Owen mencibir. Dia yang memasang tampang santai itu tidak menghindari pukulan tersebut sama sekali, melainkan menyambut pukulan Calvin.“Ternyata kamu berani berhadapan langsung denganku! Kamu cari mati, ya?” tanya Calvin dan dia pun tertawa. Kemudian, Calvin meningkatkan kekuatan di tinjunya dan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk langsung mematahkan lengan Owen sebagai pembalasan atas insiden waktu itu.“Apa bocah ini bodoh? Basis kultivasi Calvin sudah mencapai tahap puncak Alam Sigana. Beraninya dia menyambut pukulan Calvin. Bukankah ini sama saja dengan bunuh diri?” keluh Rosa.Dia yang basis kultivasinya tahap akhir Alam Sigana saja berhasil dikalahkan oleh Calvin dan mengalami luka dalam yang cukup parah, sedangkan Owen si penipu itu tidak memiliki kemampuan sama sekali. Seandainya Owen terkena pukulan Calvin, Owen pasti akan cacat atau bahkan mati!Rosa memang tidak menyukai Owen, tetapi bagaimanapun juga, Rosa adalah seorang wanita yang memiliki sedikit rasa simpati. Jadi, d
Jika tidak melihatnya dengan mata kepala sendiri, Rosa pasti tidak akan memercayai bahwa ini adalah kenyataan! Welly dan lainnya juga sama. Masing-masing dari mereka menunjukkan ekspresi ngeri dan suasana hati mereka segera merosot. Butuh waktu lama bagi mereka untuk memulihkan diri dari keterkejutan ini.“Kak, aku sudah bilang sejak awal kalau Owen itu bukan penipu. Dia sangat kuat. Gimana? Kamu sudah bisa memercayai perkataanku, 'kan?” kata Markus sambil menunjukkan ekspresi bangga.“Ya. Sepertinya aku sudah salah paham terhadap dirinya.” Rosa tersipu malu. Kali ini, dia tidak membantah lagi.Owen mampu mengalahkan Calvin hanya dengan satu gerakan. Basis kultivasinya memang belum mencapai Alam Mugana, tetapi dia sepertinya hampir mencapai ke tahap itu. Orang yang memiliki kekuatan seperti ini bisa disebut sebagai orang terhebat di antara generasi muda di Jenggala. Bahkan, kekuatannya lebih unggul dari Ricardo, Heri, dan Glenn! Mana mungkin orang ini bisa disebut sebagai penipu?Di si
Apalagi, kali ini Calvin sengaja melakukan serangan diam-diam. Dalam situasi yang tergesa-gesa, Owen sama sekali tidak mungkin bisa menahan serangan kekuatan penuh darinya! "Dasar nggak tahu diri!" Owen tersenyum dengan sinis, lalu mengeluarkan pukulannya.Saat ini, basis kultivasi Calvin sudah mencapai tahap puncak Alam Sigana dan kemampuannya sudah seimbang dengan Owen. Jika menggunakan teknik pertarungan jarak dekat, Calvin setidaknya bisa menahan belasan jurus dari Owen. Namun, Calvin terlalu sombong dan memaksa untuk melawan Owen secara langsung. Dia benar-benar sudah bosan hidup!Energi spiritual dan energi sejati yang diciptakan oleh Owen sama sekali tidak bisa diremehkan!Baam!Seiring terdengarnya suara dentuman yang keras, hasil yang terjadi sama persis seperti sebelumnya. Tubuh Calvin yang besar kembali terempas keluar dan terjatuh dengan keras ke lantai."Ini … nggak mungkin." Calvin membungkuk dan memuntahkan seteguk darah. Kemudian, dia menatap Owen dengan tatapan yang t
Saat teringat dengan tuduhannya yang mengatakan Owen adalah penipu sebelumnya itu, wajah cantik Rosa seketika memerah dan terlihat malu. Pada akhirnya, dia pun meminta maaf kepada Owen dengan tulus."Nona Rosa, aku adalah teman Markus, jadi kamu nggak perlu sesungkan ini. Yang penting kelak kamu jangan menganggap aku sebagai penipu lagi saja," ucap Owen dengan nada bercanda.Wajah cantik Rosa menjadi semakin memerah, tetapi dia segera menenangkan dirinya dan menjawab sambil tersenyum, "Owen, karena kamu adalah teman Markus, kalau begitu jangan panggil aku Nona Rosa lagi. Itu terlalu formal. Kalau kamu nggak keberatan, kelak panggil aku Kak Rosa saja.""Ini … kalau begitu, aku nggak akan menolaknya," balas Owen.Owen merasa sedikit terkejut. Dia tidak menyangka sikap Rosa bisa berubah secepat ini. Beberapa menit yang lalu, Rosa sangat berharap untuk mengusir dirinya. Namun sekarang, Rosa langsung meminta Owen untuk memanggil dirinya "Kak Rosa"! Hati wanita benar-benar sangat dalam dan s
Owen bertanya sambil tersenyum."Owen, aku sudah tahu kamu mengundurkan diri dari perusahaan dan masalah putus dengan Theresa. Sebenarnya, ada apa dengan kalian? Kenapa baik-baik saja tiba-tiba putus?" tanya Angelina tanpa basa-basi. Setelah pulang kerja, dia sengaja mengajak Owen bertemu untuk mencari tahu kebenaran dari masalah ini."Putus, ya putus, nggak ada alasannya," jawab Owen.Senyuman di wajah Owen seketika meredup dan raut wajahnya tampak murung.Setelah semalam Owen menghilangkan kesedihannya dengan minum-minum dan mendapatkan nasihat dari Yura, perasaannya sebenarnya telah membaik. Namun, saat mendengar Angelina mengungkit tentang Theresa, hatinya menjadi kembali sedih. Saat ini, Owen baru menyadari bahwa Theresa ternyata memiliki tempat yang jauh lebih penting di dalam hatinya daripada yang dia bayangkan."Bisa nggak jangan menjawab dengan asal-asalan? Kalau kamu masih menganggap aku sebagai teman, beri tahu aku dengan jujur apa yang terjadi?" tanya Angelina dengan ekspre
Angelina tertegun sejenak. Dia berniat baik untuk membantu Owen mendapatkan Theresa kembali, tetapi dia sama sekali tidak menyangka Owen malah menolaknya!"Masa lalu biar saja berlalu. Karena dia nggak percaya denganku, nggak ada gunanya aku memohon padanya. Dia nggak percaya padaku kali ini, kelak akan ada yang kedua kali, bahkan mungkin berulang kali," kata Owen.Setelah berhenti sejenak, Owen lanjut berkata dengan sedih, "Sekalipun kali ini kamu membantuku mendapatkannya lagi, kelak kalau bertemu masalah yang lain, dia juga nggak akan percaya denganku. Apa aku harus berulang kali memohon padanya?" Tiba-tiba, Owen teringat dengan sebuah kata yang pernah dia baca di internet, yaitu menurunkan martabat untuk menyenangkan orang lain hanya akan membuat diri sendiri tidak memiliki masa depan apa pun!Sekarang, bukan hanya Theresa yang tidak percaya kepadanya, bahkan Jerremy dan Lukas juga tidak percaya kepadanya. Jika Owen menurunkan harga diri untuk memohon kepada Theresa sehingga membu
Rachel menyatakan pemikirannya. Sebenarnya, tujuannya sama dengan Angelina. Mereka ingin Owen mendapatkan Theresa kembali.“Nggak usah, aku sudah terima niat baikmu,” tolak Owen dengan halus.“Kenapa nggak usah?” tanya Rachel dengan terkejut. Waktu itu, Owen berhasil mendapatkan Theresa juga berkat bantuannya. Rachel tahu bahwa Owen tulus menyukai Theresa, tetapi dia tidak mengerti kenapa Owen menyerah semudah itu.“Masalah ini jauh lebih rumit dari yang kalian bayangkan. Bukan cuma kakak sepupumu yang nggak percaya padaku, bahkan kakek dan pamanmu juga nggak percaya sama aku. Pokoknya, aku pengin menenangkan diri untuk beberapa saat dulu. Kita bicarakan lagi saja masalah lainnya nanti,” ujar Owen sambil berdesah.“Apa kamu khawatir kakek dan pamanku bakal menghalangi kalian?” tanya Rachel. Kemudian, dia pun terdiam. Dia tahu apa yang dikatakan Owen memang masuk akal. Meskipun Owen bisa mendapatkan Theresa kembali, belum tentu dia bisa mendapatkan restu Jerremy dan Lukas.“Osum, biar b
Bagus juga apabila Owen bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu dengan Raja Naldo. Setidaknya, Raja Utaram tidak akan berani bertindak gegabah apabila ada campur tangan Raja Naldo.Setelah melihat Owen memutuskan sambungan telepon, Yura langsung berkata dengan agak tidak senang, “Owen, kamu mau keluar lagi?”“Emm, Markus mencariku ...,” jawab Owen sambil tersenyum canggung. Dia baru mulai bekerja selama dua hari, tetapi malah terus memiliki kepentingan di luar. Wajar saja apabila Yura keberatan.“Kenapa Markus lagi sih?” Yura sangat curiga. Dia mengamati Owen sejenak, lalu bertanya dengan ekspresi aneh, “Owen, jangan-jangan orientasi seksualmu sudah berubah gara-gara patah hati?”“Berubah gimana ....” Owen pun tertegun. Sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, dia tiba-tiba menyadari maksud Yura dan berkata, “Yura, bisa nggak jangan sembarangan bicara! Orientasi seksualku sangat normal kok!”Owen tidak tahu harus tertawa atau menangis setelah mendengar pertanyaan konyol itu, tet
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero