“Owen, apa Marcel datang untuk mencari kita?” tanya Yura sambil mengerutkan keningnya. Dia samar-samar bisa menebak maksud kedatangan Marcel.“Emm, mungkin saja. Ayo, kita juga pergi lihat situasinya,” jawab Owen. Dia bukanlah orang yang ceroboh. Sebelum keluar, dia terlebih dahulu mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan untuk Aryan.Di halaman.Sebelah kaki Marcel dibungkus dengan gips, ada banyak tempat di badannya yang juga dibalut perban. Tampangnya terlihat sangat menyedihkan. Di sampingnya, berdiri seorang pemuda yang memiliki aura tajam. Pemuda ini berumur sekitar 30 tahun dan berekspresi agak sombong. Dia adalah Hansen Prasetia, keluarga inti dari Keluarga Prasetia.Di belakang Hansen, ada lebih dari 20 orang pengawal Keluarga Prasetia yang berpakaian hitam. Para pengawal ini memiliki tubuh yang kekar dan tegap. Aura mereka terlihat sangat gagah dan mengesankan.“Tuan Hansen, aku sudah cari tahu kalau Owen dan Yura lagi bertamu di kediaman Keluarga Hanum. Mereka itu direktur
“Perbuatanmu ini sudah keterlaluan!” bentak Jovita dengan jengkel.“Dasar wanita murahan! Kalau sudah putus, ya putus. Nggak usah bilang hal-hal kayak begitu lagi! Pokoknya, aku sudah dapat info kalau Owen dan Yura lagi bertamu di rumah kalian sekarang. Kalau kalian pintar, cepat serahkan mereka! Kalau nggak, jangan salahkan aku bertindak kasar pada kalian!” cibir Marcel.“Kamu .... Sial!” Jovita sudah marah. Wanita pada dasarnya memang lebih emosional. Pagi ini saat memutuskan hubungan dengan Marcel, dia masih merasa agak sedih. Sekarang, dia sudah sepenuhnya kecewa pada Marcel.“Marcel, kamu benar-benar nggak tahu malu! Semalam, aku mengampunimu karena Nona Jovita sudah membelamu. Tak disangka, kamu malah begitu nggak tahu berterima kasih! Kamu memang benar-benar lebih parah dari sampah masyarakat!”Saat ini, terdengar cibiran seseorang. Kemudian, Owen dan Yura berjalan keluar.“Ternyata kalian berdua memang di sini! Semalam aku cuma ceroboh sesaat, makanya bisa jatuh ke tanganmu. Ha
Owen menatap Hansen, lalu berkata dengan dingin, “Tuan Hansen, katakanlah. Pertanggungjawaban apa yang kamu inginkan dari kami?”“Bagus! Asalkan kalian menyerahkan resep pil peningkat energi sejati sebagai kompensasi, aku anggap konflik kali ini selesai! Kalau nggak, tanggung sendiri akibatnya!” Hansen langsung menyuarakan maksudnya.Kali ini, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan resep pil peningkat energi sejati. Hanya dengan mendapatkan resepnya, mereka baru bisa sepenuhnya mendapatkan kendali atas pil peningkat energi sejati. Jika tidak, untuk apa dia menghabiskan waktu berbicara dengan Owen dan Yura.“Kamu mau resep pil peningkat energi sejati? Serakah juga kamu!” Owen langsung tertawa.Semalam, tujuan Marcel hanya untuk mendapatkan hak kerja sama dengan Grup Ora. Namun, Hansen malah ingin langsung mendapatkan resep pil peningkat energi sejati. Dia bahkan lebih tamak daripada Marcel.Namun, Owen mau tak mau harus mengakui bahwa Hansen memang cerdas. Mendapatkan resep pil pening
Alex maju dan menengahi tepat pada waktunya.“Lapor polisi? Pak tua, jangan nggak tahu diri. Kuperingati kamu, kalau orang dari Keluarga Hanum masih punya akal sehat, sebaiknya kalian jangan ikut campur. Kalau nggak, jangan salahkan aku bertindak kasar terhadap keluarga kalian!” ujar Hansen dengan dingin. Kali ini, dia memiliki alasan yang bagus untuk bertindak. Dia bahkan tidak takut pada Organisasi Dragmar, apalagi polisi.“Kamu ....” Alex sudah murka. Dia tahu Keluarga Prasetia adalah keluarga besar yang memiliki otoritas tinggi dan pengaruh besar di area sekitar. Selama Hansen tidak melakukan hal yang terlalu keji, melapor polisi juga tidak ada gunanya.“Tuan Owen, Nona Yura, target Hansen itu kalian berdua. Kalian pergi saja dulu! Asalkan kalian bisa pergi dengan selamat, Hansen nggak bakal melakukan apa pun terhadap Keluarga Hanum,” bisik Alex.“Apa yang dibilang ayahku benar. Yura, kamu pergi saja dulu dengan Tuan Owen. Nggak usah pedulikan kami ...,” bisik Jovita. Semalam, dia
Bagi Yura, kesempatan ini sangat langka. Dengan kepribadiannya yang lincah dan sombong, mana mungkin dia melewatkan kesempatan ini.“Yura, hati-hati!” Owen sangat tidak berdaya. Dia buru-buru mengikuti Yura dan terus berada di sisinya untuk memastikan Yura tidak terluka. Dengan bantuan Owen waktu itu, basis kultivasi Yura sudah menerobos sampai tahap awal Alam Sigana. Meskipun kekuatannya masih kalah jauh dari para putra dari keluarga kalangan atas seperti Heri dan Ricardo, dia tetap mampu melawan beberapa pengawal Keluarga Prasetia. Hanya dalam sekejap, kedua pengawal yang berada di paling depan sudah dijatuhkan Yura.Pada saat yang sama, Owen juga tidak tinggal diam. Dia melindungi Yura sambil melayangkan serangan demi serangan. Tidak ada seorang pun yang bisa menangkis serangannya.Saat melihat situasi ini, kening Hansen berkerut semakin erat. Dia sudah menduga bahwa para pengawal Keluarga Prasetia tidak akan bisa melawan Owen. Dia hanya ingin menggunakan mereka untuk menguji kemam
“Tuan, anak ini sangat aneh. Sebaiknya aku saja yang menghadapinya!” ujar seorang bawahan di belakang Hansen.Bawahan itu adalah seorang pria paruh baya. Tatapannya terlihat tajam, aura yang dipancarkannya juga mengesankan. Begitu melihatnya, semua orang sudah bisa menebak bahwa dia memiliki kemampuan yang sangat hebat.“Emm, kuserahkan dia padamu. Aku akan menghadapi Yura!” jawab Hansen sambil mengangguk. Kemudian, dia mengalihkan perhatiannya pada Yura.“Nak, bersiaplah untuk mati!” dengus pria paruh baya itu. Aura dari tubuhnya langsung terpancar saat hendak mencengkeram Owen.“Alam Mugana!” Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Saat di Jenggala, dia sangat jarang bertemu dengan petarung Alam Mugana. Tak disangka, dia malah terus-menerus bertemu dengan ahli yang sudah mencapai Alam Mugana di Loram. Kenapa dia begitu sial?Owen tentu saja tidak tahu bahwa Hansen sudah mendengar dari Marcel mengenai kehebatan ilmu bela dirinya. Untuk jaga-jaga, Hansen sengaja membawa seorang ahli Al
“Apa? Mereka berdua itu tamu terhormat Keluarga Jamarda? Ma ... mana mungkin!” ucap Hansen dengan ekspresi tidak percaya. Dia langsung tercengang.Sebelumnya, Hansen sudah mendapat informasi dari Marcel bahwa ini adalah pertama kalinya Owen dan Yura datang ke Loram. Mereka tidak memiliki koneksi maupun kekuatan apa pun di tempat ini. Dia tidak mengerti kenapa Owen dan Yura tiba-tiba bisa berubah menjadi tamu terhormat Keluarga Jamarda. Jadi, dapat dibayangkan seberapa terkejutnya Hansen saat ini.Alex dan Jovita juga sangat terkejut. Mereka tidak menyangka Aryan ternyata datang untuk membantu Owen dan Yura. Terutama Jovita, dia adalah orang yang tahu paling jelas mengenai situasi Yura dan Owen. Dia tidak tahu kenapa Owen dan Yura tiba-tiba bisa menjalin hubungan baik dengan salah satu dari tiga keluarga besar di Loram. Bukankah ini sangat sulit dipercaya?“Pantas saja!” Alex tiba-tiba tersadar. Tadi, dia mengira Owen adalah pemuda yang arogan dan tidak tahu diri. Sekarang, dia akhirnya
“Berlutut dan minta maaf? Nggak bakal!” seru Hansen.Setelah itu, dia kembali berkata dengan ekspresi dingin, “Aryan, meskipun Keluarga Jamarda adalah salah satu keluarga besar di Loram, Keluarga Prasetia bukan keluarga yang mudah dihadapi. Aku sarankan supaya kamu nggak usah membesar-besarkan masalah ini dan menindas orang lain!”Bagaimanapun, Keluarga Prasetia juga termasuk keluarga besar kelas atas di Loram. Jika membandingkan kekayaan dan kekuatan, Keluarga Prasetia memang sedikit lebih rendah dari Keluarga Jamarda. Namun, kesenjangannya tidak terlalu besar. Hansen bisa saja mengaku kalah kepada Aryan, tetapi dia belum tentu akan tunduk kepadanya.“Aku memang suka menindas orang. Memangnya kenapa? Owen dan Yura adalah orang Jenggala, kekuasaan mereka nggak berlaku di Loram. Tapi, kamu memanfaatkan kekuasaan keluargamu untuk menindas mereka berdua. Kenapa kamu nggak merasa kalau kamu sendiri yang suka menindas orang lain?” ucap Aryan sambil tersenyum dingin.“Aryan, aku nggak punya