Share

4. Bertemu Kembali

Author: Amy_Asya
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Wanita itu tidak memedulikan lagi keadaan rumah sakit yang ramai, atau orang-orang yang mulai menatap ke arahnya dengan wajah kebingungan.

Isi kepala Kayla saat ini penuh dengan pertanyaan, kenapa Andra melakukan ini padanya?

"Kayla!" panggil Alana ketika tidak sengaja melihat Kayla menangis.

Namun, Kayla tidak menjawab sama sekali. Dia ingin keluar untuk menghirup udara segar sekarang.

"Kay!"

Lagi, Kayla mengabaikan panggilan Alana. Dia hanya menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong. "Mas Andra mengkhianatiku?" lirihnya, pedih.

Saat wanita itu berjalan pelan seperti mayat hidup, dan tidak melihat jalan di depannya, Alana berteriak ketika sebuah mobil melaju dari arah berlawanan.


"Kay, awas!"

CIT! 

Suara gesekan antara ban mobil dan jalanan terdengar cukup kuat, hingga membuat perhatian orang-orang teralihkan.


Kayla yang terkejut langsung jatuh dengan tubuhnya yang gemerart. Tidak hanya itu, jantungnya juga berpacu cepat saat melihat jarak antara dirinya dan juga mobil yang tinggal beberapa senti lagi.

"Kayla, kamu nggak apa-apa?" Alana menghampiri Kayla yang duduk diam.

Tak lama setelah itu, pengemudi mobil yang hampir menabrak Kayla turun.

Pria yang mengenakan kacamata hitam itu, langsung duduk untuk memeriksa kondisi Kayla.

Tidak ada luka serius, tetapi wajah Kayla yang pucat menandakan jika wanita itu sangat terkejut.

"Sebaiknya kita masuk dan kamu bisa diperiksa lebih lanjut di dalam nanti."

Kayla mendongakkan wajahnya saat dia mendengar suara yang dia dengar beberapa saat yang lalu.

Dia adalah pria yang sama dengan yang Kayla tabrak pagi tadi di koridor rumah sakit.

"Maaf," ucap Kayla dengan suara bergetar. "Aku sedikit melamun tadi."


"Tidak masalah, tapi lain kali kamu harus hati-hati. Ayo, kita masuk dan periksakan dirimu di dalam."

"Aku baik-baik saja," tolak Kayla dengan halus.

Namun, pria itu menggeleng. "Lutut kamu berdarah. Kalau infeksi gimana?"

"Iya, Kay. Kita masuk dan periksa saja dulu. Kayanya kamu juga kelelahan." Alana ikut menimpali.

Pria berkacamata hitam itu mengangguk. "Mari aku bantu."


Tak lama, Kayla pun mendapat perawatan dari Alana.

Untungnya, tidak ada luka yang serius,. Anehnya, pria yang menabraknya tadi masih bersikeras agar Kayla menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

"Aku baik-baik saja, dan nggak perlu pemeriksaan seperti itu," tolak Kayla.

Pria itu seketika menghela napas berat. "Baiklah. Ini kartu namaku. Kalau terjadi apa-apa, segera hubungi aku."

Kayla hanya mengangguk pelan saat menerima kartu nama yang pria itu berikan. Namun, dirinya terkejut kala membaca nama pria itu.

"Sagara?" Suara Kayla terdengar begitu lirih, apalagi saat wanita itu menyebutkan sesuatu yang masih bisa Sagara dengar. "Gara?"

"Kamu bilang apa tadi?" Sagara mengalihkan perhatiannya. Dia langsung menatap Kayla dengan penuh tanda tanya, dan meminta Kayla untuk mengulangi kalimatnya.

"Eh, tidak. Maafkan saya, Tuan. Anda pasti cucu Tuan Wisnu yang banyak dibicarakan pagi tadi, bukan?" Kayla langsung membungkukkan tubuhnya dengan cepat sebagai tanda permintaan maaf.

Dia baru tahu jabatan dan siapa Sagara setelah melihat kartu namanya.

Tidak hanya itu, Kayla juga merasa tidak enak karena sudah menyulitkan Sagara beberapa kali.

"Kenapa bicaramu jadi formal begini? Abaikan saja statusku!"


"Tidak bisa seperti itu, Tuan. Sekali lagi maafkan saya."

Sagara hanya bisa menatap Kayla dengan datar, lalu setelah beberapa saat dia terlihat membuang napas dengan kuat. "Kalau seperti itu terserah padamu. Aku harus pergi. Jangan lupa hubungi aku jika terjadi cidera serius."

Kayla kembali membungkukkan tubuhnya ketika melihat Sagara pergi. Sekarang wanita itu hanya bisa melihat punggung Sagara dengan rasa penyesalan.

Dia sudah terlibat kekacauan beberapa kali dengan cucu Tuan Wisnu itu, dan entah apa yang akan Sagara pikirkan tentang dirinya.

Anehnya ... kala membicarakan tentang Sagara, Kayla menjadi sedikit lupa dengan Andra.

Ada apa ini?

Di sisi lain, Sagara pun tampak tak tenang setelah bertemu dengan Kayla.

Dia segera menghubungi seseorang begitu tiba di kediaman Dewanta.

Namun, suara pria tua yang menyapanya--menydadarkan Sagara dari lamunan.

"Kamu dari rumah sakit?"

"Kakek. Aku tidak melihat keberadaan Kakek di sini." Sagara tersenyum tipis dan langsung menghampiri Wisnu Dewanta yang sedang duduk di kursi goyang, di depan teras dengan membaca buku.

"Aku tanya, Saga. Kamu dari rumah sakit?"

"Iya, Kek. Ada laporan tentang rumah sakit. Jadi, aku langsung ke sana."

"Setelah tiba dari Belanda?" Wisnu meletakkan buku yang sedang dia baca, kemudian dia menggeleng dengan helaan napas panjang melihat Sagara, cucu sulungnya. "Seharusnya kamu pulang dulu, bukannya langsung bekerja dan membuat kunjungan ke rumah sakit. Mereka pasti terkejut."

"Itu memang tujuanku, Kek." Sagara melepaskan dasi yang melekat di lehernya. "Aku mendapatkan laporan kalau rumah sakit itu, menyalahkan gunakan kekuasaan. Mereka mengganti obat yang seharusnya berasal dari D&W Farmasi dengan obat yang berasal dari perusahaan lain."

"Terus kamu dapat buktinya?"

"Tim audit masih memeriksa di sana, tapi aku yakin laporan dari orang-orangku tidak salah," jawab Sagara yakin.

Dia memang lebih banyak menghabiskan waktu di Belanda, tetapi bukan berarti Sagara tidak tahu apa pun tentang yang terjadi di sini.

"Baiklah. Kalau begitu sebaiknya kamu masuk, dan istirahat dulu."

Bukannya menuruti perkataan sang kakek, Sagara kembali melihat ke pergelangan tangannya. "Aku mampir hanya untuk menyapa Kakek saja. Kalau begitu aku pamit."

"Kamu mau ke mana lagi? Baru pulang langsung bekerja tanpa henti seperti ini. Kalau tau seperti ini, aku tidak akan pernah menyuruhmu pulang."

Sagara hanya tersenyum kecut mendengar ocehan kakeknya. Tanpa ingin mendengar lebih jauh lagi, Sagara segera membungkuk dan menyalami tangan Wisnu.

"Dasar anak nakal!" umpat sang kakek, kesal.


Sagara hanya tersenyum sopan an berlalu meninggalkan kediaman keluarga Dewanta. Pria itu kembali masuk ke dalam mobil.

Namun, sebelum mobilnya kembali berjalan, tiba-tiba saja ponsel pria itu berdering dan menunjukkan nama seseorang yang sejak tadi dia tunggu.

"Ga, lo balik ke Jakarta?"


"Ya. Gue boleh minta tolong?" Tatapan Sagara menerawang ke depan. Dia kembali teringat dengan wanita bernama Kayla di rumah sakit tadi.

"Ada apa?"

"Cari tahu tentang wanita bernama Kayla yang bekerja di rumah sakit milik D&W Farmasi. Semua yang bernama Kayla, tanpa terkecuali!" titahnya, lalu mengendarai mobilnya kembali menuju suatu tempat.

Hanya saja, matanya justru tertuju pada salah trotoar yang dilewatinya.

Kayla, perempuan yang mengusik pikirannya sejak tadi, ada di sana!

Dan wajahnya tampak menyedihkan... seperti tadi.

Related chapters

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   5. Sagara

    Setelah selesai bekerja seprofesional yang dia bisa, Kayla memilih berjalan kaki untuk pulang ke rumah. Padahal jarak dari rumah sakit menuju rumahnya terbilang cukup jauh.Dia bahkan menolak pergi ke kafe yang sebenarnya dia ingin kunjungi bersama Alana.Jujur, Kayla ingin seorang diri.Dia juga tidak mau pulang ke rumah itu atau bertemu dengan Andra.Tapi kalau dia tidak pulang, Kayla mau tidur di mana malam ini?"Dia bilang tidak mau punya bayi. Jadi, itu alasannya tidak mau punya bayi." Kayla menatap sepatunya dengan air mata tergenang.Tangis yang sedari tadi ditahannya, kembali luruh.Wanita itu berjongkok di tepi trotoar, seraya menutup wajah dengan kedua tangannya.Dia merasa sendirian.Kayla tak berani menceritakan ini pada siapapun, bahkan Alana.Mau taruh di mana wajahnya? Padahal baru pagi tadi dia membanggakan Andra—suaminya yang ternyata brengsek itu.Dan Andra ... suaminya itu dulu berulang kali mengatakan jika dia mencintainya, tetapi kenapa dia bisa berselingkuh seper

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   6. Bertengkar

    "Tidak, Tuan. Suamiku yang membeli rumah ini.""Suami?" Sudut alis Sagara terangkat ketika mendengar jika Kayla sudah mempunyai suami. "Suamimu pasti punya jabatan tinggi di tempat pekerjaannya. Kalau begitu, aku permisi dulu. Maaf karena sudah lancang bertanya tentang rumahmu."Kayla kembali menggeleng dengan senyum tipis. Senyum yang langsung membuat Sagara merasakan dejavu."Tidak, Tuan. Saya mengerti. Anda pasti takut saya melakukan pekerjaan yang aka merugikan rumah sakit, bukan?"Sagara terdiam. Padahal dia tidak berpikir seperti itu. Dia bertanya karena memang benar-benar penasaran."Kalau suamimu melihat dan salah paham, kabari saja aku. Aku tidak mau dicap sebagai pria perebut istri orang. Kamu masih menyimpan kartu namaku, kan?"Kayla mengangguk dengan senyum yang dipaksakan. Andra tidak akan marah atau berhak untuk melakukan hal itu kepadanya.Sebab pria itu sudah berbuat hal yang di luar batas.Tanpa berpamitan lagi, Sagara segera menutup kaca mobilnya dan berlalu begitu s

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   7. Perpisahan Sepihak

    "Apa? Kamu gila, ya?" hardik Andra dengan napas naik turun. Dia begitu emosi begitu mendengar Kayla memintanya untuk meninggalkan Adelia. "Adel baru saja melahirkan. Lalu kamu minta aku buat ninggalin dia dan bayi kami? Kamu punya otak nggak, sih, Kay?"Kayla menahan tangannya yang gemetar saat mendengar jawaban Andra.Bukan! Bukan jawaban seperti ini yang dia mau.Apa Kayla salah mengenai permintaannya pada Andra? Biar bagaimana pun Kayla masih berhak untuk Andra. Pria itu masih suami sahnya, dan Kayla berharap mereka bisa memperbaiki hubungan yang sudah rusak ini."Kamu yang lebih nggak punya otak dan perasaan, Mas. Aku ini istri kamu, aku juga bisa kasih kamu anak, tapi kenapa kamu malah berbuat zinah dengan wanita seperti itu?"Plak!Kali ini Andra yang menampar pipi Kayla dengan kuat karena berpikir jika wanita itu sudah melewati batas.Sementara itu, Kayla menyentuh pipinya dengan perasaan bercampur aduk. Ini adalah pertama kalinya Andra melakukan kekerasan seperti ini, dan itu s

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   8. Putus Asa

    Mendengar ucapan Andra yang seperti petir di siang hari, Kayla hanya bisa menggeleng lemah. "Mas, kamu menceraikan aku tanpa berpikir panjang lagi hanya karena wanita murahan seperti itu?" Mata Andra langsung menatap nyalang ke arah Kayla. "Sudah berapa kali kukatakan, jangan menganggap Adelia wanita seperti itu, Kay! Sekarang kita sudah tidak punya hubungan apa pun lagi, dan ingat, Adelia itu istriku." "Istri?" Satu pertanyaan itu lolos dari bibir Kayla dengan hati yang hancur berkeping-keping. "Jadi, kalian sudah menikah di belakangku? Itu sebabnya kamu tidak terima aku mengatai kalian berzina? Kalau seperti itu kenapa kamu masih meminta izinku untuk menjadikan dia seorang madu, Mas?!" teriak Kayla putus asa. Andra sudah mencuranginya sejauh ini, dan Kayla masih berusaha menganggap jika suaminya tidak mungkin sejahat itu. "Silakan kemasi barang-barangmu, Kay. Ini rumahku, tinggalkan tempat ini, dan semua urusan perceraian biar aku yang urus. Aku mau cepat-cepat meresmik

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   9. Wanita Gila

    Kayla mendongakkan wajah, merasakan setiap rintik hujan yang membasahi tubuh. Hujan ini terasa begitu damai. Akankah ini menjadi hujan terakhir bagi Kayla? Pikiran Kayla benar-benar buruk. Wanita itu tidak tahu tujuan hidupnya lagi sekarang, setelah dihancurkan oleh Andra menjadi butiran debu. Mata wanita itu menatap--menerawang ke arah lalu lalang lalu lintas yang tampak ramai. Kendaraan banyak yang mengebut karena hujan yang semakin deras. Tanpa banyak berpikir lagi, kaki Kayla melangkah ke depan. Mungkin ini akan benar-benar menjadi hujan terakhirnya. Namun, saat wanita itu berdiri di tengah jalan, tiba-tiba saja sepasang tangan besar menariknya dengan keras, menuju pinggiran. "Kamu gila!" bentak pemilik tangan yang membuat Kayla langsung menengadahkan pandangannya. "Tuan Saga," panggil Kayla dengan mata mendelik. Dia terkejut. "Kamu punya otak itu dipakai, Kayla! Apa kamu nggak berpikir bagaimana perasaan orang yang nggak sengaja nabrak kamu di jalanan n

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   10. Sudah Punya Pacar

    "Kayla!" panggil Bu Arum terpekik saat melihat Kayla berdiri basah kuyup di depan pintu. Waktu sudah hampir tengah malam, dan wanita paruh baya itu tidak tau alasan apa yang membawa Kayla sampai ke sini. "Rico!" panggil Bu Arum dengan berteriak. Dia segera membawa Kayla masuk. "Kamu kenapa, Nak? Rico, cepat ambil handuk! Kak Kayla kebasahan." Tidak lama setelah itu, seorang anak laki-laki berusia sepuluh tahun berlari, diikuti oleh beberapa anak lainnya dengan membawa handuk yang Bu Arum minta. Bu Arum tidak banyak bertanya. Dia segera membantu Kayla dengan cara mengeringkan rambut wanita itu yang sudah basah. Melihat mata Kayla yang sembab, wanita paruh baya itu sudah tahu jika ada yang tidak beres. "Kak Kayla kenapa, Bu?" "Kalian masuk aja, dan tidur lagi. Kak Kayla cuma kecapekan." Tidak ada bantahan. Anak-anak itu segera kembali masuk ke dalam kamar setelah melihat Kayla hanya diam saja. "Kayla--" "Aku boleh menginap di sini, Bu?" tanya Kayla yang pada ak

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   11. Kabar Mengejutkan

    Sagara bisa lepas dari rencana perjodohan sialan itu berkat kebohongannya. Sekarang masalah lain timbul, dan memaksa Sagara harus memutar otak untuk memenuhi permintaan Sang kakek. "Kamu punya pacar?" Sagara mengangguk cepat. Dia sama sekali tidak gugup seolah sudah terbiasa berbohong. "Kalau begitu, bawa dia kemari. Baru aku percaya kalau kamu sudah punya pacar." "Tapi, Kek," keluh Sagara yang langsung terkejut dengan permintaan Tuan Wisnu. "Kalau kamu menolak, aku anggap berbohong. Bawa dia kemari, dan aku baru akan berhenti merencakan perjodohan ini." Sagara meremas rambutnya dengan gusar. Sekarang dia harus mencari wanita yang mau menjadi pacar bohongan. Sebab pada kenyataannya, Sagara tidak punya seorang kekasih yang bisa dia kenalkan kepada Tuan Wisnu. Bagaimana mau punya kekasih? Sagara baru tiba sehari di sini. "Sialan!" Pria itu memukul kemudi mobilnya dengan kesal. Di saat yang bersamaan, ponselnya bergetar menandakan ada pesan yang masuk. Daffa

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   12. Dendam

    Plak! Suara tamparan itu terdengar nyaring hingga membuat perhatian beberapa orang teralihkan, begitu juga dengan Sagara. Pria itu langsung berbalik dan menatap Andra yang sedang memegang pipi dengan tatapan yang tak bisa dibaca. Hanya tangan pria itu yang tampak mengepal kuat. "Alana, beraninya kamu!" bentak Andra dengan wajah merah menahan malu. "Dasar laki-laki brengsek! Jadi, selama ini kamu selingkuh di belakang Kayla? Apa jangan-jangan Kayla tidak masuk karena sudah tahu semua ini?" sinis Alana dia menatap wanita yang berdiri congkak di samping Andra. "Dan kamu ... dasar wanita nggak tau malu! Pelakor!" "Alana, jaga ucapan kamu. Dia bukan pelakor, dia istriku. Lagipula aku dan Kayla sudah memutuskan untuk berpisah." Lagi-lagi Alana dibuat terkejut dengan ungkapan Andra yang terkesan tak tau malu. "Berpisah? Oh, sialan! Kalian berdua benar-benar brengsek, nggak tau malu." "Alana--" Tangan Andra terangkat ke udara ingin membalas perkataan Alana, tetapi tidak j

Latest chapter

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   47. Permintaan Aneh Daffa

    “Aku nggak tau kalau kamu ada kamu tadi kedatangan tamu. Seharusnya kamu bilang kalau ada Daffa.” Setelah mendengar suara pintu tertutup dan Daffa sudah pergi, Kayla memberanikan diri menegur Sagara.Dia takut Daffa akan berpikir buruk tentang dirinya. Apalagi Kayla sadar jika keluarga besar Sagara sepertinya belum sepenuhnya setuju pernikahan mereka.“Dia cuma mampir sebentar. Aku pikir kamu sudah tidur.”Kayla hendak menyangkal, tetapi saat dia melihat ruang kerja Sagara yang terbuka, Kayla memutuskan untuk tidak melanjutkan kembali pembicaraannya.“Aku haus,” tutur Kayla yang langsung berjalan menuju dapur dan mengambil air minum. "Makanya aku keluar, dan terus lihat kamu sama Daffa."Wanita itu meneguk air dari botol langsung. Dia merasa cukup panas setelah mendengar apa yang Daffa katakan sebelum pulang tadi. Keponakan? Bayi? Ingatannya kembali melayang ke kehidupan pernikahan sebelum bersama Sagara. Dulu, dia sampai tidak berani menyinggung apa pun yang berkaitan dengan bayi

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   46. Kegiatan Suami Istri?

    “Kayla, aku ... maksudku kenapa kita harus membahas tentang perpisahan sekarang?" Sagara membuang wajahnya begitu mendengar apa yang Kayla bicarakan. Perpisahan? Bahkan sedetik pun Sagara tidak pernah memikirkan tentang hal itu. "Bukankah itu sudah pasti?""Tapi, Kayla--"Kayla menggeleng yang langsung membuat ucapan Sagara terhenti. Wanita itu menepuk bahu Sagara berulang kali, kemudian bangkit dan pergi meninggalkan pria itu begitu saja. Dia tidak mau mendengar apa pun dari Sagara sekarang. Bukan tanpa alasan, Kayla hanya tidak ingin Sagara melihat sisi lemah dari dalam hidupnya. Melihat sang istri yang meninggalkannya begitu saja, membuat Sagara berdiri dan menyusul wanita itu. Pria itu tampak kebingungan, dan ingin memanggil, sebelum suara pintu tertutup membuat gerakan tangannya terhenti.Bruk!Tangan Sagara melayang di udara. Dia ingin mengetuk dan bertanya tentang apa yang terjadi sebenarnya, atau yang Kayla rasakan sekarang, tetapi dia kembali ingat. Sikap dingin wanita

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   45. Jangan Terlalu Baik

    Brak!Suara jas yang dilempar di atas kursi itu terdengar jelas. Andra menarik dasi yang dia kenakan dengan terus mendengus, marah.Sementara itu, Adelia hanya diam melihat suaminya pulang dalam keadaan marah. Dia tidak berniat untuk bertanya mengenai apa pun, sebelum Andra menceritakan masalahnya sendiri.“Sialan! Brengsek!” maki Andra dengan melemparkan dasinya. Egonya tidak terima melihat bagaimana hidup Kayla sekarang.Wanita itu menikah dengan orang yang punya status sosial jauh di atasnya?Tidak!Bukan ini yang dia mau. Sejak pertama kenal dengan Kayla, dia tidak pernah melihat wanita itu memiliki posisi yang kebih tinggi darinya. sekarang apa?“Brengsek!”“Kamu kenapa, sih, Ndra?” tanya Adelia tak tahan mendengar suaminya terus mengumpat. “Kamu nggak lihat ada anak kita di sini. Nggak bagus mengumpat di depan anak kecil begitu.”“Diam kamu!” bentak Andra dengan mata melotot. Pernikahan mereka memang sedang panas, sejak dia bertemu dengan Kayla terakhir kali. “Kamu kalau nggak b

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   44. Pria Tak Tahu Malu

    “Kamu gila, ya?” bentak Kayla begitu orang yang membungkam mulutnya itu melepaskannya, dan darahnya semakin mendidih setelah tahu siapa pelakunya. “Kamu yang gila, Kay.” Wajah Andra tampak memerah karena amarah. Napas pria itu juga terllihat naik turun. Sejak tadi, dia ingin bicara secara langsung dengan Kayla, dan siapa sangka keberuntungan berpihak kepadanya. Saat dia melihat Kayla berjalan di depannya tadi, Andra tidak berpikir panjang lagi. “Jadi, ini alasan kamu mau bercerai dengan aku. Kamu menargetkan laki-laki itu dari awal?”Mata Kayla membelalak mendengar apa yang Andra katakan. Apa pria itu lupa ingatan? “Kamu yang ngajak aku cerai. Lagi pula kamu juga sudah menikah sama wanita itu. Jadi, kenapa aku nggak boleh menikah sama Sagara?” tanya Kayla, menantang.Semakin lama, dia semakin tidak mengerti dengan jalan pikiran Andra. Mengapa setelah tahu ada pria lain bersamanya, pria itu semakin kesetanan?“Tapi, bukan harus dia juga—

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   43. Bukan Wanita Penggoda

    Melihat bahwa Kayla lah yang benar-benar naik, dan menyambut uluran tangan Sagara dengan senyum lebar, Andra langsung merasa gelisah. Pria itu mengusap keringatnya dengan tangan gemetar. Tidak hanya dirinya yang terkejut dengan kemunculan Kayla sebagai istri dari pemimpin baru mereka, beberapa teman kerjanya yang juga tahu bagaimana hubungan wanita itu dengan Andra dulu, tampak cukup terkejut. Beberapa suara pelan mulai terdengar, membuat Andra semakin tidak nyaman. Pria itu berdiri, berniat untuk meninggalkan tempat ini, tetapi Hendra mencengkeram tangannya. “Itu Kayla, kan?” Semua teman-teman Andra memang belum ada yang tahu tentang perceraiannya dengan Kayla. Pria itu memang tidak pernah menceritakan apa pun karena tidak ingin reputasinya menjadi buruk. “Andra, itu Kayla istri kamu, kan?” tanya Hendra sekali lagi dengan kening berkerut. “Ka-kami sudah berc

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   42. Istri Sagara Dewanta

    Pesta yang ditunggu-tunggu oleh keluarga besar D&W Company akan diadakan petang ini. Di pesta ini, pemimpin baru mereka akan diumumkan secara resmi.Sagara Dewanta, nama yang disebut banyak pihak akan menggantikan posisi Haris Dewanta untuk memimpin D&W Company ke depannya.Ada beberapa dari mereka yang sudah pernah melihat dan bertemu langsung dengan Sagara, ada juga yang hanya pernah mendengar nama pria itu sekilas.Desas-desus dari banyak karyawan mulai terdengar. Mereka mulai membicarakan bagaimana rupa dari seorang Sagara Dewanta.“Aku pikir Tuan Daffa yang akan menggantikan posisi ayahnya, tapi ternyata bukan.”“Benar. Aku juga nggak tau kalau ternyata Tuan Wisnu punya cucu lain selain Tuan Daffa.”“Kira-kira dia lebih ganteng nggak ya dari Tuan Daffa?”Daffa berdeham saat mendengar ocehan dari para karyawan wanita itu. “Eh, maaf, Tuan.” Salah satu karyawan tadi langsung menundukkan kepalanya dengaan waja

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   41. Dokter Cinta?

    Malam itu Andra pulang dengan rasa gelisah, apalagi setelah mendengar semua tentang CEO di baru tempatnya bekerja. Dia memang tidak pernah tahu tentang cucu Tuan Wisnu yang tinggal di luar negeri itu. Hanya sekilas kabar burung saja yang selama ini didengar para karyawan D&W Company. “Kamu kenapa?” tanya Adelia tanpa menoleh sama sekali. Dia masih marah karena pertengkaran mereka kemarin. “Nggak kenapa-napa.” Adelia mengerutkan keningnya sebentar, kemudian menggeleng sebelum melenggang pergi meninggalkan suaminya begitu saja. Dia tidak mau peduli lagi dengan pria itu. Sementara itu, setelahn Adelia pergi, Andra hanya bisa mendesah kasar. Pria itu merebahkan tubuhnya ke belakang untuk meregangkan ototnya yang terasa kaku. Sekarang dia hanya berharap jika nasib baik masih berpihak kepadanya. *** Kayla menjatuhkan semua

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   40. Ternyata Andra....

    Sagara secara resmi telah ditetapkan sebagai pemimpin baru dari D&W Company, melalui rapat dewan direksi. Sebagai pemegang saham tunggal, tentu tidak ada yang akan menentang keputusan Tuan Wisnu. Apa lagi, saham yang dimiliki Sagara memang lebih besar dari yang dipunya oleh Harris. Seluruh perusahaan menyambut baik kabar ini. Mungkin di sisi lain, akan ada yang merasa kehilangan karena semenjak Haris Dewanta memimpin, pria paruh baya itu dikenal cukup baik. Namun, semua itu tidak menjadi penghalang bagi keputusan semua keluarga Dewanta. Sudah saatnya mereka memiliki pemimpin baru, agar visi misi perusahaan terus berjalan, bahkan menciptakan inovasi baru. Sagara membungkukkan tubuhnya sebagai tanda hormat kepada dewan direksi. Dia sudah memikirkan ini secara matang, dan menyakini bahwa keputusannya itu sudah benar. Bibir pria itu mengembang sempurna begitu semua dewan direksi per

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   39. Nyonya Dewanta Sungguhan!

    Sagara pulang dengan bayang-bayang tentang masa lalunya. Dua puluh tahun lalu, saat dia masih berusia delapan belas tahun, keluarga mereka mengalami kecelakaan yang membuat Sagara harus kehilangan kedua orang tuanya. Sejak hari itu, hidup pria itu hancur tak bersisa. Ayah dan ibunya adalah dunia bagi Sagara. Lalu, setelah dunianya pergi bagaimana hidup pria itu bisa baik-baik saja? Semuanya dimulai sejak hari itu. Sagara yang dulunya adalah anak yang aktif, dan ceria berubah menjadi sosok yang muram. Setiap hari hanya dia habiskan untuk tidur, atau membaca buku saja. Namun, saat Sagara mulai bangkit, paman dan kakeknya membuat keputusan yang berakhir membuat dia membenci semua orang-orang di keluarga Dewanta. Bagaimana mereka bisa mengirim Sagara yang sedang berduka ke negeri orang, hanya dengan seorang pengawal dan pengasuhnya saja? “Sagara!” panggil Kayla yang membuat pria itu terhenyak. Sejak kembali dari kediaman Dewanta tadi, Sagara memang banyak diam. Entah apa yang seda

DMCA.com Protection Status