Selesai berbicara, Jimmy mengeluarkan ponselnya dan menelepon untuk memanggil orang.“Gawat ....” Saat melihat situasi ini, ekspresi Angelina langsung berubah. Perusahaan Tangel sangat terkenal di dunia bisnis. Dia pernah mendengar reputasi perusahaan itu dan tahu bahwa mereka bukanlah orang yang bisa disinggung seenaknya.Keluarga Gustari memang termasuk keluarga yang cukup berpengaruh di dunia seni dan budaya. Aset keluarga mereka juga paling tidak mencapai ratusan miliar. Namun, dibandingkan dengan Keluarga Tangel yang memiliki aset puluhan triliun, Keluarga Gustari masih kalah jauh.Owen memang menguasai keterampilan seni bela diri. Namun, Angelina juga tahu Owen hanyalah seorang anak yatim yang tidak memiliki apa-apa. Baik dirinya maupun Owen tidak mungkin bisa melawan Perusahaan Tangel yang begitu besar.“Owen, ayo kita pergi!” kata Angelina sambil buru-buru menarik lengan Owen. Dia berencana untuk meninggalkan tempat ini sebelum orang yang dipanggil Jimmy tiba. Dengan begitu, me
“O ... Owen!” Fandi melirik ke arah yang ditunjuk Jimmy, lalu langsung ketakutan. Beberapa hari yang lalu, dia juga hadir saat Julius dan Owen berselisih. Sebab, dia adalah salah satu dari dua pengawal yang dibawa Julius hari itu. Waktu itu, dia sudah pernah bertarung dengan Owen. Meskipun basis kultivasinya sudah mencapai tahap puncak Alam Hogana, dia malah langsung dikalahkan Owen hanya dengan satu serangan.Bukan hanya begitu, Keluarga Aulion juga mengutus seorang petarung tahap menengah Alam Mugana untuk melawan Owen. Namun, petarung itu juga tidak bisa menahan satu pun serangan Owen. Pada akhirnya, Albert yang merupakan putra kedua Keluarga Aulion juga ketakutan hingga berlutut meminta ampun dan mematahkan sebelah lengannya sendiri agar nyawanya terselamatkan.Fandi sudah menyaksikan sendiri seluruh kejadian itu. Jadi, tidak ada yang lebih jelas mengenai kehebatan Owen daripada dirinya. Sekarang, Jimmy malah menyinggung tokoh mengerikan seperti Owen. Dapat dibayangkan seberapa tak
“Jimmy, aku sudah pernah bertemu dengan Owen sekali. Dia seharusnya bukan orang yang kejam. Cepat berlutut dan minta maaf padanya! Asalkan sikapmu tulus, tokoh terkemuka sepertinya nggak bakal memperhitungkannya denganmu ...,” jawab Julius dengan tenang. Namun, dia masih merasa agak gelisah.“Oh ... oke.” Setelah memutuskan sambungan telepon, kedua kaki Jimmy langsung gemetar. Semua kearoganannya tadi sudah lenyap.Saat melihat situasi ini, semua orang yang ada di sekitar langsung merasa sangat bingung.“Aneh banget. Kenapa Tuan Jimmy masih belum menyuruh bawahannya bertindak sampai sekarang?”“Mana kutahu! Apa dia menelepon tokoh besar yang bersangkutan agar dia bisa sepenuhnya menghabisi orang itu?”“Emm, mungkin saja!”Saat melihat Jimmy masih belum bertindak, semua orang terlihat bingung. Mereka menebak bahwa Jimmy menelepon pihak polisi atau semacamnya untuk melapor terlebih dahulu supaya terhindar dari kerepotan yang tidak diperlukan setelah dia menghabisi Owen. Namun, situasi J
“Tuan Owen, maafkan aku yang sudah menyinggungmu tadi. Aku harap kamu bisa bermurah hati dan mengampuniku,” ucap Jimmy sambil bersujud.“Kenapa? Bukannya tadi kamu bilang mau menghabisiku? Kok tiba-tiba berubah pikiran?” tanya Owen sambil mengangkat sebelah alisnya. Dia menebak bahwa Jimmy sudah mengetahui identitasnya. Oleh karena itu, sikapnya baru tiba-tiba berubah 180 derajat.“Nggak, nggak. Tadi aku cuma sembarangan bicara. Aku memang pantas mati. Aku harap Tuan bisa memaafkanku ....” Jimmy langsung berkeringat dingin, lalu menampar dirinya sendiri beberapa kali. Sikapnya dalam meminta maaf terlihat sangat tulus.Saat melihat adegan ini, semua orang langsung geger.“Si ... siapa sebenarnya pemuda itu? Kenapa dia bisa membuat Tuan Jimmy berlutut untuk meminta maaf dan menampar dirinya sendiri? Apa dia itu tokoh terkemuka yang jauh lebih hebat daripada Keluarga Tangel?”“Emm, seharusnya begitu. Sepertinya kita sudah terlalu meremehkannya tadi!”Semua orang menatap Owen dengan terkej
“Terima kasih atas kemurahan hati Tuan. Kami janji nggak akan mengulanginya lagi ....” Jimmy dan yang lainnya langsung merasa lega dan baru berani berdiri. Tak terasa, baju mereka sudah dibasahi keringat dingin.Terutama Jimmy, dia sudah mendengar dari ayahnya bahwa setelah Albert menyinggung Owen, dia bukan hanya harus berlutut untuk minta maaf, tetapi juga harus mematahkan sebelah lengannya. Saat ini, Owen tidak mematahkan lengannya dan langsung mengampuninya. Hal ini membuatnya merasa sangat lega dan gembira.Tentu saja, Jimmy tidak tahu bahwa Owen mengampuninya semudah ini karena dia adalah orang biasa, bukan praktisi seni bela diri. Selain itu, dia juga meminta maaf dan mengaku salah tepat waktu. Oleh karena itu, Owen yang merupakan petarung Alam Mugana tidak ingin mengandalkan kemampuan bela dirinya untuk menindas Jimmy.“Cepat bayar gaji Nona Venty. Selain itu, dia sudah ditampar tanpa sebab, kalian harus membayar ganti rugi atas trauma yang dialaminya,” ujar Owen dengan dingin.
Venty berkata dengan ekspresi penuh rasa terima kasih, lalu membungkukkan tubuhnya ke arah Owen dan Angelina."Nggak perlu sungkan, ini hanya hal kecil saja," ucap Owen sambil tersenyum. Dia tidak menyangka Venty datang mengejar mereka hanya untuk berterima kasih."Kak Owen, Kak Angelina, aku nggak bisa membalas budi kebaikan kalian. Aku mau mentraktir kalian makan siang sebagai ucapan terima kasih. Apa kalian punya waktu sekarang?" tanya Venty dengan malu dan ekspresinya tampak sedikit berharap."Nggak perlu lagi," ucap Owen sambil menggelengkan kepala dan menolak niat baik Venty.Owen bisa melihat bahwa Venty adalah seorang mahasiswa yang bersekolah sambil bekerja. Jadi, dia tidak ingin membuat Venty menghabiskan uang untuk mereka."Tapi …." Venty pantang menyerah."Venty, sebenarnya itu memang nggak perlu. Kami masih punya urusan lain, jadi masalah makan ini kita bicarakan lagi kalau ada kesempatan, ya," kata Angelina sambil tersenyum dengan ramah.Integritas dan sikap Venty barusan
"Sebelumnya, kamu bilang mau mengakuisisi Grup Ratu Kosmetik. Kalau kamu memang mampu, keluarkan uangnya. Aku justru mau melihat apakah kamu hanya membual saja atau benaran," pungkas Angelina sambil memutarkan matanya kepada Owen.Angelina sangat mengerti kondisi Owen sehingga dia tidak merasa bahwa Owen mampu mengeluarkan uang dengan jumlah fantastis sebesar 10 hingga 12 triliun itu. Ini sama sekali tidak realistis!"Aku akan mencoba yang terbaik untuk hal ini. Paling lambat besok, aku akan memberikan kepastian untukmu," ucap Owen sambil menghela napas."Oke, aku tunggu. Aku beri tahu kamu lebih dulu, ya. Kalau kamu nggak bisa mengeluarkan uang untuk mengakuisisi Grup Ratu Kosmetik, kamu harus setuju untuk membantuku membujuk Theresa dan berusaha untuk membuatnya berubah pikiran," ucap Angelina sambil tersenyum nakal.Angelina sama sekali tidak menaruh harapan kepada Owen yang mampu mengakuisisi Grup Ratu Kosmetik. Dia hanya berharap Owen bisa membantu untuk membujuk Theresa. Adapun a
"Theresa adalah saingan cintaku, aku nggak mungkin membantunya!" ucap Yura dengan ekspresi kesal dan langsung menolak permintaan Owen."Yura, kamu jangan buru-buru menolak. Apa bisa anggap saja kamu sedang membantuku?" tanya Owen.Kemudian, Owen berhenti sejenak dan lanjut berkata dengan tulus, "Tentu, aku tahu dana sebesar 10 triliun ini bukan nilai yang kecil untuk Keluarga Suwanto. Aku bersedia menggadaikan saham Grup Ora yang aku punya untuk mendapatkan pinjaman 10 triliun dari Keluarga Suwanto. Setelah perekonomian Grup Ora mulai berkembang, aku akan mengembalikan uang ini bersama bunganya kepada Keluarga Suwanto.""Apa kamu sudah gila? Saham Grup Ora adalah harta yang kamu punya sekarang. Waktu itu, Theresa dan anggota Keluarga Lestari mengusirmu, tapi kamu malah bersedia menggunakan harta milikmu untuk membantu mereka? Kamu benar-benar bodoh sekali!" pungkas Yura yang tampak semakin emosi."Aku bukan bodoh, aku hanya nggak mau meninggalkan penyesalan dalam hidupku," ucap Owen sa
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero