaran tanah yang terus berlangsung membuat jantungnya berdebar kencang. Semua perabot di sel telah jatuh berantakan.William Pendragon segera menghampiri dan memeluk istrinya. "Sayang, tenanglah. Mungkin hanya gempa bumi di ibu kota yang dampaknya sampai ke sini."Eleanor Jorge menggeleng. "Bukan itu yang kukhawatirkan. Firasatku mengatakan Ryan ada di luar sana." Matanya berkaca-kaca. "Getaran ini... seperti dia sedang mengetuk pintu. Aku bahkan bisa merasakan rasa sakitnya. Apakah menurutmu dia mencoba membebaskan kita?"William Pendragon terdiam dengan ekspresi rumit. Sejak masuk penjara ini, dia mulai memahami betapa mengerikannya Penjara Catacomb. Para praktisi bela diri top Nexopolis saja tidak berdaya di sini, apalagi Ryan?Terlebih, mereka bahkan belum tahu pasti apakah Ryan masih hidup. Sebelum insiden

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 574 - Mendobrak Masuk

    Semua orang merasakan ada sesuatu yang salah. Udara di sekitar mereka bergetar, seolah ada kekuatan besar yang siap meledak."Mundur cepat!" teriak salah satu tetua dengan wajah panik.BOOM!Seluruh Penjara Catacomb berguncang hebat, seakan diguncang gempa bumi dahsyat. Getaran menyebar ke segala arah, membuat para tetua bergegas mundur mencari tempat aman. Namun Tetua Dominique Blanc yang terluka parah tidak bisa bergerak cepat. Tubuhnya langsung terpental menabrak dinding dengan keras."Uhuk!" darah segar kembali menyembur dari mulutnya. Kondisinya kini benar-benar menyedihkan.Putrinya, Elodie Blanc, bahkan mengalami nasib lebih buruk. Saat berada dekat pintu masuk, punggungnya terhantam puing-puing yang berjatuhan. Darah mengucur deras, membasahi pakaiannya yang kini compang-camping."Elodie!" teriak Tetua Dominique Blanc panik melihat putrinya terluka. Dia

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 573 - Naga Darah Membesar

    "Langkah pertama adalah mengeluarkan setetes saripati darah darinya," jelas Peter Carter.Ryan segera menyampaikan instruksi itu pada Wendy, tapi gadis itu tampak tidak merespon. Tatapannya kosong, seolah kesadarannya telah hilang."Mendekatlah! Kondisinya saat ini tidak berbeda dengan penyimpangan kultivasi," perintah Peter Carter.Ryan mengangguk dan berjalan mendekati Wendy dengan hati-hati. Namun sebelum ia sempat mengatakan apapun, Wendy tiba-tiba menyerangnya dengan telapak tangan!Serangan itu mengandung kekuatan luar biasa, setara dengan kultivator ranah Golden Core. Ryan tertegun–bagaimana mungkin gadis biasa seperti Wendy bisa memiliki kekuatan sebesar ini? Namun di tengah keterkejutannya, telapak tangan Wendy mendadak berhenti tepat sebelum menyentuh dadanya.Kesadaran Wendy tampak kembali sejenak. "Ma-maaf... aku tidak bisa mengendalikan tubuhku. Apa yang harus kulakukan?" tanyanya dengan suara be

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 572 - Darah Wendy

    Peter Carter mewujud sebagai sosok bayangan di hadapan Ryan. Dia menggunakan teknik khusus sehingga Conrad Max tidak bisa melihatnya.Setelah memejamkan mata sejenak untuk merasakan sekeliling, Peter Carter membuka mata dan berkata, "Ini pintu masuk ke artefak spiritual. Penjara Catacomb memiliki hubungan erat dengan tempat ini." Dia melirik ke samping. "Kau masih ingat gadis di sebelah sana?"Ryan mengerutkan kening bingung.Peter Carter mengangguk. "Esensi darah seseorang dengan fisik seperti dia sangatlah berharga dan kuat. Jika gadis itu menggunakan esensi darahnya sebagai pemandu lalu melepaskan kekuatan fisiknya, ditambah naga darah di tubuhmu, kau mungkin bisa menghancurkan segel pintu masuk ini.""Apakah itu akan membahayakan tubuhnya?" Ryan bertanya dengan nada serius."Tidak, jika beberapa syarat terpenuhi," jawab Peter Carter. "Lepaskan Batu Earth Spirit di lehernya. Meski dia bukan kultivator, aku bisa melindunginya

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 571 - Berkhianat

    Ryan melirik jam sekilas lalu melambaikan tangan. Jarum-jarum perak tercabut dari tubuh Elodie Blanc dan menancap ke pohon di dekatnya.Elodie Blanc menghela nafas lega, namun matanya dipenuhi ketakutan saat menatap Ryan. Dengan tangan gemetar dia mengeluarkan sebuah liontin giok, lalu berjalan tertatih menuju Danau Yue."Pintu masuk Penjara Catacomb ada di dasar danau," ujarnya lemah. "Ikutlah denganku."Ryan mengikuti sambil tetap waspada, merasakan ada yang janggal. Conrad Max bergegas ke sisinya."Tuan Ryan, apapun yang terjadi, berhati-hatilah.""Ya."Elodie Blanc berdiri di atas batu tepi danau. Dengan satu tangan yang masih berfungsi, dia mulai membentuk segel dengan gerakan jari yang semakin cepat. Cahaya-cahaya redup menari di sekeliling ujung jarinya.Kemudian dia melemparkan liontin giok dan meneteskan satu tetes esensi darahnya. Saat esensi darah mengenai liontin, ledakan energi dahsyat terjadi!Danau Yue mendadak melebar hingga dua kali lipat ukuran aslinya. Di dasar dan

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 570 - Melawan Elodie Blanc (II)

    Senyum angkuh di wajah Elodie Blanc lenyap saat melihat Ryan dengan mudah menangkis serangannya dan muncul di hadapannya. "Bagaimana mungkin..."Serangannya yang seharusnya mematikan tidak hanya gagal membunuh "semut" ini, tapi juga bisa ditepis begitu saja. Padahal dengan formasi yang ada, Ryan seharusnya tidak bisa menggunakan kekuatan bela diri sama sekali.Namun sebelum dia sempat mencerna apa yang terjadi, tangan Ryan sudah meraih dan mencekik lehernya dengan kuat! Sambil mengangkat tubuh Elodie Blanc, Ryan membantingnya ke arah pohon raksasa terdekat."TIDAK!" Elodie Blanc berteriak panik."Aku memberimu kesempatan, tapi kau tidak menghargainya," suara Ryan dingin dan tanpa emosi.BOOM!Tubuh Elodie Blanc menghantam batang pohon dengan keras hingga retakan muncul di batang pohon tua itu. Darah segar menyembur dari mulutnya.Meski lawannya seorang wanita, Ryan tidak menunjukkan belas kasihan. Siapapun yang menghalangi jalannya harus menerima konsekuensinya.Elodie Blanc berus

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 569 - Melawan Elodie Blanc

    Begitu Elodie Blanc selesai memberi perintah, selusin sosok berpakaian hitam bergegas keluar sambil menghunus senjata mereka. Kilatan dingin dari berbagai jenis pedang dan golok memantulkan cahaya bulan yang redup.Ryan berdiri tenang di tempatnya, bahkan tanpa mengangkat tangan. Ekspresinya tetap datar seolah menghadapi gerombolan anak kecil.Tepat ketika para penyerang hendak mencapainya, Ryan akhirnya bergerak!Dengan satu langkah maju yang mantap, dia meraung sambil melayangkan pukulan dahsyat. Energi qi dalam dantiannya mengalir deras ke tinjunya bagai air bah. Ledakan tumpul bergema di udara malam. Meski pukulannya tampak sederhana, kekuatan yang terpancar darinya sungguh mengerikan.TRANG! PRANG!Senjata-senjata yang diacungkan para ahli itu seketika terpelintir dan patah, berjatuhan ke tanah dengan bunyi berdenting memilukan. Para pemimpin barisan depan terbelalak ngeri saat menyadari situasi berbahaya yang mereka hadapi. Mereka panik berusaha mundur, namun terlambat.BOOM

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 568 - Perangkap (II)

    Elodie Blanc bertepuk tangan sekali dan berkata lantang, "Keluarlah!" Seketika, permukaan danau yang tenang mulai beriak. Air tersibak ke segala arah! Splash! Lebih dari selusin sosok melompat keluar dari dalam danau dan berlutut di hadapan Elodie Blanc dengan gerakan serempak. "Salam, Nyonya!" seru mereka bersamaan. Pupil mata Conrad Max mengecil melihat pemandangan itu. Dia mengerti sekarang–Elodie Blanc telah mempersiapkan segalanya dengan matang. Pertemuan di Danau Yue bukan hanya untuk membuka Penjara Catacomb, tapi juga jebakan untuk membunuh Tuan Ryan! Ini pasti pembalasan dendam karena Ryan telah menghancurkan formasi mereka. "Conrad Max," Elodie Blanc tersenyum meremehkan, "menurutmu apakah aku dan anak buahku bisa menghentikan Tuan Ryan kesayanganmu itu?" Nada bicaranya penuh penghinaan dan kesombongan. Seandainya dia ada di universitas saat formasi itu dihancurkan, hal ini tidak mungkin terjadi. Kini dia yakin bisa membunuh Ryan dengan mudah. Conrad Max melir

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 567 - Perangkap

    "Tuan Ryan, saya sudah tiba di Danau Yue, di utara universitas," ujar Conrad Max dari ujung telepon. Ryan sedikit terkejut mendengarnya. "Meski mereka bilang pintu akan dibuka jam 12 malam, saya khawatir mereka akan mengubah rencana di menit-menit terakhir," jelas Conrad Max. "Saat ini saya bisa merasakan fluktuasi kuat dari formasi di dasar danau. Kemungkinan besar pintu masuk Penjara Catacomb akan segera terbuka." "Kalau begitu aku akan ke sana sekarang," jawab Ryan tenang. "Lakukan saja tugasmu. Aku akan mengawasi dari tempat tersembunyi dan menunggu waktu yang tepat untuk bertindak." "Baik, Tuan–" Suara Conrad Max tiba-tiba terputus. Ryan mendengar suara listrik berderak, dan langsung tahu sesuatu telah terjadi! Tanpa ragu, Ryan melompat dari balkon. Energi qi mengalir ke kakinya saat dia mendarat mulus di tanah, lalu bergegas menuju Danau Yue. Ryan tidak menyadari, saat dia mendarat, sepasang mata indah menatapnya penuh keterkejutan dari belakang. Wendy berdiri terpaku d

DMCA.com Protection Status