Vila Bagya.Saat Owen kembali ke rumah, Bibi Tanti sedang memasak makan malam di dapur."Bibi Tanti, di mana Theresa? Kenapa aku nggak lihat dia?" tanya Owen dengan keheranan."Oh, Nona Theresa sedang lembur di kantor, belum pulang sampai sekarang. Tapi, Nona seharusnya akan pulang sebentar lagi," ujar Bibi Tanti sambil tersenyum. Dia sejak awal sudah terbiasa dengan keseharian Theresa yang sering lembur."Sekarang sudah pukul 21.00 lewat. Dia benar-benar pekerja keras, ya."Owen diam-diam terkejut. Dia sangat kagum dengan semangat dan kerja keras Theresa.Pantas saja, begitu Grup Ratu Kosmetik diserahkan ke tangan Theresa, dia hanya menggunakan waktu selama dua tahun untuk memperluas ruang lingkupnya hingga beberapa kali lipat. Semua ini bukan sekadar keberuntungan belaka!Tidak lama kemudian, suara pintu yang dibuka terdengar. Theresa telah pulang.Owen pun pergi ke ruang tamu dan menuangkan segelas air hangat untuk Theresa."Theresa, kenapa kamu lembur sampai semalam ini? Apa nggak
Owen menarik napas dalam-dalam. Sesuai dengan prediksinya tadi pagi, energi spiritual di tempat ini memang sangat berlimpah, bahkan berkali lipat lebih banyak dibandingkan yang ada di vila. Tempat ini memang lebih cocok untuk berkultivasi.Selanjutnya, Owen mencari sebuah tempat yang bersih, lalu duduk bersila di atasnya dan mulai berkultivasi.Energi spiritual di vila sangat sedikit. Semalam, dia hampir menggunakan waktu sepanjang malam agar energi dapat bersirkulasi dalam meridian.Sebaliknya, energi spiritual di tempat ini sangat berlimpah sehingga efek kultivasinya jauh lebih bagus. Dia hanya menggunakan waktu selama dua jam untuk membuat energi bersirkulasi dalam meridian.Melihat waktu yang belum terlalu larut, Owen melanjutkan kultivasinya hingga keesokan harinya pukul 05.00 subuh. Saat melihat hari yang mulai cerah, Owen pun menghentikan kultivasinya dan berdiri."Setelah berlatih selama semalaman, kekuatanku sepertinya sudah menjadi lebih kuat. Basis kultivasiku sudah dekat de
"Kamu seorang tabib?" Saat melihat Owen mengeluarkan beberapa jarum perak, pemuda itu tampak sangat terkejut.Dalam masyarakat sekarang, pengobatan tradisional sudah perlahan menurun. Ada banyak aspek yang tidak semudah dan sepraktis ilmu pengobatan modern.Selain itu, teori dari ilmu pengobatan tradisional sangat luas dan mendalam serta membutuhkan banyak pengalaman. Kebanyakan, tabib yang terkenal adalah senior yang sudah tua.Akan tetapi, umur Owen terlihat hanya sekitar 25 tahun. Palingan, dia hanya mempelajari sedikit tentang ilmu pengobatan tradisional.Pemuda itu pun bergumam dalam hatinya, 'Apa keterampilan medis Owen bisa dipercaya?'Owen menggelengkan kepalanya, lalu berkata dengan jujur, "Aku bukan tabib, juga bukan dokter.""Apa? Kalau bukan dokter, apa yang asal kamu lakukan? Buang-buang waktuku saja!" Raut wajah pemuda itu berubah drastis dan dia terlihat sangat murka."Aku memang bukan dokter, tapi aku pernah belajar ilmu pengobatan tradisional. Aku punya keyakinan untu
“Uhuk, uhuk ....”Tidak lama kemudian, Denny terbatuk beberapa kali dan perlahan-lahan sadar.“Baguslah! Kakek, akhirnya kamu sadar juga! Gimana perasaanmu sekarang? Apa ada yang nggak enak?” tanya Johan dengan penuh perhatian. Dia merasa sangat gembira.“Aku baik-baik saja. Johan, ada apa denganku tadi? Apa yang sudah terjadi?” tanya Denny dengan kebingungan.“Tadi kamu tiba-tiba pingsan. Untung Dokter Yohanes datang tepat waktu untuk menyelamatkanmu,” jelas Johan dengan singkat.“Oh, ternyata begitu. Dok, makasih banyak!”Denny mengucapkan terima kasih kepada Dokter Yohanes dengan tulus.“Pak, jangan sungkan. Ini sudah kewajibanku,” jawab Yohanes sambil tersenyum.Saat ini, ada banyak orang yang berkerumun di sana. Mereka sudah melihat semua yang terjadi barusan.“Dokter Yohanes memang seorang dokter profesional yang punya keterampilan medis tinggi! Dia bisa menyadarkan orang dalam waktu sesingkat itu!”“Benar! Tadi, orang yang belajar pengobatan tradisional itu asyik bilang Pak Denn
Begitu melihat situasi ini, Johan, Yohanes, dan orang-orang yang berkerumun langsung tercengang.Mereka tidak menyangka Denny yang tadinya masih terlihat normal bisa tiba-tiba memuntahkan begitu banyak darah. Bahkan kekuatan dan vitalitasnya juga langsung terlihat menurun drastis.Orang awam juga bisa melihat bahwa keadaan Denny sangat serius dan mungkin akan membahayakan nyawanya.“Dok, ada apa dengan kakekku ....”Johan mencengkeram lengan Yohanes dengan panik. Dia sudah hampir menangis.“Aku nggak tahu. Jelas-jelas, Pak Denny masih baik-baik saja barusan ....”Yohanes juga tercengang dan terlihat bingung.“Kamu itu dokter dan juga merupakan dokter terkenal. Mana mungkin kamu nggak tahu .... Cepat lakukan sesuatu!” teriak Johan dengan marah. Dia sudah sepenuhnya panik.“Di sini nggak ada alat medis, aku nggak bisa memeriksa keadaan Pak Denny. Menurutku, sebaiknya cepat telepon ambulans atau bawa dia ke rumah sakit sekarang juga ...,” ucap Yohanes setenang mungkin.Sekarang, kondisi D
Johan langsung tercengang dan berkata, “Nggak mungkin! Kalau kamu bisa menebak kakekku bakal muntah darah, mana mungkin kamu nggak punya cara untuk menolongnya?”“Kalau dari awal kamu menyuruhku mengobati kakekmu, aku memang punya keyakinan bisa menyembuhkannya. Tapi sekarang, situasinya sudah banyak berubah, penyakitnya juga sudah jadi lebih sulit diobati. Aku nggak punya banyak keyakinan lagi.”Owen berdesah. Bukannya dia tidak mau membantu, tetapi karena dia memang tidak mempunyai keyakinan bisa melakukannya.Johan langsung tercengang. Dia bahkan ingin menampar dirinya sendiri karena merasa sangat menyesal. Dia tahu ada kesempatan terbaik untuk menolong pasien. Setelah kesempatan itu lewat, pasien sudah tidak terselamatkan lagi.Semua ini karena dia tidak memercayai keterampilan medis Owen dan meminta Yohanes untuk sembarangan mengobati kakeknya. Alhasil, bukan hanya keadaan kakeknya yang memburuk, dia juga sudah kehilangan kesempatan terbaik untuk diselamatkan.Jika terjadi apa-apa
“Tuan, aku benar-benar sudah menyesal. Anggap saja aku mohon padamu. Aku mohon selamatkanlah kakekku! Aku bakal tanggung jawab atas semuanya. Nggak peduli kamu bisa menyembuhkannya atau nggak, aku nggak bakal menyalahkanmu ....”Johan membulatkan tekadnya, lalu berlutut di hadapan Owen.“Kamu lagi apa sih? Cepat berdiri.”Owen sangat terkejut dan buru-buru memapah Johan untuk berdiri.“Aku nggak bakal berdiri sampai kamu setuju,” ucap Johan dengan tegas.“Ini ....”Owen merasa kewalahan. Dia ingin menyetujuinya, tetapi sama sekali tidak yakin bisa melakukannya. Namun, dia juga tidak tega menolak karena sikap Johan yang begitu tulus dan berbakti.“Oke, oke. Aku bakal coba, deh ....”Owen berdesah, lalu terpaksa menyetujuinya.“Makasih, makasih ....”Johan sangat gembira dan buru-buru berterima kasih sebelum berdiri. Setelah itu, Owen mengikuti Johan kembali ke taman.Pada saat ini, kondisi Denny sudah lebih gawat lagi. Wajahnya sangat pucat, napasnya terputus-putus, dan dia juga terliha
Di sisi lain, Owen duduk bersila di lantai. Dia sedang menggunakan energinya untuk mengendalikan jarum. Energi spiritual yang tak kasat mata terus mengalir ke dalam tubuh Denny.Berhubung penyakit Denny terlalu serius, energi Owen juga sangat terkuras. Dalam sekejap, dia sudah berkeringat deras, wajahnya menjadi pucat, dan tubuhnya juga menjadi makin lemah. Dia bahkan sudah hampir pingsan.Saat melihat situasi ini, semua orang yang berkerumun mulai gugup. Meskipun tidak tahu apa yang sedang dilakukan Owen, mereka dapat melihat bahwa Owen sudah hampir tidak bisa bertahan.“Tuan Johan, lihatlah. Bocah itu sudah hampir pingsan. Dia nggak punya kemampuan untuk menolong Pak Denny! Kalau terus ditunda, Pak Denny pasti meninggal! Aku sarankan sebaiknya segera antar Pak Denny ke rumah sakit. Habis diperiksa dengan alat di rumah sakit, aku pasti bisa menyembuhkan Pak Denny dengan keterampilan medisku ....”Yohanes masih belum menyerah dan membujuk Johan lagi.“Ini ....”Johan sangat ragu. Owen
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero