Bagus juga apabila Owen bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu dengan Raja Naldo. Setidaknya, Raja Utaram tidak akan berani bertindak gegabah apabila ada campur tangan Raja Naldo.Setelah melihat Owen memutuskan sambungan telepon, Yura langsung berkata dengan agak tidak senang, “Owen, kamu mau keluar lagi?”“Emm, Markus mencariku ...,” jawab Owen sambil tersenyum canggung. Dia baru mulai bekerja selama dua hari, tetapi malah terus memiliki kepentingan di luar. Wajar saja apabila Yura keberatan.“Kenapa Markus lagi sih?” Yura sangat curiga. Dia mengamati Owen sejenak, lalu bertanya dengan ekspresi aneh, “Owen, jangan-jangan orientasi seksualmu sudah berubah gara-gara patah hati?”“Berubah gimana ....” Owen pun tertegun. Sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, dia tiba-tiba menyadari maksud Yura dan berkata, “Yura, bisa nggak jangan sembarangan bicara! Orientasi seksualku sangat normal kok!”Owen tidak tahu harus tertawa atau menangis setelah mendengar pertanyaan konyol itu, tet
“Tuan Owen, maafkan kejujuranku. Aku dengar dari Rosa dan Markus kalau basis kultivasimu sudah mencapai tahap puncak Alam Sigana dan hanya berjarak sedikit lagi dari Alam Mugana. Untuk bisa mencapai basis kultivasi yang begitu tinggi semuda ini, kamu pasti punya seorang guru hebat yang terkenal, ‘kan? Kalau boleh tahu, siapa gurumu?” tanya Naldo dengan pantang menyerah.“Umm ....” Owen terlihat serbasalah. Masalah ini berkaitan dengan ilmu kultivasi dan rahasianya, tidak mungkin dia membeberkannya pada Naldo.Rosa pun menyadari kesulitan Owen, lalu membantunya dengan berkata, “Ayah, kok pertanyaanmu kayak mau sensus saja. Buat apa tanya begitu banyak?”“Erm ... benar, benar.” Naldo memang sedang tertawa, tetapi dia sebenarnya merasa agak tidak senang.Owen adalah tamu yang mereka undang. Biasanya, Naldo tidak mungkin menanyakan begitu banyak pertanyaan. Namun, situasi kali ini berbeda. Semalam, Markus tidak berhenti memuji kehebatan Owen di hadapannya, juga mengungkit tentang Owen da
“Aku rasa kayaknya penyakit lama Nyonya kambuh lagi ...,” jawab Wulan dengan jujur.“Mungkin saja.” Naldo berdesah dengan ekspresi agak sedih. Tubuh istrinya memang sudah lemah sejak kecil. Saat Naldo masih membangun reputasinya di dunia mafia, istrinya sering mengikutinya bepergian. Kondisi kehidupan mereka waktu itu juga masih tidak bagus. Mungkin karena begitu, istrinya pun jatuh sakit.Setelah melahirkan putri dan putra mereka, tubuh istrinya menjadi makin lemah dan sering sakit-sakitan. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya berbaring di tempat tidur. Oleh karena itu, Naldo sudah mencari banyak dokter terkenal, juga menghabiskan banyak uang dan upaya untuk menyembuhkan istrinya. Namun, kondisi istrinya sama sekali tidak membaik.Terutama selama dua tahun terakhir, kesehatan istrinya makin memburuk dan kadang-kadang bisa tiba-tiba pingsan. Ini bukanlah pertanda baik. Naldo merasa sangat cemas, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa.“Kak Rosa, Markus, kalian nggak usah khawatir. Tante
“Oh, dia itu Tuan Owen, teman Markus ...,” jelas Naldo secara singkat.“Apa dia itu dokter?” tanya Candra dengan bingung. Setiap kali Melinda sakit, Naldo akan membayar sejumlah uang besar kepada Candra asal Candra berhasil menyembuhkannya. Jika Owen adalah seorang dokter dan ikut campur dalam masalah ini sekarang, bukankah pekerjaannya akan direbut?“Umm ....” Naldo juga tidak jelas apakah Owen itu seorang dokter atau bukan. Dia pun tanpa sadar menatap Owen.“Aku bukan dokter,” jawab Owen sambil menggeleng.“Bukan dokter?”Naldo, Rosa, dan Markus langsung terkejut. Terutama Naldo, tadi dia sudah menebak bahwa keterampilan medis Owen pasti terbatas. Setelah mengetahui bahwa Owen bukanlah dokter, dia makin mencurigai keterampilan medis Owen.Candra pun tersenyum dengan kesal dan berkata, “Pak Naldo, orang ini bahkan bukan seorang dokter. Kamu berani membiarkannya sembarangan mengobati orang? Kalau terjadi sesuatu pada pasien, siapa yang akan menanggung akibatnya?”“Aku ....” Ekspresi Na
“Aku rasa, lebih baik dia saja yang mengobati istriku!” ujar Naldo dengan acuh tak acuh. Meskipun tidak memercayai keterampilan medis Owen, Owen tetap adalah tamu keluarga mereka. Selain itu, dia juga berniat baik. Jadi, Naldo menolaknya dengan halus.“Tapi ....” Owen masih merasa agak ragu.“Nggak ada tapi-tapian lagi. Pokoknya, kamu ke samping saja dulu. Jangan menghalangi Dokter Candra memberi pengobatan!” ujar Naldo sambil melambaikan tangannya. Nadanya sudah terdengar mulai tidak sabar.“Umm ... oke deh.” Owen berdesah, lalu menyingkir ke samping. Kemudian, Candra berjalan maju dan mengeluarkan alat-alat medisnya. Setelah itu, dia mulai melakukan pemeriksaan rutin Melinda.“Om Naldo, berhubung kalian ada masalah hari ini, aku nggak bakal ganggu lagi. Aku pamit dulu ya,” ucap Owen sambil menangkupkan tangannya. Lagi pula, Naldo tidak memercayai keterampilan medisnya. Jadi, tidak ada gunanya lagi dia tinggal di sini.“Jangan! Owen, jarang-jarang kamu bertamu ke rumah kami. Kalau ka
“Eh, kenapa begini ....” Candra pun terkejut. Dia menggunakan beberapa cara lain lagi, tetapi Melinda masih tidak bergeming.“Dokter Candra, ada apa ini? Kenapa istriku masih belum sadar?” tanya Naldo dengan agak panik.“Sepertinya kondisi Nyonya kali ini sudah lebih serius dari sebelumnya,” jawab Candra dengan ekspresi serius.Saat Melinda pingsan dulu, Candra hanya perlu menggunakan beberapa cara untuk menyadarkannya dengan cepat. Sekarang, dia sudah menggunakan hampir seluruh cara yang diketahuinya, tetapi Melinda masih tidak bereaksi. Tanpa perlu berpikir, dia juga bisa menebak bahwa kondisi Melinda kali ini sudah jauh lebih serius dari dulu.Setelah mendengar ucapan Candra, Naldo bertambah panik dan bertanya, “Dok, jadi gimana sekarang?”“Pak Naldo nggak usah khawatir. Masih ada satu cara tergampang dan terefektif yang masih belum kulakukan, yaitu memberikan suntik adrenalin ...,” jawab Candra dengan agak ragu.Suntik adrenalin adalah obat yang diberikan khusus untuk menyadarkan p
“Om Naldo, aku nggak ngerti soal pengobatan modern. Jadi, aku nggak tahu bagaimana harus menjelaskannya. Pokoknya, percayalah padaku. Dengan kondisi Tante saat ini, dia nggak boleh dikasih suntik adrenalin!” bujuk Owen dengan ekspresi tegas sambil menatap Naldo.Akhir-akhir ini, Owen sudah sering menyembuhkan banyak penyakit rumit dan mengumpulkan sejumlah pengalaman medis. Pengalaman-pengalaman ini dan firasatnya mengatakan bahwa suntik adrenalin akan memperparah kondisi Melinda dan bahkan bisa membuatnya meninggal.“Kamu .... Pak Naldo, anak ini jelas sengaja mengacau. Tolong usir dia keluar agar dia nggak menggangguku menolong pasien!” ujar Candra dengan marah.“Tuan Owen, tolong minggir! Berhubung kamu itu tamu, aku sudah sangat bersabar. Aku harap kamu jangan keterlaluan!” Naldo juga sudah marah karena Owen berulang kali menghalangi Candra mengobati istrinya.Jika Owen bisa menjelaskan alasannya, Naldo mungkin masih akan percaya pada Owen. Namun, Owen tidak bisa memberi penjelasan
“Ayah ....”Rosa dan Markus sangat kesal. Bagaimanapun juga, Owen adalah tamu mereka. Naldo bukan hanya menekan Owen dengan energi sejatinya, tetapi juga mengusirnya. Ini benar-benar keterlaluan!“Kukatakan untuk yang terakhir kalinya, antar tamu kita pergi!” ucap Naldo sambil menatap Rosa dan Markus dengan tatapan yang tajam.Rosa tentu saja tidak takut, tetapi Markus sudah takut pada wibawa ayahnya sejak kecil. Dia tanpa sadar menggigil dan tidak berani melawan ayahnya lagi. Berhubung niat baik Owen sudah disalahartikan, dia pasti juga merasa sangat jengkel tidak peduli seberapa sabar dirinya. Jika bukan karena mempertimbangkan nyawa orang, dia pasti sudah pergi dari tadi. Untuk apa dia tinggal dan mempermalukan dirinya sendiri? Namun, dia sudah melakukan apa yang bisa dilakukannya. Berhubung Naldo tidak bersedia menerima nasihatnya, dia juga tidak berdaya.“Kalau begitu, aku pamit dulu!” dengus Owen. Kemudian, dia berbalik untuk pergi.“Tuan Owen, mari kuantar ....” Markus berdesah
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero