Ashton bisa mendengar kecemasan dan ketulusan dari nada bicara Naldo.Dia pun merenung sejenak, lalu menyetujui permintaan Naldo dengan berkata, ”Nyawa seseorang sedang dipertaruhkan dan bukannya aku nggak mau membantumu. Tapi kamu harusnya tahu dengan sangat jelas kalau aku pernah mengobati istrimu dan mendapati penyakit istrimu sangat aneh. Aku palingan hanya bisa meresepkan beberapa obat untuknya dan nggak bisa melakukan yang lain.”Naldo pernah membawa istrinya berobat ke dokter terkenal dan dia pernah mencari Ashton untuk mengobati istrinya. Namun, Ashton hanya bisa mengobati gejalanya dan tidak punya cara untuk menyembuhkan penyakit yang diderita istrinya.“Aku tahu. Istriku baru saja diberi suntikan adrenalin. Tapi, dia tiba-tiba muntah darah dan akhirnya nggak sadarkan diri. Kondisinya sekarang sangat mengkhawatirkan,” jelas Naldo dengan singkat.Kemudian, dia menghela napas dan melanjutkan, “Aku nggak berharap kamu menyembuhkan penyakitnya sepenuhnya. Membuatnya sadar sudah cu
“Kenapa bisa begini?” Naldo terhuyung-huyung dan keputusasaan segera menyelimuti hatinya.Namun, dia memiliki hubungan yang mendalam dengan istrinya. Jadi, Naldo tidak menyerah dan terus memohon, “Ashton, anggap saja aku memohon padamu. Tolong pikirkan cara untuk menyelamatkan istriku. Selama dia bisa sadar, aku nggak peduli kalau harus mengorbankan apa pun.”“Pak Naldo, aku mengerti perasaanmu. Hanya saja kemampuan medisku ada batasnya. Aku benar-benar nggak berdaya,” kata Ashton dengan nada menyesal.Namun, sebuah pemikiran tiba-tiba melintas di benaknya dan dia langsung menjadi senang. Segera setelah itu, Ashton berkata, “Tunggu sebentar. Aku sudah menemukan caranya.”Naldo yang mendengar ini sangat senang. Dia pun bertanya, “Cara apa?”“Di Jenggala ada seorang ahli medis yang lebih hebat dariku. Kalau kamu bisa mengundangnya, kamu mungkin bisa menyembuhkan istrimu,” kata Ashton sambil tersenyum.“Benarkah? Syukurlah! Siapa dia dan di mana dia tinggal? Aku akan segera menjemputnya,”
Namun, sebelum Naldo lega sepenuhnya, perkataan Aston yang selanjutnya membuat Naldo panik.“Pak Naldo, aku baru ingat kalau Owen pernah mengobati Nyonya Fidalia dari Keluarga Suwanto. Kamu juga bisa tanya ke Keluarga Suwanto. Mereka harusnya tahu di mana keberadaan Owen.” Ashton menambahkan.“Ini ....” Naldo bagai tersambar petir. Kini, dia tercengang sepenuhnya.Ashton sudah mengatakannya dengan sangat jelas dan Naldo bisa langsung menebak bahwa Owen yang dimaksud Ashton sudah pasti Owen yang baru saja dia usir.Detik itu juga, Naldo akhirnya mengerti. Pantas saja Owen berani menyombongkan diri dengan mengatakan bahwa dirinya bisa menyembuhkan istrinya. Ternyata Owen tidak menyombongkan diri, apa yang dikatakan Owen memang benar. Naldo sendiri yang terlalu bodoh karena sudah berprasangka buruk terhadap Owen!Mendengar Naldo yang terdiam, Ashton pun bertanya, “Pak Naldo, kenapa kamu diam saja?”“Ashton, terima kasih. Aku sudah tahu siapa Owen yang kamu maksud. Aku akan memintanya untu
Owen tidak menolak niat baik Markus. Dia berdiri di sana dan menunggu selama beberapa saat. Tidak lama kemudian, terlihat Markus sedang mengendarai mobil balap mewah berwarna putih dan berhenti di depannya.“Owen, ayo naik!” ajak Markus sambil tersenyum.Owen pun membuka pintu mobil dan hendak masuk.“Tunggu! Tuan Owen, tolong tunggu sebentar!”Tepat pada saat itu, terdengar teriakan Naldo yang cemas. Dia mengerahkan seluruh energi sejatinya untuk mengejar Owen dari belakang dan gerakannya secepat angin sehingga tidak ada bayangan yang tampak. Hanya dengan dua atau tiga langkah, dia pun segera muncul di depan Owen.“Pak Naldo, apa masih ada urusan lain?” Owen mengernyitkan alisnya dan suaranya sangat dingin.Dia memang tidak berencana membuat perhitungan dengan Naldo, tetapi sikap Naldo terhadapnya barusan terlalu buruk. Mustahil Owen bersikap sopan terhadap Naldo.“Aku ....” Naldo tidak tahu harus berkata apa. Dia sudah salah paham terhadap Owen barusan, bahkan mengusir Owen dengan au
Naldo tampak terkejut. Dia tidak bisa menebak Owen menolak karena tidak mau membantu atau karena benar-benar tidak berdaya."Sebelumnya memang iya, tapi sekarang sudah berbeda. Jujur saja, kalau dari awal aku dibiarkan mengobati Nyonya Melinda, aku memang punya keyakinan lebih dari 90% untuk menyembuhkannya," ucap Owen.Kemudian, Owen menghela napas dan lanjut berkata, "Tapi, sekarang suntik adrenalin itu sudah merangsang energi di tubuhnya sehingga memperparah kondisinya. Energi dingin yang terpendam dalam tubuhnya sudah menyerang nadinya, jadi keyakinanku sekarang bahkan nggak sampai 10%."Owen menggelengkan kepalanya dengan penuh penyesalan."Kenapa bisa seperti ini? Semua ini salahku, Melinda bisa sampai seperti ini karena sikapku yang keras kepala. Aku yang sudah mencelakainya!" ucap Naldo dengan raut wajah yang pucat. Dia sangat ingin menampar dirinya dan hatinya sudah sangat cemas. Namun, penyesalan memang selalu datang terlambat. Sekalipun Naldo sangat menyesalinya, semua itu
"Tuan Owen, masalah kali ini terjadi karena kesalahanku. Aku tahu aku nggak seharusnya memintamu untuk mengambil risiko karena kesalahanku. Tapi, selain kamu, sekarang nggak ada satu pun yang bisa menyelamatkan istriku. Anggap saja aku memohon padamu, tolonglah. Cobalah untuk mengambil risiko itu," pinta Naldo sambil berlutut.Demi istrinya, sebagai seorang penguasa wilayah selatan, Naldo bahkan bersedia untuk berlutut dan memohon. Bisa dilihat bahwa perasaannya kepada istrinya sangat dalam!"Pak Naldo, lebih baik kamu bangun. Barusan aku sudah bilang kalau peluang keberhasilannya terlalu kecil. Sekalipun kamu memohon kepadaku, aku juga nggak berdaya," kata Owen sambil menghela napas."Nggak peduli seberapa kecil peluang keberhasilannya, aku hanya berharap kamu bisa mencoba yang terbaik. Kamu tenang saja, kalau sampai hal ini membuat dasar bela dirimu rusak, keluarga kami pasti akan mencari obat mujarab untuk memperbaiki kerusakan itu meski harus menggunakan seluruh kekayaan kami," kat
Candra seketika merasakan gejolak pada bagian dadanya, lalu dia membungkuk dan memuntahkan seteguk darah."Dasar dokter gadungan! Aku baru saja menanyakan dokter terunggul dalam negeri, Pak Ashton. Dia bilang kalau suntik adrenalin itu ada efek sampingnya dan nggak bisa sembarangan digunakan kepada pasien!" bentak Naldo.Kemudian, Naldo mendengus dingin dan lanjut berkata, "Semua ini karena kamu asal menyuntikkan suntik adrenalin untuk istriku, makanya dia bisa menjadi seperti ini! Kalau hari ini terjadi apa-apa dengan dia, aku pasti akan membuatmu mati dengan mengenaskan!"Naldo menatap Candra dengan penuh kemarahan dan aura membunuh di tubuhnya sontak terpancarkan. Dia sangat berharap untuk langsung membunuh Candra!Jika barusan Candra tidak meragukan keterampilan medis Owen dan terus-menerus meremehkan Owen, Naldo juga tidak akan mendengarkan hasutan Candra untuk mengusir Owen. Jika tidak ada kejadian seperti itu, dia juga tidak akan mencelakai nyawa istrinya hingga dalam bahaya!Se
Meskipun begitu, Owen sama sekali tidak merasa bahagia. Masalah yang paling rumit dan mematikan adalah energi dingin yang masuk ke jantung. Jika ingin mengeluarkan semua energi dingin ini, itu sepuluh kali lipat lebih sulit! Owen tahu betul bahwa apa yang dia lakukan barusan hanya permasalahan kecil. Pengobatan sebenarnya baru saja dimulai!Setelah beberapa saat berlalu, raut wajah Owen menjadi sangat pucat dan energi spiritual di tubuhnya hampir terkuras habis. Namun, hanya sepertiga energi dingin yang menyerang jantung Melinda yang berhasil dikeluarkan. Yang lebih buruk lagi adalah karena Owen menguras energi terlalu banyak, tubuhnya tidak memiliki energi spiritual yang cukup untuk menekan energi dingin yang masuk ke dalam tubuhnya. Energi tersebut pun sudah mulai menyerang tubuhnya.Pufft!Owen tidak sanggup menahan serangan balik dari energi dingin itu lagi sehingga langsung memuntahkan seteguk darah. Seperti yang dia duga sebelumnya, kondisi Melinda terlalu parah dan dia sama sek
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero