“Pengawal, patahkan kaki anak ini! Habis itu, usir dia dari restoran ini untuk dijadikan contoh!” perintah Hans dengan dingin.Orang yang berkecimpung di dunia mafia paling mementingkan soal reputasi. Orang yang sengaja membuat onar seperti Jayden harus diberi hukuman. Jika tidak, orang lain juga akan mengikuti perbuatannya. Mereka tinggal berbuat onar, lalu bisa pergi dengan hanya membayar sedikit kompensasi. Pada saat itu, Hans akan kehilangan wibawanya di dunia mafia. Mana mungkin ada orang yang akan takut padanya lagi!Begitu mendengar perintah Hans, dua bawahannya langsung berjalan ke arah Jayden sambil tersenyum bengis.“Jangan ....” Jayden langsung ketakutan dan buru-buru memikirkan cara untuk menyelamatkan diri. Dia pun berkata, “Pak Hans, dengar dulu penjelasanku. Memang pengawalku yang merusak pintumu, tapi pelaku sebenarnya adalah orang bernama Owen itu. Dia yang menyebabkan semua ini ....”Jayden menunjuk ke arah Owen, lalu melimpahkan seluruh kesalahan kepadanya. Sebenarny
Dengan kekuatan Owen saat ini, mana mungkin dia takut pada ancaman Hans.“Hebat juga kamu, Nak! Sudah mau mati masih berani melawan. Kamu sangat berani, tapi juga sangat bodoh! Serang! Hadapi dulu anak ini. Patahkan kedua kakinya, lalu lempar dia keluar!” perintah Hans dengan marah. Dengan satu lambaian tangannya, beberapa bawahan di belakangnya langsung menyerang Owen dengan garang.“Tamatlah riwayat anak itu! Mampus!” Jayden langsung merasa senang di atas penderitaan Owen. Dia sangat berharap bawahan Hans bisa memberi pelajaran pada Owen. Dengan begitu, kekesalan yang dirasakannya juga bisa terlampiaskan.Jayden sama sekali tidak khawatir dengan nasibnya yang akan datang. Setelah Hans melampiaskan amarahnya pada Owen, dia tinggal menelepon ayahnya untuk turun tangan dengan mengandalkan koneksinya. Asalkan amarah Hans sudah terlampiaskan dan egonya sudah terpuaskan, dia pasti akan mengampuni Jayden.“Siapa suruh dia nggak mau tunduk. Sekarang, dia harus menanggung konsekuensinya!”Sis
“Benarkah? Kalau begitu, kita lihat saja nanti! Aku mau tahu bagaimana tubuhnya yang kurus dan kecil itu bisa menahan tinju Pak Hans!” cibir Jayden.Siska dan yang lainnya juga mengangguk setuju. Mereka sudah menyaksikan sendiri kehebatan Hans tadi. Bagaimanapun juga, tubuh Owen tidak sekokoh meja kayu. Bagian mana pun yang terkena tinju Hans paling tidak juga akan mengalami patah tulang. Selain ada mukjizat, Owen tidak akan mungkin bisa menahan serangan Hans. Namun, sebelum mereka selesai berpikir, adegan selanjutnya langsung mengejutkan mereka. Owen sama sekali tidak bergerak, dia hanya mengulurkan tangannya dan langsung mencengkeram tinju Hans. Meskipun sudah mengerahkan seluruh kekuatannya hingga wajahnya memerah, Hans tetap tidak bisa melepaskan diri dari cengkeraman Owen.“Kemampuan empat mafia besar ternyata juga begitu saja!” Owen tersenyum tipis, lalu menendang dada Hans sehingga Hans langsung melayang.Brak!Tubuh Hans menabrak meja dengan kuat sehingga meja kayu yang kokoh
Hans tersenyum sombong. Dia samar-samar menyadari ketakutan Owen. Jadi, dia menjadi lebih berani lagi.“Benar! Nggak peduli siapa pun kamu, kamu hanya akan cari mati apabila bermusuhan dengan ayahku!”Tepat pada saat ini, terdengar suara cibiran seseorang. Selanjutnya, seorang pemuda yang berusia sekitar 23-24 tahun berjalan masuk ke ruang privat bersama beberapa bawahannya. Pemuda ini lumayan tampan. Dia juga terlihat berwibawa dan ramah, tetapi aura yang dipancarkannya sangat tegas dan tidak bisa dilawan. Pemuda ini tidak lain adalah anak Raja Naldo, namanya Markus Filani.“Tuan Markus, baguslan Tuan sudah datang!” ucap Hans. Begitu melihat kedatangan Markus, Hans langsung terlihat gembira dan buru-buru memberi hormat kepadanya.“Siapa kamu?” tanya Owen dengan heran sambil menatap Markus.“Nak, dengar baik-baik. Dia ini Markus Filani, putra kandung Raja Naldo!” ucap Hans dengan sombong.“Putra Raja Naldo?” tanya Owen dengan terkejut.Jayden, Siska, dan yang lainnya juga sangat tercen
Tepat pada saat ini, seorang pria tiba-tiba berjalan keluar dari belakang Markus. Pria itu tidak lain adalah Rendy.“Tuan Markus, harap jangan marah dulu. Mari kuperkenalkan, dia ini Tuan Owen yang pernah kuceritakan kepadamu waktu itu! Dia bukan hanya seorang petarung Alam Mugana, tapi juga berhubungan sangat dekat dengan Keluarga Suwanto, salah satu dari empat keluarga besar. Heri dan Yura, keluarga inti Keluarga Suwanto itu adalah temannya,” ujar Rendy untuk memperkenalkan Owen.“Apa? Dia itu Tuan Owen yang kamu bilang?” Markus langsung terkejut.Dulu, ada banyak orang yang mengetahui bahwa basis kultivasi Rendy masih baru mencapai puncak Alam Hogana. Namun, saat dia bertarung dengan Fendy terakhir kali, basis kultivasinya tiba-tiba sudah meningkat sampai tahap menengah Alam Sigana.Dalam waktu beberapa hari, basis kultivasi Fendy sudah meningkat dua tingkat sekaligus. Ini merupakan hal yang sangat luar biasa bagi praktisi seni bela diri.Setelah mengetahui hal ini, Markus langsung
Hal ini terlalu tidak bisa dipercaya, ‘kan?Namun, saat memikirkan kembali perkenalan Rendy, mereka tiba-tiba menyadari sesuatu. Tadi, Rendy sudah mengatakan dengan jelas bahwa Owen adalah seorang petarung Alam Mugana. Selain itu, dia juga memiliki hubungan dekat dengan Keluarga Suwanto.Jayden, Siska, dan yang lainnya bukanlah praktisi seni bela diri. Jadi, mereka tidak mengerti apa itu Alam Mugana. Namun, Keluarga Suwanto dari empat keluarga besar merupakan keluarga kalangan atas di Jenggala. Mereka sudah pernah mendengar tentang mereka sebelumnya.Jika bisa berhubungan dengan Keluarga Suwanto, mana mungkin Owen adalah pecundang miskin seperti yang mereka anggap? Jangan-jangan ... Owen sebenarnya adalah seorang tokoh terkemuka yang hebat?Jayden, Siska, dan yang lainnya akhirnya tersadar dan sudah sepenuhnya tercengang.“Tuan Markus, ka ... kamu sudah terlalu sungkan. Nggak perlu minta maaf, kok.” Owen pun tertegun karena tidak menyangka Markus akan meminta maaf padanya. Namun, Owen
“Ini bukan masalah besar, kamu nggak perlu sampai berlutut. Tapi, aku tetap harus menasihatimu. Aku harap lain kali kamu nggak akan begitu arogan lagi,” ujar Owen. Owen bukanlah orang yang berhati sempit. Dia memang tidak berniat untuk mempermasalahkan masalah tadi dengan Hans. Lagi pula, Hans sudah meminta maaf dengan tulus. Dia lebih tidak mungkin mempermasalahkannya lagi.“Terima kasih. Terima kasih atas kemurahan hati Tuan Owen ....” Setelah dimaafkan Owen, Hans merasa sangat lega dan baru berdiri.“Hans, katakanlah, ada apa ini sebenarnya? Kenapa kamu bisa berselisih dengan Tuan Owen?” tanya Markus dengan tenang.Meskipun Owen sudah memaafkan Hans, Markus tetap harus mencari tahu apa yang sudah terjadi. Bagaimana jika Hans sudah melakukan perbuatan jahat? Markus tidak akan mengampuni Hans biarpun Owen sudah memaafkan Hans.“Begini ....” Hans menceritakan semuanya tanpa menutupi apa pun, termasuk insiden yang terjadi di antara Owen dengan Jayden. Sebelumnya, Jayden sudah mengataka
Semua yang terjadi hari ini sudah sepenuhnya menghancurkan mental Jayden.“Dasar pengecut! Nggak ada gunanya kamu bersujud bahkan sampai kepalamu berdarah!” ujar Markus sambil menatap Jayden dengan dingin dan penuh penghinaan. Awalnya, Markus mengira Jayden sangat bernyali dan berprinsip karena berani melawan Owen. Tak disangka, Jayden ternyata hanyalah seorang pengecut.Selama ini, orang yang berani dan berprinsip sangat dihormati di dunia mafia. Jika Jayden lebih berprinsip, mungkin saja Markus masih bisa mengaguminya. Namun, berhubung Jayden begitu pengecut, Markus tentu saja lebih merendahkannya lagi.Saat melihat Markus yang masih tidak bergeming, Jayden sudah benar-benar putus asa. Namun, dia segera menyadari inti dari masalahnya. Kali ini, Markus bertindak mewakili Owen. Orang yang benar-benar mengendalikan nasib Grup Howard sebenarnya adalah Owen.“Tuan Owen, aku sudah benar-benar buta sehingga berani menyinggungmu berkali-kali. Aku minta maaf. Aku mohon Tuan Owen bisa berbesar
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero