Bagi Yura, kesempatan ini sangat langka. Dengan kepribadiannya yang lincah dan sombong, mana mungkin dia melewatkan kesempatan ini.“Yura, hati-hati!” Owen sangat tidak berdaya. Dia buru-buru mengikuti Yura dan terus berada di sisinya untuk memastikan Yura tidak terluka. Dengan bantuan Owen waktu itu, basis kultivasi Yura sudah menerobos sampai tahap awal Alam Sigana. Meskipun kekuatannya masih kalah jauh dari para putra dari keluarga kalangan atas seperti Heri dan Ricardo, dia tetap mampu melawan beberapa pengawal Keluarga Prasetia. Hanya dalam sekejap, kedua pengawal yang berada di paling depan sudah dijatuhkan Yura.Pada saat yang sama, Owen juga tidak tinggal diam. Dia melindungi Yura sambil melayangkan serangan demi serangan. Tidak ada seorang pun yang bisa menangkis serangannya.Saat melihat situasi ini, kening Hansen berkerut semakin erat. Dia sudah menduga bahwa para pengawal Keluarga Prasetia tidak akan bisa melawan Owen. Dia hanya ingin menggunakan mereka untuk menguji kemam
“Tuan, anak ini sangat aneh. Sebaiknya aku saja yang menghadapinya!” ujar seorang bawahan di belakang Hansen.Bawahan itu adalah seorang pria paruh baya. Tatapannya terlihat tajam, aura yang dipancarkannya juga mengesankan. Begitu melihatnya, semua orang sudah bisa menebak bahwa dia memiliki kemampuan yang sangat hebat.“Emm, kuserahkan dia padamu. Aku akan menghadapi Yura!” jawab Hansen sambil mengangguk. Kemudian, dia mengalihkan perhatiannya pada Yura.“Nak, bersiaplah untuk mati!” dengus pria paruh baya itu. Aura dari tubuhnya langsung terpancar saat hendak mencengkeram Owen.“Alam Mugana!” Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Saat di Jenggala, dia sangat jarang bertemu dengan petarung Alam Mugana. Tak disangka, dia malah terus-menerus bertemu dengan ahli yang sudah mencapai Alam Mugana di Loram. Kenapa dia begitu sial?Owen tentu saja tidak tahu bahwa Hansen sudah mendengar dari Marcel mengenai kehebatan ilmu bela dirinya. Untuk jaga-jaga, Hansen sengaja membawa seorang ahli Al
“Apa? Mereka berdua itu tamu terhormat Keluarga Jamarda? Ma ... mana mungkin!” ucap Hansen dengan ekspresi tidak percaya. Dia langsung tercengang.Sebelumnya, Hansen sudah mendapat informasi dari Marcel bahwa ini adalah pertama kalinya Owen dan Yura datang ke Loram. Mereka tidak memiliki koneksi maupun kekuatan apa pun di tempat ini. Dia tidak mengerti kenapa Owen dan Yura tiba-tiba bisa berubah menjadi tamu terhormat Keluarga Jamarda. Jadi, dapat dibayangkan seberapa terkejutnya Hansen saat ini.Alex dan Jovita juga sangat terkejut. Mereka tidak menyangka Aryan ternyata datang untuk membantu Owen dan Yura. Terutama Jovita, dia adalah orang yang tahu paling jelas mengenai situasi Yura dan Owen. Dia tidak tahu kenapa Owen dan Yura tiba-tiba bisa menjalin hubungan baik dengan salah satu dari tiga keluarga besar di Loram. Bukankah ini sangat sulit dipercaya?“Pantas saja!” Alex tiba-tiba tersadar. Tadi, dia mengira Owen adalah pemuda yang arogan dan tidak tahu diri. Sekarang, dia akhirnya
“Berlutut dan minta maaf? Nggak bakal!” seru Hansen.Setelah itu, dia kembali berkata dengan ekspresi dingin, “Aryan, meskipun Keluarga Jamarda adalah salah satu keluarga besar di Loram, Keluarga Prasetia bukan keluarga yang mudah dihadapi. Aku sarankan supaya kamu nggak usah membesar-besarkan masalah ini dan menindas orang lain!”Bagaimanapun, Keluarga Prasetia juga termasuk keluarga besar kelas atas di Loram. Jika membandingkan kekayaan dan kekuatan, Keluarga Prasetia memang sedikit lebih rendah dari Keluarga Jamarda. Namun, kesenjangannya tidak terlalu besar. Hansen bisa saja mengaku kalah kepada Aryan, tetapi dia belum tentu akan tunduk kepadanya.“Aku memang suka menindas orang. Memangnya kenapa? Owen dan Yura adalah orang Jenggala, kekuasaan mereka nggak berlaku di Loram. Tapi, kamu memanfaatkan kekuasaan keluargamu untuk menindas mereka berdua. Kenapa kamu nggak merasa kalau kamu sendiri yang suka menindas orang lain?” ucap Aryan sambil tersenyum dingin.“Aryan, aku nggak punya
“Ini … ini mustahil! Bukannya basis kultivasimu berada di puncak Alam Sigana? Kenapa bisa tiba-tiba mencapai Alam Mugana?” Hansen mencengkeram dadanya sambil menatap Aryan dengan kaget.Alam Mugana adalah ambang pertama kultivasi seorang praktisi seni bela diri dan itu sangat sulit dilewati sehingga ada banyak generasi muda di Loram yang tersendat di tahap puncak Alam Sigana. Sejauh ini, belum pernah terdengar ada generasi muda yang berhasil menerobos ke Alam Mugana. Sekarang, Aryan benar-benar menerobos ke Alam Mugana. Inilah yang membuat Hansen sangat terkejut.“Nggak ada yang mustahil di dunia ini. Aku kasih tahu, ya. Alasan basis kultivasiku bisa menerobos hambatan adalah berkat Tuan Owen. Dia yang membantuku menerobos ke Alam Mugana!” kata Aryan dengan kedua tangan di punggungnya.“Apa? Dia benar-benar bisa membantu praktisi seni bela diri menerobos hambatan kultivasi? Ini ….” Hansen tercengang.Dia tiba-tiba menyesal. Seandainya tahu sejak awal bahwa Owen memiliki kemampuan seheb
Hansen menahan rasa malu di hatinya, lalu berlutut dan berkata, “Tuan Owen, Nona Yura, aku sudah gelap mata sehingga membuat kalian berada dalam bahaya barusan. Tolong maafkan aku.”“Berdirilah! Saranku, jangan suka berbuat semena-mena karena pada akhirnya, kamu sendiri yang akan kena batunya. Aku harap keluarga kalian bisa bersikap lebih baik!” ujar Owen tanpa basa-basi.Dia bukan orang yang kejam. Lantaran Hansen telah berlutut di hadapannya, Owen pun merasa bahwa dirinya tidak perlu membuat perhitungan kepada Hansen. Adapun Yura, dia masih menyimpan sedikit kejengkelan di hatinya. Hanya saja Yura selalu menganggap Owen sebagai panutannya sehingga dia tidak menolak permintaan maaf Hansen.“Terima kasih atas kebaikan hati kalian berdua,” ucap Hansen sambil menghela napas lega, lalu berdiri.“Sudahlah, kalian boleh pergi!” kata Aryan dengan ketus.“Ayo kita pergi!” kata Hansen kepada segerombolan anak buahnya. Kemudian, mereka bersiap untuk pergi.Namun, Yura tiba-tiba menghentikan Han
Tepat ketika Marcel hendak menangkap Yura, Owen sudah terlebih dahulu turun tangan. Dia menggunakan energi spiritual untuk memblokir serangan Marcel, lalu memukul Marcel hingga terpelanting.“Kamu cari mati, ya!” hardik Owen.Tepat pada saat itu juga, Aryan menatap Marcel dengan tatapan membunuh dan dia menendang titik qihai Marcel dengan keras.“Aaa!” jerit Marcel yang kesakitan. Wajahnya pun memucat dan kemampuan kultivasinya langsung lenyap akibat tendangan ini. Saat itu juga, dia benar-benar menjadi sampah dan tidak akan bisa berbuat jahat lagi!“Dasar bodoh!” ucap Hansen yang melihat pemandangan ini sambil tersenyum menghina.Jelas-jelas ada Owen dan Aryan yang bersiaga di sisi Yura, tetapi Marcel masih nekat menyerang Yura dengan tiba-tiba padahal kemungkinannya untuk berhasil sangat sulit. Apalagi, basis kultivasi Marcel hanya di tahap menengah Alam Sigana yang tidak ada apa-apanya. Bukankah itu sama saja dengan menggali kuburan sendiri?“Yura, kamu nggak apa-apa, ‘kan?” tanya O
Setelah kedua wanita itu berbincang sebentar, Owen dan Yura pun undur diri.Di kediaman Keluarga Jamarda.Malam harinya, Keluarga Jamarda mengadakan perjamuan makan malam khusus untuk Owen dan Yura. Perjamuan ini diselenggarakan dengan sangat meriah. Ada banyak tokoh penting dan tokoh inti keluarga yang hadir. Setidaknya ada empat atau lima meja makan yang disiapkan untuk mereka semua.Berkat undangan Felix, Owen dan Yura pun menjadi tamu kehormatan yang duduk di meja utama.“Semuanya, mohon perhatiannya sebentar!” seru Felix dengan lantang.Setelah itu, dia melanjutkan, “Salah satu alasanku mengundang kalian untuk berkumpul di sini adalah untuk menyambut Tuan Owen dan Nona Yura dari Grup Ora. Dan alasan yang kedua, ada hal penting yang ingin aku umumkan!”Ucapannya ini didengar oleh semua orang yang hadir. Alhasil, satu demi satu dari mereka segera menoleh ke arah Felix. Mereka penasaran dengan hal penting yang hendak Felix sampaikan.“Semua orang harusnya tahu kalau basis kultivasi A