Julius tidak menyangka dua pengawalnya yang memiliki kekuatan hebat bisa dikalahkan oleh Owen hanya dengan satu serangan. Jika bukan karena melihatnya dengan mata kepala sendiri, dia tidak akan percaya ini adalah kenyataan.“He ... hebat sekali!” seru Anita dengan terkejut. Terlepas dari konflik kecil dengan Benny tadi, ini adalah pertama kalinya dia menyaksikan kehebatan keterampilan bela diri Owen. Dia tidak menyangka bahkan dua pengawal profesional juga bukanlah tandingan Owen.Awalnya, Anita mengira Owen hanyalah anak miskin yang mengendarai sepeda motor. Sekarang, pandangannya terhadap Owen sudah sepenuhnya berubah. Owen bukan hanya memiliki hubungan yang dekat dengan Johan, tetapi juga menguasai keterampilan bela diri yang luar biasa. Selain terkejut, dia juga sangat penasaran siapa Owen sebenarnya.“Pak tua, sekarang sudah giliranmu!” kata Owen sambil tersenyum dingin. Dia mengambil surat kontrak dari tangan Anita, lalu berjalan selangkah demi selangkah ke hadapan Julius.“A ...
“Bukannya lebih bagus kalau kamu bersikap begini dari awal? Kenapa mesti dipukul dulu baru mau tunduk? Cari masalah saja!” cibir Owen. Kemudian, dia baru berhenti.Julius takut pada kekuatan dan kehebatan Owen. Meskipun merasa sangat benci dan ingin mencabik-cabik Owen, dia juga tidak berani menunjukkannya.“Pak tua, kukasih kamu satu kesempatan terakhir. Cepat minta maaf pada Bu Anita!” kata Owen dengan dingin.“Ba ... baik ....” Julius buru-buru berlutut di hadapan Anita, lalu meminta ampun, “Bu Anita, semua yang terjadi tadi adalah salahku. Aku minta maaf. Aku harap kamu bisa bermurah hati dan memaafkanku ....”“Aku ....” Anita pun tercengang. Dia tahu status dan kedudukannya berjarak sangat jauh dari Julius. Dari awal, dia tidak berani berharap Julius akan meminta maaf padanya. Sekarang, Owen malah membantunya menegakkan keadilan.Saat ini, Julius bukan hanya meminta maaf padanya, tetapi juga berlutut di hadapannya. Hal ini sudah cukup untuk menebus semua ketidakadilan yang diterim
Julius yakin Albert pasti bisa menghabisi Owen dengan kekuatannya. Dia juga diam-diam berdoa supaya Albert menghajar Owen hingga cacat. Dengan begitu, dendamnya baru bisa terbalaskan.“Gawat, Pak Benny sudah membawa anggota Keluarga Aulion untuk datang balas dendam!”Pada saat yang sama, ekspresi Anita dan Marisa langsung berubah drastis setelah mengenali Albert. Terutama Anita, dulu dia sering berhubungan dengan Grup Aulion. Jadi, dia pernah bertemu dengan Albert dan tahu bahwa Albert adalah putra kedua Keluarga Aulion yang memiliki status tinggi. Dia bukanlah orang yang bisa disinggung orang biasa.“Gawat, gawat .... Owen, aku sudah menyuruhmu pergi dari tadi, tapi kamu malah bandel! Sekarang, anggota Keluarga Aulion sudah datang. Kita sudah nggak bisa kabur ...,” ujar Anita dengan ekspresi yang sangat muram.Sebelumnya, Anita sudah bisa menebak bahwa Benny pasti tidak akan diam saja. Namun, dia tidak menyangka Benny akan membawa Albert datang kemari. Status dan kedudukan Albert kura
“Hanya berdasarkan kemampuanmu? Konyol sekali!” cibir Owen. Dia menatap Benny dengan penuh peremehan.“Hei, beraninya kamu sok hebat di depanku! Kamu sungguh arogan!” Ekspresi Albert langsung menjadi dingin, tatapannya juga bertambah tajam.“Kenapa? Tuan Albert mau membelanya?’ tanya Owen sambil menatap Albert.“Tentu saja! Sebelum mukul kacung orang, kamu harus tahu dulu siapa pemiliknya! Pak Benny itu karyawan Grup Aulion. Berhubung kamu sudah melukainya, itu artinya kamu itu musuh Grup Aulion! Hari ini, aku harus menegakkan keadilan untuknya!” jawab Albert dengan ekspresi dingin dan arogan.“Apa yang dibilang Tuan Albert benar,” tambah Benny sambil mengangguk. Meskipun sudah disamakan dengan kacung, dia tidak terlihat kesal dan malah tersenyum menyanjung.“Tuan Albert, Pak Benny sudah menggunakan kesempatan saat bernegosiasi untuk melecehkan temanku. Aku hanya menghukumnya dengan mematahkan sebelah tangannya. Itu sudah termasuk menjaga reputasi Keluarga Aulion. Kalau kamu mau menyel
Meskipun Owen tidak ingin menambah musuh seperti Keluarga Aulion, Albert sudah menginjak-injaknya. Tidak mungkin dia diam saja dan membiarkan orang lain menindasnya. Lagi pula, dia bahkan tidak takut pada Keluarga Lawrence yang merupakan salah satu dari empat keluarga besar dan Raja Utaram. Jadi, mana mungkin dia takut pada Keluarga Aulion?“Kamu sendiri yang minta, ya. Berhubung kamu begitu ingin mati, kukabulkan permintaanmu!” cibir Albert. Kemudian, dia melambaikan tangannya dan memberi perintah kepada seorang pemuda di belakangnya, “Anwar, kasih pelajaran buat anak itu. Aku mau dia tahu apa akibat dari bermusuhan dengan Keluarga Aulion.”“Baik.” Anwar pun melangkah keluar dari kerumunan.“Hei, katakan saja, kamu pengin mati dengan cara gimana?” tanya Anwar sambil menatap Owen dengan dingin. Aura yang terpancar dari tubuhnya juga sangat mengesankan. Hanya dengan satu lirikan, sudah dapat diketahui bahwa dia adalah seorang ahli praktisi seni bela diri.“Kamu mau membunuhku? Sayangnya
Di kota kecil seperti Jenggala, asalkan bukan orang dari generasi tua yang bertindak, seharusnya tidak ada yang bisa mengalahkan Owen.“Johan, pantas saja anak itu berani melukai karyawan Grup Aulion dan berani bermusuhan dengan Keluarga Aulion. Ternyata karena perintahmu, ya!” ujar Albert. Saat melihat hubungan Owen dan Johan yang sepertinya lumayan baik, Albert langsung tersadar. Dia mengira Johan yang menyuruh Owen untuk merusak kerja sama di antara Perusahaan Tangel dengan Grup Aulion agar Johan bisa mendapatkan keuntungan. Dalam sekejap, ekspresinya berubah menjadi makin suram.“Albert, aku nggak punya kemampuan untuk memberi perintah pada Tuan Owen! Kamu nggak usah asal tebak!” jawab Johan dengan dingin. Meskipun tidak tahu apa yang sudah terjadi, dia kira-kira sudah bisa menebak hal ini berhubungan dengan masalah kerja sama tadi.“Cih, kamu mau nipu siapa? Kamu kira aku ini anak umur tiga tahun yang begitu gampang ditipu?” cibir Albert. Dia sudah yakin bahwa Owen adalah bawahan
Mereka bisa menjadi teman Johan karena mereka juga merupakan keluarga inti dari keluarga terhormat yang setingkat dengan Johan. Namun, Keluarga Wijaya dan Keluarga Aulion adalah pesaing bisnis. Meskipun hubungan mereka dengan Johan lebih baik, mereka juga tidak mungkin ikut campur dalam konflik kedua keluarga itu. Mereka hanya bisa mengucapkan beberapa patah kata untuk membela Johan.“Memangnya kenapa kalau aku menindasnya? Aku sudah memperingatinya untuk nggak ikut campur, tapi dia tetap bersikeras ikut campur. Kenapa kalian malah salahin aku?” cibir Albert. Dia tahu bahwa ada peraturan tak tertulis di antara keluarga terhormat, yaitu generasi tua tidak boleh bertarung melawan generasi muda. Namun, Johan yang bersikeras ikut campur dalam urusannya dengan Owen sehingga dia terpaksa harus menyerang balik. Jadi, peraturan itu tidak berlaku dalam situasi ini.Lagi pula, Albert hanya ingin menangkap Johan, lalu memanfaatkan kesempatan ini untuk mempermalukan Johan. Dia tidak berencana untu
“Diam!” Tatapan Owen langsung menjadi dingin. Dari tadi, dia sudah sangat tidak tahan melihat sikap Albert yang suka menindas orang. Sekarang, Albert malah menganggapnya kacung orang lain. Mana mungkin dia bisa menerimanya? Dia langsung bergerak cepat dan menampar wajah Albert.Plak! Terdengar suara tamparan yang nyaring. Albert tidak sempat menghindar dan langsung merasakan rasa sakit yang luar biasa di pipinya. Dia sudah hampir terpental akibat tamparan Owen itu.“Sialan! Kamu benar-benar cari mati, ya!” Setelah tersadar kembali, Albert langsung murka dan melayangkan tinju ke arah wajah Owen.Buk! Owen langsung menendang dada Albert dan membuatnya terpental ke lantai.“Keterlaluan!” Anjas yang berdiri di belakang sudah marah. Tanpa berpikir panjang, dia juga melayangkan tinju yang mengandung kekuatan besar ke arah punggung Owen. Dia bermaksud untuk membalaskan dendam Albert.“Om Anjas, cepat bantu aku lumpuhkan dia!” Pada saat ini, sudah ada beberapa bawahan Albert yang memapahnya un
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero