“Uhuk, uhuk ....”Tidak lama kemudian, Denny terbatuk beberapa kali dan perlahan-lahan sadar.“Baguslah! Kakek, akhirnya kamu sadar juga! Gimana perasaanmu sekarang? Apa ada yang nggak enak?” tanya Johan dengan penuh perhatian. Dia merasa sangat gembira.“Aku baik-baik saja. Johan, ada apa denganku tadi? Apa yang sudah terjadi?” tanya Denny dengan kebingungan.“Tadi kamu tiba-tiba pingsan. Untung Dokter Yohanes datang tepat waktu untuk menyelamatkanmu,” jelas Johan dengan singkat.“Oh, ternyata begitu. Dok, makasih banyak!”Denny mengucapkan terima kasih kepada Dokter Yohanes dengan tulus.“Pak, jangan sungkan. Ini sudah kewajibanku,” jawab Yohanes sambil tersenyum.Saat ini, ada banyak orang yang berkerumun di sana. Mereka sudah melihat semua yang terjadi barusan.“Dokter Yohanes memang seorang dokter profesional yang punya keterampilan medis tinggi! Dia bisa menyadarkan orang dalam waktu sesingkat itu!”“Benar! Tadi, orang yang belajar pengobatan tradisional itu asyik bilang Pak Denn
Begitu melihat situasi ini, Johan, Yohanes, dan orang-orang yang berkerumun langsung tercengang.Mereka tidak menyangka Denny yang tadinya masih terlihat normal bisa tiba-tiba memuntahkan begitu banyak darah. Bahkan kekuatan dan vitalitasnya juga langsung terlihat menurun drastis.Orang awam juga bisa melihat bahwa keadaan Denny sangat serius dan mungkin akan membahayakan nyawanya.“Dok, ada apa dengan kakekku ....”Johan mencengkeram lengan Yohanes dengan panik. Dia sudah hampir menangis.“Aku nggak tahu. Jelas-jelas, Pak Denny masih baik-baik saja barusan ....”Yohanes juga tercengang dan terlihat bingung.“Kamu itu dokter dan juga merupakan dokter terkenal. Mana mungkin kamu nggak tahu .... Cepat lakukan sesuatu!” teriak Johan dengan marah. Dia sudah sepenuhnya panik.“Di sini nggak ada alat medis, aku nggak bisa memeriksa keadaan Pak Denny. Menurutku, sebaiknya cepat telepon ambulans atau bawa dia ke rumah sakit sekarang juga ...,” ucap Yohanes setenang mungkin.Sekarang, kondisi D
Johan langsung tercengang dan berkata, “Nggak mungkin! Kalau kamu bisa menebak kakekku bakal muntah darah, mana mungkin kamu nggak punya cara untuk menolongnya?”“Kalau dari awal kamu menyuruhku mengobati kakekmu, aku memang punya keyakinan bisa menyembuhkannya. Tapi sekarang, situasinya sudah banyak berubah, penyakitnya juga sudah jadi lebih sulit diobati. Aku nggak punya banyak keyakinan lagi.”Owen berdesah. Bukannya dia tidak mau membantu, tetapi karena dia memang tidak mempunyai keyakinan bisa melakukannya.Johan langsung tercengang. Dia bahkan ingin menampar dirinya sendiri karena merasa sangat menyesal. Dia tahu ada kesempatan terbaik untuk menolong pasien. Setelah kesempatan itu lewat, pasien sudah tidak terselamatkan lagi.Semua ini karena dia tidak memercayai keterampilan medis Owen dan meminta Yohanes untuk sembarangan mengobati kakeknya. Alhasil, bukan hanya keadaan kakeknya yang memburuk, dia juga sudah kehilangan kesempatan terbaik untuk diselamatkan.Jika terjadi apa-apa
“Tuan, aku benar-benar sudah menyesal. Anggap saja aku mohon padamu. Aku mohon selamatkanlah kakekku! Aku bakal tanggung jawab atas semuanya. Nggak peduli kamu bisa menyembuhkannya atau nggak, aku nggak bakal menyalahkanmu ....”Johan membulatkan tekadnya, lalu berlutut di hadapan Owen.“Kamu lagi apa sih? Cepat berdiri.”Owen sangat terkejut dan buru-buru memapah Johan untuk berdiri.“Aku nggak bakal berdiri sampai kamu setuju,” ucap Johan dengan tegas.“Ini ....”Owen merasa kewalahan. Dia ingin menyetujuinya, tetapi sama sekali tidak yakin bisa melakukannya. Namun, dia juga tidak tega menolak karena sikap Johan yang begitu tulus dan berbakti.“Oke, oke. Aku bakal coba, deh ....”Owen berdesah, lalu terpaksa menyetujuinya.“Makasih, makasih ....”Johan sangat gembira dan buru-buru berterima kasih sebelum berdiri. Setelah itu, Owen mengikuti Johan kembali ke taman.Pada saat ini, kondisi Denny sudah lebih gawat lagi. Wajahnya sangat pucat, napasnya terputus-putus, dan dia juga terliha
Di sisi lain, Owen duduk bersila di lantai. Dia sedang menggunakan energinya untuk mengendalikan jarum. Energi spiritual yang tak kasat mata terus mengalir ke dalam tubuh Denny.Berhubung penyakit Denny terlalu serius, energi Owen juga sangat terkuras. Dalam sekejap, dia sudah berkeringat deras, wajahnya menjadi pucat, dan tubuhnya juga menjadi makin lemah. Dia bahkan sudah hampir pingsan.Saat melihat situasi ini, semua orang yang berkerumun mulai gugup. Meskipun tidak tahu apa yang sedang dilakukan Owen, mereka dapat melihat bahwa Owen sudah hampir tidak bisa bertahan.“Tuan Johan, lihatlah. Bocah itu sudah hampir pingsan. Dia nggak punya kemampuan untuk menolong Pak Denny! Kalau terus ditunda, Pak Denny pasti meninggal! Aku sarankan sebaiknya segera antar Pak Denny ke rumah sakit. Habis diperiksa dengan alat di rumah sakit, aku pasti bisa menyembuhkan Pak Denny dengan keterampilan medisku ....”Yohanes masih belum menyerah dan membujuk Johan lagi.“Ini ....”Johan sangat ragu. Owen
Semua orang yang berada di sekitar sontak memberi Owen tepuk tangan meriah. Mereka tidak hanya dibuat terkejut oleh keterampilan medis Owen yang luar biasa, tetapi juga tersentuh dengan Owen yang berusaha menyelamatkan nyawa orang tua itu."Ah, ini bukan apa-apa," ucap Owen sambil tersenyum canggung. Dia hanya melakukan yang terbaik. Tidak disangka, perbuatannya justru mendapat apresiasi tinggi oleh orang banyak."Anak ini pasti kelelahan. Apa ada orang yang membawa air minum?" tanya Denny kepada semua orang."Aku ada bawa!" seru seorang gadis muda di tengah kerumunan penonton. Dia mengeluarkan sebotol air mineral yang belum dibuka, lalu menyerahkannya.Johan tahu bahwa Owen sudah tidak punya tenaga lagi. Jadi, dia membukakan tutup botol itu dan memberikannya kepada Owen.Glek, glek! Owen minum lebih dari setengah botol hanya dengan satu tarikan napas. Setelah itu, dia memejamkan matanya dan mengedarkan energi spiritual yang tersisa di tubuhnya. Dia sedang diam-diam memusatkan perhatia
"Pak Denny, sebenarnya miokarditismu belum sembuh total sehingga meninggalkan beberapa gejala. Gejala sisa inilah yang mengganggumu selama ini dan yang menyebabkan serangan mendadak pada pembuluh darah jantungmu! Ini bukan penyakit jantung koroner!" ungkap Owen.Denny yang mendengar ini tiba-tiba mengerti dan berseru, "Ternyata begitu! Kalau begitu, bisakah kamu mengobatiku?""Bisa. Aku memberimu terapi akupunktur barusan dan sisa dari gejala miokarditis sudah hilang. Aku akan meresepkan obat untukmu. Minum seminggu berturut-turut dan kamu akan sembuh total!"Denny pun memberi isyarat kepada pengawalnya untuk mencari kertas dan pena. Setelah mendapatkannya, Owen segera menuliskan resep, lalu memberikannya kepada Denny."Dik Owen, terima kasih banyak. Aku nggak bisa membalas kebaikanmu," kata Denny dengan penuh syukur.Dia pun mengeluarkan cek dari saku, lalu menulis serangkaian angka di atasnya. Setelah itu, Denny menyerahkannya kepada Owen seraya berkata, "Cek ini adalah sedikit rasa
Tidak terkecuali Yohanes. Dia sebelumnya tidak yakin terhadap Owen, tetapi sekarang dia kagum terhadap keterampilan medis dan etika kedokteran Owen yang luar biasa.Setelah sedikit meragu, Yohanes pun mendekati Owen dan membungkuk dalam-dalam sambil berkata, "Tuan Owen, aku tadi sudah berkali-kali mempertanyakan keterampilan medismu. Aku minta maaf atas kekasaranku barusan!"Setelah itu, dia Kembali berkata, "Dulu, aku selalu menganggap remeh pengobatan tradisional dan merasa pengobatan tradisional nggak sebagus pengobatan barat. Sekarang, kamu sudah sudah memberiku pelajaran yang sangat penting. Aku sudah belajar banyak darimu! Terima kasih!""Pak Yohanes, pujianmu ini terlalu berlebihan. Kamu adalah dokter senior, juga dokter yang terkenal. Keterampilanku masih kurang jauh dirimu," kata Owen dengan buru-buru. Dia tidak menyimpan masalah sepele ini ke dalam hati."Dik Owen, ini adalah kartu namaku. Kalau kelak membutuhkan bantuanku, kamu bisa menghubungiku kapan saja," ujar Denny samb