Candra berkata setelah memaksakan diri untuk tenang dan dia melepaskan diri dari tanggung jawab ini.“Dibawa ke rumah sakit? Mudah sekali kamu mengatakannya. Ibuku sudah sekarat, mana bisa bertahan selama perjalanan ke rumah sakit? Bisa-bisa dia meninggal di jalan!” teriak Rosa dengan marah. Saking marahnya, matanya menjadi merah.“Ini ….” Candra terdiam. Dia tahu bahwa perkataan Rosa ada benarnya. Berdasarkan kondisi fisik Melinda saat ini, dia mungkin akan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.“Rosa, jangan khawatir. Aku pasti akan mencari cara dan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan ibumu!” hibur Naldo. Sebenarnya, hatinya sangat berat dan dia juga tidak tahu harus berbuat apa.“Memangnya Ayah bisa memikirkan cara apa? Ayah yang harus disalahkan atas kejadian ini. Owen sudah berulang kali melarangmu memberikan suntikan adrenalin ke Ibu, tapi Ayah malah keras kepala. Ayah nggak cuma nggak mau mendengarkannya, bahkan juga mengusirnya. Lihat sekarang, ibu malah jadi sekarat
Ashton bisa mendengar kecemasan dan ketulusan dari nada bicara Naldo.Dia pun merenung sejenak, lalu menyetujui permintaan Naldo dengan berkata, ”Nyawa seseorang sedang dipertaruhkan dan bukannya aku nggak mau membantumu. Tapi kamu harusnya tahu dengan sangat jelas kalau aku pernah mengobati istrimu dan mendapati penyakit istrimu sangat aneh. Aku palingan hanya bisa meresepkan beberapa obat untuknya dan nggak bisa melakukan yang lain.”Naldo pernah membawa istrinya berobat ke dokter terkenal dan dia pernah mencari Ashton untuk mengobati istrinya. Namun, Ashton hanya bisa mengobati gejalanya dan tidak punya cara untuk menyembuhkan penyakit yang diderita istrinya.“Aku tahu. Istriku baru saja diberi suntikan adrenalin. Tapi, dia tiba-tiba muntah darah dan akhirnya nggak sadarkan diri. Kondisinya sekarang sangat mengkhawatirkan,” jelas Naldo dengan singkat.Kemudian, dia menghela napas dan melanjutkan, “Aku nggak berharap kamu menyembuhkan penyakitnya sepenuhnya. Membuatnya sadar sudah cu
“Kenapa bisa begini?” Naldo terhuyung-huyung dan keputusasaan segera menyelimuti hatinya.Namun, dia memiliki hubungan yang mendalam dengan istrinya. Jadi, Naldo tidak menyerah dan terus memohon, “Ashton, anggap saja aku memohon padamu. Tolong pikirkan cara untuk menyelamatkan istriku. Selama dia bisa sadar, aku nggak peduli kalau harus mengorbankan apa pun.”“Pak Naldo, aku mengerti perasaanmu. Hanya saja kemampuan medisku ada batasnya. Aku benar-benar nggak berdaya,” kata Ashton dengan nada menyesal.Namun, sebuah pemikiran tiba-tiba melintas di benaknya dan dia langsung menjadi senang. Segera setelah itu, Ashton berkata, “Tunggu sebentar. Aku sudah menemukan caranya.”Naldo yang mendengar ini sangat senang. Dia pun bertanya, “Cara apa?”“Di Jenggala ada seorang ahli medis yang lebih hebat dariku. Kalau kamu bisa mengundangnya, kamu mungkin bisa menyembuhkan istrimu,” kata Ashton sambil tersenyum.“Benarkah? Syukurlah! Siapa dia dan di mana dia tinggal? Aku akan segera menjemputnya,”
Namun, sebelum Naldo lega sepenuhnya, perkataan Aston yang selanjutnya membuat Naldo panik.“Pak Naldo, aku baru ingat kalau Owen pernah mengobati Nyonya Fidalia dari Keluarga Suwanto. Kamu juga bisa tanya ke Keluarga Suwanto. Mereka harusnya tahu di mana keberadaan Owen.” Ashton menambahkan.“Ini ....” Naldo bagai tersambar petir. Kini, dia tercengang sepenuhnya.Ashton sudah mengatakannya dengan sangat jelas dan Naldo bisa langsung menebak bahwa Owen yang dimaksud Ashton sudah pasti Owen yang baru saja dia usir.Detik itu juga, Naldo akhirnya mengerti. Pantas saja Owen berani menyombongkan diri dengan mengatakan bahwa dirinya bisa menyembuhkan istrinya. Ternyata Owen tidak menyombongkan diri, apa yang dikatakan Owen memang benar. Naldo sendiri yang terlalu bodoh karena sudah berprasangka buruk terhadap Owen!Mendengar Naldo yang terdiam, Ashton pun bertanya, “Pak Naldo, kenapa kamu diam saja?”“Ashton, terima kasih. Aku sudah tahu siapa Owen yang kamu maksud. Aku akan memintanya untu
Owen tidak menolak niat baik Markus. Dia berdiri di sana dan menunggu selama beberapa saat. Tidak lama kemudian, terlihat Markus sedang mengendarai mobil balap mewah berwarna putih dan berhenti di depannya.“Owen, ayo naik!” ajak Markus sambil tersenyum.Owen pun membuka pintu mobil dan hendak masuk.“Tunggu! Tuan Owen, tolong tunggu sebentar!”Tepat pada saat itu, terdengar teriakan Naldo yang cemas. Dia mengerahkan seluruh energi sejatinya untuk mengejar Owen dari belakang dan gerakannya secepat angin sehingga tidak ada bayangan yang tampak. Hanya dengan dua atau tiga langkah, dia pun segera muncul di depan Owen.“Pak Naldo, apa masih ada urusan lain?” Owen mengernyitkan alisnya dan suaranya sangat dingin.Dia memang tidak berencana membuat perhitungan dengan Naldo, tetapi sikap Naldo terhadapnya barusan terlalu buruk. Mustahil Owen bersikap sopan terhadap Naldo.“Aku ....” Naldo tidak tahu harus berkata apa. Dia sudah salah paham terhadap Owen barusan, bahkan mengusir Owen dengan au
Naldo tampak terkejut. Dia tidak bisa menebak Owen menolak karena tidak mau membantu atau karena benar-benar tidak berdaya."Sebelumnya memang iya, tapi sekarang sudah berbeda. Jujur saja, kalau dari awal aku dibiarkan mengobati Nyonya Melinda, aku memang punya keyakinan lebih dari 90% untuk menyembuhkannya," ucap Owen.Kemudian, Owen menghela napas dan lanjut berkata, "Tapi, sekarang suntik adrenalin itu sudah merangsang energi di tubuhnya sehingga memperparah kondisinya. Energi dingin yang terpendam dalam tubuhnya sudah menyerang nadinya, jadi keyakinanku sekarang bahkan nggak sampai 10%."Owen menggelengkan kepalanya dengan penuh penyesalan."Kenapa bisa seperti ini? Semua ini salahku, Melinda bisa sampai seperti ini karena sikapku yang keras kepala. Aku yang sudah mencelakainya!" ucap Naldo dengan raut wajah yang pucat. Dia sangat ingin menampar dirinya dan hatinya sudah sangat cemas. Namun, penyesalan memang selalu datang terlambat. Sekalipun Naldo sangat menyesalinya, semua itu
"Tuan Owen, masalah kali ini terjadi karena kesalahanku. Aku tahu aku nggak seharusnya memintamu untuk mengambil risiko karena kesalahanku. Tapi, selain kamu, sekarang nggak ada satu pun yang bisa menyelamatkan istriku. Anggap saja aku memohon padamu, tolonglah. Cobalah untuk mengambil risiko itu," pinta Naldo sambil berlutut.Demi istrinya, sebagai seorang penguasa wilayah selatan, Naldo bahkan bersedia untuk berlutut dan memohon. Bisa dilihat bahwa perasaannya kepada istrinya sangat dalam!"Pak Naldo, lebih baik kamu bangun. Barusan aku sudah bilang kalau peluang keberhasilannya terlalu kecil. Sekalipun kamu memohon kepadaku, aku juga nggak berdaya," kata Owen sambil menghela napas."Nggak peduli seberapa kecil peluang keberhasilannya, aku hanya berharap kamu bisa mencoba yang terbaik. Kamu tenang saja, kalau sampai hal ini membuat dasar bela dirimu rusak, keluarga kami pasti akan mencari obat mujarab untuk memperbaiki kerusakan itu meski harus menggunakan seluruh kekayaan kami," kat
Candra seketika merasakan gejolak pada bagian dadanya, lalu dia membungkuk dan memuntahkan seteguk darah."Dasar dokter gadungan! Aku baru saja menanyakan dokter terunggul dalam negeri, Pak Ashton. Dia bilang kalau suntik adrenalin itu ada efek sampingnya dan nggak bisa sembarangan digunakan kepada pasien!" bentak Naldo.Kemudian, Naldo mendengus dingin dan lanjut berkata, "Semua ini karena kamu asal menyuntikkan suntik adrenalin untuk istriku, makanya dia bisa menjadi seperti ini! Kalau hari ini terjadi apa-apa dengan dia, aku pasti akan membuatmu mati dengan mengenaskan!"Naldo menatap Candra dengan penuh kemarahan dan aura membunuh di tubuhnya sontak terpancarkan. Dia sangat berharap untuk langsung membunuh Candra!Jika barusan Candra tidak meragukan keterampilan medis Owen dan terus-menerus meremehkan Owen, Naldo juga tidak akan mendengarkan hasutan Candra untuk mengusir Owen. Jika tidak ada kejadian seperti itu, dia juga tidak akan mencelakai nyawa istrinya hingga dalam bahaya!Se