“O ... Owen!” Fandi melirik ke arah yang ditunjuk Jimmy, lalu langsung ketakutan. Beberapa hari yang lalu, dia juga hadir saat Julius dan Owen berselisih. Sebab, dia adalah salah satu dari dua pengawal yang dibawa Julius hari itu. Waktu itu, dia sudah pernah bertarung dengan Owen. Meskipun basis kultivasinya sudah mencapai tahap puncak Alam Hogana, dia malah langsung dikalahkan Owen hanya dengan satu serangan.Bukan hanya begitu, Keluarga Aulion juga mengutus seorang petarung tahap menengah Alam Mugana untuk melawan Owen. Namun, petarung itu juga tidak bisa menahan satu pun serangan Owen. Pada akhirnya, Albert yang merupakan putra kedua Keluarga Aulion juga ketakutan hingga berlutut meminta ampun dan mematahkan sebelah lengannya sendiri agar nyawanya terselamatkan.Fandi sudah menyaksikan sendiri seluruh kejadian itu. Jadi, tidak ada yang lebih jelas mengenai kehebatan Owen daripada dirinya. Sekarang, Jimmy malah menyinggung tokoh mengerikan seperti Owen. Dapat dibayangkan seberapa tak
“Jimmy, aku sudah pernah bertemu dengan Owen sekali. Dia seharusnya bukan orang yang kejam. Cepat berlutut dan minta maaf padanya! Asalkan sikapmu tulus, tokoh terkemuka sepertinya nggak bakal memperhitungkannya denganmu ...,” jawab Julius dengan tenang. Namun, dia masih merasa agak gelisah.“Oh ... oke.” Setelah memutuskan sambungan telepon, kedua kaki Jimmy langsung gemetar. Semua kearoganannya tadi sudah lenyap.Saat melihat situasi ini, semua orang yang ada di sekitar langsung merasa sangat bingung.“Aneh banget. Kenapa Tuan Jimmy masih belum menyuruh bawahannya bertindak sampai sekarang?”“Mana kutahu! Apa dia menelepon tokoh besar yang bersangkutan agar dia bisa sepenuhnya menghabisi orang itu?”“Emm, mungkin saja!”Saat melihat Jimmy masih belum bertindak, semua orang terlihat bingung. Mereka menebak bahwa Jimmy menelepon pihak polisi atau semacamnya untuk melapor terlebih dahulu supaya terhindar dari kerepotan yang tidak diperlukan setelah dia menghabisi Owen. Namun, situasi J
“Tuan Owen, maafkan aku yang sudah menyinggungmu tadi. Aku harap kamu bisa bermurah hati dan mengampuniku,” ucap Jimmy sambil bersujud.“Kenapa? Bukannya tadi kamu bilang mau menghabisiku? Kok tiba-tiba berubah pikiran?” tanya Owen sambil mengangkat sebelah alisnya. Dia menebak bahwa Jimmy sudah mengetahui identitasnya. Oleh karena itu, sikapnya baru tiba-tiba berubah 180 derajat.“Nggak, nggak. Tadi aku cuma sembarangan bicara. Aku memang pantas mati. Aku harap Tuan bisa memaafkanku ....” Jimmy langsung berkeringat dingin, lalu menampar dirinya sendiri beberapa kali. Sikapnya dalam meminta maaf terlihat sangat tulus.Saat melihat adegan ini, semua orang langsung geger.“Si ... siapa sebenarnya pemuda itu? Kenapa dia bisa membuat Tuan Jimmy berlutut untuk meminta maaf dan menampar dirinya sendiri? Apa dia itu tokoh terkemuka yang jauh lebih hebat daripada Keluarga Tangel?”“Emm, seharusnya begitu. Sepertinya kita sudah terlalu meremehkannya tadi!”Semua orang menatap Owen dengan terkej
“Terima kasih atas kemurahan hati Tuan. Kami janji nggak akan mengulanginya lagi ....” Jimmy dan yang lainnya langsung merasa lega dan baru berani berdiri. Tak terasa, baju mereka sudah dibasahi keringat dingin.Terutama Jimmy, dia sudah mendengar dari ayahnya bahwa setelah Albert menyinggung Owen, dia bukan hanya harus berlutut untuk minta maaf, tetapi juga harus mematahkan sebelah lengannya. Saat ini, Owen tidak mematahkan lengannya dan langsung mengampuninya. Hal ini membuatnya merasa sangat lega dan gembira.Tentu saja, Jimmy tidak tahu bahwa Owen mengampuninya semudah ini karena dia adalah orang biasa, bukan praktisi seni bela diri. Selain itu, dia juga meminta maaf dan mengaku salah tepat waktu. Oleh karena itu, Owen yang merupakan petarung Alam Mugana tidak ingin mengandalkan kemampuan bela dirinya untuk menindas Jimmy.“Cepat bayar gaji Nona Venty. Selain itu, dia sudah ditampar tanpa sebab, kalian harus membayar ganti rugi atas trauma yang dialaminya,” ujar Owen dengan dingin.
Venty berkata dengan ekspresi penuh rasa terima kasih, lalu membungkukkan tubuhnya ke arah Owen dan Angelina."Nggak perlu sungkan, ini hanya hal kecil saja," ucap Owen sambil tersenyum. Dia tidak menyangka Venty datang mengejar mereka hanya untuk berterima kasih."Kak Owen, Kak Angelina, aku nggak bisa membalas budi kebaikan kalian. Aku mau mentraktir kalian makan siang sebagai ucapan terima kasih. Apa kalian punya waktu sekarang?" tanya Venty dengan malu dan ekspresinya tampak sedikit berharap."Nggak perlu lagi," ucap Owen sambil menggelengkan kepala dan menolak niat baik Venty.Owen bisa melihat bahwa Venty adalah seorang mahasiswa yang bersekolah sambil bekerja. Jadi, dia tidak ingin membuat Venty menghabiskan uang untuk mereka."Tapi …." Venty pantang menyerah."Venty, sebenarnya itu memang nggak perlu. Kami masih punya urusan lain, jadi masalah makan ini kita bicarakan lagi kalau ada kesempatan, ya," kata Angelina sambil tersenyum dengan ramah.Integritas dan sikap Venty barusan
"Sebelumnya, kamu bilang mau mengakuisisi Grup Ratu Kosmetik. Kalau kamu memang mampu, keluarkan uangnya. Aku justru mau melihat apakah kamu hanya membual saja atau benaran," pungkas Angelina sambil memutarkan matanya kepada Owen.Angelina sangat mengerti kondisi Owen sehingga dia tidak merasa bahwa Owen mampu mengeluarkan uang dengan jumlah fantastis sebesar 10 hingga 12 triliun itu. Ini sama sekali tidak realistis!"Aku akan mencoba yang terbaik untuk hal ini. Paling lambat besok, aku akan memberikan kepastian untukmu," ucap Owen sambil menghela napas."Oke, aku tunggu. Aku beri tahu kamu lebih dulu, ya. Kalau kamu nggak bisa mengeluarkan uang untuk mengakuisisi Grup Ratu Kosmetik, kamu harus setuju untuk membantuku membujuk Theresa dan berusaha untuk membuatnya berubah pikiran," ucap Angelina sambil tersenyum nakal.Angelina sama sekali tidak menaruh harapan kepada Owen yang mampu mengakuisisi Grup Ratu Kosmetik. Dia hanya berharap Owen bisa membantu untuk membujuk Theresa. Adapun a
"Theresa adalah saingan cintaku, aku nggak mungkin membantunya!" ucap Yura dengan ekspresi kesal dan langsung menolak permintaan Owen."Yura, kamu jangan buru-buru menolak. Apa bisa anggap saja kamu sedang membantuku?" tanya Owen.Kemudian, Owen berhenti sejenak dan lanjut berkata dengan tulus, "Tentu, aku tahu dana sebesar 10 triliun ini bukan nilai yang kecil untuk Keluarga Suwanto. Aku bersedia menggadaikan saham Grup Ora yang aku punya untuk mendapatkan pinjaman 10 triliun dari Keluarga Suwanto. Setelah perekonomian Grup Ora mulai berkembang, aku akan mengembalikan uang ini bersama bunganya kepada Keluarga Suwanto.""Apa kamu sudah gila? Saham Grup Ora adalah harta yang kamu punya sekarang. Waktu itu, Theresa dan anggota Keluarga Lestari mengusirmu, tapi kamu malah bersedia menggunakan harta milikmu untuk membantu mereka? Kamu benar-benar bodoh sekali!" pungkas Yura yang tampak semakin emosi."Aku bukan bodoh, aku hanya nggak mau meninggalkan penyesalan dalam hidupku," ucap Owen sa
Selain itu, Owen juga mengambil dana sebesar 2 triliun dari Grup Ora sehingga jumlah total dana yang terkumpul adalah 12 triliun. Dana ini sudah lebih dari cukup untuk mengakuisisi Grup Ratu Kosmetik!…Keesokan paginya, hujan gerimis turun dari langit. Lantaran cuaca yang tidak terlalu bagus, Angelina tidak bepergian hari ini dan terus menunggu kabar dari Owen di rumahnya. Tentu saja, Angelina tidak merasa bahwa Owen mampu mengakuisisi Grup Ratu Kosmetik. Angelina hanya menunggu Owen mengakui kegagalannya dan membantu dia untuk membujuk Theresa.Setelah menunggu sepanjang pagi, tepat saat Angelina sudah merasa tidak sabar, dia akhirnya menerima panggilan dari Owen. Owen pun mengajaknya bertemu di sebuah restoran mewah yang ada di dekat pusat kota. Di sebuah ruang privat restoran mewah. Ketika Angelina datang untuk memenuhi janji, Owen sudah duduk di sana sambil menunggunya."Owen, apa kamu nggak bisa mengumpulkan dana itu dan berniat mengakui kekalahanmu denganku?" tanya Angelina d