“Kenapa nggak bisa diskusi lagi? Kamu sendiri nggak mau cari pacar, makanya kami berbaik hati membantumu. Memangnya itu salah?” tanya Siska dengan marah.“Aku sudah bilang sebelumnya kalau aku bukannya nggak mau cari pacar. Hanya saja, aku masih belum ketemu yang cocok untuk sementara ....”Sebelum Marisa menyelesaikan kata-katanya, ibunya langsung menyela, “Sudah, aku nggak mau dengar alasanmu lagi! Pokoknya, aku rasa Tuan Jayden orangnya lumayan. Kalau kamu masih hormati aku dan ayahmu, dengarkan kami dan coba saja bertunangan dulu dengannya.”“Kalau kamu nggak setuju, mulai sekarang kamu nggak usah pulang ke rumah lagi. Terserah kamu mau ke mana. Aku dan ayahmu bakal anggap kami nggak punya putri durhaka sepertimu!” tegur Siska dengan marah dan memberikan Marisa ultimatum.“Ibu, kamu ... kamu sengaja mau mempersulitku?” Marisa sangat marah dan sedih, matanya sudah mulai memerah. Ibunya sudah berkata seperti itu. Jika terus menolak, dia akan menjadi anak durhaka. Namun, dia tidak men
Namun, Marisa sudah mengatakannya. Jadi, Owen juga tidak mungkin membantahnya di depan semua orang.“Kenny, apa maksudmu ini? Kalau dia sudah punya pacar, ngapain kamu memperkenalkannya kepadaku!” bentak Jayden sambil memelototi Kenny.Kenny langsung terkejut dan buru-buru menjelaskan, “Tuan Jayden, jangan marah dulu. Sebelumnya, Tante Siska jelas-jelas bilang kalau Marisa nggak punya pacar ....” Saat berbicara, Kenny dan Yenny melihat ke arah Siska dan mencoba mencari tahu ada apa ini sebenarnya.“Jangan dengar omong kosong Marisa! Dia nggak punya pacar kok! Dia cuma sengaja bilang begitu!” kata Siska dengan jengkel. Dia sangat mengenal putrinya dan sudah langsung mengerti apa niat Marisa.“Aku serius. Owen memang pacarku!” ujar Marisa dengan tenang.“Nggak usah pakai cara ini! Waktu di rumah, bukannya kamu bilang kalau dia itu cuma teman kuliahmu? Sekarang, kenapa bisa tiba-tiba jadi pacarmu? Kamu kira aku ini anak umur tiga tahun yang begitu gampang kamu tipu?” bentak Siska sambil m
Owen berhenti sejenak sebelum melanjutkan dengan serius, “Aku lumayan menguasai keterampilan obat tradisional. Tadi, aku sudah mengamati raut wajahmu sekilas. Wajahmu agak pucat, bagian dahi juga terlihat agak gelap. Ini pertanda nggak baik.”“Kalau nggak salah tebak, biasanya kamu terlalu sering menyeleweng. Tubuhmu sudah rusak akibat alkohol dan seks sehingga menyebabkan masalah performa dalam hal itu .... Kukasih kamu nasihat deh. Kalau masih nggak ubah gaya hidupmu, kamu bakal jadi cacat dan bahkan bisa membahayakan nyawa!” ujar Owen untuk mendiagnosis situasi Jayden secara singkat.“Apa?” Setelah mendengar diagnosis Owen, Siska dan yang lainnya langsung tercengang. Meskipun kata-kata Owen lumayan halus, mereka mengerti maksud Owen. Keadaan Jayden sudah cukup serius. Selain sudah tidak begitu bisa berhubungan intim, nyawanya juga terancam.Hanya saja, mereka tidak tahu apa yang dikatakan Owen memang serius atau hanya mengada-ada. Mereka tidak pernah menyaksikan kehebatan keterampil
“Sepertinya benar juga ....”Semua orang juga merasa apa yang dikatakan Jayden masuk akal. Jadi, mereka pun mulai mencurigai ucapan Owen. Terutama Siska dan Daniel, mereka sudah tahu pekerjaan Owen sebagai sekretaris di sebuah perusahaan kosmetik. Hal itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan kedokteran.Selain itu, Owen juga tidak memeriksa tubuh Jayden dari awal sampai sekarang. Dia hanya langsung mengatakan kesehatan Jayden tidak bagus. Apa itu jika bukan mengada-ada?“Tuan Jayden, kamu salah besar. Pengobatan tradisional dilakukan dengan pengamatan, penciuman, pendengaran, dan perabaan. Aku sudah bisa mengetahui kondisimu hanya dengan pengamatan, nggak perlu pemeriksaan,” jelas Owen dengan santai seperti hendak berdiskusi tentang misteri pengobatan tradisional.“Sialan! Diam! Hei, kukasih kamu 10 detik! Cepat pergi! Kalau nggak, jangan salahkan aku bertindak kasar padamu!” maki Jayden dengan marah hingga seluruh tubuhnya gemetar. Dia sudah tidak tahan dengan Owen yang tidak berh
Di sisi lain, kedua pengawal Jayden terlihat sangat kekar. Mereka pasti adalah ahli profesional dan bisa menghadapi berandal seperti Owen dengan gampang.“Oke, teruskanlah kalau begitu!” Marisa mengangguk, lalu menyingkir ke samping.Apa? Semua orang pun tertegun. Awalnya, mereka mengira Marisa hanya menggertak. Tak disangka, dia benar-benar menyingkir dengan patuh. Namun, bagus juga Marisa menyingkir. Jika tidak, dia mungkin akan terluka saat kedua belah pihak berkelahi.“Serang! Patahkan kaki anak itu!” cibir Jayden. Dia dengan santai melambaikan tangannya untuk memberi perintah kepada mereka.“Hei, mampuslah kamu!” Kedua pengawal itu tersenyum bengis, lalu segera menyerang ke arah Owen.Buk! Bak!Semua orang hanya mendengar dua suara benturan yang kuat tanpa melihat gerakan Owen yang secepat kilat. Dia berturut-turut menendang dada kedua pengawal itu hingga mereka melayang.Brak!Dengan suara benturan yang keras, salah seorang pengawal langsung menabrak pintu ruang privat hingga pin
Setelah berjuang selama beberapa saat ini, Owen sudah mengumpulkan beberapa koneksi. Selain itu, Keluarga Lestari, Keluarga Suwanto, dan Keluarga Wijaya juga mempunyai hubungan yang bagus dengan Owen. Terutama Keluarga Suwanto, hubungan mereka bukan hanya bagus, tetapi juga merupakan mitra bisnis perusahaan farmasi. Dengan koneksinya, Owen mungkin tidak bisa melawan anggota inti keluarga besar. Namun, dia masih tidak perlu memedulikan orang seperti Jayden.“Uang dan kekuasaan yang memberikanku keberanian! Tadi, kamu sudah melukai kedua pengawalku. Ini adalah penyerangan yang disengaja. Sekarang, aku mau lapor polisi supaya kamu ditangkap! Bersenang-senanglah di kantor polisi nanti!” cibir Jayden sambil mengeluarkan ponsel.“Kamu ... Jayden, jelas-jelas kamu yang suruh bawahanmu buat serang Owen. Kenapa kamu malah menyalahkan Owen? Dasar nggak tahu malu!” maki Marisa dengan marah. Dia sudah pernah bertemu dengan orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah bertemu dengan orang yang
Pada saatnya nanti, Jayden tinggal menggunakan koneksinya untuk menjebloskan Owen ke penjara.“Marisa, jangan khawatir. Kalau dia mau lapor polisi ya biarkan saja! Aku justru mau lihat seberapa hebat kemampuannya, apa dia benar-benar bisa memutarbalikkan fakta dan memang begitu berkuasa!” ujar Owen sambil tersenyum mengejek.Di zaman sekarang, hukum bukanlah mainan anak-anak. Biasanya, pihak polisi akan bertindak sesuai hukum. Mereka tidak mungkin sembarangan menangkap orang. Ucapan Jayden hanya bisa menakut-nakuti rakyat biasa seperti Marisa, tetapi tidak bisa menakut-nakutii Owen. Selain itu, Owen juga mempunyai koneksi yang kuat. Jayden hanya akan mencari masalah sendiri apabila berani bermain kotor.“Hei, aku sudah kasih kamu kesempatan. Berhubung kamu nggak tahu diri, jangan salahkan aku!” Jayden sudah membulatkan tekadnya dan hendak melapor polisi. Dia ingin Owen merasakan akibat dari menentangnya.Tepat pada saat ini, terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa sehingga membu
Namun, mana mungkin Jayden bisa menahan kekesalannya karena sudah ditampar dua kali di hadapan Marisa dan yang lainnya. Dia pun berteriak, “Tunggu saja kamu! Ayahku itu direktur utama Grup Howard, namanya Travis Howard! Kalau ayahku tahu kamu memukulku sampai begini, dia pasti nggak akan mengampunimu!”“Travis? Siapa dia?” Pria paruh baya itu tertawa, lalu melanjutkan, “Nak, jangan bilang aku nggak kasih kamu kesempatan. Telepon Travis sekarang juga! Aku mau lihat seberapa besar kemampuan yang dimilikinya untuk menghadapiku, Hans Zabala!”“Oke, kamu sendiri yang bilang ya! Tunggu saja!” Jayden langsung kegirangan. Dia buru-buru mengambil ponselnya dan hendak menelepon ayahnya.Pada saat ini, kedua pengawal yang tergeletak di lantai sudah tidak sanggup untuk lanjut bersandiwara. Entah sejak kapan, mereka sudah berdiri.“Tuan Jayden, jangan ....” Saat mendengar nama Hans, ekspresi kedua pengawal itu langsung berubah. Mereka juga buru-buru menghentikan tindakan Jayden.“Ngapain kalian ber
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero