“Bukannya lebih bagus kalau kamu bersikap begini dari awal? Kenapa mesti dipukul dulu baru mau tunduk? Cari masalah saja!” cibir Owen. Kemudian, dia baru berhenti.Julius takut pada kekuatan dan kehebatan Owen. Meskipun merasa sangat benci dan ingin mencabik-cabik Owen, dia juga tidak berani menunjukkannya.“Pak tua, kukasih kamu satu kesempatan terakhir. Cepat minta maaf pada Bu Anita!” kata Owen dengan dingin.“Ba ... baik ....” Julius buru-buru berlutut di hadapan Anita, lalu meminta ampun, “Bu Anita, semua yang terjadi tadi adalah salahku. Aku minta maaf. Aku harap kamu bisa bermurah hati dan memaafkanku ....”“Aku ....” Anita pun tercengang. Dia tahu status dan kedudukannya berjarak sangat jauh dari Julius. Dari awal, dia tidak berani berharap Julius akan meminta maaf padanya. Sekarang, Owen malah membantunya menegakkan keadilan.Saat ini, Julius bukan hanya meminta maaf padanya, tetapi juga berlutut di hadapannya. Hal ini sudah cukup untuk menebus semua ketidakadilan yang diterim
Julius yakin Albert pasti bisa menghabisi Owen dengan kekuatannya. Dia juga diam-diam berdoa supaya Albert menghajar Owen hingga cacat. Dengan begitu, dendamnya baru bisa terbalaskan.“Gawat, Pak Benny sudah membawa anggota Keluarga Aulion untuk datang balas dendam!”Pada saat yang sama, ekspresi Anita dan Marisa langsung berubah drastis setelah mengenali Albert. Terutama Anita, dulu dia sering berhubungan dengan Grup Aulion. Jadi, dia pernah bertemu dengan Albert dan tahu bahwa Albert adalah putra kedua Keluarga Aulion yang memiliki status tinggi. Dia bukanlah orang yang bisa disinggung orang biasa.“Gawat, gawat .... Owen, aku sudah menyuruhmu pergi dari tadi, tapi kamu malah bandel! Sekarang, anggota Keluarga Aulion sudah datang. Kita sudah nggak bisa kabur ...,” ujar Anita dengan ekspresi yang sangat muram.Sebelumnya, Anita sudah bisa menebak bahwa Benny pasti tidak akan diam saja. Namun, dia tidak menyangka Benny akan membawa Albert datang kemari. Status dan kedudukan Albert kura
“Hanya berdasarkan kemampuanmu? Konyol sekali!” cibir Owen. Dia menatap Benny dengan penuh peremehan.“Hei, beraninya kamu sok hebat di depanku! Kamu sungguh arogan!” Ekspresi Albert langsung menjadi dingin, tatapannya juga bertambah tajam.“Kenapa? Tuan Albert mau membelanya?’ tanya Owen sambil menatap Albert.“Tentu saja! Sebelum mukul kacung orang, kamu harus tahu dulu siapa pemiliknya! Pak Benny itu karyawan Grup Aulion. Berhubung kamu sudah melukainya, itu artinya kamu itu musuh Grup Aulion! Hari ini, aku harus menegakkan keadilan untuknya!” jawab Albert dengan ekspresi dingin dan arogan.“Apa yang dibilang Tuan Albert benar,” tambah Benny sambil mengangguk. Meskipun sudah disamakan dengan kacung, dia tidak terlihat kesal dan malah tersenyum menyanjung.“Tuan Albert, Pak Benny sudah menggunakan kesempatan saat bernegosiasi untuk melecehkan temanku. Aku hanya menghukumnya dengan mematahkan sebelah tangannya. Itu sudah termasuk menjaga reputasi Keluarga Aulion. Kalau kamu mau menyel
Meskipun Owen tidak ingin menambah musuh seperti Keluarga Aulion, Albert sudah menginjak-injaknya. Tidak mungkin dia diam saja dan membiarkan orang lain menindasnya. Lagi pula, dia bahkan tidak takut pada Keluarga Lawrence yang merupakan salah satu dari empat keluarga besar dan Raja Utaram. Jadi, mana mungkin dia takut pada Keluarga Aulion?“Kamu sendiri yang minta, ya. Berhubung kamu begitu ingin mati, kukabulkan permintaanmu!” cibir Albert. Kemudian, dia melambaikan tangannya dan memberi perintah kepada seorang pemuda di belakangnya, “Anwar, kasih pelajaran buat anak itu. Aku mau dia tahu apa akibat dari bermusuhan dengan Keluarga Aulion.”“Baik.” Anwar pun melangkah keluar dari kerumunan.“Hei, katakan saja, kamu pengin mati dengan cara gimana?” tanya Anwar sambil menatap Owen dengan dingin. Aura yang terpancar dari tubuhnya juga sangat mengesankan. Hanya dengan satu lirikan, sudah dapat diketahui bahwa dia adalah seorang ahli praktisi seni bela diri.“Kamu mau membunuhku? Sayangnya
Di kota kecil seperti Jenggala, asalkan bukan orang dari generasi tua yang bertindak, seharusnya tidak ada yang bisa mengalahkan Owen.“Johan, pantas saja anak itu berani melukai karyawan Grup Aulion dan berani bermusuhan dengan Keluarga Aulion. Ternyata karena perintahmu, ya!” ujar Albert. Saat melihat hubungan Owen dan Johan yang sepertinya lumayan baik, Albert langsung tersadar. Dia mengira Johan yang menyuruh Owen untuk merusak kerja sama di antara Perusahaan Tangel dengan Grup Aulion agar Johan bisa mendapatkan keuntungan. Dalam sekejap, ekspresinya berubah menjadi makin suram.“Albert, aku nggak punya kemampuan untuk memberi perintah pada Tuan Owen! Kamu nggak usah asal tebak!” jawab Johan dengan dingin. Meskipun tidak tahu apa yang sudah terjadi, dia kira-kira sudah bisa menebak hal ini berhubungan dengan masalah kerja sama tadi.“Cih, kamu mau nipu siapa? Kamu kira aku ini anak umur tiga tahun yang begitu gampang ditipu?” cibir Albert. Dia sudah yakin bahwa Owen adalah bawahan
Mereka bisa menjadi teman Johan karena mereka juga merupakan keluarga inti dari keluarga terhormat yang setingkat dengan Johan. Namun, Keluarga Wijaya dan Keluarga Aulion adalah pesaing bisnis. Meskipun hubungan mereka dengan Johan lebih baik, mereka juga tidak mungkin ikut campur dalam konflik kedua keluarga itu. Mereka hanya bisa mengucapkan beberapa patah kata untuk membela Johan.“Memangnya kenapa kalau aku menindasnya? Aku sudah memperingatinya untuk nggak ikut campur, tapi dia tetap bersikeras ikut campur. Kenapa kalian malah salahin aku?” cibir Albert. Dia tahu bahwa ada peraturan tak tertulis di antara keluarga terhormat, yaitu generasi tua tidak boleh bertarung melawan generasi muda. Namun, Johan yang bersikeras ikut campur dalam urusannya dengan Owen sehingga dia terpaksa harus menyerang balik. Jadi, peraturan itu tidak berlaku dalam situasi ini.Lagi pula, Albert hanya ingin menangkap Johan, lalu memanfaatkan kesempatan ini untuk mempermalukan Johan. Dia tidak berencana untu
“Diam!” Tatapan Owen langsung menjadi dingin. Dari tadi, dia sudah sangat tidak tahan melihat sikap Albert yang suka menindas orang. Sekarang, Albert malah menganggapnya kacung orang lain. Mana mungkin dia bisa menerimanya? Dia langsung bergerak cepat dan menampar wajah Albert.Plak! Terdengar suara tamparan yang nyaring. Albert tidak sempat menghindar dan langsung merasakan rasa sakit yang luar biasa di pipinya. Dia sudah hampir terpental akibat tamparan Owen itu.“Sialan! Kamu benar-benar cari mati, ya!” Setelah tersadar kembali, Albert langsung murka dan melayangkan tinju ke arah wajah Owen.Buk! Owen langsung menendang dada Albert dan membuatnya terpental ke lantai.“Keterlaluan!” Anjas yang berdiri di belakang sudah marah. Tanpa berpikir panjang, dia juga melayangkan tinju yang mengandung kekuatan besar ke arah punggung Owen. Dia bermaksud untuk membalaskan dendam Albert.“Om Anjas, cepat bantu aku lumpuhkan dia!” Pada saat ini, sudah ada beberapa bawahan Albert yang memapahnya un
Anjas merasa sangat terkejut. Kemudian, dia bangkit dengan terhuyung-huyung dari tanah sambil memegang tangannya. Dengan basis kultivasinya yang berada di tahap menengah Alam Mugana, dia tidak menyangka bahwa dirinya akan dikalahkan Owen hanya dengan satu serangan! Anjas benar-benar tidak bisa menerima kenyataan seperti ini!"Bocah, se … sebenarnya siapa kamu?" Setelah kembali tersadar, Albert sontak terlihat kaget.Awalnya, Albert mengira bahwa Owen hanya orang awam sehingga dia terus tidak menanyakan identitas Owen. Namun sekarang, Owen memiliki basis kultivasi yang begitu tinggi di usia yang begitu muda. Jadi, dia tidak mungkin adalah seseorang yang tidak terkenal di Jenggala! Albert pun mulai merasakan firasat buruk dalam hatinya."Albert, kamu benar-benar bodoh! Dengan usia Tuan Owen, dia bisa mengalahkan seorang petarung tahap menengah Alam Mugana dengan satu pukulan. Apa ada orang lain dari generasi muda Jenggala yang bisa melakukannya?" ucap Johan sambil tersenyum sinis."Apa m