Owen menarik napas dalam-dalam. Sesuai dengan prediksinya tadi pagi, energi spiritual di tempat ini memang sangat berlimpah, bahkan berkali lipat lebih banyak dibandingkan yang ada di vila. Tempat ini memang lebih cocok untuk berkultivasi.Selanjutnya, Owen mencari sebuah tempat yang bersih, lalu duduk bersila di atasnya dan mulai berkultivasi.Energi spiritual di vila sangat sedikit. Semalam, dia hampir menggunakan waktu sepanjang malam agar energi dapat bersirkulasi dalam meridian.Sebaliknya, energi spiritual di tempat ini sangat berlimpah sehingga efek kultivasinya jauh lebih bagus. Dia hanya menggunakan waktu selama dua jam untuk membuat energi bersirkulasi dalam meridian.Melihat waktu yang belum terlalu larut, Owen melanjutkan kultivasinya hingga keesokan harinya pukul 05.00 subuh. Saat melihat hari yang mulai cerah, Owen pun menghentikan kultivasinya dan berdiri."Setelah berlatih selama semalaman, kekuatanku sepertinya sudah menjadi lebih kuat. Basis kultivasiku sudah dekat de
"Kamu seorang tabib?" Saat melihat Owen mengeluarkan beberapa jarum perak, pemuda itu tampak sangat terkejut.Dalam masyarakat sekarang, pengobatan tradisional sudah perlahan menurun. Ada banyak aspek yang tidak semudah dan sepraktis ilmu pengobatan modern.Selain itu, teori dari ilmu pengobatan tradisional sangat luas dan mendalam serta membutuhkan banyak pengalaman. Kebanyakan, tabib yang terkenal adalah senior yang sudah tua.Akan tetapi, umur Owen terlihat hanya sekitar 25 tahun. Palingan, dia hanya mempelajari sedikit tentang ilmu pengobatan tradisional.Pemuda itu pun bergumam dalam hatinya, 'Apa keterampilan medis Owen bisa dipercaya?'Owen menggelengkan kepalanya, lalu berkata dengan jujur, "Aku bukan tabib, juga bukan dokter.""Apa? Kalau bukan dokter, apa yang asal kamu lakukan? Buang-buang waktuku saja!" Raut wajah pemuda itu berubah drastis dan dia terlihat sangat murka."Aku memang bukan dokter, tapi aku pernah belajar ilmu pengobatan tradisional. Aku punya keyakinan untu
“Uhuk, uhuk ....”Tidak lama kemudian, Denny terbatuk beberapa kali dan perlahan-lahan sadar.“Baguslah! Kakek, akhirnya kamu sadar juga! Gimana perasaanmu sekarang? Apa ada yang nggak enak?” tanya Johan dengan penuh perhatian. Dia merasa sangat gembira.“Aku baik-baik saja. Johan, ada apa denganku tadi? Apa yang sudah terjadi?” tanya Denny dengan kebingungan.“Tadi kamu tiba-tiba pingsan. Untung Dokter Yohanes datang tepat waktu untuk menyelamatkanmu,” jelas Johan dengan singkat.“Oh, ternyata begitu. Dok, makasih banyak!”Denny mengucapkan terima kasih kepada Dokter Yohanes dengan tulus.“Pak, jangan sungkan. Ini sudah kewajibanku,” jawab Yohanes sambil tersenyum.Saat ini, ada banyak orang yang berkerumun di sana. Mereka sudah melihat semua yang terjadi barusan.“Dokter Yohanes memang seorang dokter profesional yang punya keterampilan medis tinggi! Dia bisa menyadarkan orang dalam waktu sesingkat itu!”“Benar! Tadi, orang yang belajar pengobatan tradisional itu asyik bilang Pak Denn
Begitu melihat situasi ini, Johan, Yohanes, dan orang-orang yang berkerumun langsung tercengang.Mereka tidak menyangka Denny yang tadinya masih terlihat normal bisa tiba-tiba memuntahkan begitu banyak darah. Bahkan kekuatan dan vitalitasnya juga langsung terlihat menurun drastis.Orang awam juga bisa melihat bahwa keadaan Denny sangat serius dan mungkin akan membahayakan nyawanya.“Dok, ada apa dengan kakekku ....”Johan mencengkeram lengan Yohanes dengan panik. Dia sudah hampir menangis.“Aku nggak tahu. Jelas-jelas, Pak Denny masih baik-baik saja barusan ....”Yohanes juga tercengang dan terlihat bingung.“Kamu itu dokter dan juga merupakan dokter terkenal. Mana mungkin kamu nggak tahu .... Cepat lakukan sesuatu!” teriak Johan dengan marah. Dia sudah sepenuhnya panik.“Di sini nggak ada alat medis, aku nggak bisa memeriksa keadaan Pak Denny. Menurutku, sebaiknya cepat telepon ambulans atau bawa dia ke rumah sakit sekarang juga ...,” ucap Yohanes setenang mungkin.Sekarang, kondisi D
Johan langsung tercengang dan berkata, “Nggak mungkin! Kalau kamu bisa menebak kakekku bakal muntah darah, mana mungkin kamu nggak punya cara untuk menolongnya?”“Kalau dari awal kamu menyuruhku mengobati kakekmu, aku memang punya keyakinan bisa menyembuhkannya. Tapi sekarang, situasinya sudah banyak berubah, penyakitnya juga sudah jadi lebih sulit diobati. Aku nggak punya banyak keyakinan lagi.”Owen berdesah. Bukannya dia tidak mau membantu, tetapi karena dia memang tidak mempunyai keyakinan bisa melakukannya.Johan langsung tercengang. Dia bahkan ingin menampar dirinya sendiri karena merasa sangat menyesal. Dia tahu ada kesempatan terbaik untuk menolong pasien. Setelah kesempatan itu lewat, pasien sudah tidak terselamatkan lagi.Semua ini karena dia tidak memercayai keterampilan medis Owen dan meminta Yohanes untuk sembarangan mengobati kakeknya. Alhasil, bukan hanya keadaan kakeknya yang memburuk, dia juga sudah kehilangan kesempatan terbaik untuk diselamatkan.Jika terjadi apa-apa
“Tuan, aku benar-benar sudah menyesal. Anggap saja aku mohon padamu. Aku mohon selamatkanlah kakekku! Aku bakal tanggung jawab atas semuanya. Nggak peduli kamu bisa menyembuhkannya atau nggak, aku nggak bakal menyalahkanmu ....”Johan membulatkan tekadnya, lalu berlutut di hadapan Owen.“Kamu lagi apa sih? Cepat berdiri.”Owen sangat terkejut dan buru-buru memapah Johan untuk berdiri.“Aku nggak bakal berdiri sampai kamu setuju,” ucap Johan dengan tegas.“Ini ....”Owen merasa kewalahan. Dia ingin menyetujuinya, tetapi sama sekali tidak yakin bisa melakukannya. Namun, dia juga tidak tega menolak karena sikap Johan yang begitu tulus dan berbakti.“Oke, oke. Aku bakal coba, deh ....”Owen berdesah, lalu terpaksa menyetujuinya.“Makasih, makasih ....”Johan sangat gembira dan buru-buru berterima kasih sebelum berdiri. Setelah itu, Owen mengikuti Johan kembali ke taman.Pada saat ini, kondisi Denny sudah lebih gawat lagi. Wajahnya sangat pucat, napasnya terputus-putus, dan dia juga terliha
Di sisi lain, Owen duduk bersila di lantai. Dia sedang menggunakan energinya untuk mengendalikan jarum. Energi spiritual yang tak kasat mata terus mengalir ke dalam tubuh Denny.Berhubung penyakit Denny terlalu serius, energi Owen juga sangat terkuras. Dalam sekejap, dia sudah berkeringat deras, wajahnya menjadi pucat, dan tubuhnya juga menjadi makin lemah. Dia bahkan sudah hampir pingsan.Saat melihat situasi ini, semua orang yang berkerumun mulai gugup. Meskipun tidak tahu apa yang sedang dilakukan Owen, mereka dapat melihat bahwa Owen sudah hampir tidak bisa bertahan.“Tuan Johan, lihatlah. Bocah itu sudah hampir pingsan. Dia nggak punya kemampuan untuk menolong Pak Denny! Kalau terus ditunda, Pak Denny pasti meninggal! Aku sarankan sebaiknya segera antar Pak Denny ke rumah sakit. Habis diperiksa dengan alat di rumah sakit, aku pasti bisa menyembuhkan Pak Denny dengan keterampilan medisku ....”Yohanes masih belum menyerah dan membujuk Johan lagi.“Ini ....”Johan sangat ragu. Owen
Semua orang yang berada di sekitar sontak memberi Owen tepuk tangan meriah. Mereka tidak hanya dibuat terkejut oleh keterampilan medis Owen yang luar biasa, tetapi juga tersentuh dengan Owen yang berusaha menyelamatkan nyawa orang tua itu."Ah, ini bukan apa-apa," ucap Owen sambil tersenyum canggung. Dia hanya melakukan yang terbaik. Tidak disangka, perbuatannya justru mendapat apresiasi tinggi oleh orang banyak."Anak ini pasti kelelahan. Apa ada orang yang membawa air minum?" tanya Denny kepada semua orang."Aku ada bawa!" seru seorang gadis muda di tengah kerumunan penonton. Dia mengeluarkan sebotol air mineral yang belum dibuka, lalu menyerahkannya.Johan tahu bahwa Owen sudah tidak punya tenaga lagi. Jadi, dia membukakan tutup botol itu dan memberikannya kepada Owen.Glek, glek! Owen minum lebih dari setengah botol hanya dengan satu tarikan napas. Setelah itu, dia memejamkan matanya dan mengedarkan energi spiritual yang tersisa di tubuhnya. Dia sedang diam-diam memusatkan perhatia