Beranda / Urban / Pembalasan Tuan Muda Terkuat / Bab 14 - Kuburan Pedang

Share

Bab 14 - Kuburan Pedang

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-13 05:30:13

"Apa-apaan ini...?" Ryan bergumam, suaranya terdengar aneh di telinganya sendiri.

Kegelapan pekat menyelimuti sekelilingnya, begitu pekat hingga ia nyaris tidak bisa melihat tangannya sendiri. Meski begitu, Ryan tetap menjaga ketenangannya.

Udara di sekitarnya terasa berat dan dingin, menusuk hingga ke tulang. Bau tanah basah dan logam berkarat memenuhi indra penciumannya, membuat perutnya sedikit mual.

Perlahan, matanya mulai beradaptasi dengan kegelapan. Siluet-siluet samar mulai terlihat, membentuk pemandangan yang membuat bulu kuduknya berdiri. Ribuan—tidak, mungkin puluhan ribu—pedang tertancap di tanah sejauh mata memandang.

Pedang-pedang itu membentuk formasi rumit, seolah menceritakan kisah kuno yang telah lama terlupakan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Dazul Yusra
lanjut sangat menarik
goodnovel comment avatar
Defri Ajis
mulai menarik
goodnovel comment avatar
Rianoir
iklan dari platform kak. terima kasih telah mempir. semoga kakak bisa terus lanjut membaca (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 15 - Formula Ajaib

    Ryan membuka pintu kamarnya dan langsung berhadapan dengan Adel yang sudah berpakaian rapi, siap untuk berangkat kerja.Rambut hitamnya yang panjang diikat rapi, blazer dan rok pensil membalut tubuhnya dengan sempurna.Namun, ada sesuatu yang berbeda pagi ini. Adel tampak sedikit canggung, matanya menghindari tatapan Ryan, dan ada semburat merah tipis di pipinya.Ryan tidak bisa menahan senyumnya. Adel yang biasanya tegas dan percaya diri kini terlihat begitu menggemaskan."Selamat pagi, Nona Cantik," sapa Ryan dengan nada menggoda. "Kau terlihat luar biasa seperti biasa."Adel berdeham, berusaha menyembunyikan kegugupannya. "Pagi. Aku sudah menyiapkan sarapan. Sebaiknya kau cepat makan sebelum dingin."

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 16 - Membuka Klinik?

    Setelah Adel meninggalkan apartemen untuk bekerja, Ryan menemukan dirinya sendirian dengan pikirannya.Tangannya merogoh tas, mengambil batu giok misterius yang telah membawanya ke dimensi aneh semalam. Ia membolak-balikkan batu itu di tangannya, merasakan tekstur halus dan dinginnya permukaan giok."Ayo," gumam Ryan, memejamkan mata dan berkonsentrasi. "Bawa aku kembali."Namun, tak peduli seberapa keras ia mencoba, dimensi itu tetap tak terjangkau. Ryan bisa merasakannya, seperti bayangan samar di ujung kesadarannya, tapi ia tak bisa melangkah masuk.Menghela napas frustrasi, Ryan membuka matanya. "Sepertinya aku tidak cukup kuat," ia bergumam pada dirinya sendiri. "Aku harus bergegas dan berkultivasi! Aku akan membuat benda itu mengakuiku sebagai tuannya dalam b

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 17 - Salah Paham

    Keesokan paginya, suara kicauan burung dan deru lalu lintas yang mulai ramai menjadi latar belakang rutinitas pagi yang biasa. Namun, ketenangan itu segera terusik oleh suara langkah kaki yang tergesa-gesa. "Ryan, kau mau ke mana pagi-pagi begini?" tanya Adel saat melihat Ryan keluar dari kamar tamu dengan sebuah X-Banner di tangannya. Ryan tersenyum lebar, matanya berbinar penuh semangat. "Ah, Adel yang cantik. Aku akan memulai bisnis kecil-kecilan hari ini. Lihat, aku sudah menyiapkan bannernya!" Adel mengerutkan kening, memperhatikan tulisan besar yang tercetak di banner tersebut: "Dewa Pengobatan Ada Di Sini, Segeralah Berkonsultasi!". Seketika, wajahnya berubah masam. "Apa-apaan ini, Ryan?" tanya Adel, nada suaranya meninggi. "Kau bilang akan mencari pekerjaan yang layak. Tapi ini? Ini penipuan!" Ryan mengangkat alisnya, tampak bingung dengan reaksi Adel. "Hei, hei, tenang dulu, cantik. Apa maksudmu dengan penipuan? Aku benar-benar bisa menyembuhkan orang, kau tahu?" Adel

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 18 - Pembukaan

    Ryan melangkah mantap memasuki area jalan perbelanjaan di dalam taman Golden City, X-Banner tersampir di bahunya. Matanya menyapu deretan kios yang mulai bermunculan di kanan-kiri jalan setapak. Beberapa pedagang tampak sibuk menata barang dagangan mereka, sementara yang lain sudah mulai melayani pengunjung yang datang lebih awal.Ryan bukannya tidak bersedih atas ucapan Adel. Tapi ia hanya ingin berfokus untuk mencari uang demi meracik pil yang mendukung peningkatan ranah kultivasinya."Nah, di mana ya kiosku?" gumam Ryan, matanya menyipit mencari-cari di antara deretan kios yang tampak serupa.Setelah beberapa saat mencari, Ryan akhirnya menemukan kios kecil yang telah ia sewa. Dengan cekatan, ia mulai menata barang-barangnya dan mendirikan meja kecil sederhana di depan kios."Yosh, semuanya sudah siap!" Ryan menepuk tangannya puas, mengamati hasil kerjanya. Namun, senyumnya segera memudar ketika ia menyad

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 19 - Dianggap Penipu

    Suasana di depan kios Ryan semakin memanas. Kerumunan yang awalnya penasaran kini berubah menjadi massa yang marah dan curiga. Bisik-bisik sinis mulai terdengar di antara kerumunan. "Pasti dia hanya anak ingusan yang baru lulus SMA dan berpikir bisa menipu orang dengan omong kosongnya." "Aku bertaruh dia bahkan tidak bisa membedakan aspirin dengan vitamin C." "Mungkin 'pengobatan' yang dia maksud adalah memukul pasien sampai pingsan agar tidak merasakan sakit lagi." Suara-suara ini bercampur menjadi satu, menciptakan atmosfer yang semakin tegang dan berbahaya di sekitar kios Ryan. "Ini buruk, Nak Ryan akan mendapat masalah," kata Paman Zidane dengan cemas, matanya menyapu kerumunan yang semakin bertambah besar. Ryan, masih duduk dengan tenang di kursinya, mengamati situasi dengan seksama. Ia bisa merasakan ketegangan yang meningkat, tapi wajahnya tetap tak terbaca. Dalam hati, ia sedikit geli melihat reaksi orang-orang terhadap tarifnya yang memang sengaja ia buat tinggi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 20 - Pasien Pertama

    Dua gadis muda berdiri di hadapannya, namun satu di antaranya langsung mencuri perhatian Ryan.Gadis itu terlalu cantik.Meski mengenakan topi hitam yang menutupi separuh wajahnya, kecantikannya tak bisa disembunyikan. Bahkan Ryan, yang biasanya tenang, merasa sedikit terpana.Gadis cantik itu melirik spanduk Ryan, ekspresinya campuran antara ragu dan penasaran. "Permisi, apakah Anda benar-benar bisa menyembuhkan semua penyakit?" tanyanya dengan suara lembut.Ryan mengangguk mantap, senyum percaya diri tersungging di bibirnya."Baiklah, kalau begitu ikutlah bersamaku," ujar gadis itu dengan nada tegas yang mengejutkan Ryan.Belum sempat Ryan merespons, gadis berambut pendek di sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 21 - Pasien Pertama (II)

    Ryan melangkah masuk ke kamar di lantai dua, matanya langsung tertuju pada sosok pria yang terbaring lemah di ranjang. Tuan Besar Blackwood, ayah Melanie, tampak seperti bayangan dari dirinya yang dulu. Tubuhnya kurus kering, kulitnya pucat pasi, dan bibirnya telah berubah warna menjadi keunguan. Selang infus terpasang di lengannya, seolah menjadi penghubung terakhir antara hidup dan mati.Melanie berdiri di samping Ryan, matanya berkaca-kaca melihat kondisi ayahnya yang memprihatinkan. "Inilah ayahku," bisiknya lirih.Ryan mengangguk pelan, matanya menyipit saat ia mengamati Tuan Blackwood lebih dekat. Sebagai seorang kultivator Teknik Matahari Surgawi, Ryan bisa melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh orang biasa. Dan apa yang dilihatnya saat ini sungguh mengkhawatirkan.Aura kematian menyelimuti tubuh Tuan Blackwood, hampir menutupi seluruh dadanya. Ryan tahu, jika aura itu sampai mencapai kepala, bahkan kultivator tingkat tinggi pun tidak akan bisa menyelamatkannya."Bag

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 22 - Pasien Pertama (III)

    Melanie menatap ibunya yang baru saja diselamatkan Ryan dari percobaan bunuh diri. Napas lega keluar dari mulutnya, dan ia hendak mengucapkan terima kasih. Namun, kata-kata Ryan berikutnya membuatnya tertegun.Melanie merasakan kepalanya berdenyut. Berbagai pikiran berkecamuk dalam benaknya.'Bukankah kau hanya seorang penipu?' batinnya. 'Mengapa kau masih terus berbohong? Apakah kau bodoh? Tidak bisakah kau membaca situasi saat ini?'Namun, sebelum Melanie bisa mengutarakan pikirannya, ibunya, Nyonya Vira Blackwood, sudah bergerak lebih dulu. Wanita paruh baya itu mengangkat kepalanya, menatap Ryan tanpa berkedip. Tangannya menggenggam erat tangan pemuda itu."Kau... Apakah kau serius Anak muda?" Nyonya Blackwood berkata dengan suara bergetar. "Bisakah kau benar-benar menyembuhkan Jeremy?"Ryan mengangguk mantap, tanpa mengatakan apa-apa lagi. Keyakinan terpancar dari matanya, membuat Nyonya Blackwood sedikit tersentak.Tawa sinis Morris memecah ketegangan. "Ibu, bagaimana mungkin

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19

Bab terbaru

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 501 - Pedang Pembelah Langit

    "Muridku," suaranya bergema dalam kekosongan, "di dunia ini terdapat 3000 Dao Besar dan Dao Kecil yang tak terhitung jumlahnya! Sepanjang hidupku, aku menekuni Dao Pembantaian dan niat pedang."Pedang Suci Caliburn berdengung di tangannya, beresonansi dengan kata-katanya. "Pedang adalah raja dari segala senjata. Baik untuk menyerang maupun bertahan, tak ada yang menandinginya!""Pedang Pembelah Langit yang akan kuwariskan padamu memiliki tiga jurus. Setiap jurus mengandung hukum Dao Agung yang kusempurnakan. Jika kau memiliki kekuatan yang cukup, teknik ini mampu menghancurkan langit itu sendiri!""Itulah mengapa ia dinamakan Pedang Pembelah Langit!"Lelaki tua itu mengacungkan Caliburn tinggi-tinggi. Niat pedang yang terpancar darinya begitu pekat hingga membuat udara bergetar. Ryan bahkan bisa merasakan jantungnya berdegup kencang hanya dengan menatapnya."Jurus pertama–Naga Membelah Langit!" Pedang di tangannya bergerak bagai kilat, menciptakan bayangan naga raksasa yang meraung

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 500 - Latihan

    Sebagai kultivator yang baru mengenal enam ranah–Body Tempering, Qi Gathering, Foundation Establishment, Golden Core, Nascent Soul, dan Heavenly Soul–Ryan paham betul besarnya kesenjangan kekuatan mereka.Setiap ranah terbagi menjadi sembilan tingkat. Dan kini, sebagai kultivator Foundation Establishment, ia harus menghadapi praktisi ranah Nascent Soul!'Bagaimana mungkin aku bisa menang?' batinnya frustrasi.Seolah membaca pikirannya, lelaki tua itu melepaskan sinar pedang ke arah kepala Ryan. Dalam sekejap ia telah muncul di hadapan pemuda itu."Kau ingin tahu mengapa aku menggunakan ranah yang jauh lebih tinggi?" suaranya dalam dan berat. "Akan kuberitahu!""Dao Pembantaian berada di ambang hidup dan mati," lelaki tua itu melanjutkan dengan nada serius. "Dengan teknik ini, kau bahkan bisa membunuh mereka yang jauh lebih kuat darimu!"Dia menghentakkan pedangnya, menciptakan gelombang tekanan yang membuat Ryan terhuyung. "Jika kau mampu bertahan dari seranganku, kelak saat menghadap

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 499 - Ramalan Nasib Lucas

    Di sebuah bangunan megah nan misterius di Ibu Kota, Lucas Ravenclaw duduk dengan tenang sembari menyeka pedangnya yang berwarna merah darah. Pedang itu berpendar dengan energi qi yang tak kalah kuat dari Pedang Suci Caliburn.Meski tak melepaskan aura apapun, kehadirannya saja sudah menciptakan tekanan berat yang membuat orang biasa kesulitan bernapas.Di hadapannya, seorang lelaki tua berambut putih berlutut dengan tubuh gemetar. "Tuan Lucas, saya telah menyelidiki orang-orang yang mengikuti Anda hari ini. Mereka berasal dari Provinsi Riveria, namun asal-usul sebenarnya masih belum jelas.""Heh," Lucas Ravenclaw mendengus dingin. "Sudah bertahun-tahun berlalu, belum ada yang berani berbuat kurang ajar seperti ini. Apakah mereka ingin mati?""Terus selidiki. Begitu tahu siapa yang mengirim mereka, bunuh semuanya. Jangan sisakan satu pun."Lelaki tua itu mengangguk patuh sebelum teringat sesuatu. "Tuan Lucas, mengapa Anda tiba-tiba kembali ke Ibu Kota kali ini?"Lucas Ravenclaw meleta

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 498 - Kabar Lucas Ravenclaw

    Ryan melepaskan pelukannya dari Rindy dan duduk di sofa. Ia tak ingin membuat kedua gadis itu khawatir dengan menceritakan pertarungannya melawan Sergei Anri dan Departemen Penanggulangan Bencana Supranatural."Hanya urusan bisnis biasa," jawabnya santai. "Beberapa masalah kecil yang harus diselesaikan."Meski ekspresi kedua gadis itu menunjukkan ketidakpercayaan, mereka memilih tidak mendesak lebih jauh. Jika Ryan memilih menyembunyikan sesuatu, pasti ada alasannya.Ryan bangkit untuk mengambil segelas air. Saat meneguknya, ia teringat sesuatu yang penting."Ada yang harus kuberitahu pada kalian," ujarnya serius. "Aku perlu berlatih dalam isolasi selama sepuluh hari ke depan untuk sebuah terobosan penting dalam kultivasiku."Ia meletakkan gelasnya sebelum melanjutkan, "Selama sepuluh hari ini, aku akan mengurung diri di kamar lantai tiga. Galahad dan beberapa praktisi dari Guild Round Table akan berjaga di luar. Jika kalian perlu keluar, mereka harus menemani kalian.""Pengasingan

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 497 - Tanpa Ampun

    "Tuan Ryan, kumohon lepaskan ayahku!" jeritnya serak. Jika sang ayah tewas, Keluarga Anri akan kehilangan pilar pendukungnya!Meski merasa kasihan pada temannya, Juliana tetap berkata tegas, "Tuan Ryan, Anda tidak perlu mempertimbangkan perasaan saya. Dia pantas mati."Jika Sergei Anri dibiarkan hidup, dia pasti akan mencari kesempatan membalas dendam. Dan saat itu terjadi, keluarga Herbald pasti akan terseret.Melihat Juliana tak berniat campur tangan, Riselotte semakin putus asa. "Tuan Ryan, aku bersedia melakukan apapun! Kumohon lepaskan ayahku!""Membiarkannya pergi?" tanya Ryan tenang.Mendengar nada lunak itu, harapan membuncah dalam dada Riselotte dan Sergei Anri. "Ya, ya!" Riselotte mengangguk penuh semangat.Namun detik berikutnya, kilatan dingin melesat–kepala Sergei Anri terpisah dari tubuhnya."Mengapa aku harus mendengarkanmu?" suara Ryan bergema dingin memenuhi ruangan. "Jika kulepaskan dia hari ini, siapa yang akan melepaskanku di masa depan?""Tidak membunuhmu sudah m

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 496 - Membuat Perhitungan (II)

    "Berlutut dan bersiaplah untuk mati!" Ryan meraung murka. Naga darah melesat keluar dari tubuhnya, memancarkan niat membunuh yang mencekam.BRUK!Beberapa orang langsung berlutut ketakutan. "Grandmaster Ryan, masalah hari itu..."Namun sebelum kalimat mereka selesai, beberapa bilah angin telah melesat dari tangan Ryan. Darah berceceran saat tiga kepala menggelinding ke lantai–salah satunya bahkan sampai ke kaki Sergei Anri!"Situasinya gawat!" Sergei Anri dan kepala Keluarga Liege berteriak pada anak buah mereka. "Semuanya serang bersama! Hari ini dia mati, atau kita yang mati!"Tujuh hingga delapan praktisi menyerbu Ryan serentak. Namun Ryan kini berbeda dari kemarin–ia telah menerobos dan memakan Mutiara Spirit Domain. Siapa yang bisa menghentikannya?Tanpa menghunus Caliburn, Ryan menerobos ke tengah kerumunan. Dalam hitungan detik, daging dan darah berceceran di antara teriakan dan jeritan mengerikan.Tak seorang pun mampu menahan serangannya! Ke mana pun Ryan melangkah, kema

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 495 - Membuat Perhitungan

    Ryan melambaikan tangannya dan berjalan menuruni gunung. Pria tua berjubah hitam di Kuburan Pedang tidak punya banyak waktu lagi, jadi ia harus segera kembali ke Provinsi Riveria.Setelah itu, ia akan mengasingkan diri selama sepuluh hari untuk mewarisi Dao Pembantaian dari sang lelaki tua. Ryan yakin setelah itu, ia akhirnya bisa pergi ke Ibu Kota.Master Samadhi menatap sosok Ryan yang menjauh sebelum menggeleng pelan. Pintu kuil kembali tertutup rapat–siapa tahu berapa lama akan tetap begitu kali ini. Jika terbuka lagi, kemungkinan besar untuk membantu Ryan sekali lagi.Kembali ke ruang kultivasi, Master Samadhi meletakkan kotak pemberian Ryan di atas meja. Dia hendak melanjutkan kultivasinya namun entah mengapa merasa penasaran dengan isi kotak itu."Anak ini tidak mungkin memberiku ginseng biasa, kan?" gumamnya sambil mengepalkan tangan. Kotak itu melayang ke tangannya.Begitu tutupnya terbuka, aroma obat yang kuat menguar memperlihatkan enam butir pil di dalamnya. Mata Maste

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 494 - Alasan Samadhi Melindungi Ryan

    Master Samadhi menelan keterkejutannya dan tersenyum tipis. "Sepertinya aku meremehkanmu. Kau pasti punya banyak rahasia untuk bisa pulih secepat itu."Ryan menangkupkan tangan dan membungkuk hormat. "Terima kasih telah menyelamatkanku, Master Samadhi. Jika bukan karena Anda kemarin, saya pasti sudah tewas.""Itu tidak benar," Master Samadhi menggeleng. "Meski mengurung diri di kuil, aku tahu persis apa yang terjadi di luar. Kau telah menekan begitu banyak praktisi kuat sendirian–jelas bukan orang biasa. Tidak semudah itu membunuhmu."Dia tersenyum bijak. "Bahkan tanpa bantuanku, kau pasti masih bisa meloloskan diri.""Aku sudah memerintahkan orang menyebarkan berita bahwa akulah mengambil harta karun yang kau dapatkan semalam," Master Samadhi melanjutkan. "Dengan begitu, masalahmu ke depan akan lebih sedikit. Para bajingan itu hanya tahu menindas yang lemah dan takut pada yang kuat. Mereka tak akan berani menggangguku soal ini. Hanya ini yang bisa kulakukan untukmu sekarang."Ryan t

  • Pembalasan Tuan Muda Terkuat   Bab 493 - Menerobos Ranah Minor

    Sang lelaki tua membuka mulut hendak menjawab, namun kata-katanya tertahan di tenggorokan. "Lupakan saja," dia menggeleng. "Yang lain akan memberitahumu nanti. Dengan level kultivasimu saat ini, pengetahuan itu tak ada gunanya. Alih-alih membantu, itu justru akan mempengaruhi hati Dao-mu.""Dalam sepuluh hari ini, aku akan berusaha sekuat tenaga membantumu memahami Dao Pembantaian yang sesungguhnya."Selesai berkata, dia mengarahkan jarinya ke dahi Ryan sebelum mengulurkan tangan ke langit. Mutiara Spirit Domain melayang turun ke telapak tangannya yang keriput."Kita telah menyerap sebagian besar kekuatan mutiara ini," jelasnya. "Konsumsilah sekarang. Ini akan sangat bermanfaat bagi tubuh dan kultivasimu. Cobalah mencapai level berikutnya."Dia berhenti sejenak sebelum menambahkan, "Setelah membereskan urusan di Provinsi Greenery, segeralah kembali ke Provinsi Riveria. Waktuku tak banyak lagi.""Baik, Senior!"Ryan membuka mata,

DMCA.com Protection Status