Share

Bab 84

Bunyi dentingan besi dan juga patahan kayu terdengar nyaring. Ansel meratakan semua anak panah yang tertuju ke arahnya dengan menggunakan pedangnya.

Namun, jumlah itu terlalu banyak, dia sedikit kewalahan. Dan secara tak sengaja, salah satu anak panah menggores tipis wajah Ansel.

Desingan anak panah itu berakhir. Ada beberapa prajurit Ansel yang terluka karena panah tersebut. Juga, sepertinya Richard mendapatkan luka gores di lengannya.

Ansel mengangkat kepalanya, mengusap pelan pipinya yang mengeluarkan darah. Setelahnya, pandangan Ansel tertuju lurus ke arah Owen yang kini sudah memacu kudanya untuk berlari jauh di tengah-tengah pasukannya.

Owen tak peduli jika kuda itu bahkan menginjak prajuritnya sendiri. Yang ada dalam pikirannya saat ini adalah, dia harus pergi secepatnya dari medan perang tersebut.

Tapi semakin keras Owen melecut kudanya, semakin ketakutan dia. Sebab Ansel kini berlari mengejar dengan kuda hitamnya.

Lagipula, pandangan Owen terbatas karena hari yang sudah meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status